Sekilas Perjalanan Hidup St. Faustina (Part 1)

  Рет қаралды 1,395

Katolisitas

Katolisitas

2 ай бұрын

Mari kita bahas sekilas perjalanan hidup St. Faustina, yang dikenal sebagai Rasul Kerahiman Ilahi. Simak selengkapnya dalam video ini.
_______
📋 ABOUT KATOLISITAS
Yayasan Katolisitas adalah organisasi non-profit yang berfokus pada pewartaan iman yang setia kepada Magisterium Gereja Katolik melalui kegiatan-kegiatan tatap muka maupun media digital, agar setiap orang dapat semakin mengenal dan mengasihi Kristus dan Gereja-Nya.
☎️ CONNECT WITH US
📨 Katolisitas
KZfaq: / @katolisitas_official
Instagram: s.id/1E1Bm
Website: www.katolisitas.org
Inquiries/collabs: ask@katolisitas.org
🎙️ PRODUCTION
Host: Ingrid Listiati Tay
Editor: Karina Damayanti (www.behance.net/Damdam9412)
_______
Image Attributions:
The small convent building where Faustina lived in Vilnius
By Bonio - Own work, CC BY-SA 3.0, commons.wikimedia.org/w/index...
Faustina's chapel at her resting place, the Basilica of Divine Mercy in Kraków, Łagiewniki
By Pimke - Own work, CC BY-SA 3.0, commons.wikimedia.org/w/index...
The registered birth certificate of Helena Kowalska
By anonymous - This file was provided to Wikimedia Commons by the The State Archive in Poznań as part of a cooperation project with Wikimedia Polska., CC0, commons.wikimedia.org/w/index...
Lodz katedra (dron)
Kapitel, CC BY-SA 4.0, creativecommons.org/licenses/..., via Wikimedia Commons
Fátima
Photo by Natacha de Hepcée on Unsplash
Lourdes
Photo by Josè Maria Sava on Unsplash
Łódź
Photo by Oleksandr Kinshov on Unsplash
Shrine of St. Faustina, front entrance
By Wojciech Bieńkowski - Own work, CC BY-SA 4.0, commons.wikimedia.org/w/index...
Aerial view with the Vistula, Cathedral Hill and Old Town
By Aquarius 24 - Own work, CC BY-SA 4.0, commons.wikimedia.org/w/index...
Kraków - Main Market Square
By Andrzej Otrębski - Own work, CC BY-SA 4.0, commons.wikimedia.org/w/index...
Vilnius Old Town
By BigHead - Own work, CC BY-SA 4.0, commons.wikimedia.org/w/index...
The Sanctuary of the Divine Mercy
By Jarosław Dubowski / fotopolska.eu, CC BY-SA 3.0, commons.wikimedia.org/w/index...
Basilica of St Mary Immaculate (Shrine of St Maximilian Kolbe) in Niepokalanów
By Fczarnowski - Own work, CC BY-SA 3.0, commons.wikimedia.org/w/index...
Wadowice
By Krzysztof Cabak - Own work, CC BY-SA 4.0, commons.wikimedia.org/w/index...
Kopalnia soli w Wieliczce - Kaplica Świętej Kingii,
By Cezary p, CC BY-SA 3.0, commons.wikimedia.org/w/index...
Praha
Photo by William Zhang on Unsplash
Częstochowa
By Jerzy Szota - Own work, CC BY-SA 3.0 pl, commons.wikimedia.org/w/index...
Altötting
By Bene16 - Own work, CC BY 2.5, commons.wikimedia.org/w/index...
Augsburg
By Guido Radig - Own work, CC BY 3.0, commons.wikimedia.org/w/index...
Poland
Photo by Victor Malyushev on Unsplash
St. John Paul II church, Totus Tuus street, Krakow, Poland
Zygmunt Put Zetpe0202, CC BY-SA 4.0 creativecommons.org/licenses/..., via Wikimedia Commons
Auschwitz
Photo by Jean Carlo Emer on Unsplash
_______
#katolisitas #divinemercypilgrimage #kerahimanilahi #santafaustina #ziarahrohani

Пікірлер: 22
@chookschooks2151
@chookschooks2151 2 ай бұрын
St. Faustina doakanlah kami yg masih berziarah di muka bumi ini. Amin 🙏🙏🙏
@AnaMaria-nn5lq
@AnaMaria-nn5lq 2 ай бұрын
Yesus Engkaulah Andalanku St Fauatina Doakanlah kami Salam Kerahiman untuk kita semua❤👏
@mariasharapovakewaola3815
@mariasharapovakewaola3815 2 ай бұрын
Yesus Engkaulah andalanku St Faustina Doakanlah kami Salam Kerahiman ❤👏
@Hospitaller419
@Hospitaller419 2 ай бұрын
Mantap... Ditunggu part 2 ❤❤
@user-qn2ww1th9e
@user-qn2ww1th9e 2 ай бұрын
🙏
@mariasharapovakewaola3815
@mariasharapovakewaola3815 2 ай бұрын
Ditunggu Part 2 ya Cici❤🤩❤️🙏
@cicil1136
@cicil1136 2 ай бұрын
Ga sabar part 2❤
@katolisitas_official
@katolisitas_official 2 ай бұрын
Akan menyusul ya, Cil...
@AnaMaria-nn5lq
@AnaMaria-nn5lq 2 ай бұрын
Di tunggu Part 2 ya Cici❤
@katolisitas_official
@katolisitas_official 2 ай бұрын
Ya, sedang diedit, Bu Anna.
@antoniusalong
@antoniusalong 2 ай бұрын
Bahas Santo Padre Pio dong😊
@KatolisitasAdmin
@KatolisitasAdmin 2 ай бұрын
Shalom Antoniusalong, Terima kasih atas masukan Anda. Mengenai St. Padre Pio pernah kami muat dalam website kami. Silakan klik www.katolisitas.org/unit/st-padre-pio-dari-pietrelcina-turut-menderita-bersama-kristus-untuk-mendoakan-sesama/ Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Chieko Maylani
@Mixue210
@Mixue210 2 ай бұрын
Di lukisan yang dibuat Eugenius, lukisan pertama untuk kerahiman ilahi, tidak terdapat luka-luka paku di tangan Yesus. Matius 24:26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam BILIK, janganlah kamu percaya."
@katolisitas_official
@katolisitas_official Ай бұрын
Salam @rafaelreymen 1. Tentang ayat Mat 24:26 Mat 24:18-28 menjabarkan tentang siksaan-siksaan berat dan mesias-mesias palsu yang akan muncul di akhir zaman. Perikop ini mesti dibaca dalam kesatuan dengan perikop sebelumnya yang menjabarkan tentang ciri-ciri mesias palsu tersebut. Para mesias palsu itu akan berkata, “Akulah Mesias” dan mereka akan menyesatkan banyak orang (lih. Mat 24:5). Maka tentu saja, hal ini tidak dapat dihubungkan dengan devosi Kerahiman Ilahi. St. Faustina tidak mengatakan dirinya adalah mesias. Juga Tuhan Yesus yang menampakkan diri kepada St. Faustina, tidak mengatakan “Akulah Mesias” untuk membuat St. Faustina percaya bahwa Yesus adalah Sang Mesias. St. Faustina sudah percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Melalui visiun yang diperolehnya, Kristus mengingatkan akan rahmat kerahiman Allah yang dibuktikan dengan pengorbanan-Nya. Rahmat itu menguduskan dan memberi hidup kepada jiwa-jiwa orang yang percaya kepada-Nya; yang mengacu kepada sakramen Baptis dan Ekaristi. Dalam Mat 24:26 tercatat perkataan Tuhan Yesus, “Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.”. Ayat ini perlu dibaca dalam kesatuan dengan ayat berikutnya, “Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.” (Mat 24:27) Ayat-ayat ini menjelaskan tentang kedatangan Yesus yang kedua di akhir zaman. KedatanganNya tidak hanya untuk kalangan terbatas di padang gurun ataupun di suatu rumah atau bilik, tetapi akan dapat dilihat oleh semua orang; karena cahaya-Nya sama seperti kilat yang memancar. Nah, visiun yang dialami oleh St. Faustina bukanlah kedatangan Tuhan Yesus yang kedua di akhir zaman. St. Faustina mengalami visiun seperti yang telah dialami juga oleh sejumlah orang kudus lainnya, seperti St. Brigita (Bridget) dari Swedia yang melihat Yesus yang tergantung di salib (The Passion of Christ), St. Lutgardis, St. Mechtilde, St. Gertrudis, St. Margaret Alacoque, yang mendapatkan visiun Hati Kudus Yesus. Mereka yang memperoleh visiun Kristus itu, menyampaikan apa yang dikatakan oleh Yesus kepada mereka. Khusus kepada St. Faustina, salah satu pesan Yesus adalah agar gambar Kerahiman Ilahi dibuat, sesuai dengan visiun yang telah dilihatnya, dan agar gambar itu dapat dihormati oleh semua orang, secara khusus pada hari Minggu pertama setelah Minggu Paskah. 2. Tentang lukisan Euginius Seperti kita ketahui, gambar Kerahiman Ilahi tidak dibuat/ dilukis sendiri oleh St. Faustina, sebab ia bukan seorang pelukis. Ketika melihat pertama kali hasil lukisan dibuat oleh Euginius Kazimirowski, St. Faustina sangat sedih, karena gambar itu tidak seindah Tuhan Yesus yang dilihatnya. Maka ia menulis di buku hariannya, bahwa ia menangis di kapel dan berkata kepada Tuhan, “Siapa yang dapat melukis Engkau seindah Engkau sendiri?” Kemudian aku mendengar kata-kata ini, “Bukan dalam indahnya warna, bukan pula dalam bagusnya kuas terletak kebesaran gambar ini, tetapi dalam rahmat-Ku.” (BHSF, 313) Nah, maka dapat dimengerti bahwa secara detail gambar tersebut tidak sempurna, namun Tuhan Yesus tidak mempermasalahkannya. Yesus telah berjanji, “Aku berjanji bahwa jiwa yang menghormati gambar itu tidak akan binasa. Aku menjanjikan juga bahwa sudah sejak di dunia ini ia akan mengalahkan musuh-musuhnya, khususnya pada saat kematian....” (BHSF 48). Janji ini ditepati oleh Tuhan Yesus, dan sejumlah mukjizat dilaporkan terjadi pada orang-orang yang menghormati Yesus melalui gambar Yesus Sang Kerahiman Ilahi tersebut. Di tahun 1990, seorang wanita pekerja perusahaan internasional di Nigeria diselamatkan dari maut oleh karena devosinya kepada Yesus Kerahiman Ilahi. Wanita itu menolak melakukan tindakan ilegal dan karena itu ia diancam akan dibunuh. Karena ia hidup sendirian di rumahnya, ia menempelkan gambar Kerahiman Ilahi itu di setiap jendela rumahnya, agar Tuhan Yesus sendiri menjaga dan melindunginya. Para tetangganya juga melihat gambar-gambar Yesus tersebut. Suatu saat rumahnya diserang dan dihujani peluru dari segala penjuru, namun tidak ada peluru yang menembus rumah itu, dan wanita itu selamat. Kisah serupa sudah terjadi sekian puluh tahun sebelumnya, tahun 1944, ketika sebuah rumah di Warsawa, Polandia juga luput dari penghancuran Rusia, karena penghuninya menempatkan gambar Kerahiman Ilahi tersebut dalam rumah itu. Juga kisah serupa di Polandia, yang menghantarkan orang yang selamat dari serangan Rusia tersebut untuk menjadi imam yang sangat berdevosi kepada Bunda Maria/ Santa Perawan Maria yang tidak bernoda. Dan ada sejumlah mukjizat lainnya sehubungan dengan gambar Kerahiman Ilahi, dan juga tentang makna gambar itu, yang disampaikan oleh Fr. Chris Alar, di link ini: divinemercyplus.org/videos/image-divine-mercy-history-meaning-miracles Kalau kita berpegang pada perkataan Yesus, untuk menilai segala sesuatu dari buahnya, maka jika buahnya adalah pertobatan, perlindungan, panggilan imamat, mungkinkah itu dikerjakan oleh si jahat/ iblis? Belum lagi jika kita melihat kerendahan hati dan kekudusan sang pembawa pesan ini, yaitu St. Faustina, kita akan tahu bahwa pesan-pesan ini tidak mungkin merupakan rekayasa manusia ataupun karya iblis, tetapi adalah karya dari Allah sendiri. Sebab iblis tidak dapat menjadi rendah hati, menghormati dan mengasihi Tuhan, dan mengasihi sesama, seperti yang dilakukan oleh St. Faustina. Wahyu yang diterima oleh St. Faustina ini adalah wahyu pribadi, maka tidak termasuk dalam perbendaharaan iman (lihat KGK 67), tetapi dapat membantu umat beriman untuk dapat menghayati lebih dalam tentang kerahiman Allah, yang menjadi pesan utama Injil. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Ingrid Listiati-Katolisitas
@Mixue210
@Mixue210 Ай бұрын
@@katolisitas_official St Paulus berkata bahwa iblis pun bisa menyamar sebagai malaikat terang untuk menipu manusia. Visiun yang dialami Faustina dan para Santa yang anda sebutkan jelas berbeda, para Santa misalnya Bridget dan Alaqoue Tuhan Yesus menampakkan diri di Gereja dan bukan di bilik, dan tidak pernah ada pesan untuk mengkultuskan atau memberhalakan suatu benda gambar tertentu. Lantas anda menyebut pesan Kerahiman ilahi sebagai kerendahan hati dan pengampunan? Yang ada ketika anda membaca Buku Catatan Faustina disana terdapat berbagai catatan yang aneh dan mengaku Faustina sebagai orang yang sombong. Bahkan katanya Yesus menyebut Faustina bersatu lebih erat dengannya daripada semua makhluk di dunia ini (BCHF #587, #707) Apalagi tentang doa koronka, apakah seorang pendosa yang tanpa pertobatan tetapi hanya dengan mendoakan koronka dapat diselamatkan? Atau seseorang mendaraskan koronka didepan orang mati bisa menyelamatkan nya? Jelas ini bertentangan dengan ajaran Gereja dan Kitab Suci. Ini bukan pesan ilahi, ini adalah tipu muslihat iblis untuk merampas iman dari Gereja.
@Mixue210
@Mixue210 Ай бұрын
@@katolisitas_official Sudahkah anda membaca catatan Faustina halaman 555 (#875) yang berkata bahwa ia meminta kepada Yesus agar membebaskan jiwa-jiwa orang-orang yang terbakar dineraka (entah muslim, yahudi, kafir, pagan, dll) dan Yesus mengabulkannya? Apakah anda pikir itu benar adalah Tuhan Yesus?
@katolisitas_official
@katolisitas_official Ай бұрын
Salam @rafaelreymen Mungkin yang Anda maksud adalah BHSF nomor 873, bukan 875. Di sana tertulis, “Yesus, berkat kuasa kerahiman-Mu yang tak terselami, aku mohon kepada-Mu agar semua orang yang akan mati pada hari ini terlepas dari api neraka....” Jadi di sana St. Faustina memohon bukan untuk jiwa-jiwa yang sudah ada di neraka, tetapi kepada jiwa-jiwa yang akan meninggal pada hari itu (yaitu hari Jumat, hari yang mengenangkan wafat Kristus), agar diluputkan dari neraka. Tertulis kemudian di sana bahwa meski permintaan ini besar, akhirnya Tuhan Yesus mengabulkannya, karena permohonan itu didasari oleh kasih yang murni kepada Tuhan. Tidak tertulis secara mendetail di sana bagaimana Tuhan Yesus mengabulkannya. Yang tertulis adalah bahwa Tuhan Yesus meminta Sr. Faustina berbuat silih dengan menyatukan diri dengan-Nya yang menjalani sakratul maut. Dan selanjutnya, di paragraf no. 875, tertulis, bahwa pada hari itu, Sr. Faustina mengalami penderitaan yang berat, sebagai jawaban atas doanya tersebut. Sr. Faustina mempersembahkan rasa sakit itu untuk mendoakan orang-orang berdosa. Tidak dikatakan di sana rumusan doa yang didaraskannya, tetapi besar kemungkinan adalah rumusan doa Koronka, yang memang memohon belas kasihan bagi dunia, termasuk ataupun khususnya, bagi para pendosa yang meninggal pada hari itu. Kita tidak tahu persis bagaimana Yesus menyelamatkan jiwa-jiwa itu, tetapi kita bisa mengingat kasus penjahat yang disalibkan di sisi kanan Yesus, yang bertobat, dan akhirnya beroleh keselamatan. Doa bagi pertobatan para pendosa adalah doa yang paling berkenan di hati Yesus, ini dikatakan Yesus dalam paragraf 1397, dan sesungguhnya inilah yang dilakukan oleh Sr. Faustina pada waktu itu. Tuhan Yesus adalah yang berkuasa mengampuni dosa, Ialah yang berkuasa atas jiwa-jiwa manusia. Meski orang-orang yang meninggal saat itu mungkin beragama lain, atau pernah menolak Yesus sekalipun, kita tidak tahu apa yang terjadi pada jiwa-jiwa itu sesaat sebelum mereka meninggal. Bisa jadi oleh karena rahmat Tuhan, Yesus menyatakan siapa diri-Nya kepada jiwa-jiwa tersebut, dan mereka akhirnya bertobat dan percaya kepada-Nya, seperti yang terjadi pada sang penjahat yang bertobat tersebut. Bisa saja oleh belas kasih Tuhan mereka bertobat, meninggal dalam persahabatan dengan Allah, walau mungkin masih perlu dimurnikan dalam Api Penyucian, sebelum mereka dapat digabungkan dalam Surga. Apa yang tidak tertulis secara lengkap di sana, tidak menjadikan bahwa kita harus curiga bahwa bukan Yesus yang menyatakan diri dalam wahyu pribadi St. Faustina itu. Wahyu St. Faustina sudah mendapat persetujuan dari Magisterium, artinya walaupun tidak menjadi perbendaharaan iman seperti Wahyu Umum,, tetapi apa yang disampaikan di sana sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Wahyu Umum. Buah-buahnya yang baik telah terlihat jelas, sebagaimana telah saya uraikan di jawaban sebelumnya, sehingga kita tidak perlu meragukan otentisitasnya. Jika Anda tidak percaya dan tidak mau melakukan devosi ini, tidak menjadikan Anda tidak Katolik, tetapi Anda juga tidak dapat memaksakan pandangan Anda bahwa devosi ini sesat. Mari kita saling menghormati saja dan mendoakan, dan percayalah, pada saat Penghakiman Terakhir, kita akan mengetahui kebenaran yang sesungguhnya tentang devosi ini. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Ingrid Listiati-Katolisitas.
@Mixue210
@Mixue210 Ай бұрын
@@katolisitas_official Jadi semua orang yang meninggal tanpa iman Katolik bisa diselamatkan oleh Yesus menurut Faustina? Orang-orang itu harusnya ke neraka tetapi Yesus tampaknya terpaksa menuruti Faustina untuk membebaskan mereka dari jalan ke neraka,
Sekilas Perjalanan Hidup St. Faustina (Part 2)
10:20
Katolisitas
Рет қаралды 846
⬅️🤔➡️
00:31
Celine Dept
Рет қаралды 50 МЛН
WHO DO I LOVE MOST?
00:22
dednahype
Рет қаралды 75 МЛН
My Soul Shall Exult in my God - Magnificat
5:13
Sanctus Oleka
Рет қаралды 8 М.
Kontroversi Fiducia Supplicans
16:22
Katolisitas
Рет қаралды 8 М.
"Yesus Memberiku Kemenangan" bersama Romo Albertus Joni, SCJ - 28 APR 2023
1:16:18
St. Elizabeth of the Trinity-Interior Silence: CarmelCast Episode 61
52:16
[Re-upload] Suster Faustina: Bagian 1
7:53
PEWARTA SABDA
Рет қаралды 16 М.
⬅️🤔➡️
00:31
Celine Dept
Рет қаралды 50 МЛН