Tradisi 1000 Tumpeng, Malam ke-21 Ramadhan 1444 Hijriah - Kraton Surakarta Hadiningrat

  Рет қаралды 816

Lensa Indonesia Channel

Lensa Indonesia Channel

Жыл бұрын

LENSAINDONESIA.COM: Ratusan orang dari keluarga, kerabat, dan Abdi Dalem Kraton Surakarta mengikuti upacara tradisi Malem Selikuran Pasa Tahun EHE 1956 / 2023 Masehi, Selasa (11/4/2023) malam.
Kegiatan adat yang digelar oleh Raja Kraton Surakarta SISKS. Pakoe Boewono (PB) XIII tersebut diawali dengan pelaksanaan Kirab Tumpeng Sewu dari Kawasan Sitinggil Lor dan berakhir di Taman Sriwedari.
Suara gamelan dan alunan tembang-tembang Jawa berpadu mesra dengan temaramnya cahaya lampu-lampu ting atau lentera yang dibawa oleh para Abdi Dalem semakin menambah sakral dan khidmatnya Kirab Tumpeng Sewu. Tampak pula sejumlah Abdi Dalem yang membawa jodang (kotak kayu) yang berisikan makanan dengan cara dipanggul.
Pengageng Parentah Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH. Adipati Dipo Kusumo menjelaskan, Kirab Tumpeng Sewu Malem Selikuran Pasa Tahun EHE 1956 merupakan peringatan malam ke-21 Ramadhan tahun 2023. Menurutnya, Tumpeng Sewu melambangkan 1000 bulan atau malam Lailatul Qadar.
#kratonsolo
#kratonsurakarta
#malamselikuran
#kotasolo
#gibranrakabumingraka
===================================
Social Media :
Twitter : / lensaindonesia
Instagram : / lensaindone. .
KZfaq : kzfaq.info/love/V7I...
Alamat Kirim-kirim
Redaksi LensaIndonesia.com
Email : redaksi@lensindonesia.com atau redaksilensaindonesia@gmail.com
Contact Kerjasama
marketing@lensaindonesia.com
Terima kasih sudah menonton video kami jangan lupa baca juga beritanya di link berikut ini:
www.lensaindonesia.com/

Пікірлер: 2
@UlfiAlfisnaini
@UlfiAlfisnaini Жыл бұрын
😊
@IbnuBatuta-sn2kj
@IbnuBatuta-sn2kj Жыл бұрын
Keraton Islam adalah peradaban yasan wali dan representasi nenek moyang sebagai insan intelektual pada masanya. Sejak abad 6 M peradaban intelektual adalah yang diajarkan Rasulullah Muhammad, SAW. Ajaran Rasulullah Muhammad, SAW. yang telah merevolusi peradaban manusia menjadi pembeda dengan sebelumnya. Nenek moyang seperti Empu Sendok sebagai warga pribumi Jawa berhasil lepas dari cengkeraman kekuasaan bangsa Harapa (Indus) mendirikan dinasti Isana yang kemudian melahirkan Majapahit hingga Mataram Islam. Nenek moyang berhasil mengendalikan penganut ajaran Harapa (Siwa, Budha) yang saling bersetru sejak dari asalnya melahirkan Bhineka Tunggal Ekka sebagai wujud adobsi PIAGAM MADINA. Bangsa ini harus kritis dan cerdas tidak kehasut pemikiran orientalis dengan Hiduisme yang dibangun abad 19 M oleh Inggris. Bangsa ini tidak mengenal istilah Hindu sebelum abad 19 M. Keraton Mataram Islam sudah ada sejak abad 16 , 300 tahun lebih tua dibanding Hinuisme. Bangsa ini mengenal istilah BRE (tongkat kekuasaan), SABEN (berendam air/ kungkum) Daud ( kerja di tempat basah), DINO, AKHI (utusan), DEREK( ikut jalan), SADRAN( majelis/ berkumpul berembug dan makan bersama), BANCAAN, dst. Harapa tidak mengenal DINO, DINO lebih tua. Bangsa ini pada dasarnya bangsa PRAGMATIS rasional. Istilah bangsa ini rasional bukan tahayul, istilah DINO mislanya Din Rino, Din adalah hari perhitungan/ bekerja, Rhino matahari, Kutipan istilah-istilah yang searti istilah Jawa DINO " Middle English day, from Old English dæġ (“day”), from Proto-West Germanic *dag, from Proto-Germanic *dagaz (“day”); see there for more.Cognate with Saterland Frisian Dai (“day”), West Frisian dei (“day”), Dutch dag (“day”), German Low German Dag (“day”), Alemannic German Däi (“day”), German Tag (“day”), Swedish, Norwegian and Danish dag (“day”), Icelandic dagur (“day”), Gothic 𐌳𐌰𐌲𐍃 (dags, “day”). Possible cognates beyond Germanic relatives include Albanian djeg (“to burn”), Lithuanian degti (“to burn”), Tocharian A tsäk-, Russian жечь (žečʹ, “to burn”) from *degti, дёготь (djógotʹ, “tar, pitch”), Sanskrit दाह (dāhá, “heat”), दहति (dáhati, “to burn”), Latin foveō (“to warm, keep warm, incubate”). Latin diēs is a false cognate; it derives from Proto-Indo-European *dyew- (“to shine”)." Bangsa ini jangan ditarik-tarik ke peradaban Harapa setelah nenek moyang Empu Sendok bertaruh nyawa dan sabar membebaskannya. Lihat peradaban Harapa hingga sa'at ini di negara India masih menyisakan tradisi makan kotoran, dll.
Garebeg Mulud Tahun Jimawal 1957 / 2023 - Kraton Surakarta Hadiningrat
7:56
Lensa Indonesia Channel
Рет қаралды 2 М.
Is it Cake or Fake ? 🍰
00:53
A4
Рет қаралды 20 МЛН
Always be more smart #shorts
00:32
Jin and Hattie
Рет қаралды 32 МЛН
Homemade Professional Spy Trick To Unlock A Phone 🔍
00:55
Crafty Champions
Рет қаралды 57 МЛН
Pesan Dari Mimpi - Laweyan: Estafet Warisan Budaya
14:52
Kejar Mimpi
Рет қаралды 83 М.
DESA WISATA SANGIRAN KAB. SRAGEN JAWA TENGAH
5:51
Kemenparekraf
Рет қаралды 18 М.
KEARIFAN LOKAL KOTA SOLO - TAHOK PAK CITRO
8:13
agatha ayomi
Рет қаралды 1,5 М.
ABDI DALEM
24:05
Kraton Jogja
Рет қаралды 379 М.
Misteri Ndalem Kalitan Kediaman Bapak Soeharto&Ibu Tien di Solo
6:53
tombo kangen Chanel
Рет қаралды 74 М.
Keraton Surakarta: Menelisik Lukisan 1000 Pandang Pakubuwono X (Part 3)
12:45
Pergantian Jaga Prajurit Keraton Kasunanan Surakarta
0:30
Mengenal Kota Solo
Рет қаралды 6 М.
Is it Cake or Fake ? 🍰
00:53
A4
Рет қаралды 20 МЛН