Hello, it's me~
Hello, can you hear me?
*dibaca dengan intonasi lagu Adele yah.
😂🤣😂
Kalian apa kabar?
Aku harap semuanya berjalan sesuai rencana kalian yah~
BTW sekarang aku punya buku khusus selain Magic Book. Aku namain Magic Moment Book.
💭: Bedanya apa yah?
👽: Magic Book - buku catatan syuting dengan isi yang sangat detail. Magic Moment Book - catatan kejadian di balik layar setiap harinya."
Magic Moment Book ini baru berlaku di syutingan Sri Lanka.
Tau, nggak?
Untung aku nerapin ini soalnya barusan aku baca bukunya, kan. Dan baru ingat kalau ada kejadian kocak selama syuting episode ini.
------------------------
Ketika aku book tour Off The Record, banyak banget yang kepo tentang pengalaman aku di setiap negara yang aku kunjungi.
Rata-rata pertanyaannya;
💭: Pernah ada pengalaman gak enak selama syuting?
💭: Pernah ngerasain rasisme, gak?
Jujur. Jawabannya gak pernah sama sekali.
Tapi ketika di Sri Lanka, aku mengalaminya!
AKHIRNYA HAHAHA
Tapi bukan tentang rasis.
Mereka chill banget sama perbedaan suku, ras dan agama.
Bukan juga tentang dijutekin.
Mereka justru ramah-ramah banget.
💭: Lah. Terus apa dong?
👽: Aku ngerasain scam 2x
Sebenarnya scamnya ini seputar transportasi.
Begini ceritanya...
👽: Curut, kamu 'auuu' dulu dong.
🐥: Auuuuu~ Wek!
------------------------
KEJADIAN PERTAMA.
Hari pertama aku naik tuk tuk, aku panggil yang ada di jalan. Kita nego harga. Semua berjalan baik.
Bapaknya baik dan ramah banget.
Dia tanya tentang negara aku; Indonesia dan dia tanya beberapa bahasa Indonesia.
Selanjutnya, aku pesan tuk tuk lewat aplikasi Uber.
Selalu seperti itu.
Di hari kedua.
Aku tergoda untuk panggil tuk tuk yang ada di jalan karena pas banget ada di depan mata.
Ya, udah tuh. Aku ngelobi bapaknya untuk antar aku ke lokasi yang aku mau.
Kami sepakat di harga sekian (aku lupa) - sebenarnya lebih mahal daripada harga yang ada di tuk tuknya Uber.
Tapi gapapa lah.
Anggap aja tip buat si bapak. Gitu pikirku.
Ngueng~
Ngueng~
Kemudian si bapak berhenti di suatu tempat.
Lah. Kok beda sama yang aku mau tuju?
👽: Pak, tempatnya bukan ini.
🧔: Kamu bisa lihat perhiasan dulu di sini karena sejalan.
👽: Aku gak suka perhiasan. Kita langsung ke lokasi aja, Pak. Gak usah mampir ke mana-mana.
🧔: Tolong. Lihat aja dulu.
Tanpa banyak basa-basi, aku turun dari tuk tuk dan bayar sesuai dengan harga yang udah kami sepakati.
Aku jalan kaki menjauhi tempat itu dan panggil tuk tuk dari Uber.
Kayaknya si bapak bakal dapat komisi setiap kali bawa turis ke toko perhiasan itu.
Sebenarnya gak masalah sih kalo untuk ngebantu dia. Tapi karena dia gak ngomong dari awal dan tiba-tiba kayak ubah rute, jadinya aku ngerasa kayak di-scam.
Lalu kejadian berikutnya persis kayak adegan drama di film-film.
Si bapak ngejar aku pakai tuk tuk nya dan merayu.
😂🤣😂
Ngakak banget sih tiap kali aku ingat kejadian itu.
😂🤣😂
------------------------
KEJADIAN KEDUA.
Ini terjadi di malam hari.
Ketika itu aku mau pulang ke hotel.
Aku pesan mobil (bukan tuk tuk) di Uber.
Jadi di Uber tuh ada tuk tuk, motor, mobil.
Kalau mobilnya udah dekat, handphone kita tuh bergetar gitu loh. Semacam pengingat untuk kita siap-siap.
Nah, handphone aku bergetar tuh.
Aku siap-siap dong.
Aku liat mobilnya udah mendekati lokasi penjemputan. Aku cari-cari plat mobilnya.
Tapi gak ketemu.
Aku liat mapsnya lagi.
HAH?!
Kok dia pergi?
Dia pergi tanpa jemput aku?
Aku kirim pesan ke drivernya.
👽: Kamu di mana?
Tak ada balasan.
👽: Aku masih di sini menunggu untuk dijemput.
Tak ada balasan.
👽: Hello. Apa kamu akan menjemputku?
Tak ada balasan.
Berasa kayak dicuekin sama pacar yang lagi ngambek deh ini.
HAHAHAHA
Ya udah lah yah.
Aku liat sih mobilnya berhenti di tengah jalan (di maps aplikasi).
Gak hanya aku yang sadar mobilnya berhenti terlalu lama tapi Uber pun juga sadar.
Makanya dia kirim notif ke aku:
"Mobil ini berhenti terlalu lama sebelum sampai di tujuan. Apa semuanya baik-baik saja?"
Lalu ada pilihan emergency call.
Karena udah malam banget, aku udah capek, mau cepat sampai hotel dan mandi, jadi aku gak klik emergency call.
Akhirnya aku kumpulin keberanian untuk berhentiin tuk tuk yang ada di jalan.
Eh! Berhasil.
Aku dapat bapak yang gak neko-neko~💛
Sejak hari itu sampai hari terakhir aku di Sri Lanka, aku nggak dapat scam lagi.
Ini tuh ibarat kita gagal tapi nggak langsung nyerah karena takut gagal (lagi) atau trauma.
Ya, kan?
😆😆😆
------------------------
Meski aku kena scam transportasi 2x, itu gak mengubah pandangan aku terhadap Sri Lanka yang menyenangkan, indah dan ngangenin~!
P.S:
Lampairs dan Ministry of Crab JUARA BANGET!
Di One Face Galle Mall, ada toko buku di lantai 4.
Sarasavi Book Shop.
Dia punya banyak buku antik yang udah jarang gitu.
Aku dapat buku The Moon and Sixpence (1919)!
Ini cerita fiktif tapi berdasarkan kisah kehidupannya Paul Gauguin (pelukis - temannya Van Gogh).
xoxo,
RSW