Alhamdulillah...baru pertama kali menyimak ustadz....bagus banget...semoga ustadz sehat terus...aamiiin yRa...ibu dari Bogor..🙏
@FauziAhmad-ml3nr3 ай бұрын
jazzkllh khair ustadz,,ingin rasanya berjumpa dan berguru langsung pd ustadz hanan attaki..."smoga Allah Swt terus menghadirkan ulama ulama hebat seperti,UHA,UAH,UAS,AAgym,buya yahya,dan ulama2 hebat lainnya yg lurus tauhid dan ajarannya,,sesuai dg Alqur'an dan hadits,serta menjadikan nabi muhammad saw,sbagi suri tauladan yg baik dlm mngamalkan islam,dan saya mohon padaMu ya Allah,,hancurkan orang2 yg mngaku ulama,bahkan brpendidikan tinggi,tapi ajaran nya malah merusak islam,,mengaku ustadz tapi menentang alqur'an,mngaku paling ma'rifat pada Allah tapi malah mninggalkan sholat,puasa,naudzubillaah.lindungi seluruh umat islam di indonesia dari orang2 yg mngaku ulama tapi ajaran nya menyesatkan...aamiin yaa Allah yaa Rabbal'alaamiin...🤲🤲🤲
@FauziAhmad-ml3nr3 ай бұрын
derajat manusia dihadapan Allah tidak ditentukan oleh,dari golongan mana dia berasal,,baik dari NU,muhammadiyah,persis,Allah memandang derajat manusia dari ketaqwaan nya..."innaa aqromakum ingdzalloohi atqokum""sesungguhnya orang yg tinggi derajatnya dihadapan Allah adalah yg paling bertaqwa diantara kalian"..bangga lah dengan islam,bukan bangga dengan golongan,Nu,muhammadiyah,persis,karena Allah hanya melihat ketaqwaan kalian...
@user-mf7kr4jm3y3 ай бұрын
Kesepakatan manusia (Muslim) dengan Allah dalam Alquran bahwa aqidah islam harus ditegakkan kalah dong dengan kesepakatan manusia dg manusia
@user-lc2ox6sj7w4 ай бұрын
Ulama suuk sdh menyalahi janji Allah
@gordisbek93914 ай бұрын
Tidak bisa gimana pak, hukum syariat Islam yg ada di alquran itu bukan nya buatan sang pencipta, skrng malah yg di pakai hukum buatan manusia, memang ada pak 1 ayat atau 1 hadis yg mengharuskan hukum buatan manusia selain hukum syariat islam
@myanimals084 ай бұрын
Aturan manusia vs konsep Alquran . Allah SWT sudah menurunkan konsep Tapi manusia nya aja yang sengaja menjauhi Konsep Alquran
@nanangiswanto17745 ай бұрын
DULU NII, HTI, KHILAFA TAK MAMPU MERONG-RONG PANCASILA HATOT ALIAS GAGAL TOTAL.
@nanangiswanto1774Ай бұрын
@@SitiAisyah-td7fn ini nudantara bukan timur tengah
@ceriaceriaamaulana15666 ай бұрын
MasyaAllah...., semoga Allah memberi kesempatan bisa hadir dalam majelis Ustad Hanan... 🤍
@makinglegend25827 ай бұрын
Kalau dasar penolakan khilafah adalah kesepakatan, ya kan tinggal disepakati aja tegakkan khilafah yi. Faktanya, selama ini NKRI tidak pernah jadi harga mati, yang ada malah harga tawar. Selama ada uang, oligarki dan pemerintah bisa menyepakati UU 😂🙌
@SitiAisyah-td7fnАй бұрын
Ini fakta, UU pun bisa dibeli dg kesepakatan, anak haram pun bisa dilahirkan dg kesepakatan, ijazah palsu pun dg kesepakatan, dan terjadinya mega korupsi , hingga mega komunis pun dg kesepakatan ya mbah????
@sarceirianibeay43077 ай бұрын
Jawa saja sendiri kaau Khilafah
@firlychanel8527 ай бұрын
Pohon kurma mo kasian yan di yebang
@BudaiYujin8 ай бұрын
Biar indo bubar...kami Kalimantan merdeka...Jawa aja kalifah
@tadinmanap8 ай бұрын
MasyaALLAH sehat selalu ustadz,ustdz hanan adalah ustadz favorit sy.
@ariefnofiarahman74889 ай бұрын
Singa ahlussunah waljamaah
@user-jn5pl3xf4r9 ай бұрын
MashaAllah Ustadz Hanan Attaki❤
@rintosadewo52859 ай бұрын
Ya Allah lindungilah masyarakat rempang. .. aaamiiin
Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya (HR. Muslim no. 1893). أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ (Astaghfirullahal ‘adhiim) حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ {Hasbunallah wa Ni’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’mannasir} اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ (Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad) سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ (Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar) لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (Laa ilaaha illa Anta, subhanaka innii kuntu minaz zalimin)
@DuaTubuh11 ай бұрын
Assalamu ' alaikum warahmatullahi wabarakatuh Adakah konten pengajian " Baca Alqur'an nya Ustazd ? Sungguh sangat menyentuh ke lubuk hati
@DuaTubuh11 ай бұрын
Subhanallah sangat sangat merdu suaranya ustadz Menembus ke lubuk hati Menggetarkan qalbu 😭😭👍👍🙏
@dilabae333211 ай бұрын
ALLAHUMA SHOLI 'A LA SAYIDINA MUHAMMAD, WA 'A LA ALI SAYIDINA MUHAMMAD. masya ALLAH.
@sutrianik836511 ай бұрын
Semoga Ustadz Hanan Ataki selalu d berikan kemuliaan, kebahagiaan, ketinggian, kejayaan, kesehatan dan rejeki yg berlimpah, keluarga sakinah mawadah warahmah, anak2 yg sholeh sholehah, sukses dunia akhirat Aamiin
@HaryantoSMP1PaliyanGK11 ай бұрын
*BID'AH* vs *SUNNAH* Menurut kajian-kajian Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali. Dipukul rata ! Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Lihat-lihat konteksnya, tidak sekedar tekstualnya. Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua." Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Tidak hanya para Nabi, ada hadits lain yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran jasadnya juga tidak busuk dimakan tanah. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._ Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_ Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, : _"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_ Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_ Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari). Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._ Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud. Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll. Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits. Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu? Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah. *MEMAHAMI SUNNAH* Sunnah itu lawan kata dari bid'ah. Adapun pengertian *SUNNAH* (Sunnah Nabi) itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja _(sunnah fi`liyah),_ tetapi apa yang diucapkan/disabdakannya termasuk sunnah juga _(sunnah qouliyah)_ -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya sebagai amalan disebut juga sunnah _(sunnah taqririyah)_ seperti sahabat Bilal sholat sunat wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra memiliki amalan wirid membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya sebelum tidur, istri Nabi Shafiyah perharinya menghitung dzikir 4000 kali sebagai wiridan. Ini *bukan berarti mengkhususkan* amalan, tetapi menjaga agar menjadi istiqomah dalam berdzikir. Jadi jangan dibatasi sunnah Nabi itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) -- ada contoh dari Nabi tidak? Apakah Nabi melakukannya? Ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul (walau Nabi tidak memberi contoh) dilarang? Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah). Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut 👉 kzfaq.info/get/bejne/mL50hLSjrrabqok.html 🇮🇩3.
@edikuswanto571811 ай бұрын
Mohon Izin bertanya ust Hanan Attaki : ketika kita sudah Islam apakah kita juga harus dibait ke ormas atau golongan tertentu, jika tidak dibait ke golongan tertentu misal (NU atau muhamadiyah) apakah keislaman kita diragukan dan tidak bisa masuk sorga? tks
@rianoke2511 ай бұрын
iya
@wongbiasa585311 ай бұрын
Pak wakilnya jarang keliatan kemana aja yaaa, hehehe
@rosohartono322211 ай бұрын
Masya Allah
@Saif20.2211 ай бұрын
Islam Rahmatan Lil Alamin ❤
@agungsantosa186611 ай бұрын
NU Muhammadiyah NW dan semuanya sama Bersaudara se iman
@diantirahayu629611 ай бұрын
Masyaallah ,,,,,,sehat2 ustadz 🙏🙏🙏👍👍👍🤲🤲
@doddyi313311 ай бұрын
Ko panji gumilang didiamkan saja pak wakil presiden Bukannya bapak masih keturunan Syekh Nawawi al-Bantani ya katanya
@byyrka87109 ай бұрын
Udah di tangkap bro
@Afza4622 Жыл бұрын
Saya suka dengar cara penyampaian Uztaz Hanan Attaki. Terima Kasih.
@dinikurniasih6605 Жыл бұрын
Barakallohu fiik Ustadz kuuu, semoga Alloh me sehat kan selalu dan melindungi mu dari segala fitnah dan bahaya
@Syntacy Жыл бұрын
Sekarang gw faham kenapa beliau gabung dng NU ---> agar ta'lim NU ada perubahan 😀
@user-jn5pl3xf4r9 ай бұрын
❤
@welniserim2434 Жыл бұрын
Masya Allah😍😍😍😍😍
@ahmadhasbih1725 Жыл бұрын
Masya Allah, Kajian Ustadz Hanan attaki yg menjurus ke anak muda
@imamyakub9762 Жыл бұрын
Semoga sehat terus buat ust hanan attaqi Aamiin🤲
@TiaraBerkah Жыл бұрын
Hadir bosku
@choiri2456 Жыл бұрын
Dari dulu kalau lagi galau seringnya dengerin tilawah/kajian ust Hannan.
@EcihnibunEcih-ug3pb Жыл бұрын
MasyaAlloh ustad adem banget rasanya kalau mendengarkan tausiyahnya.....barokalloh ustad