Ampure pak ketut...rejang renteng hasil pengembangan Renteng yg ada di Desa Saren Nusa Penida nike sampun ketok palu milik dinas kebudayaan provinsi Bali dan milik masyarakat Hindu seNusantara...tityang hanya ditugaskan meneliti ke Desa Saren dan utk menguji data dan fakta yg tityang dapat di Desa Saren sampun melalui seminar salah satu narasumbernya dari unsur seniman akademisi adalah Prof. Dibia serta Ketut Sumarta dari Majelis Desa Adat Bali...rejang renteng akhirnya disepakati sebagai tari wali tanpa pencipta alias anonim...kalau memang mau membuatkan hak cipta setahu tityang harusnya Disbud Provinsi yg mendaftarkan

Astungkara penganyaran pemda Gianyar memargi lancar 🙏🙏🙏

Ampure dahat niki...tyg sebenarnya tidak berani dan tidak berwenang mengomentari rejang ciptaan orang lain..tapi secara umum kalau sudah berani membuat judul tarian itu dengan nama rejang...semua rejang nike otomatis sebagai tari wali...namanya tari wali hanya ditarikan utk dewa yadnya atau saat piodalan ...ngerorasin nike masuk pitra yadnya...memenurut tityang rejang tidak pantas dan tidak boleh solahan saat pitra yadnya

Satu lagi niki...kalau wenten upacara memukur maupun meligya nike dados sampun nyolahan rejang karena nike sampun masuk dewa yadnya...dan ampure niki tityang garis bawahi kalau wenten upacara medwijati atau pediksan itu juga tidak boleh nyolahan rejang karena pediksan nike masuk manusa yadnya