Рет қаралды 10,615
Masa kerajaan Sriwijaya berlangsung sejak abad ke-7 hingga awal abad ke-11 Masehi. Aktivitas kerajaannya berorientasi di laut dan sekitaran pantai. Sehingga kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan bahari yang masyhur kala itu. Kerajaan ini mampu menduduki dan mengendalikan jalur perdagangan Selat Malaka. Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, sebagian kecil Pulau Jawa, dan sampai ke Semenanjung Malaya.
Setelah banyak mengalami peperangan, kerajaan ini akhirnya runtuh dan terlupakan. Tidak seperti kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa, Sriwijaya tidak cukup lekat di hati masyarakat. Sebab ceritanya tidak sampai ke daerah-daerah dan tiap generasi. Kata Sriwijaya yang tertulis di prasasti, justru sempat dikira nama seorang raja. Awal abad ke-20, ini dikaji ulang oleh peneliti berkebangsaan Perancis, George Coedes. Akhirnya dapat sebuah kesimpulan bahwa kata Sriwijaya adalah sebuah nama kerajaan. Hal ini terkonfirmasi oleh sejumlah catatan dari Tiongkok, Arab, dan Thailand.
Temuan arkeolog tertua dari masa kerajaan Sriwijaya adalah Prasasti Kedukan Bukit bertarikh 682 Masehi yang ditemukan di Palembang. Prasasti ini layaknya akte kelahiran kerajaan Sriwijaya. Temuan ini berisi informasi tentang perjalanan suci Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang bergerak bersama 20.000 bala tentaranya dari Minanga Tamwan menuju Wanua. Lokasi Minanga Tamwan inilah yang masih menjadi perdebatan. Ada yang menafsirkan bahwa Minanga Tamwan berada di Pantai Timur Sumatera Selatan dan ada pula yang menyebutnya di Jambi. Sedangkan Wanua ditafsirkan adalah Kota Palembang. Meski ada dua hipotesis tentang asal-usul lokasi kelahiran Sriwijaya, namun kalau pusat kerajaannya bisa dipastikan berada di Palembang. Tapi sayang, sampai saat ini lokasi pasti keberadaan keraton Kerajaan Sriwijaya masih menjadi rahasia. Kota Palembang seolah menutup rapat kisah purna Kadatuan Sriwijaya. Lalu muncul tanda tanya besar, apakah Sriwijaya memang sebesar kisahnya? Lalu apa bukti kebesarannya?
Dalam edisi Potret kali ini, kami akan mengajak pemirsa untuk mengumpulkan data jejak kerajaan Sriwijaya sambil menganalisis di mana letak pasti lokasi keraton Kerajaan Sriwijaya.