Sepemikiran

Mksd y beda gimana?

Karna jambang san jenggotnya spt dikikis dikit dan gak make kacamata

6. Dari kisah di atas kita bisa mendapatkan pelajaran bahwa seorang ibu yang terjaga Al Wadud nya tidak akan tega kepada anaknya. Perasaan tidak tega ini adalah fitrah keibuan. Jangan pernah merusak fitrah ini dengan membuat aturan yang membuat si ibu dimusuhi oleh anaknya. Ketika seorang ibu sudah mulai cuek, kasar, bahkan puncaknya sampai menyakiti dan membunuh anaknya, maka kita harus memahami bahwa ada fitrah Al Wadud yang terkoyak. Bagi siapapun ibu yang sedang mengalami hal ini, merasa sakit hati dan tidak mau memaafkan anaknya, maka periksa dirinya. Apakah Al Wadud itu masih ada di dalam dirinya? 7. Al Wadud bisa rusak, pertama kalau kita sendiri mengalami trauma masa kecil. Ada luka pengasuhan (inner child). Ibu yang sewaktu kecilnya sering disakiti, bahkan sering dimarahi, baik oleh ibu atau bapaknya, maka akan menyimpan luka yang membuat nilai-nilai Al Wadud nya rusak, sehingga menjadi tidak empati kepada orang lain. Hal pertama yang membuat seseorang menjadi pribadi yang cuek dan kasar adalah saat empatinya sudah hilang. Empati itu adalah kemampuan untuk merasakan yang dirasakan orang lain. Contoh: Saat melihat ada orang yang dipukul, kita merasa kasihan. Ini adalah empati. Kalau sampai merasa biasa saja dengan kekerasan, maka ini menunjukkan empati yang rusak. Ada orang yang minta tolong sampai nangis-nangis di depan kita. Rasa empati akan membuat kita mau berbagi. Saat kita menonton berita-berita yang ada di Palestina, maka akan muncul empati kita kepada rakyat Palestina. Manusia yang empatinya sudah rusak tidak akan peka terhadap yang dialami oleh orang lain. Apalagi bagi seorang ibu terhadap anaknya. Empati ini rusak seiring masa kecil yang traumatis. Orang tua saat anaknya menangis sedikit saja akan berkata, “Jangan nangis! Awas kalau nangis mama gampar!“ Makanya ada orang yang tidak bisa menangis dan tidak peka terhadap perasaan orang. Karena untuk bisa peka dengan perasaan orang lain, dia harus peka terlebih dahulu dengan perasaannya sendiri. 8. Daniel Goleman mengatakan, “Rumus kecerdasan emosi itu adalah sebelum mengenali perasaan orang lain, maka kenali dulu perasaan diri sendiri.“ Apakah kita merasa sedih, marah, kecewa? Contoh: Ada orang yang berjanji kepada kita untuk datang, tetapi ternyata dia tidak datang dan tidak memberikan kabar. Padahal kita sudah menunggu lama. Maka kita akan merasa kecewa dan marah kepada orang tersebut. Kita akan berkata, “Saya kecewa banget.” Ini tanda bahwa kita mengenali perasaan kita. Tetapi ada orang yang tidak bisa mengenali perasaannya, karena dari kecil dia tidak boleh mengeluarkan yang dia rasakan. Contoh: “Jangan nangis! Awas kalau nangis! Kamu harus tegar.“ Akhirnya orang ini tidak bisa mengenali yang dia rasakan. Kita harus mengajari anak untuk mengenali perasaannya. Contoh: ”Adek kecewa ya?” Adek marah ya, karena bunda datang telat?“Anak yang mengenali perasaannya akan mudah untuk mengenali perasaan orang lain. Kalau kita tahu seperti apa rasanya kecewa, maka kita juga akan bisa melihat rasa kecewa itu yang ada di orang lain. 9. Rasa empati itu akan membuat kita bisa merasakan perasaan orang lain. Makanya akan muncul rasa tidak enak. Sebenarnya itu karena kita peka kepada orang lain. Tetapi ada orang yang tidak peka terhadap orang lain. Ini biasanya karena masa kecilnya yang buruk. Jadi fitrah yang kita bawa dari kecil ini bisa dirusak oleh pola asuh yang salah. Bisa jadi ada seorang ibu yang menyakiti anak-anaknya. 10. Penyebab kedua, hilangnya empati adalah karena tidak diasah nya empati lewat tugas-tugas kewanitaan sedari kecil. Walaupun tidak ada hadits yang menganjurkan wanita untuk bermain boneka, para ahli mengatakan bahwa bermain boneka sangat dianjurkan buat anak wanita. Kenapa? Karena dia sedang role play menjadi ibu, kakak, atau pengasuh yang mengasah perasaannya. Makanya kalau ada anak wanita bermain boneka, jangan dilarang. Contoh: “Belum dikasih makan ya itu bonekanya.“ Wanita yang dari kecil biasa main boneka, lalu dilatih untuk membuatkan minum buat ayahnya, juga memasak, maka kelak dia akan dapat melayani dan mengasihi orang lain. Apalagi kalau dia bisa sampai terlibat dalam aktivitas sosial. 11. Ada seorang laki-laki yang mengadukan hatinya yang keras. Kalau orang hatinya keras, ini ciri bahwa dia tidak punya empati adalah tidak bisa menangis. Makanya menangis itu indikator emosi yang sehat. Jangan menyalahkan anak yang menangis, karena kalau suatu saat dia tidak bisa menangis, maka kita jadi berdosa, karena telah mencetak seorang psikopat baru di masa depan. Para psikolog mengatakan bahwa psikopat itu tidak punya empati dan biasanya tidak bisa menangis. Makanya kalau anak menangis, jangan dibilang cengeng. Menangis itu tanda hatinya masih peka. 12. Kalau ada seorang ibu yang sudah tidak lagi bisa menangis menghadapi beban hidup, maka itu selangkah lagi menuju depresi, dan halusinasi. Kalau kita punya tetangga atau teman yang mengalami musibah, dia tidak bisa menangis dan ngomong, diam saja. maka ini sudah bahaya. Kalau ada orang yang terkena musibah, tugas kita bukan membuat dia tidak menangis. Biarkan saja dia menangis sama kita. Kita hanya mengontrol jangan sampai tangisannya dimasuki setan, sehingga keluar dari prinsip-prinsip akidah. Contoh: Sampai menyalahkan takdir, meraung-raung, berguling-guling. Menangis itu boleh.

13. Kalau seorang ibu sudah tidak bisa menangis, maka ini tanda dia sudah mengalami kerusakan software, sehingga dia tidak peka lagi kepada anaknya. Sudah bodo amat sama anaknya. Nabi Muhammad ﷺ memberikan solusi bagi orang yang seperti ini. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Usap kepala anak yatim, dan beri makan orang miskin.“ Hadist ini secara umum mengajarkan kita untuk melatih kepekaan rasa. Kita harus turun tangan, terlibat dalam kegiatan sosial. Kalau ada orang yang kesusahan, maka kita membantunya dengan cara membawa bantuan secara langsung, ketemu dengan orangnya, rasakan penderitaannya. Kalau dia anak kecil, maka usap kepalanya. Kalau kita lihat dia dalam keadaan payah, maka kita bantu menyuapinya Seorang anak remaja yang menyuapi adiknya, maka ini adalah treatment untuk mengasah empati. Menyuapi secara langsung itu termasuk sifat keibuan yang paling ringan. 14. Salah satu yang bisa merusak sifat Al Wadud adalah wanita yang dipaksa untuk banyak belajar, banyak sekolah, tetapi tidak disuruh banyak merasa. Perempuan itu sekolahnya adalah merasakan. Kalau dia hanya dilatih untuk banyak berpikir, biasanya kurang terasah perasaannya. Ini bisa menggerus fitrah perasaannya secara pelan-pelan. Ibu-ibu yang pemikir, biasanya sifat keibuannya tergerus. Ibu-ibu yang mempunyai pendidikan tinggi, peneliti, tetapi dia tidak menyeimbangkan dengan aktivitas mengasah perasaan seperti memasak dan melayani keluarga. Dia sibuk dengan buku dan diktat, maka dia akan jadi kurang peka. Ketika anak menangis, dia masih berpikir, “Ini bahaya ngak ya nangisnya.“ Kenapa bisa seperti ini? Biasanya ini karena tuntutan dari zaman. Suami yang tidak peka, merasa istrinya punya potensi, maka disuruh belajar terus. Orang tua yang tidak peka juga memaksa anaknya yang pintar untuk belajar terus. Belajar bagi perempuan itu mutlak atau wajib. Ini perlu digarisbawahi. Seorang ibu itu harus smart. Tetapi kalau belajarnya hanya mengasah akal dan tidak mengasah rasa, maka akhirnya dia tidak bisa menjalankan perannya dalam rumah tangga. Menumbuhkan cinta seluas samudra, dimulai dengan menumbuhkan empati. Kalau empatinya jalan, maka cintanya akan semakin membesar untuk anak dalam pengasuhan seorang ibu. Yang dialami oleh seorang ibu di masa kecil akan mempengaruhi dari sisi cintanya, Al Wadud. 15. Ketiga, luka pernikahan dapat merusak Al Wadud. Biasanya ini karena seorang suami yang tidak peka bisa merusak fitrahnya seorang ibu. Suami yang menyuruh istrinya untuk bekerja di pekerjaan yang tidak mengasah perasaannya. Islam memuliakan perempuan. Perempuan boleh bekerja. Tetapi kalau bisa pekerjaan yang diambil itu yang bisa mengasah emosi dan jiwa. Contoh: Perawat, dokter, guru, tenaga kesehatan, aktivis sosial. Ustadz Bendri tidak menyarankan perempuan sebagai pimpinan di sebuah organisasi besar. Karena dia akan masuk ke wilayah yang banyak berpikir dan memutuskan. Tidak disarankan juga perempuan sebagai hakim dan jaksa. Bagaimana kalau sudah terlanjur? Maka dia harus mengasah dengan tugas-tugas yang dapat mengasah keperempuanannya. Contoh: Saat di rumah dia melayani dan menyuapi anaknya yang masih bayi. Mencuci baju. Ini adalah cara untuk menumbuhkan lagi Al Wadud. 16. Perempuan yang dipaksa oleh suaminya, bahkan disakiti oleh suaminya, maka ini akan menggerus sifat Al Wadud nya. Trauma adalah pintu awal yang dapat membuat seseorang rusak fitrahnya. Ketika seorang ibu merasa bahwa dia tegaan dan cuek sama anaknya, serta lebih fokus ke pekerjaannya, maka ini berarti pekerjaannya telah menggerus fitrah keibuannya. Ini yang membuat seorang ibu bisa melakukan hal yang tidak masuk akal sama anaknya. Alih-alih menyalahkan, lebih baik kita berempati dan membantunya. Seorang ibu yang sampai berlaku seperti itu sama anaknya, kemungkinan punya luka pengasuhan atau luka pernikahan. Dulu mungkin dia pernah disakiti oleh bapaknya atau punya suami yang kasar. Kalau seorang anak wanita tidak pernah diajari mengerjakan pekerjaan domestik di rumah, mungkin dia hanya cuek atau gagap saja untuk mengganti popok anak, karena kurang terlatih saja. Tetapi kalau sudah sampai menyakiti anak, maka itu pasti karena ada trauma. 17. Mari kita aware terhadap tetangga di sekitar kita. Membantu setiap ibu untuk memiliki mental yang sehat. Mental yang sehat ini akan membantu seorang ibu untuk menjalankan perannya. Kalau seorang ibu sudah sehat secara mental, mau punya anak berapun dan dalam kondisi apapun, maka dia akan siap. Skill yang lain akan mudah untuk dipelajari. Ketika ada seorang ibu yang menceritakan masalahnya, kesedihannya, maka bantu dia untuk melewati itu. Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fiikum.

Resume pengajian Ustadz Bendri Jaisyurrahm yang lainnya dapat disimak di link berikut ini: career-coach-fanny.blogspot.com/search/label/Ustadz%20Bendri%20Jaisyurrahman

11. Berkah nafkah dalam rumah tangga itu adalah jika nafkah dari suami sampai kepada istrinya. Bukan berarti seorang istri tidak boleh membantu suaminya bekerja. Cuma keberkahannya bukan disitu. Kalau seorang Istri membantu suaminya, maka pahalanya itu personal, antara dia dengan Allah. Tetapi kalau seorang suami memberi nafkah kepada keluarganya, maka berkahnya akan menyeluruh untuk dia dan seluruh keluarganya. Jadi berkahnya akan berbeda. Tiap orang punya kewajiban untuk dilakukan. Jangan sampai kewajiban yang seharusnya kita lakukan, tetapi malah dititipkan kepada orang lain. Nanti saat anak punya masalah, maka dia akan lari ke Mbak nya bukan ke orang tuanya. Karena dia lebih dekat ke Mbak nya bukan ke ibunya. Ibunya tidak jelas sedang ada dimana. Ibunya lalu komplain, dan memecat Mbak nya. Tidak bisa segampang itu. Anak bisa sakit kalau Mbak nya dipecat, karena selama ini anaknya lebih akrab dengan Mbak nya. Jadi jangan bertindak semau kita. Kezaliman bisa terjadi karena kita tidak mengetahui dampak buruk dari perbuatan yang kita lakukan. Wanita muslimah yang shalihah tidak melakukan kezaliman. Kalau yang kita makan dan minum halal, maka Allah akan menjaga kita. 12. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Hai anak kecil. Kalau kamu menjaga Allah, maka Allah akan menjaga kamu.“ Saat ini zaman edan. Yang benar bisa kelihatan salah, yang salah bisa kelihatan benar. Saat ini orang bisa membuat cerita bak sihir yang terjadi di zaman Nabi Musa a.s. Orang-orang di zaman itu yang tidak bagus agamanya melihat tali yang dilemparkan oleh para penyihir bisa menjadi ular. Tetapi orang yang sholeh tidak melihat ular itu. Hanya orang yang imannya kurang bagus yang bisa melihat ular itu. Allah menyuruh Nabi Musa a.s. untuk melemparkan tongkatnya, sehingga masyarakat melihat ada ular besar yang memakan ular-ular yang lebih kecil. Tetapi orang yang sholeh tetap hanya melihat ada tali dan kayu. 13. Zaman sekarang sihir itu bentuknya social media. Dibuat di dalam video sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi, tetapi kelihatannya terjadi. Contoh: Video yang dibuat dengan AI. Ronaldo bisa ngomong bahasa Arab. Banyak orang yang fotonya dibuat pakai filter, sehingga kelihatan lebih muda. Ini adalah sihir millennial. Tetapi kalau orang yang berilmu tidak akan kemakan dengan hal-hal yang seperti ini. Jadilah orang yang berilmu, sehingga tidak gampang termakan kamuflase dunia. Orang zaman sekarang ini banyak yang menjual kemasan. Dibuat menggunakan foto yang bisa dilihat oleh orang lain. Selalu baca zikir pagi dan zikir petang. Itu adalah tameng bagi kita. Jangan mengkonsumsi makanan dan minuman yang syubhat. Orang yang menjauhi hal-hal yang syubhat akan menjaga agama dan kehormatannya. Contoh: Kalau kita mau yang aman, lebih baik beli bakso di tempat yang mangkal. Karena penjualnya lebih bertanggung jawab. Kalau ada komplain dari konsumen dia tidak kemana-mana. Nasihati anak-anak kita untuk selalu ingat mengerjakan sholat setiap kali mereka mendengar suara adzan. 14. Kita harus berhati-hati sekarang ini setiap kali ada bencana di suatu daerah. Bagi para misionaris ini adalah sebuah pasar baru. Mereka berlomba-lomba untuk datang kesana. Misionaris itu tidak membutuhkan rumah ibadah. Tugas mereka hanya menggiring orang ke agama mereka. Gerakannya suka tidak tertebak. Pandainya mereka itu adalah selalu bisa memfasilitasi yang dibutuhkan atau diinginkan oleh masyarakat di suatu tempat. Contoh: Kalau suatu daerah membutuhkan dokter, maka mereka tidak akan membawa makanan ke daerah tersebut. Image kita mereka suka bantu dengan membawa mie instan atau beras, padahal tidak selamanya mereka begitu. Yang mereka cukupi itu adalah yang dibutuhkan di daerah tersebut. Supaya masyarakat disana tahu bahwa keberadaan mereka itu memang bermanfaat bagi masyarakat. Ketika ke suatu daerah yang banyak petani dan peternak, maka mereka tidak datang membawa makanan, tetapi menjadi tengkulak yang menguntungkan masyarakat di sana, sehingga masyarakat di daerah itu senang melakukan jual beli dengan mereka. Akhirnya penduduk situ akan terbiasa dan merasa nyaman berteman dengan mereka. Nanti akan datang orang lain lagi yang mereka suruh untuk membicarakan kebaikan yang telah mereka lakukan. Akhirnya kesannya akan makin kuat buat penduduk di daerah tersebut untuk mengakui kebaikan mereka. Setelah sekian tahun berada di daerah tersebut, maka akan ada sekian ratus orang yang pindah ke agama mereka. Itulah yang banyak terjadi saat ini. 15. Ada lagi anak-anak muda yang merasa broken home. Mereka tidak punya orang tua yang bisa dijadikan rujukan untuk berdialog masalah pribadinya. Akhirnya misionaris masuk menjadi teman yang asik untuk mereka ajak ngobrol. Mereka merasa senang karena ada yang mendengarkan masalahnya. Lama-lama karena merasa nyaman, akhirnya mereka jadi pindah agama. Ada lagi orang yang agamanya sudah baik, tetapi jodohnya susah. Misionaris akan masuk dengan menjadi orang yang keren dan menerima mereka apa adanya. Ada banyak kasus yang seperti ini. Misionaris di dunia mengakui bahwa Indonesia ini ladang yang basah untuk menyebarkan paham mereka. Nabi palsu saja ada umatnya di Indonesia. Negeri kita ini seperti pasar bebas. Ada banyak orang yang berpenampilan Islam, padahal agamanya bukan Islam. Untungnya ada ukuran syariat sehingga kita masih bisa mengenali mana yang benar muslim dan mana yang tidak. Yang kemakan sama mereka itu orang-orang yang tidak berilmu. Ini yang menjadi targetnya mereka. 16. Orang yang dekat dengan Allah, ketika mendengar suara adzan maka dia akan meninggalkan usahanya dan langsung pergi ke masjid untuk menunaikan sholat. Rezeki tidak akan tertukar. Tidak sedikit bos cilok yang bisa naik haji. Betapa banyak makanan yang diremehkan oleh orang tertentu justru menyebabkan seseorang menjadi kaya, karena hidupnya berkah. Allah akan menemukan kita dimana saja. Tidak ada kelaparan kalau kita berada di atas syariat Allah. Bagi anak wanita, maka menikahlah kalau sudah ada pria baik yang melamar. Allah berfirman, “Kalaupun sebelum menikah hidupnya miskin atau susah, maka nanti Allah yang akan memperkaya dengan keutamaan.“ Kita akan tetap jadi mutiara kalau dekat sama Allah, dimanapun berada. Kita tatap menjadi manusia yang mulia, walaupun hidupnya ditengah hutan belantara. Buat Allah tidak ada yang tidak mungkin. Selama masih ada orang yang tawaf dan beribadah di Mekah, maka air zam zam tidak akan kering. 17. Tujuan dari dilarangnya kezaliman adalah agar tidak terhalang kebaikan yang diinginkan dari sisi Allah. Maka jangan sampai kita terjebak dalam kezaliman. Contoh: Perbuatan zalim kepada diri sendiri: Makan yang haram atau syubhat, begadang, makan dan minum yang mengandung pengawet, dll. Badan kita punya hak untuk sehat. Kita sudah tidak muda lagi, maka kurangi makanan atau minuman yang bisa merusak badan. Yang dikhawatirkan kita jadi tidak maksimal dalam beribadah karena kondisi badannya drop. 18. Orang Islam itu saudaranya orang Islam yang lainnya. Orang Islam tidak akan menzalimi orang Islam yang lainnya dan tidak akan menyerahkan diri orang Islam kepada musuhnya. Contoh: Kalau tahu ada saudara muslim kita yang akan menikah dengan orang yang tidak baik, atau berbisnis dengan orang yang tidak baik, maka kita akan mengingatkan dia agar melakukan sholat istikharah dulu, sehingga saudara muslim kita tidak terjebak.

19. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Orang yang selalu menolong hajat saudaranya, maka Allah akan menolong dia.” Jangan pernah takut rugi ketika menolong saudara kita. Kalau kita sedang ada, maka dikasih saja, tetapi kalau sedang tidak ada, maka minta maaf atau kasih sekedarnya saja. Tangan yang di atas itu lebih baik daripada tangan yang di bawah. 20. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Barang siapa yang menolong orang Islam dari permasalahannya, maka Allah jamin. Allah akan menolong dia dari hal-hal yang berat di hari kiamat nanti.“ Makanya saat di dunia ini kalau kita mendengar ada orang yang lagi susah hidupnya, buru-buru kita bantu. Ini adalah investasi akhirat kita nanti. Harta yang kita keluarkan untuk membantu orang lain itu adalah harta kita yang hakiki. Harta yang kita pegang saat ini itu masih belum jelas. Bisa saja nanti buat membeli makanan atau minuman yang tidak jelas, habis dicolong orang lain, lupa ditaruh dimana, atau menjadi harta waris. Tetapi harta yang kita sedekahkan, itu adalah harta yang pasti menjadi milik kita. Pandai-pandailah kita membagi alokasi dana yang dititipkan sama Allah. Karena apa yang kita punya itu sejatinya adalah punya Allah. Mumpung kita masih dititipi, maka alokasikan di jalan yang benar. Tidak semua orang dimudahkan dalam harta. Maka ketika kita dimudahkan dalam harta, maka lakukan semampu kita. Karena Allah jamin akan dijauhkan dari keburukan di hari kiamat. 21. Ada sebuah riwayat mengatakan bahwa orang munafik yang tidak pernah tertangkap di dunia, maka nanti di akhirat akan Allah kasih bendera di bokongnya. Orang ini nanti akan diteriaki di akhirat. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Tidak akan hilang catatan dosa kita, cuma memang ada yang akan diganti dengan pahala. Orang yang suka menutupi aib orang yang beriman, maka Allah jamin akan ditutup aib dia di akhirat.“ Kalau kita ingin agar aib kita ditutupi oleh Allah di akhirat, maka tutupi aib saudara kita. Karena nanti akan Allah tutupi aib kita di akhirat, itu yang kita butuhkan. Andai Allah membongkar aib kita, maka kita akan malu sekali berjalan di muka bumi ini. Orang hanya tahu hal-hal baik tentang diri kita. Kita ini sebagai manusia pasti pernah berbuat salah. Maka perbanyak istighfar, mohon ampun kepada Allah. Biasakan untuk menutup aib orang lain, jangan diekspos. Tidak usah mencari kesalahan orang lain. Apalagi sampai menjadi mata-mata bagi orang lain. Jangan jadi perempuan yang nyinyir ke orang lain. Jangan sampai gampang terwarnai oleh orang lain. 22. Ciri wanita shalihah ke-59 adalah berbuat adil kepada orang yang tidak disukai. Ini tidak gampang. Kalau dizalimi sama orang lain, maka Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ agar: “Memaklumi orang tersebut karena dia hanya seorang manusia biasa. Siapkan maaf untuk mereka, dan mohonkan ampun ke Allah untuk mereka. Walaupun mereka berlaku zalim. Karena kalau kamu balas dengan kekerasan, maka mereka akan defense. Sebagian akan lari dari kamu. Maka maklumi mereka Muhammad, dan tetap ajak bermusyawarah.“ 23. Pada saat kita sedang mendidik anak, maka tidak bisa langsung benar anaknya. Contoh: Saat melihat anak sedang mabuk, maka jangan datang ke tempat anak mabuk, lalu membentak anak di depan teman-temannya. Ajak anak pulang ke rumah, ngomong baik-baik dengan lembut ke anak. Katakan, “Mama minta ke Allah anak yang sholeh, bukan anak yang kafir. Nak, kamu ini sedang mabuk. Allah membenci perbuatan itu. Termasuk dosa besar, Nak.” Pegang tangan anak saat sedang berbicara dengan anak. Pilih waktu yang tepat untuk berbicara, “Mama mengandung kamu tanpa pamrih. Kamu di perut mama 9 bulan lebih lho, Nak. Mama tidak pernah menghitung makanan yang masuk ke badan kamu. Saat melahirkan kamu itu sakit sekali. Mama gendong kamu, Nak. Dua tahun mama menyusui kamu, Nak. Setiap hari mama mendoakan kamu, Nak. Bagaimana nanti mama ngomong tentang kamu dihadapan Allah.“ Anak itu akan luluh, kalau ibunya bisa bicara seperti ini ke anaknya. Jangan memusuhi anak. 24. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Maukah aku beri tahu ciri-ciri perempuan penghuni surga? Yaitu kalau dia dizalimi oleh suaminya, saat suaminya pulang ke rumah, maka dia ambil tangan suaminya, dan sambil menangis dia berkata, ini tanganku di atas tanganmu. Aku tidak bisa tidur sampai kamu ridha kepadaku.“ Kata-kata ini akan membuat hati suaminya luluh kepada istrinya. Tetapi memang ini tidak mudah. Dunia ini berat, tidak enteng. Dunia itu tempatnya masalah. Kita ini milik Allah dan akan balik ke Allah. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. 25. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Ruh-ruh itu seperti tentara yang berbaris, Jika mereka saling mengenal, bersesuaian sifat-sifatnya, maka akan bersatu. Apabila tidak sesuai, maka akan berselisih.“ Pada akhirnya kita akan tahu mana orang yang baik dan mana orang yang tidak baik. Tanpa disuruh pun kita bisa dekat dengan orang baik dan bisa tidak dekat dengan orang yang tidak baik. Kalau dengan orang baik itu kita seperti gampang menyatu. 26. Tidak sedikit datangnya hidayah itu di tempat yang diluar dugaan kita. Jadi kalau memang Allah mempermudah sesuatu di tempat yang kayaknya ngak bagus, maka kita husnuzan saja sama Allah, “Oh, ini berarti kita sanggup untuk membaguskan tempat ini.” Kita berdoa kepada Allah, “Ya Allah, seandainya dia tidak baik bagiku, maka jauhkan dari aku. Kalau dia baik, maka pertahankan dia.” Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fiikum.

Resume pengajian Ustadz Subhan Bawazier lainnya dapat disimak di link berikut: career-coach-fanny.blogspot.com/search/label/Ustadz%20Subhan%20Bawazier

Wa'alaikumussalam.. Ada bu berikut linknya.. kzfaq.infoSuayq4Sz8b0?si=43OoDgRPTvskywWY

Wa'alaikumussalam.. Ada bu berikut linknya.. kzfaq.infoSuayq4Sz8b0?si=43OoDgRPTvskywWY