banyak peninggalan nya terutama keris

Terima kasih kritiknya. Semoga ke depan lebih baik

Matur nuwun sanget

Siaap

Rata2 lukisan tokoh zaman dulu hasil imajinasi seniman, termasuk Gajahmada, kemudian jadi acuan

@@embaralensa1537 sayang tdk ada lukisannya Raden Ronggo ya kak...

@@wienslow2843 iya, bisa mulai dibust kalau jago lukis. Siapa tahu jadi model raden ronggo

@@embaralensa1537 he-he-he beliau" itu idola sy kak..

Gelar sultan terkait hubungan internasional dengan Mekah. Gelar Sultan dipakai sebagai bagian dari internasionalisasi Islam dan legitimasi kekuasaan, di mana saat itu Islam sudah begitu kuat di Jawa. Gelar sultan pertama dipakai Sultan Trenggono (Demak). Gelar itu diberikan oleh Syekh Nurullah, yang kemudian dikenal sebagai Sunan Gunung Jati, setelah ia pulang dari Mekah. Gelar itu juga sebagai legitimasi kekuasaan Kerajaan Islam Demak. Itu dianggap sebagai sahnya niat untuk menjadikan Demak sebagai kerajaan Islam. Gelar yang sama kemudian dipakai Jaka TIngkir saat memimpin Kerajaan Pajang, Sultan Hadiwijaya. Setelah era Pajang, berdirilah Mataram Islam yang diinisiasi oleh Danang Sutawijaya. Untuk memakai gelar sultan, perlu legisimasi Syarif di Mekah sebagai keturunan Rasulullah SAW. Sementara, Panembahan Senopati sendiri di awal pemerintahan sibuk membangun legitimasi dan perluasan kekuasaan, karena sebelumnya Mataram statusnya hanya sebuah kadipaten, tanah pemberian Sultan Pajang. Ia juga belum punya atau belum sempat melakukan hubungan internasional, utamanya ke Mekah untuk mengurus gelar Sultan. Namun, sebagai legitimasi penguasa negara, angkatan perang, dan agama, ia kemudian memakai gelar Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama. Baru pada kekuasaan cucunya, Raden Mas Rangsang, ia concern soal gelar Sultan. Ia mengirim utusan ke Syarif Mekah pada 1638. Dua tahun kemudian, utusan itu baru datang, yakni tahun 1641 dan membawa gelar dari Syarif Mekah untuk Raden Mas Rangsang, yakni gelar Sultan Abdullah Muhammad Maulana Matarani. Maka, Raden Mas Rangsang kemudian disebut Sultan Agung. Raja2 Mataram berikutnya tidak menggunakan gelar Sultan. Baru Pangeran Mangkubumi yang kemudian menggunakan gelar Sultan setelah mendirikan Kerajaan Yogjakarta hasil pecahnya Mataram lewat Perjanjian Giyanti tahun 1755. Demikian, semoga penjelasan ini memuaskan. Jika ada kekurangan atau kesalahan, mohon kritiknya. Terima kasih.

@@embaralensa1537 terimakasih atas penjelasannya...saya kira cukup memuaskan Namun, ada pertanyaan yg kemudian muncul setelah saya mbaca penjelasan Mpeyan. Satu pertanyaan lagi...mohon jawaban. Siapakah Sultan yg pertama kali memakai gelar Sayidin Panotogomo khalifatullah? Pertanyaan ini saya ajukan hanya semata untuk memperkaya pemahaman saya terkait kisah sejarah kerajaan di Jawa.

@@antoniusslamet9815 Karena gelar Khalifatullah pertama kali dipakai Amangkurat IV, maka kalau Sultan pertama yang juga memakai gelar Khalifatullah adalah Pangeran Mangkubumi alias Sultan Hamengkubuwono I.

Bro Antonius, Danang S, tdk menggunakan sultan, utk menghomari raja pajang.

Menghormati