Selain cerita epik singgahnya kapal ekspedisi dari perjalanan Kapten James Cook hingga soal Benua Australia, Sabu Raijua juga menyimpan cerita kolosal tentang Gajah Mada. Telapak kaki Gajah Mada ada di Pulau ini.
Dayu dalam penjelajahannya kali ini menelisik seputar cerita Gajah Mada yang berasal dari daerah ini.
Sebutan untuk kaum lelakinya adalah Niki Maja yang berarti laki laki dari Raijua. Tidak seperti di Pulau Sabu yang sebutan untuk kaum laki-laki nya adalah ama. Kenapa mereka dipanggil niki maja? Sampai Saat ini orang Raijua percaya bahwa Mahapatih Gajah Mada yang terkenal dari kerajaan majapahit berasal dari Raijua.
Ada beberapa peninggalan yang diyakini adalah peninggalan Gajah Mada, seperti dirumah adat masih tergantung baju perang dan tombak gajah mada. Baju dari serat kayu dan daun lontar tergantung hingga sekarang di tiang utama rumah adat di Raijua.
Berperawakan kasar, dagu lebar dengan rambut disanggul, memakai baju adat yang telah ratusan tahun wariskan nenek moyang dengan lambang kekuatan berupa keris dan kantong yang diselipkan dipinggang sebelah kiri. Itulah sosok Deo Rai ( ketua adat) pemimpin adat tertinggi di Raijua. Dari cara mereka berpakaian, terlihat benar kalau mirip Gajah Mada dalam rupa rekaan para sutaradara dalam film-film jaman dulu.
Tapi orang Raijua sebenarnya tidak hanya bangga memiliki hubungan erat dengan Gajah Mada, sebab hampir di seluruh pelosok di Raijua ada banyak benda peninggalan sejarah yang hingga saat ini masih ada. Dari baju perang dan tombak maja ( orang Raijua mengenal Gajah Mada dengan sebutan Maja,red), ada wowadu maja (batu maja,red), sumur maja dan beberapa bukti emperis lainnya. Belum lagi perayaan adatnya seperti Hidu badda maja ( tangkap hewan maja,red), pehere jara maja, ( pacuan kuda ), nuni kowa maja (menurunkan perahu maja ke laut) dan perayaan adat lainnya.
Yuk, ikutin penjelahan Dayu di Pulau Sabu Raijua.
Jangan ragu beri kesan dan komentarnya ya.