Рет қаралды 31,942
• SIKSAAN YANG DIALAMI A...
SIKSAAN YANG DIALAMI ATMA (ROH) KETIKA TERJERUMUS KE ALAM NERAKA, Perjalanan Atma Yang Berdosa
#Siksaan
#Alamneraka
#Perbuatandosa
SIKSAAN YANG DIALAMI ATMA (ROH) KETIKA TERJERUMUS KE ALAM NERAKA, Kisah Perjalanan Atma Yang Berdosa. Atma adalah jiwa manusia yang telah meninggalkan badan kasar. Atma akan 'berjalan' sesuai dengan perbuatannya (kharma phala). Sekalipun manusia telah berusaha berfikir, berkata-kata, dan berbuat baik, namun dalam kenyataannya manusia tetap melakukan kesalahan (cora) dan malahan dosa. Manusia yang semasa hidupnya lebih banyak berbuat baik, maka atma nya akan menuju arah timur laut (ersania), menuju alam surga dan menyatunya atman dengan brahman (moksa) sebagai tujuan tertinggi umat Hindu. Bagi manusia yang semasa hidupnya lebih banyak berbuat cora dan dosa, atma nya akan menuju arah barat daya (niriti) arah menuju alam neraka. Dalam keterjerumusan atma di alam neraka, atma akan mengalami berbagai siksaan di berbagai tahapan. Siksaan (1) atma akan tiba di Tegal Penangsaran merupakan tempat yang sama sekali tidak ada tempat bernaung. Roh-roh berlarian kepanasan berusaha mencari air, tetapi tidak menemukannya sama sekali. Atma menagis sesegukan, karena kehausan. Pada tahap ke (2) atma kemudian tiba di kawah tambragohmukha adalah jambangan tembaga dengan bentuk menyerupai kepala banteng. Jambangan tembaga ini menyimbolkan perut manusia, sedangkan kepala banteng itu menggambarkan mulut dan kerongkongan manusia. Bahwa orang yang lobha (tamak), yang memperoleh makan dan minumnya dengan melakukan kejahatan, rohnya akan berada dalam kawah tambragohmukha. Perjalan atma selanjutnya pada tahap (3) adalah kawah weci, yakni jambangan besar yang berisi lumpur kotoran, ini adalah tempat menghukum atma orang-orang yang hanya bekerja untuk perutnya sendiri atau hidup hanya untuk kepentingan pribadi, tanpa pernah melakukan dana-punia untuk kebajikan. Selanjutnya pada tahap (4), batu masepak artinya batu besar bersibak bisa terbuka dan tertutup. Roh manusia yang serakah masuk ke batu masepak yang sedang menganga. Setelah berada di dalamnya, maka itu batu akan menutup dengan sendirinya sehingga roh terjepit kesakitan, tetapi tidak mati. Hal ini merupakan tempat penghukuman bagi manusia yang suka berkata sombong (omong besar) dan kasar. (5) titi gonggang adalah titian sebuah jurang api yang bertiang di tengah saja, sedangkan ujung kanan-kirinya tidak bertiang dan tiada sandaran pada tepi jurang kanan dan kirinya, sehingga kalau diinjak dan dititi, baik ujung kanan maupun kirinya mudah terjatuh ke dalam jurang. Apabila roh itu meniti, baik dari kanan maupun kiri, mereka akan berjatuhan ke dalam jurang api. Titi Gonggang adalah tempat penghukuman bagi lidah manusia yang sering tidak menepati janji atau gemar menipu orang lain. (6) titi ugal-agil adalah jembatan yang bergoyang-goyang. Roh (atma) manusia yang melalui jembatan itu tentu akan terjatuh dalam jurang. Ini adalah penghukuman bagi manusia yang semasa hidupnya gemar memfitnah dan membuat berita-berita Hoaks. Selanjutnya atma mengalami siksaan pada (7) kayu curiga artinya kayu yang berdaun keris. Apabila roh manusia yang berdosa bernaung di bawah pohon kayu curiga itu, badannya dihujani oleh keris daun pohon itu. Ini adalah perumpamaan dari bulu mata dan kemaluan manusia, yaitu penghukuman bagi orang yang semasa hidupnya suka bermain serong dengan istri orang lain, rohnya akan dihujani keris daun kayu curiga itu kelak. Dan atma mengalami siksaan pada (8) petung agni, artinya pohon bambu petung yang penuh dengan api, tetapi tidak terbakar. Roh manusia yang papa karena waktu hidup suka melakukan ilmu hitam digantung di pohon itu dengan kaki di atas dan kepala di bawah. Dalam berbagai ekspresi kesenian, digambarkan berbagai bentuk siksaan yang akan diterima atma di neraka. Lukisan gaya Kamasan di Kertha Gosa, Klungkung misalnya memberikan ekspresi bahwa atma yang semasa hidupnya suka berburu dan merusak lingkungan hidup, maka atmanya akan disiksa oleh buta Cingkaran, bahkan gajahpun ikut menyeruduknya. Demikian pula digambarkan atma yang semasa hidupnya durhaka terhadap orag tua, maka akan disiksa oleh Buta Mundar dan Buta Mandir dengan cara menggergaji kepala atma. Orang-orang yang semasa hidupnya suka memalsukan prasasti, maka akan Buta Togtogsil akan menyiksanya dengan cara memarang. Begitu pula digambarkan Buta Maya bertengger di atas pohon keris sambil menguncangkan pohon sehingga daunnya menimpa para atman yang semasa hidupnya mengobral cinta. Selanjutnya atma yang tidak mendapatkan keturunan sedang menjalani hukuman dan siksaan diikat dan digantung pada pohon bambu dengan kaki terbalik, sementara bagi yang belum potong gigi dihukum dengan cara mengerat bambo. Lebih lanjut atma akan disiksa oleh Buta Laila dengan cara menarik lidah atma orang yang semasa hidupnya suka aneluh, nyantet, dan suka meracuni orang lain. Selanjutnya simak sesuluh Yudha Triguna pada Yudha Triguna Channel dan Dharma Wacana Hindu.