#PiwelingMaiyah
Pada kutipan video Sinau bareng kali ini,
Kita belajar dari seorang jamaah
yang bertanya kepada Mbah Nun.
Dan kurang lebih begini pertanyaanya;
Jadi, Semua perkara yang ada di dunia sekarang ini,
akar permasalahanya adalah akibat dari matrialisme,
Oleh karena itu,
bagaimana jika semisal saya memiliki teknologi yang canggih,
Kemudian saya kembali ke zaman Majapahit dulu,
lantas mengajari mereka agar bisa memenangkan perperangan, kemudian majapahit menguasai dunia dan menyebarkan ajaran spiritualisme.
Sehingga Eropa yang membawa ajaran matrealisme tidak berhasil menguasai dunia.
Dengan begitu, apakah keadaan sekarang masih akan beradab atau sama saja,
Dalam arti; apa itu sebenarnya hanya paradigma dunia saja yang akhirnya akan terjadi, seperti siklus begitu.
Dan kurang lebih begini lah jawaban yang mbah nun tawarkan;
Pertama-tama mbah nun ngendiko bahwa Kita tidak perluh menentuhkan hulu dan hilir, juga tidak usah menentuhkan dan itu jangan menjadi pedoman.
Yang harus jadi pedoman adalah;
yang penting anda memperjuangkan Kebrahmaan anda terus-menerus.
Jadi Kalo dalam istilah mbah nun begini;
Matrealisme kan ideologi kaum Sudra,
Sudra itu bukan orang yang rendah, bukan orang yang levelnya paling bawah.
Sudra itu adalah orang yang mengerjakan apapun dengan tujuan materi, itu lah Sudra.
Brahma adalah orang yang mengerjakan sesuatu apapun dengan tujuan sepiritualisme atau ilahiyah.
Jadi menurut mbah nun kita tidak usah mengukur seperti yang anda fikirkan itu,
Karena menirut mbah nun,
yang anda fikirkan itu sama saja dengan seperti begini;
"Lha buktinya orang ini tidak sholat tapi kelakuanya baik, sementara yang sholat malah kelakuanya tidak baik"
"Ya tidak bisa begitu itu rek, hidup itu probaalitasnya tidak terbatas."
Atau contoh yang lain dari mbah nun begini;
Masyarakat Atlantis dulu sudah pasca matrealisme,
Artinya; sudah tidak ada sedikitpun urusan matrealisme dan kapitalisme pada masa atlantis dulu,
Bahkan dalam sejarah, tidak ada kejahatan dan kebohongan di masa atlanti,
bukan hanya makmur,
Masyarakat atlantia mereka sangat sejahtera dan sangat damai.
Namun akhirnya peradabanya hancur juga.
Atau juga misalkan zaman Ratu Sima, diaman zaman itu sangat lah jujur, tidak ada orang mencuri, hukum dan keadilan diteggakan dengan sangat baik, kesejahteraan terjamin, tidak ada satu pun masyarakatnya yang melarat.
Suatu ketika ada seorang dari kerajaan lain yang mendengar mengenai kehebatan masyarakat Ratu Sima.
Dia penasaran masa sih tidak ada kejahatan disana, masa sih orangnya jujur semua dan tidak ada yang miskin.
Singkat cerita mereka diam-diam mendatangi kerajaan Kalingga,
kemudian menaruh satu peti emas di pasar untuk mengetes apa benar masyarakat kalingga itu tidak ada yang mencuri dan jujur.
Dan terbukti selama 2 tahun tidak ada satu pun orang yang menyentuh satu peti emas itu.
Hingga suatu ketika terdengar oleh adiknya Ratu sima. Kemudian datang lah adiknya dari ratu Sima kepasar itu.
Kemudian menendang-nendang peti itu sembari marah-marah dan mengina-hinanya.
Kurang lebih dia berkata begini;
Apa ini?!
(Kemudian menendang peti berisi emas itu)
Kemudian berkata; masyarakat Kalingga sudah tidak tertarik kepada materi. Kita sudah kaya-kaya semua.!
Namun kemudian adiknya Ratu Sima yang menedang-nendang peti emas itu dipenggal kepalanya oleh Kakanya sendiri yakni Ratu sima.
Karena dalam hukum Kalingga tidak boleh mencemooh apalagi menghina siapapun saja.
Bayangkan peradaban sebaik Kalingga, yang dipimpin oleh ratu Sima yang sangat adil saja akhirnya hancur juga peradabanya.
Sedangkan kerajaan fir'aun bisa bertahan sangat lama, bahkan bertahan selama 1300 tahun.
Jadi ada peradaban yang sangat bagus namun akhirnya dihancurkan oleh Allah,
Sedangkan peradaban yang jelek malah diawet-awetkan.
Atau contoh yang lainya kalo individual;
Ada orang yang baik banget tapi Allah ambil,
Sementara orang yang jahat, memfitnah terus bisanya,
Malah justruh diawet-awet oleh Allah.
Artinya; apa yang ada didalam pertanyaan anda itu tidak bisa dijadikan rumusan.
Kemudian mbah nun mengingatkan bahwa kita ini hidup tidak untuk melihat hasilnya di dunia, tetapi ridho Allah di akherat.
Jadi apa yang ada di dunia sama sekali tidak bisa dijadikan rumusan,
Pokoknya dalam hidup ini,
Yang penting anda melakukan apa yang harus anda lakukan.
Perkara hasilnya, outputnya atau hilirnya biarlah itu menjadi rahasia Allah.
• TENTANG VIDEO
Video Fottage : Dok. Record by Piweling Maiyah
Date of Video Footage : 18 Sept 2022
Lokasi : Dukuh Klari, Boyolali-Jawa Tengah-indonesia
• TENTANG AUDIO
Audio Vokal : Cak Nun
Ulasan Oleh : Piweling Maiyah
Music : After Rain
• Contact Us :
Email : piwelingmaiyahofficial@gmail.com
Instagram : @piweling.maiyah