Рет қаралды 135,278
CRFakta--Tak banyak tempat makan atau restoran legendaris yang bisa bertahan di era modern. Beberapa bahkan harus tutup usai beroperasi puluhan tahun.
Restoran atau tempat makan legendaris tak hanya menawarkan makanan yang enak dengan rasa yang tak pernah berubah. Tapi juga menyimpan banyak kenangan tak terlupakan bagi para pelanggannya.
Sayangnya ada restoran legendaris yang tak mampu bertahan sampai sekarang. Ada restoran yang lokasinya pindah dari lokasi awal, namun ada juga yang tutup permanen. Berikut tiga restoran legendaris yang akhirnya tak kuat menghadapi perkembangan zaman.
1. Restoran Rindu Alam
Pada awal tahun 2020 lalu, kabar tentang ditutupnya Restoran Rindu Alam di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat meninggalkan berbagai kenangan untuk banyak orang.
Meski hanya sebuah restoran, tapi lokasinya yang berada persis di area kebun teh yang dingin dan sejuk, membuat Rindu Alam menjadi kawasan wisata paling ikonik dan terkenal di Bogor sejak tahun 1980-an.
Jauh sebelum Restoran Rindu Alam dikenal sebagai tempat atau ikon wisata paling ikonik dan legendaris di puncak, tempat ini pertama kali didirikan di tahun 1970-an. Restoran ini dibangun oleh Letjen TNI Ibrahim Adjie.
Dengan tujuan agar para wisatawan bisa menikmati aneka makanan dengan pemandangan alam puncak yang spektakuler.
Kemudian di tahun 1980, barulah Restoran Rindu Alam dibuka untuk umum. Saat itu masih jarang restoran yang berada di ketinggian. Restoran Rindu Alam berhasil menarik minat pengunjung, karena tempatnya berada di 1.444 meter di atas permukaan laut. Meski sempat ada kabar bahwa Rindu Alam akan dibuka kembali tapi sampai sekarang belum ada perkembangannya.
2. Riung Gunung Coffee
Bagi yang sering berlibur ke wilayah Puncak, Bogor, atau sering melintasi jalanan yang dipenuhi kebun teh ini, pasti sudah tidak asing dengan adanya jembatan tua yang berada di tengah jalan. Jembatan tua ini sudah ada sejak dulu, dengan ciri khas tangga panjang, yang sudah dipenuhi pepohonan lebat.
Jembatan ini dilengkapi dengan tulisan 'Riung Gunung' yang banyak membuat orang penasaran. Ternyata jembatan tua ini dulunya merupakan salah satu properti dari Riung Gunung Coffee House, tempat ngopi paling elite pada masanya.
Kedai kopi yang satu ini disebut beroperasi dari tahun 1960 hingga tahun 1970-an. Berbeda dengan kedai kopi lainnya, kafe yang satu ini dikelola langsung oleh Hotel Indonesia masa itu, atau kini lebih dikenal dengan nama Hotel Indonesia Kempinski.
Hotel Indonesia merupakan hotel bintang 5 pertama yang dibangun di Jakarta pada tahun 1962. Berlokasi di jantung kota Jakarta, di sisi bundaran air mancur. Perusahaan ini juga mengelola Riung Gunung Coffee house untuk para wisatawan yang berlibur ke Indonesia.
3. Restoran Cahaya Kota
Restoran Cahaya Kota yang berada di Gondangdia, Jakarta Pusat termasuk ke dalam salah satu restoran legendaris berusia puluhan tahun. Restoran ini sudah ada sejak 1962. Dulunya restoran ini jadi tempat makan mendiang Presiden Soekarno. Menu makannya lebih ke gaya Chinese dan ada 100 menu makanan tersedia di sini.
Mulai dari mie goreng, ayam goreng mentega, seafood goreng, bubur, sop hingga bistik dengan porsi royal disajikan di sini. Sayangnya restoran legendaris ini pengunjungnya semakin menurun terkikis oleh waktu.
Apalagi pesanan makanan dari instansi pemerintah juga tak sebanyak dulu, membuat biaya operasional dan pemasukan restoran tak sebanding. Akhirnya pemilik Cahaya Kota memutuskan untuk menutup sementara restoran mereka untuk berbenah, renovasi dan menciptakan konsep baru yang lebih modern.
#ceknricek #puncak #puncakbogor