JAKARTA, KOMPAS.TV - Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual Ratna Batara Munti, mengatakan dari awal tidak percaya jika Putri Candrawathi mengalami pemerk*saan.
Pada kasus Putri, ada berbagai indikasi yang menunjukkan bahwa ia memiliki banyak privilege atau keistimewaan yang tidak dialami korban kekerasan seksual lainnya, seperti laporan yang cepat diproses hingga adanya relasi kuasa dengan almarhum Brigadir Yosua Hutabarat.
Hasil poligraf terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Putri Candrawathi menunjukkan berbohong. Sebelumnya, Putri menangis di persidangan saat memberikan kesaksian dan menyebut bahwa telah diperk*sa oleh almarhum Yosua. Mengapa kesaksiannya diragukan?
Sejumlah keganjilan soal motif kekerasan seksual terungkap di persidangan. Dalam persidangan yang menghadirkan Putri Candrawathi pekan ini, ia banyak menjawab “tidak tahu, tidak ingat, hingga menyebut sedang tidak sehat”.
Tidak hanya pengakuannya yang diragukan sebagai korban kekerasan seksual, Putri bahkan diduga kuat berperan aktif menghilangkan jejak sidik jari Sambo. Apakah ini yang membuat aktivis perempuan bungkam?
Saksikan dialog Rosianna Silalahi bersama Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual, Ratna Batara Munti. Saksikan dalam ROSI eps. Putri Sambo: "Saya Diperk*sa", Aktivis Perempuan Bungkam, Kamis 15 Desember 2022 pukul 20.30 WIB di KompasTV.