Mantap bang atas literatur sejarahnya.. Jaman berubah,tetapi bentuk penjajahan dan penghancuran sebuah bangsa tetap sama polanya. Sebab sejarah seringkali berulang,hanya pelakunya yg berbeda. Bjr ras mejuah juah..🙏

Sampai juga kedesa seluruh wil samosir buktinya kakek kami dulu pecandu madat,yg menghabiskan harta bajyak sawah dijual akhirnya tdkeninggalkan warisan

Mantap bang,semoga sejarah kelam bangsa kita tidak terulang kembali.

Mantap saling mengingatkan salam dari BANDUNG

Pembawaannya keren banget👍

BNN tolong dengarkan ini.

Tambah lg ni pngetahuan Makasi bg, info yg sngat bagus 🙏

Memang dulu candu belum di larang👍 Salam kenal ya kawan ku dari batam 👃

👍👍👍. Mejuah juah

Zaman skrg pun masih ada taktik agar karyawan yg kerja di suatu perusahaan agar tetap bekerja dan ga bisa keluar contoh menahan ijasah asli dgn buat perjanjian kontrak kerja,yg lebih ngeri lagi gaji harusnya di awal bulane eh banyak yg ngasi gaji karyawannya sampai ditanggal 10 tujuannya apa agar karyawan tetap terikat terus krn merasa rugi keluar krn mereka sudah kerja selama 10 hari

Mantap pembahasanya bang

Mantap bossku

gua suka ulasan begini

Mantap makin sukses aron art

Sabu belum dikenal saat itu

Jadi walaupun skrg namanya bukan opium, candu, madat. Tp itu adalah bentuk dari negara lain yang ingin melemahkan generasi muda kita agar hancur dalam Napza dan Narkoba.

Ijin request Om🙏 Tentang terbentuk hingga berkembangan Propinsi Sumut dari titik nol, baik dari aspek sejarah, sosial, politik dan agama

SEJARAH GANJA DI SUMATERA UTARA DONG MIN 🙏🙏🙏

Candu banyak di beri ke bangswan Simalungun. Sehingga bangswan Simalungun rata-rata tidak punya kekuatan karena candu. Kalau melawan Belanda maka candu akan berhenti di beri.

Mantap..kontennya keren dn berpengetahuan sekitar Sumatera Utara, akan tetapi lebih baik dan sempurna jika di cantumkan Narasumber dan dasar sejarahnya om.. dari mana dan kutipannya dari buku sejarah mna,,,

1:08 katanya bawa agama islam ternyata bawa candu 😂