Siapa itu bang? Gak kenal bang

@@noky118 coba cek aja mirip konsep kontennya

Mau dong di semprot 😂😂😂

Singkatnya demokrasi ya memberi kebebasan kepada rakyat. Bukan mendapatkan pemimpin yang benar2 berkualitas dan bekerja untuk masyarakatnya. Rakyat bebas memilih mau pemimpin yang seperti apa, yang tidak berkualitas dan malas2an juga bisa jadi pemimpin kalau di pilih sama rakyat.

Yoi bang. sifat gak enakan muncul karena budaya sopan santun. Gak semua ortu sama guru gitu tapi emg kebetulan aja banyaknya yg begitu 😂😂😂 Btw, thx bang udah mampir 🙏🙏🙏

Haha bener bro 😂😂😂

Efek gak tonton sampe tuntas bang hahaha. Keliatan kan sumbu pendek dan sdm rendahnya. Buat paham maksud dan tujuan aja gak sanggup, padahal saya sudah berusaha menjelaskan dengan bahasa yang menurut saya paling mudah. Kebayang gak kalau pemerintah bikin aturan pake bahasa yang berbelit2 dan multi tafsir. Gimana caranya mereka mengerti?

Bang, sehat?

Gpp planga plongo pentingkan berbakti sama orang tua, nurut apa kata bapak, gak durhaka biar masuk surga. Inget dunia hanya sementara. Akhirat adalah akhirnya 😂😂

Lebih ke problematik bang hahaha. Budaya kolektif di combo sama feodal gitu bang jadinya. Feodal pengen berkuasa. Kolektif gak suka persaingan karna utamanya jaga keharmonisan kelompok.

Siapa sih pemimpin iq orangutan itu? Coba kasih tau

Yang jadi masalahkan sebenernya perubahan peraturan yg seenak jidat mas. Mau pengemis kalau mau ikut kompetisi juga gak masalah

@@noky118 Aturan dan Peraturan Kan Sudah lama di Buat ,Bukan Era Pak Jokowi saat Buat aturan Kan ada Lembaga lembaga Pembuat Aturan - Kenapa Selalu Fokus Ke Persiden - Banyak Cara Dan Negara tak kan Membelenggu Siapapun yang Ingin Jadi Pemimpin asal Punya Kapasitas bisa jadi Sosok Pemimpin

Lah kocak. Jelas2 perubahan peraturan pemabatasan usia buat pencalonan kepala daerah baru kmren. Capek juga ternyata ngadepin org yg gak bisa terima fakta. Padahal buktinya udah jelas

Itu juga bagian dari berpikir kritis kan ya 😂😂😂

Salah atau nggak itu kan subjektif. Jadi ya jangan berpatokan sama yang subjektif hahaha

Nah ini 🔥🔥🔥

Thankyou:) btw thx juga udah mampir

HAHAHHAA. btw thankyou udah mampir

lah yang nyerang Jokowi karna dinasti politik siapa? coba tonton sampai habis mba videonya haha

Kamu doakan mati kalau Gusti Allah belum mengijinkan yo tetep saja hidup. Hidup dan mati itu urusan Gusti Allah.

Kalau punya kekuasaan ya bisa aja seperti itu. mungkin dalam pikirannya mendingan malu dari pada tidak punya kekuasaan.

Lah saya ngomong di video ini kalau dinasti gak apa apa. Yang jadi masalahnya itu main rubah aturan seenak jidat.

Yang jadi masalah bukan anak presidennya. mau anak pengemis kek kalau bisa buat Indonesia maju silakan. Yang jadi masalah itu ngerubah peraturan seenak jidat! Gak ada pertimbangan. Gak ada urgensi. Ngubah aturan di buru2.

Harusnya ada perubahan biar pemerintah gak seenaknya rampok duit2 yang kita hasilin dari keringet.

😂yang merampok itu penguasa, bukan wakil rakyat.

Sama aza penguasa/wakil rakyat karena mereka itu kerja sama

@@user-xg8ce6my1v Wakil rakyat tidak punya kekuasaan. Sbb draf rangcangan uu itu disusun penguasa, kalau tidak disetui penguasa terbitkan perpu. Yang jelas nggih wakil rakyat tidak pegang apbn or apbd. Itu singkatnya. Kalau orang nggak pegang dhuwit bisa apa to kang.

Wah terlambat kalau pembuktiannya diahkirat

Lah kalau gak kritik keenakan dong mereka yang berkuasa. Justru kritik buat majuin bangsa. Gimana sih

​@@noky118, semua punya hak utk maju. Kl gk mampu ngasih kontribusi utk negara, jgn banyak bacot.

Lah kritik ini kontribusi. Gimana sih

kok ada yg ngeyel masalah kritikan pasti ini manusia dari gua hantu..mungkin guguknya si buta

Gw pingin maju dong tapi apa gw bukan anak pejabat gw bukan anak orang kaya yg usahanya di sokong bapaknya.

HAHAHA

Jangan fanatik berlebih. Rasional saja katanya

hallo. salam kenal bang dio. terimakasih sudah mampir ke channel ini

Nah setuju. Masyarakat kita juga yg kurang bisa adaptasi sama kemajuan zaman sampe bisa ada di posisi seperti ini. Terimakasih mas sudah mampir. 🙏🙏🙏🙏

Hai juga

yup. budaya kolektivis menekankan pada kebersamaan dalam kelompok sehingga jika ada yang berbeda dianggap tidak sejalan dengan norma dan nilai kelompok. kolektivis membentuk kelompok berdsasarkan kesamaan antara satu indivisu dan individu lain sehingga semakin banyak kesamaan antara satu individu dengan individu lain akan menghasilkan kelompok yang dominan. kelompok yang dominan ini kemudian akan mendominasi sehingga kelompok yang mendominasi ini akan memaksakan kepentingan kelompok kepada yang tidak mendominasi makanya terjadi gesekan. permasalahannya di indonesia kesamaan individu terbanyak ada pada kelompok agama.

@@noky118 dan dari kolektivis sering berujung ke fanatisme buta, yang di mana para petingginya kontradiksi dari sifat dasar kolektif itu sendiri, bukan kepentingan bersama tapi lebih ke segelintir atau pribadi, dan akhirnya mereka hanya alat eksploitasi untuk bisa jalan di tanah demokrasi

betul bang, masyarakat yang kolektif ini cenderung butuh pemimpin buat ngasih jalan atau ngarahin kelompoknya, nah ini yang sering disalahgunakan oleh petingginya alih-alih buat kepentingan kelompok malah kelompok yang di eksploitasi. herannya anggota kelompoknya susah sadar karna itu, menganggap bahwa kepentingan kelompok diatas segalanya.

program yang mana? Program PTN BH itu udah dari tahun 2012. kampus sewenang-wenang karna dikasih wewenang sama pemerintah buat ngelakuin komersialisasi pendidikan.

Bang, saya bukan bagian dari malaka project bang 🙏🙏🙏 tapi makasih bang masukannya. Makasih juga udah mampir. Coba abang pake headphone deh bang kalau memang tinggal di lingkungan yg kebisingannya tinggi

Mantap bang komennya 🔥🔥🔥🔥 Makasih udah mampir kesini 🙏🙏🙏

@@noky118 sama sama, makasi juga udah mau bikin konten kayak gini, semoga makin produktif, berkah dan bermanfaat🙌

Terimakasih mas Atas doanya.