Рет қаралды 63,634
Kesaksian Didit Saad, musisi yang bertetangga dengan keluarga Sidharta di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Mereka bertetangga sejak lama, bergaul, bermusik dan bersama membangun sebuah iklim kreatif band-band-an.
Dari ceritanya terlihat bagaimana posisi komunitas Potlot sebagai sebuah Landmark. Seperti Monas bagi warga Jakarta. Sejak dulu, kini dan masa mendatang, dia akan tetap berdiri kokoh di sana. Sampai kemudian berlangsung Slank Tour Emas pada 1995 yang menjadi titik balik kehidupannya. Didit merasakan kegalauan yang kurang lebih sama dengan yang dialami Izzy Stradlin ketika karir Guns ‘N Roses memuncak hingga berjuluk ‘The Most Dangerous Band in the World. Langkah drastis diambil. Didit Saad memutuskan keluar dari zona nyaman
Kini sila masuki zona sejarah rock ‘n roll Indonesia
Stay tune!
#PODCAST #STEMPELGENERASIBIRU
Pewawancara/Editor : Denny MR
Perekam Gambar : Erie Cahyadi
Audio : Adi Rahadiansyah/Barqi Sagara
Sisipan Video : Norman Ahya
Video Logo : Wendy Permana
Grafis : Agus Koben Sugasuck
Digital : Boedhy Oeboed
Info tentang saya :
Facebook:
/
/ kamarmusikid-112340360...
Instagram:
/
/ kamarmusik.id
Twitter:
/ denny_dmr
/ kamarmusik_id
Website :
kamarmusik.id
(web coming soon | under contruction)