Senjata tradisional yang dimiliki masyarakat Betawi yang tidak terpengaruh kebudayaan asing sejak zaman Neolithikum atau zaman Batu Baru (3000-3500 tahun yang lalu), salah satunya adalah Golok. Senjata ini dahulu kala digunakan oleh Para Jawara atau Juru Silat dimasa silam sebagai alat pertahanan diri.
Dahulu pembuatan senjata ini terdapat ritual tersendiri, Juru Penempa menjadi orang yang disucikan. Namun dalam perkembangan zaman tradisi ini lambat laun memudar.
Kawasan Jakarta Timur dengan segala keanekaragaman budayanya, masih terjaga akan kelestarian budayanya salah satunya dalam pembuatan golok. Namanya Bang Sekuntung Aken, Beliau merupakan keturunan Pandai Besi atau Juru Tempa Golok Pakem Tradisional Betawi yang menjadi binaan Sudin Parekraf Jakarta Timur.
Bang Aken berkeinginan untuk menjadikan atraksi pembuatan golok ini seperti pembuatan samurai di negeri sakura yang dapat menjadi daya tarik wisata