6-8 Des 2019 adalah masa sulit dalam sejarah lari yg saya geluti.
Tidak mudah untuk menjadi pemenang yg sesungguhnya.
Hari pertama pertandingan (6 Des) dimulai dgn kategori marathon.
Maka tiba lah saatnya saya utk berjuang.
Saat start hingga 41+ Km terlewati diposisi terdepan. Namun, 400m menjelang finish hilang kesadaran hingga terjatuh berkali-kali, bangun berkali-kali, & pada akhirnya tidak mampu utk berdiri. Saya sadar ternyata sudah di ruang klinik dgn byk alat medis tertempel di tubuh.
.
Dokter mengatakan heat stroke.
Sudah halusinasi, semua tubuh kram, wajah pucat, bola mata sudah terbalik menjadi putih & susah bernafas.
Bunyi mesin menjadi serem😭.
.
Putus asa, menyerah bahkan melambaikan tangan utk semua rekan hingga menitipkan pesan sudah terucap.
Namun, kata Tuhan “Bukan itu yg saya inginkan”. Yg Tuhan inginkan “Jangan putus asa, jadilah batu karang yg teguh”.
.
Saya bersyukur atas kesehatan yg Tuhan beri hingga esok lusanya saya masih bisa berdiri menyelesaikan tugas negara di 10Km dgn dibekali support dari tim IND dan teman2 dari Indonesia.
Sehingga saya yakin dan percaya bahwa tidak ada yg mustahil.
.
Ambisi boleh, akan tetapi ada satu level lebih tinggi diatas itu yaitu harus punya strategi, kesabaran dan kesadaran.
Kita (manusia) boleh berencana tetapi Tuhan yg menentukan😊
.
Pertama kali Sea Games, saya dedikasikan medali perunggu ini utk semua yg mendoakan dan memotivasi saya, Terima kasih🙏
.
#seagames2019 #seagames2019philippines #runodektarun #odektanaibaho #odektavina #odektaroadtoseagames2019 #10000mwomen #atletikindonesia