Apakah kamu pernah merasa terjebak dalam rutinitas dunia yang sibuk sehingga lupa pada hal-hal yang sebenarnya lebih penting? Di video kali ini, Ustadz Syafiq Riza Basalamah akan mengupas beberapa penyebab utama yang sering membuat kita terlalu terpaku pada kesenangan dan kehidupan dunia hingga melupakan persiapan untuk kehidupan abadi di akhirat.
Mulai dari cinta berlebihan terhadap dunia, kurangnya pengetahuan tentang Allah, hingga dosa yang terus-menerus, semua ini dapat menghambat kita untuk mencapai tujuan hakiki kita. Mari kita bersama-sama memahami dan menghindari jebakan-jebakan ini agar kita dapat hidup lebih fokus dan konsisten dalam meraih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.
Dalam video ini, Ustadz Syafiq Riza Basalamah akan membahas:
1. Cinta Dunia: Kecintaan yang berlebihan pada dunia membuat kita lupa bahwa hidup ini sementara. Kita melihat bayi tumbuh menjadi dewasa, kemudian tua dan mati, namun seolah kita akan hidup selamanya.
2. Kurangnya Pengetahuan tentang Allah: Banyak yang tidak mengenal Allah dengan baik, sehingga mengabaikan perintah dan larangan-Nya yang sebenarnya untuk kebaikan kita.
3. Dosa yang Terus-Menerus: Dosa menciptakan noktah hitam di hati, membuat kita lalai dan tersumbat dari mengingat Allah.
4. Salah Berkawan: Berkawan dengan orang yang salah dapat menjauhkan kita dari ibadah dan mendekatkan kita pada kelalaian duniawi.
5. Panjang Angan-Angan: Ambisi dunia yang berlebihan membuat kita melupakan akhirat.
6. Banyak Bicara: Terlalu banyak bicara tanpa mengingat Allah mengeraskan hati dan menjauhkan kita dari-Nya.
7. Lupa Kematian dan Hari Akhir: Melupakan kematian dan hari akhir membuat kita terus berburu dunia tanpa mempersiapkan akhirat.
Dengan memahami dan menghindari berbagai penyebab kelalaian ini, kita dapat meneguhkan komitmen untuk menjalani hidup dengan tujuan yang lebih mulia. Hidup ini adalah ujian sementara, dan kehidupan akhirat lah yang sebenarnya abadi. Mari tingkatkan kesadaran akan pentingnya persiapan untuk akhirat agar setiap langkah dan pilihan yang kita ambil mendekatkan kita kepada-Nya.
Teruslah berusaha mencapai kebahagiaan sejati, yang tidak hanya terbatas pada dunia fana ini, tetapi juga dalam kehidupan yang akan datang di hadapan Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Wallahu a'lam.