#Senpi #sajam
Tindak Pidana Kepemilikan Senjata Api dan Senjata Tajam diatur dalam
Undang- Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951
Ancaman Pidana berhubungan Senjata Api Diatur dalam pasal 1 ayat (1) UU Darurat RI No 12 tahun 1951
PERBUATAN YANG DILARANG
tanpa hak
memasukkan ke Indonesia,
membuat, menerima, mencoba memperoleh,
menyerahkan atau mencoba menyerahkan,
menguasai, membawa,
mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya,
menyimpan,
mengangkut,
menyembunyikan,
mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia
Bagian Senjata YANG DILARANG
Senjata Api,
Amunisi atau sesuatu bahan peledak,
BENDA YANG DIKECUALIKAN
Senjata-senjata yang nyata-nyata mempunyai tujuan sebagai barang kuno atau barang yang ajaib (merkwaardigheid), dan
bukan pula sesuatu senjata yang tetap tidak dapat terpakai atau dibikin sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipergunakan.
ANCAMAN HUKUMAN PIDANA
Diundang-undang tersebut, dibuat alternatif tetapi masuk kategori pidana maksimal yaitu
Hukuman mati, atau
Hukuman penjara seumur hidup, atau
Hukuman penjara sementara setinggi- tingginya 20 (dua-puluh) tahun
Ancaman Pidana berhubungan Senjata Tajam Diatur dalam pasal 2 ayat (1) UU Darurat RI No 12 tahun 1951
PERBUATAN YANG DILARANG
tanpa hak
memasukkan ke Indonesia,
membuat, menerima, mencoba memperolehnya,
menyerahkan atau mencoba menyerahkan,
menguasai, membawa,
mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya,
menyimpan, mengangkut,
menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia
Senjata YANG DILARANG
Senjata pemukul,
Senjata penikam, atau senjata penusuk
Senjata Tajam YANG DIKECUALIKAN
Yang nyata-nyata dimaksudkan
Untuk dipergunakan guna pertanian, atau
Untuk pekerjaan-pekerjaan rumah tangga atau
untuk kepentingan melakukan dengan syah pekerjaan atau
yang nyata-nyata mempunyai tujuan sebagai barang pusaka, atau barang kuno atau barang ajaib (merkwaardigheid)
ANCAMAN HUKUMAN PIDANA
Hukuman penjara sementara setinggi- tingginya 10 (sepuluh) tahun
YURISPRUDENSI Putusan MA No. 103 K/Kr/1976 Tahun 1976
Buat seorang petani arit, cangkul dan parang adalah alat pekerjaan sehari-hari, yang tidak dapat dianggap termasuk senjata tajam yang dimaksudkan oleh pasal 2 (1) Undang-undang Darurat No. 12 Tahun 1951