Alhamdulillah. Semoga makin berkah umur dan tetap istiqomah. Aamiin

Suaranya nya candu banget ya kak

@@Amitoon.Studio aamiin

@@ayunurindah3625 salah satunya hehe

@Dellan Utami Alhamdulillah sejak saat itu sampai sekarang ustadz omar mita juga jadi salah satu ustadz yang ceramahnya bisa nyampe ke saya

Setuju banget

6. Target kedua adalah dzikir, sehari minimal 5000X dzikir. Di awali dengan istighfar 1000X. Ini tidak lama, sekitar 10 menit. Lalu membaca sholawat 1000X. Kalau sholawat agak lama, karena agak panjang. Kemudian membaca Laa ilaaha illallah 1000X. Lalu ditambah lagi dengan dzikir-dzikir yang lain. Jadi dalam sehari itu dipaksakan dzikir yang banyak, sehingga lisan kita basah terus dengan dzikir, tangan itu bergerak terus untuk bertasbih atau pakai checker. Intinya dibuat target sebelum sholat dengan setelah sholat. Dengan dzikir kepada Allah, hati menjadi tenang. Ketenangan hati itu menenangkan seluruh hidup kita. Karena seperti kata Nabi Muhammad ﷺ bahwa hati itu akan mempengaruhi diri dan kehidupan kita seutuhnya. Jadi kalau hati kita tenang, hidup kita tenang. Kalau hati kita tegar, hidup kita tegar. Kalau hati kita percaya, maka hidup kita akan penuh dengan optimisme. Kalau hati kita gundah, maka hidup kita akan penuh dengan keluh kesah. Kalau hati kita sakit, maka hidup kita akan penuh dengan dendam. Ternyata menjadikan hati yang tenang itu dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya. Ingatkah kepada Allah dengan dzikir yang sangat banyak. Berdzikir 3.000-5.000 sebenarnya tidak banyak, karena ahli dzikir itu bisa sampai ratusan ribu. Dengan sholat dan dzikir yang banyak ini kita jadi memiliki spiritual refresh. Kalau spiritual kita sudah di refresh, maka hidup kita seperti di-charge lagi. Semangat kita seperti di-boaster, sehingga jadi semangat lagi dalam kebaikan. 7. Ketiga, pada saat melakukan city tour cobalah untuk melakukan tafakur alam. Belajar tentang hikmah Gunung Uhud. Belajar hikmah dari Jabal Tsur, Jabal Nur, Arafah dan yang lainnya. Dengan tafakur itu muncul lagi sebuah mindset tentang tauhid, idelogi, belief, faith kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Ketika kita melihat keajaiban dari ciptaan-ciptaan Allah di alam, bertafakur, maka kita akan merasa refresh sekali untuk pikiran kita, sehingga ketika pikiran kita sudah di refresh, saat melihat sesuatu itu sudah dari langit, bukan lagi hanya di bumi. Ketika kita melihat bumi dari langit, maka bumi akan terasa kecil. Tapi kalau kita melihat bumi dari tempat kita berpijak, maka bumi akan terasa besar. Kalau kita ingin melihat masalah kita kecil, maka lihat lah dari angle langit, karena apapun yang dilihat dari langit akan membuat bumi itu menjadi kecil. Kalau kita keluar angkasa, bumi akan jadi kecil. Makin menjauh dari bumi, makin kecil. Makin ke langit, makin kecil, sehingga apapun yang ada di bumi terasa kecil. Maka pandanglah hidup dari angle langit. Masalah, musibah, dan nafsu kita akan jadi kecil. Tetapi kalau kita melihat bumi dari tempat kita berdiri maka semuanya akan terlihat besar. Masalah, musibah, dan keinginan kita akan terlihat besar. Karena terlihat besar maka masalah akan kita anggap secara berlebihan, sesuatu yang mustahil dipecahkan. Kalau kita melihat keinginan kita besar, maka rasanya mustahil untuk mendapatkannya. Tetapi kalau kita lihat dari angle langit semua kelihatan kecil. 8. Bagaimana cara melihat sesuatu dari angle langit? Dengan tafakur. Mengkoneksikan bumi dengan pencipta-Nya. Menghubungkan antara benda atau ciptaan yang kita lihat dengan pencipta-Nya. Kita mencontoh apa yang dilakukan oleh Nabi Daud AS dan Nabi Muhammad ﷺ. Tafakur itu adalah upaya dan latihan kita untuk melihat bumi dari angle langit. Sehingga yang muncul adalah yakin, syukur, harapan, sabar, tawakal, kekaguman kepada Pencipta. Yang muncul adalah rasa tanggung jawab untuk memelihara ciptaan Allah yang sudah dianugerahkan kepada kita. Cara melatih melihat bumi dengan angle langit itu adalah dengan tafakur. Jadi kemana pun kita jalan harusnya kita tafakur. Tapi yang ditafakuri itu bukan toko-toko, shopping, market, karena itu semua buatan manusia. Tafakuri obyek-obyek yang merupakan ciptaan Allah. Contoh: Mentafakuri alam. 9. Kenapa kita harus tafakur? Karena itulah yang bisa me-refresh spiritual kita dan mem-boaster spirit kita dalam hidup. Kita ingin pulang dari liburan itu semangat untuk berkarya, bukan malah mengeluh karena habis duit, capek, dll. Jadi dapat refreshing-nya juga dapat energinya. Caranya pertama, dengan latihan sholat lebih banyak. Kedua, dengan dzikir sebanyak-banyaknya. Ketiga, dengan tafakur sebanyak-banyaknya. Tafakur dengan menghubungkan antara ciptaan dengan Penciptanya. Menghubungkan antara alam semesta dengan dengan Allah Subhanahu wa ta'ala 10. Seluruh kehidupannya Nabi Muhammad ﷺ itu ada refreshing nya. Nabi Muhammad ﷺ itu hidupnya tidak stres, ngak tertekan. Aktivitas Nabi Muhammad ﷺ itu sangat sehat untuk lahir dan batin beliau. Karena beliau hidup dengan pola yang ideal, sempurna. Mulai dari bangun pagi sampai tidur lagi, kehidupan beliau itu semuanya me-refresh spiritual dan juga fisik beliau, sehingga sehat lahir dan batin nya. Salah satunya adalah bagaimana Nabi Muhammad ﷺ memperlakukan alam semesta dalam kehidupan sehari-hari beliau. Nabi Muhammad ﷺ tafakur bukan hanya saat naik gunung, tapi juga ketika beliau makan. Pada saat makan itu Nabi Muhammad ﷺ seperti sedang mentafakuri nikmat Allah. Makanya ketika makan itu kita diajarkan untuk membaca Bismillah, setelah selesai makan itu mengucapkan Alhamdulillah. Doa setelah makan: Alhamdulillaahil-ladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi, min ghoiri haulin minnii wa laa quwwah. Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya makanan, minuman, dan rezeki ini, yang saya sebetulnya tidak memiliki kekuatan untuk mendapatkan ini kalau bukan karena Allah yang memberikan. Pada saat kita mengatakan bahwa Allah yang kasih, ini ada tafakur di dalamnya.

11. Kalau ada orang yang bilang dia pesan makanan di aplikasi bukan Allah yang kasih, maka orang ini tidak tafakur. Karena yang dia tahu hanya dia klik untuk pesan, lalu kurirnya datang ke lokasi untuk ambil makanan, lalu makanan itu dibawa ke rumah dia. Ini hanya tafakur saat mendapatkan makanan lewat aplikasi. Tapi terkadang kita lupa ini ada yang kepotong. Ini hanya part di ujung makanan sampai ke meja kita. Tapi sebelumnya ada part yang lebih luas lagi. Bagaimana makanan itu bisa dikirimkan sampai ke restoran. Karena tidak mungkin di restoran tiba-tiba ada bahan baku. Restoran kan tidak memproduksi beras, gandum, minyak, sayur-mayur. Semua itu ada sumbernya. Restoran hanya dapat dari distribusi, kemudian mereka olah dari makanan, lalu dikirim lewat aplikasi. Ada tafakur yang ke skip di situ. Ada missing link dari restoran ke sumbernya. 12. Darimana sayur itu datang? Bagaimana sayur itu bisa ada? Bagaimana beras dan gandum itu muncul? Itu tafakur yang ada di dalam kalimat: min ghoiri haulin minnii wa laa quwwah. Aku itu tidak mampu. Tapi kalau orang yang pesan lewat aplikasi tadi dia marasa mampu, karena merasa punya uang, sehingga tidak bersyukur. Dia merasa yang mendatangkan makanan itu. Padahal ada hal yang ngak bisa kita bayar. Apa itu? Penciptaan. Allah yang menciptakan beras, gandum, sayur-mayur, lewat diturunkannya air hujan. Makanya Allah bertanya di akhir surat Al-Waqiah: “Apakah kalian tidak memperhatikan tumbuh-tumbuhan (masalah pertanian)? Apakah kalian yang menumbuhkannya atau kami yang menumbuhkannya? Kalian hanya menanam bukan menumbuhkan. Kalau Kami mau, Kami jadikan biji-bjian itu semuanya menjadi busuk dan binasa. Sehingga kalian akan mengatakan tidak mendapatkan apa-apa (panen nya gagal).” Para petani itu sudah ahli dalam bertani. Mereka menanam, memupuk, dan menjaga sawahnya. Tetapi kenapa ada kata-kata gagal panen, sehingga tidak dapat apa-apa tahun ini? Ada pohon yang tiba-tiba rusak. Allah menyuruh kita tafakur agar menyadari bahwa makanan itu ada bukan hanya karena lewat aplikasi. Bukan karena kita bayar. Karena ada yang tidak bisa kita bayar. Yaitu bagaimana makanan itu diciptakan. Itulah tafakur. Hal ini terdapat dalam doa setelah makan yang biasa dibaca oleh Nabi Muhammad ﷺ di atas. Disini Nabi Muhammad ﷺ bertafakur. Bukan sekedar doa biasa saja. 13. Allah berfirman: “Coba kalian perhatikan air yang kalian minum. Apakah kalian bisa menurunkannya dari langit?“ Pada saat kita membuat hujan buatan itu menggunakan teknologi tinggi dan biayanya mahal. Hari ini kita melihat hujan secara gratis tapi kita lupa bahwa itu ada yang menjadikannya. Ada yang memprogram nya. Ini adalah program dari Yang Maha Kuasa, yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala. Artinya Allah yang telah menjadikan huan itu turun, dimana turunnya itu tercurah seperti shower, sehingga ia bisa masuk ke lubang-lubang atau pori-pori tanah, sehingga tanah bisa menyerap air dengan baik, bukan turun seperti air bah. Lalu air itu bisa menyuburkan tanaman. Kalau air hujan itu turun seperti air bah maka yang terjadi adalah banjir dan kehancuran. Ini ada kesengajaan dari Allah. Kita tidak bisa menurunkan air dari awan. 14. Mindful eating adalah ketika sedang makan kita menyadari bahwa makanan ini bukan sekedar kebutuhan tetapi sebuah pengalaman (experience). Spiritual experience, mental experience, iman experience ini ada di dalam makanan yang kita makan. Mindful eating ini berarti pada saat makan coba sadarkan diri kita, bangun awareness bahwa makanan ini Allah yang kasih. Satu butir padi itu prosesnya panjang. Dengan kesadaran itu kita jadi lebih bersyukur, “Oh saya beruntung ya. Hidup saya penuh dengan kebaikan. Allah baik banget ya.” Dengan mindfull eating ini akhirnya kita jadi refresh lagi iman dan spiritual kita. Hal ini ada di dalam doa setelah makan yang sering dibaca oleh Nabi Muhammad ﷺ dalam kalimat min ghoiri haulin minnii wa laa quwwah. Kita tidak berdaya untuk mendatangkan makanan itu. Contoh: Kita tidak bisa menciptakan ikan. Ikan adalah daging yang segar. Ini bisa kita peroleh secara gratis dengan memancing. Jadi kita bisa refresh juga dengan memancing. Lalu kita masak dan makan. Allah berfirman, “Apakah kalian yang mengadakan itu semuanya, ataukah Kami? Disini kita belajar tentang minsdfulness, kesadaran yang utuh. Ini disebut dengan tafakur. Jadi mindfulness itu sudah ada dari dulu dalam Agama Islam. 15. Dalam Islam mulai dari zikir, sholat, bahkan jalan dan duduk saja itu bisa jadi healing, bisa jadi tafakur. Doa yang kita baca sehari-hari itu isinya tafakur. Karena kita seharusnya mengingat Allah terus dengan tafakur. Tafakur itu memikirkan lalu mengingat Allah. Contoh: Allah itu Maha Baik. Allah Maha Pemurah. Allah Maha Pemberi Rezeki. Allah Maha Kuasa. Allah Maha Penolong. Allah Maha Memperhatikan. Jadi sifat-sifat Allah itu kita ingat, bukan sekedar mengingat nama Allah. Kita hadirkan dalam pikiran kita lewat melihat segala ciptaan Allah yang ada di sekitar kita. Ini Namanya tafakur dengan media semesta yang ada di sekitar kita.

16. Saat kita sedang mengerjakan sesuatu juga bagian dari tafakur kita kepada Allah. Contoh: Saat sedang menunggang kuda. Kita membaca doa: “Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna lahu muqriniin. Wa inna ilaa robbina lamun-qolibuun” Artinya: Maha suci Allah yang telah menundukkan kuda ini (kendaraan ini) untuk ditunggangi, padahal kami tidak mampu untuk menundukkannya. Ada tafakur di dalam doa ini. Allah yang menundukkan kendaraan yang kita pakai. Kalau dalam konteks hewan, Kuda itu Allah ciptakan memang untuk manusia. Jadi kalau ada orang yang bilang, “Kasihan ya Kuda ditunggangi.“ Ini berarti orang itu tidak tahu maksud dari penciptaan kuda. Allah itu sengaja menciptakan kuda untuk ditunggangi. Kuda dan Unta itu sebagai tunggangan, dan kuda tidak merasa terbebani. Kecuali kita menungganginya tanpa adab. Contoh: Tidak boleh ngobrol lama-lama di atas kuda sambil berdiri. kuda itu harus jalan. Nabi Muhammad ﷺ melarang kita ngobrol lama-lama ketika kuda sedang berdiri. Kalau kuda sedang berdiri ngobrol-nya sebentar saja. Kalau kita ngobrol sampai 1 jam di atas kuda yang sedang berdiri itu makruh. Tidak boleh di dalam Agama Islam. Hal ini akan mengganggu dan menyakiti kuda. Kalau kita mau ngobrol dan sedang tidak ingin jalan dengan kuda, maka turun dari kuda dan lepaskan, biarkan dia cari makan. Nanti kalau kita mau jalan lagi, tinggal diambil lagi kuda nya. Ini adalah adab berkuda. Selama kita tidak melanggar adab-adab dalam menunggang kuda, berarti kita sesuai dengan sunatullah. Tetapi pada saat menunggang kuda kita disuruh tafakur juga, karena Allah lah yang menjadikan kuda itu baik untuk ditunggangi. 17. Apa saja beberapa hal yang kita peroleh saat naik kuda dan tidak kita dapatkan ketika naik mobil atau motor? Pertama, Allah tersenyum kepada orang yang naik kuda. Kalau kita naik motor atau mobil tidak dapat senyum dari Allah. Kedua, orang yang menunggang kuda itu dinaungi malaikat, dengan syarat dia membaca doa. Ketiga, kuda itu adalah harta kecintaan Nabi Muhammad ﷺ dibandingkan dengan harta yang lain. Keempat, naik kuda itu secara biologis bisa memperbaiki struktur tulang belakang kita. Tulang belakang itu menentukan semua organ, tulang-tulang, dan rongga kita di seluruh tubuh. Jadi kalau tulang belakang kita benar, rongga tubuh kita sehat. Kelima, kuda itu bisa menjadi terapi mental bagi kita. Terutama dalam me-release masalah-masalah kita. Istilah nya equine therapy, yaitu menterapi diri kita dengan cara merawat hewan. Sebaik-baiknya hewan peliharaan itu adalah domba, unta, kuda. Kita kasih makan, kita bersihkan kandangnya, kita bawa dia ke tempat makannya Ada terapi saat kita membawa hewan-hewan gembalaan ke tempat makannya. 18. Allah berfirman, “Di dalam hewan yang sedang berangkat ke tempat makan itu dan ketika mereka pulang di sore hari, ada keindahan (jamal), entertain, yang bisa kita nikmati. Hal ini bisa menjadi equine therapy buat kita. Contoh: Saat kita melepas kuda dari kandangnya untuk mencari makan. Kuda-kuda itu sangat riang, seperti anak SD yang pulang sekolah. Demikian juga saat mereka pulang kembali ke kandangnya. Ini adalah equine therapy. Semua hal ini sudah ada di kehidupan sehari-hari pada zaman Nabi Muhammad ﷺ, hanya istilah Psikologi nya baru ada sekarang. Contoh: mindful eating, equine therapy. Ini yang coba kita gali dan diterapkan dalam kehidupan kita sekarang. 19. Bagaimana cara membedakan tafakur dengan overthinking? Mudah sekali membedakannya. Tafakur itu melihat bumi dari angle langit. Overthinking itu melihat bumi dari angle bumi. Kalau kita melihat sesuatu di bumi, masalah, musibah, keinginan, benda dan apapun yang kita lihat di bumi, dari angle kita, maka itu namanya overthinking. Tetapi kalau kita melihat masalah dan benda di bumi dari angle Allah, dimana Allah sebagai pencipta, itu namanya tafakur. Sesederhana itu. 20. Bagaimana me-release stres dengan media alam? Pertama, dengan duduk bersama alam. Berkomunikasi atau berdialog dengan alam. Melakukan aktivitas yang basic-nya alam. Contoh: Berhubungan dengan hewan, tumbuhan, landscape, musim, siklus, ini semua alam. Cobalah kita dekat dan hidup bersama semua itu. Berdamai dengan siklus dan musim. Allah menciptakan gunung, sungai, laut, sebagai media tafakur. Media untuk healing dan me-release masalah-masalah kita atau stres kita. Contoh: Duduk di tepi sungai mendengarkan gemercik air. Ketika air sungai melewati bebatuan itu akan muncul irama semesta, senandung semesta yang kalau kita dengar dengan tenang itu akan membuat kita healing. Daripada kita membuat musik sendiri, maka biarkan semesta yang bersenandung untuk kita. Kalau kita buat musik sendiri kadang sumbang, atau nada nya kegedean. Mungkin bisa indah tapi tidak se-sempurna senandung semesta. Jadi kalau dibandingkan senandung manusia dengan senandung semesta, maka sudah pasti senandung semesta itu jauh lebih sempurna, karena dia pengaruhnya langsung ke jiwa kita. Kalau senandung manusia, beberapa malah yang merusak dengan liriknya, dengan beat-nya malah merusak hati dan jiwa kita, membuat hati kita jadi keras. Jadi ingin berontak atau ingin berbuat dosa karena beat-nya. Contoh: Orang di tempat dugem, di tempat clubbing. Begitu masuk DJ nya dengan beat yang seperti itu membuat orang ingin minum minuman beralkohol, melakukan hal yang tidak baik dengan lawan jenis. Itu didorong oleh beat yang kencang. Tetapi kalau senandung semesta menyuruh kita untuk tenang, rileks, release masalah kita. Mulai self-healing mendengarkan nyanyian burung di pagi hari dan sore hari. Mendengarkan suara angin (sendalu angin) yang semilir. Suara air hujan yang jatuh kena tanah, suara gesekan daun. Semua itu senandung semesta yang perfect Allah ciptakan. Kenapa kita tidak menikmati itu? Istilahnya forest bathing. Bukan mandi di hutan, tapi seperti ada release diri kita, masalah kita lewat media hutan tadi. 21. Bagaimana kalau kita liat video senandung alam di KZfaq? Ini seperti saat kita liat live concert dengan saat kita liat di HP. Vibes-nya itu beda banget. Kalau kita nonton pertandingan sepak bola piala dunia lewat aplikasi dengan dengan nonton pertandingan piala dunia di Qatar, itu kan tidak sama. Kalau sama, ngapain orang bayar mahal sekali nonton pertandingan sepak bola itu tiketnya 10 juta, kalau nonton pertandingan final, tiketnya bisa sampai 100 juta. Ngapain orang mau bayar mahal-mahal? Karena beda. Ini sama dengan saat kita mendengarkan suara alam lewat video atau aplikasi dengan mendengarkan langsung dari alam. Itu pasti berbeda. Makanya tidak bisa tergantikan. Kalau cuma jadi hiburan saja sih ok. Tapi kalau benar-benar dapat intinya, tidak bisa.

Aamiin Allohumma Aamiin🤲❤🤲

Alhamdulillah, Aamiin

MB @@wiwinnurrani6520 🙏🤲🙏

Pa ustad Alhamdulillah setiap dakwah pa ustad bikin saya tenang,pa ustad klo pengen sharing kemana

Contoh nya apa?

@@siapayaa7305 contohnya qpa yang sudah kita upayakan dan sudah kita miliki itu semua dari kekuasaan Allah SWT

Aamiin aamiin Allahuma aamiin...

mantab

aaminn 🤲

aamiin

aamiin 🤲