Sama-sama Mbak Yoannita. Terima kasih sudah menonton dengan rutin video katekese dalam kanal youtube kami ini. Tuhan memberkati

@@PostinusGuloOSC AMEN. 🙏🏻

Sama-sama Sdr. Agung. Tuhan memberkati

@@PostinusGuloOSC Amen 🙏

Ini hanya sekedar pengalaman saya, saya seorang katolik, istri saya dulunya seorang kristen protestan. Dlm perkawinan ,,,karena mengikuti saya yg katolik ,,,tentunya sauai dg aturan gereja katolik, mengikuti kursus perkawinan 6 bln saat itu di th 1982, dan pernikahan berlangsung 1 th lebih stlh kursus perkawinan selesai dg menunggu despensai. Setelah perkawinanpun istri blm boleh menerima komuni sebab harus mengikuti pelajaran" Katolik yg cukup panjang. Di th 84 di akir tahun, lahirlah anak pertama, namun ,,,ustripun belum juga dioerkenankan menerima komuni ,,,,baru setelah dianggap pantas dan mengerti ajaran gereja katolik, th 1986 istri dibaptis secara katolik bersama dg anak pertama saya, sekaligus menerima komuni. Itulah seklumit pengalaman pribadi saya, yg buahnyapun utk istri saya luar biasa, rajin berdoa mungkin sehari lebih dari 7x, rajin baca Injil dan kegiatan lingkungan yg akirnya seminggu, 3 hari, 1 hari sblm dipanggil Tuhan, Tuhan Yesu, Bunda Maria, Para Malaikat yg menari" diiringi lagu gereja yg kata istri blm pernah di dengar mengiringi kembalinya kpd Sang Bapa. Amin ❤❤❤

Terima kasih pertanyaan ini, Sdri @eulaliarrendang9064. Jika mereka yang beragama Kristen Protestan masuk Katolik, maka pertama-tama Pastor paroki perlu memastikan: apakah baptisan protestan yang sudah ia terima sama dengan cara pembaptisan Katolik. Dalam arti, memakai air baptis dari air murni, diperciki satu persatu (atau ditenggelamkan satu persatu), dan memakai rumus kata-kata Trinitaris: Saya membaptis engkau dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Jika seperti ini, maka baptisan yang ia terima itu diakui sah oleh Gereja Katolik. Jika baptisannya sah, maka ia ketika masuk Katolik tidak perlu dibaptis lagi. Ia hanya diterima secara resmi dalam Gereja Katolik. Namun, sebelum diterima secara resmi, dia tetap ikut katekumenat. Di beberapa keuskupan, Protestan yang baptisannya sah, dan mau masuk Katolik hanya mengikuti masa katekumenat selama 6 bulan, tapi rutin. Tapi, ada yang tetap 1 tahun. Jika dia menikah setelah diterima secara resmi sebagai Katolik, maka tidak ada masalah nikah beda Gereja lagi. Jika ia menikah dengan Katolik sebelum diterima secara resmi sebagai Katolik, maka keduanya menikah beda Gereja. Pihak Katolik perlu meminta izin nikah beda Gereja ke Bapa Uskup/Romo Vikjen. Praktisnya, yang membantu mengurus ini adalah Pastor paroki. Demikian jawaban saya. Tuhan memberkati