Kalau diperhatikan lagi, kebijakan ini bikin sistem pendidikan kita jadi mirip-mirip Finlandia. Semoga hasilnya betul2 bisa kaya Finlandia, ya mas menteri :).

Ini namanya revolusi pendidikan. Sy setuju 100 persen. Maju trs pak mentri. Anda kerennn

10000000000000% MENDUKUNG! 😭❤️ AKHIRNYA ADA MENTERI YANG BERPIKIRAN SAMA DENGANKU... MANTAB MAS MENTRI! LANJUTKAN!!!

UN tidak 100% hasil jawaban dri siswa sendiri

pak nadin tolong libatkan akar psikologi pendidikan anak dalam menyusun kurikulum dan kaju ulang kurikulum.

Murid jangan di paksa menguasai semua ilmu pengetahuan Murid harus diarahkan sesuai dengan potensi, kemampuan, dan minatnya sampai ahli dibidangnya

Saya sebetulnya lebih bermasalah dengan guru Contohnya: ada guru mapel yang juga bekerja menjadi pengurus(infrastruktur ataupun bendahara)yang jadwalnya akan bertumpukan Sehingga jam kelas selalu kosong dan akibatnya banyak ketertinggalan terutama kelas 9 yang hanya memiliki waktu yang singkat

Gua SMA kelas 1. Ips Pulang jam 04:00 Pulang sekolah malah jadi gak giat belajar karena, waktu gua di ambil semua oleh sekolah. Ga kaya di finlandia. Walaupun sekolahnya cuma bentar tapi,. Nilai sekolahnya tinggi dripada negara negara lain. Muridnya juga pintar pintar dan kreatif. Indonesia: Mengejar nilai dan ijazah Finlandia: mengejar ILMU dan kreativitas Finlandia sudah cocok karena arti sekolah itu waktu luang Di indonesia sekolah membunuh dan mengubur waktu Luang. Itu saja yang saya sampaikan PEACE🤘🏻

Mantap....Menurutku.... -murid GK mungkin mencontek - mengharuskan murid rajin membaca - mengharuskan murid rajin diskusi -brani berpendapat -pastinya murid berwawasan dan matang berpikir sesuatu yg nyata.... Keren mas menteri....

Ide brilian perlu guru Moncer dan cerdas mas menteri,jd kompetensi guru yg hrs di upgrade

Yg suka pa nadim jdi mendikbud Like

Himbauan !!! * bagi anda yang sudah mantan pejabat negara, baik dari partai atau non partai, jangan ikut campur dalam keputusan menteri ini... * anda istirahat saja di rumah, momong cucu dan mendekatkan diri kepada Allah swt...gak usah bikin2 opini yang sudah bisa ditebak oleh rakyat, karena opini anda menyangkut kepentingan bisnis anda dan group anda yang terganggu dengan dihapuskannya UN. * apapun opini anda, gak bakalan bisa diterima oleh orang tua murid, apalagi oleh menteri baru ini yang namanya Nadiem... * 250 juta orang tua siswa sangat bahagia dan mendukung dengan keputusan penghapusan UN ini.... Jadi anda lebih baik diam, daripada buat blunder dan kegaduhan nasional...!!!

Semoga semakin banyak menteri kaya dia dan mau mengabdi 2-3 periode saya yakin indonesia lari lebih kencang lagi mengejar ketertinggalan.

Sekarang murid bebas belajar tanpa tekanan. Tapi siap2 aja bikin project terus, semoga anak2 makin terampil

kalo gitu semua guru harus di seleksi dengan ketat, guru harus memiliki kemampuan yang baik

Setelah menonton video ini saya seperti ingin mengulang sekolah dari kelas 1 SD lagi

Pak mentri saya sebagai pengusaha sangat merasakan sistem kelulusan yg kemaren ini sangat tidak bermutu, dan tidak membuat siswa punya kualitas. Ketika saya membuka lowongan kerja di tempat usaha saya, saya melihat nilai2 yg tidak wajar, ketika kita melihat nilai sekolah nilainya tinggi2 dan seolah2 pintar, akan tetapi anehnya di mata pelajaran yg sama pada nilai UN nilainya sangat2 menyedihkan, nilai2 2 koma, 3 koma, 4 koma itu muncul di nilai UN tapi di nilai sekolah nilai2nya 8 koma, 9 koma, 7 koma, dan ketika kita test mereka tidak bisa apa2, jd dengan demikian saya berfikir sekolah jaman sekarang ini apa gunanya sekolah yg memakan waktu lama2, kalau ketika lulus tidak bisa melakukan apa2 dan hampir sama aja dengan orang yg tidak sekolah padahal apa yg saya minta itu sangat sesuai dengan pelajaran sekolah dia dulu Saya harap dengan gebrakan kebijakan bapak sekarang ini bisa mendongkarak kualitas lulusan sekolah di negeri ini

Pak mentri, sebaiknya anda tidak hanya memperbaiki sistem pengajaran sekolah dan sistem penilaian kelulusan sekolah aja, mestinya anda juga melihat bagaimana kualitas2 hasil dari tamatan FKIP atau jurusan2 pendidikan di universitas2, banyak loh hasil lulusan mereka tu sebenarnya tak layak menjadi seorang guru, gak punya kualitas untuk menjadi pendidik baik itu kemampuan akademisnya maupun kemapuan akhlaknya karena mereka itu nantinya juga akan menjadi contoh2 dan teladan murid2nya, kalau contohnya aja hancur apa ia hasilnya akan bagus dan berkualitas???

Cara ngomong mas menteri kayak lihat Alm. Eyang Habibie... Cerdas 😍😍😍😍

Menteri terbaik di kabinet indonesia maju: 1.Menteri pendidikan Nadiem makarin 2.Menteri BUMN Erick Thohir 3.Menteri pertahanan Prabowo Subianto

Tau gak pak menteri Ujian Nasional SMP-SMA jaman gw hanya untuk “perdagangan kunci jawaban”. UN = Just bussiness, all about is money

Semoga jajaran kemendikbud mampu membantu Mas Menteri mewujudkan idenya ya. :')

Setuju dri sinilah akan tahu sekolah mna yg menghasilkan murid2 yg bukan hanya prestasi sj tpi kualitas SDM nya yg ibarat prajurit siap tempur di bekali kmampuan yg mumpuni

Pak menteri saya generasi 93. Generasi pertama pas SD dapat UN. Sampe uda lulus SMA pun saya ikutan stres liat adik2 saya yg hrs melewati UN. Waktu UN SMA saya baca buku dari kelas 1 sampe kelas 3, beli buku soal UN, ikut les, dll. Stres bgt saya pak begitu saya lulus juga susah bgt cari kerja. Begitu dpt kerjaan. Teori yg ada disekola ga berguna di dunia kerja. Ternyata karakter, jiwa kompeten, kemampuan berkomunikasi, kreatif dan inovatif lah yg menentukan kesuksesan.

Mantap,,,, memaksa guru, kepala sekolah, dan muridnya untuk lebih kreatif dalam mengolah potensi mereka sendiri dalam dunia pendidikan. Lanjutkan

Knpa tidak dari dulu UN di hapus..? Karna knpa! Toh kenyataan di lapangan setiap sekolah memberikan bocoran soal / jawaban UN.Agar citra sekolahnya tetap baik tingkat kelulusan nya. SETUJU DEH DENGAN KEMENDIKBUD SEKARANG.

pak bro nadiem : "seperti yg gue bilang tadi", asikkkkkk

Saya berharap mas nadim melakukan kajian terhadap berlangsungnya pendidikan SMK, serta bagaimana para lulusannya apakah sesuai yang diharapkan. Makasih sebelumnya

*"Jangan membatasi anak-anakku pada pengetahuanku sendiri karena mereka lahir pada zaman yang berbeda."

Merdeka pak menteri!!! Dengan metode bapak semakin jelas kesamaan hak anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan semua terdentuh, pak menteri sebagai masukan tolong analisa tentang sekolah asing maupun sekolah yang berbasis atnis supaya dikaji apakah itu layak atau tidak bukan saya anti asing namun disesuaikan dengan isi sumpah pemuda dan isi pancasila. Horas

saya sudah menerapkan higher order thinking semenjak dulu sma. alhasil sy gak naik kelas.karna semua ujian sy kerjakan dengan jawaban improvisasi. bukan jawaban sy salah, hanya sj jawaban sy bukan yg guru harapkan. tp ya gpp lah, walopun sempet gaknaik kelas waktu sekolah, dengan itu pendapatan sy 25jt/bln dibangku kuliah semester 1. (dengan berbisnis). temen2 sy yg pinter2 dan ranking waktu disekolah itu skrg berhasil masuk universitas favorit.

Wah sy sgt bangga sekali, anak2 Indonesia dikasih wadah seluas2 nya ntk men cari ilmu yg sesuai dgn ke majuan teknologi masa dpn. dr wadah yg di naungi oleh pemerintah,akan memunculkn Genarasi muda yg siap pakai. &akan menjdi rujukan genarasi Berikutnya.krn dari sinilah awal mula perubahan pola belajar yg lbh baik lg

Era nya unjuk prestasi 👌👌 Merdeka Belajar kata yg menarik

Bravo Pak MENTRI mendikbud Nadiem Maqarim

Guru2 yg hanya suka selfi tolong di mutasi aja jd artis jgn jd guru..

Selama pendapatan dan status guru lebih rendah daripada dokter, TNI, dan pekerjaan lainnya. Tunas-tunas terbaik bangsa tidak akan melirik pekerjaan sebagai Guru di masa depan. Selamat bekerja pak Nadiem...

bimbel bakal sepi, makelar kunci jawaban bakal jobless. NICE!

Berarti ada peluang untuk sekolah berubah menjadi sekolah Atlit(kusus nya spesifik seperti sekolah bola, dan Bulutangkis),, karna manusia lahir itu di beri Allah punya talenta yg berbeda,, gak semua harus pintar Akademik

Alhamdulillah tryta saya g salah memilih sekolah buat anak" ku di internasional Skull,Krn di sana fokus pembentukan karakter dan akhlak anak",membikin anak" nyaman dan hepy di saat di Skull bukan malah tertekan dgn pelajaran" yg memberatkan mrk,,saya setuju pak mentri

Menurut gue sih bagus pak nadim makarim ini,pemikiran nya lebih ke modern, ga melulu pilihan ganda hehe yg ngebuat seorang anak malas mikir atau menyampaikan pendapat,bagus banget dgn dihadirkan nya survey karakter dan membuat murid2 buat project agar lebih trampil untuk punya bekal nnti di perguruan tinggi atau bekerja nantinya , dan juga dari situ siswa2 juga dibiasakan mengeluarkan ide2 nya ga harus terpaku sm rpp, good job pakkkkkkk i love u 3000 hehehehe

ini dia lompatan pendidikan kita dari mas menteri... ini konsepnya seperti pendidikan di eropa... good job.

Cocok jd mendikbud mad Nadiem ahlaqnya yg baik dn keramahanya

kalo diperhatiin, Lebih gampang sistem UN karena kalo nilai UN lo bagus, lo tenang (pasti diterima di sekolah favorit). Sistem yang baru lebih kompleks, karena kriteria penerimaan nya ditentuin oleh sekolah masing-masing. jadi gaada kejelasan siswa harus fokus dimana untuk ngerasa "tenang". tapi sistem penilaiannya jadi lebih adil karena yang dilihat prosesnya bukan hasil akhir yang bisa aja nembak jawaban trus bener gitu .

Ga ada lagi kata kata legend emak : "Pulang nak besok Ujian Gak Lulus Nanti"

pemikiran yang bagus.... Bpk menteri ini sepertinya sangat memahami ttng 9 kecerdasan yg dimiliki pada manusia umumnya...SALUT!! karena pada dasarnya sekolah2 saat ini menekankan HAPALAN daripada PENALARAN pilihan adalah kepada SEKOLAH...... sebelum menteri ini ....sekolah Swasta yg bagus disamakan dengan yg abal2.... sangat bagus ide ini KELULUSAN yg memegang peran adalah SEKOLAH....bukan PEMERINTAH.... dan tetap mengacu kepada Kompetensi Dasar..... Bagus juga ide ini agar sekolah negeri berlomba dengan Swasta.... dalam mengembangkan pemikiran siswa siswinya

Terima kasih pak nadiem.. :D Good Job

Iya bgs si sistemnya jd tergantung kebijaksanaan sekolah masing2 bukan cuman patokan UN doang lulus apa enggaknya. Kasian Anak yg misalnya dipelajaran mtk nggak bagus tapi jago bgt diolahraga juara terus-menerus tpi gk lulus gr2 UN doang.. Karena kan setiap Anak mempunyai karakter, kelebihan dan kekurangan masing2.. kalau dipukul rata semua ya susah la

berasa dipersiapkan untuk siap dan terbiasa dengan GMAT, GRE, SAT, Personal Statement, etc. Nice!

sekarang...Integritas masing2 satuan pendidikan berani jujur peserta2 didik mana yang LAYAK lulus

anak muda sekarang pinter2. serahkan negara ini kepada pemuda

I agree with Mr Nadiem to more appreciate the process of learning instead of the results of learning. The world has changed and we need more next generations who can express their thoughts confidently like western people.

Mantap pak mentri tapi tolong juga dong di bilangin sama guru yg kurang senang sama anak muridya,jangan di kasih nilai rendah,,,nantik anak muridya susah cari sekolah lanjutan, ,

Sayangnya tidak semua guru di Indonesia tu cerdas, inovatif, dan kreatif, masih banyak oknum2 guru yg ngajar tu cari aman siswa suruh ngerjain LKS sedangkan kewajiban dia mengajar tu menjadi semakin sedikit, dan ada juga oknum2 guru yg otoriter yang hanya mau melaksanakan apa yg dia mau saja dan tidak mau menerima saran dan kritik

Udah bagus si tapi masalahnya tinggal guru²nya Disekolahku guru fisika mengadakan les 1x pertemuan bayar, yang jadi masalahnya setiap jam pelajarannya cuman masuk ngasih tugas tidak menerangkan lalu keluar. Kita sebagai siswa tidak selalu mengerti apalagi ini pelajaran fisika, jadi ya terpaksa les -.- agar dapat nilai yang lebih baik Ada lagi, guru kimia sedang sakit, Dia ngajar kita dari kelas 10,11 ga pernah masuk dan akhirnya ga terlalu ngerti sama kimia padahal jurusan mipa :". Kenapa sekolah tidak ada inisiatif mencari guru pengganti ? Bukan masalah kita harus mandiri atau gimana, sulit untuk memahami pelajaran seperti ini apalagi jika tidak dijelaskan :'> Setiap siswa berbeda kemampuan nya ya :) :")

Yg jelas bagaimanapun sistem pendidikan di ubah.. Tak akan berpengaruh jika sang siswa dan guru tidak berkompeten dalam belajar dan mendidik.. Tetapi semoga bisa jadi trobosan yg bisa mencerdaskan anak bangsa.

Jiwa tua ku bergetar mendengar UN dihapus😭 Kenapa ga dari dulu 😭😭😭

Pernah denger cerita temen waktu un kertas jawaban kotor… entah pensil nya kena keringat Dr tangan Trs kegeser geser JD dekil… Yg katanya pas di Koreksi di komputer gak kebaca… akhir nya gak lulus… padahal menurut temen temen nya Dia termasuk anak Yg pintar… Entah… alasanya benar APA Enggak… Yg jelas kasian… Mana cewek… di bully…

Bravo pak menteri. Kalo bisa pendidikan di tingkat universitas jg di gebrak yah. Bukan hanya pendidkan sekolah

Saya merasa rugi dalam "bersekolah".. Saya ingat di kelas 9 SMP.. 2 semester saya diajarin perkalian pembagian... Hanya karna banyak murid tololll... Njirrr...

Gua setuju bangeet ni.. "memahami bukan menghafal"

anda layak dapat BINTANG Pak MENTERI...... SIIIIIAAAPP...... penjelasannya sangat mudah di mengerti. Sy orang tua murid di balikpapan~ kaltim

Maa syaa Allah. Konsep yg sgt bgs. Inilah jawaban dari keresahan para wali siswa yg selama ini mereka rasakan.

10:43 Karna udah ga ada materi afalan lagi, semuanya proses analisa(UN)... Andai sistem UNnya di pake tahun ini😒

gokil pak mentri..!! mantap nih mentri yg baru,sukses trus pak,dan smoga bapak bersama keluaga slalu di jaga dan di rahmati oleh Allah subhanahuwataala,aamiin.. 🙏😊

Mantap... Assesment lebih menguji soft dan hard skill... Seperti yg ada di sekolah2 teknik

Pak mentri muantapp..👍 sayang saya udah ngak bisa ngerasaain, udah s1, seengaknya adik saya bisa ngerasain kebijakan pak mentri ini👍😄👍

Hafalan Alquran pak mentri bisa mendapat syafaat besok di akhirat mendapatkan pahala 1 huruf Al Qur'an 10 kebaikan pahala. Dan bisa memberikan mahkota kepada ke 2 orang tuanya di akhirat kelak. Menjadi sebaik baik manusia. Saya guru pendidikan karakter pak Mentri guru BTQ di sekolah SMP.

Krna Sekarang Sekolah yg menilai anak didiknya maka selanjutnya adlh bagaimana kementerian pendidikan menilai sekolah trsbt SDH mampu independen secara baik dlm memberikan penilaian terhadap anak didiknya........ Dan menurut saya sistem ini secara TDK langsung menghilangkan kriteria sekolah unggulan krna pihak sekolah d berikan kekuasaan untuk menilai berdasarkan standar yg mrka tetapkan sendiri tapi tetap dengan kurikulum yg d tetapkan oleh pusat. Dan itu baik krna sistem sekolah unggulan mendiskriminasi sekolah-sekolah lainya

Alkhamdulillah pak menteri menyebut sd smp sma.sebelum ini orang2 cuma menyebut kls 1-12.bikin bingung kami kami generasi tua

Semoga berjalan lancar dan tdk ada kendala.... Setelah itu dievaluasi dan ada pengarahan yg berkelanjutan

Saya sangat berharap kebijakan ini lebih baik bahkan jauh lebih baik dan dapat lebih memudahkan kami sebagai siswa, dan Alhamdulillah kebijakan ini akan mulai berlaku saat saya mau lulus SMA tahun depan 2021 semoga berjalan dengan lancar pak dan semoga pendidikan kita lebih baik lagi kedepannya 🙏 karena kalau ingin membentuk negara yang maju ya harus mulai dari pendidikan yang berkualitas agar membentuk SDM yang baik dan unggul.

Saran pak, dari sd kalau bisa udah ada sistem kejurusan. Disamping belajar secara umum juga belajar lebih mendalam soal apa yang kita kuasai atau kita senangi. Ada yang setuju nggak?

Kalau gitu untuk masuk PTN gak perlu SMA sebenernya kan, ikut bimbel aja. Sekolah jadi tempat untuk membangun karakter, mencari teman/relasi, dll. Bagus sih, mirip sama sistem pendidikan di Amerika, anak SMA nya belajar sesuai minatnya, kalau mau masuk universitas bagus mereka harus belajar SAT sendiri atau minta bantuan lembaga yang ngajarin SAT.

pendidikan di indonesia, belajar 3 tahun SMP & SMA/SMK/STM kemudian hanya di tentukan oleh UN selama 3 hari, lalu 3 tahun sekolah buat apa ??? mata pelajaran selama 3 tahun itu buat apa kalau hanya pelajaran tertentu yang di Ujikan saat UN. itulah kenyataan pendidikan di indonesia sistem pendidikan harusnya di rubah sejak dulu, supaya pendidikan di indonesia itu lebih Efektif.

Salut dengan Pak Nadiem, masih muda, tapi sangat berbakat. generasi Muda Indonesia memerlukan role model seperti Bapak. Bravo Pak Nadiem

Sangat setuju mas Mentri. Kalau memperhatikan orang-orang yang berhasil dalam kehidupan ini ternyata tidak semua anak yag tadinya dinyatakan "PINTAR" hanya karena nilai akademisnya diatas 7 atau lebih namun minus kompetensi behaviour yang penting dalam kehidupan nyata. Banyak contoh orang-orang yag dahulunya di sekolah dikategorikan "KURANG PINTAR" menjadi orang yang berhasila dalam kehidupannya kemudian. Seharusnya sekolah atau pendidikan itu memfasitasi anak agar mampu memanfaatkan kompetensi kognitifnya dalam menyelesaikan masalah kehidupan yang bakal dihadapi dalam dunia nyata ini. Dana alam kehidupan nyata ini sudah memadai sebagai laboratorium pembelajaran setiap anak manusia. Semoga pondasi yang sedang dibangun mas mentri ini terus ditindak lanjuti dan dievaluasi terus agar menjadi semakin kokoh sebagai dasar pendidikan Indonesia. Perlu juga dievaluasi perguruan tinggi yang menghasilkan "CALON GURU" agar dapat mendukung program mas Mentri. Wassalaam. Semoga sukses. Aamiin.

Khabar baik untuk Orang Tua Murid. Betul ....?👍

Thanks RPP sudah gak berlembar2 😭

Good job.. Guru aja ga semua nguasain matpel, ini murid dituntut untuk bs semua

Briliant !!! Merubah sistem pendidikan.. Peran Sekolah masing2 ditingkatkan, SMP, SMA sama dengan Universitas. Klo begitu sekalian aja sistem SKS. Jadi gak harus 12 tahun..

Terimakasih unbk ,berkat kamu saya bisa belajar pemrograman agak tidak terdeteksi oleh pengawas lewat komputer

Mas mentri tlng Di sidak SMPN dan SMAN Tangsel mau masuk sekolah dimintain sejumlah uang alsannya tdk ada bangku

Menterinya udh memberikan inovasi demi pendidikan di indonesia. Skrg PR-nya adalah punya tim yg bersedia dan supportive dalam mewujudkan inovasi itu, termasuk guru2 yg turun tangan lgsg di lapangan. Semangat pak menteri dan tim, semoga rencananya terealisasi dgn baik.

Saya harap, seluruh sekolah di Indonesia bisa sama rata kualitas nya. Menonton ini mengingatkan saya pada saat sekolah dulu, Saya termasuk murid yang mengejar nilai, selain belajar saya pun pernah melakukan hal negatif yg ga seharusnya dilakukan hanya agar bisa mendapat nilai yang bagus. Dan setelah saya lulus sekolah, saya berfikir, untuk apa punya nilai bagus, tapi tidak memiliki kualitas pribadi, nilai ujian tidak bisa menjamin kualitas pribadi anak, yang lebih dibutuhkan adalah nilai karakter. Untuk guru2 di Indonesia pun, saya harap kalian bisa menjadi panutan, menjadi contoh bagi murid2nya, saya akui memang profesi tersulit adalah guru. Di sekolah saya dulu, guru datang ke kelas hanya menyuruh nulis, kasih tugas, ujian. Tapi gurunya sendiri jarang masuk kelas, jarang menerangkan. Jadi guru pun seharus nya jangan ada dendam pribadi, mengotak ngatik nilai siswa, karna tugas guru adalah menilai, bukan memberi nilai. Pengalaman saya, saya sering mendapat nilai bagus dalam tes, ujian, tapi saat di raport nilai saya sangat kecil, bisa di bilang pas2an padahal itu adalah pelajaran yg menentukan bodoh tidaknya seoranh murid. Saya kecewa pada saat itu, karna itupun termasuk pelajaran yg sangat saya sukai, dan saya benar2 dalam pelajaran itu. Karna terjadi perselisihan antara guru honorer dan guru pns, dan saya pro dengan salah satu pihak, akhirnya nilai saya di otak atik, bukan hanya saya saja, tapi semua murid yg kontra dengan guru tsb, padahal dia guru PNS. Masih banyak yg harus di perbaiki dalam sistem pendidikan Indonesia Semangat terus untuk pembuat kebijakan semoga bisa membawa kualitas pendidikan di indonesia lebih baik lagi

Pak mentri, tlng di tinjau ulang kurikulum yg di gunakan saat ini untuk sekolah dasar sbb saat ini banyak orang tua siswa yg mengeluh. P4 juga perlu di terapkan lagi pak, spy anak didik memiliki karackter dan mencintai negara ini dgn idiologi pancasila nya.

Yang perlu diperhatikan adalah penilaian guru thd muridnya, krn dikhawatirkan guru meniliai murid secara subjektif bukan objektif bahkan berdasarkan suka tdk suka....krn kwalitas SDM guru kita yg belum baik.

Ini cocok untuk pendidikan generasi milenial yg merasa tidak bisa mengikuti mending ikuti saja jgn malah melawan agar program gebrakan pendidikan cepat tercapai... Orang muda yang berkarya....ikuti saja...

Alhamdulillah, sudah lama Indonesia Merdeka, namun baru sekarang kami merasakan adanya kemerdekaan di dunia pendidikan. Terima kasih Mas Nadim. Barakallahufikum

Timbul persoalan baru, ketika standar itu dikembalikan pada sekolah, maka tidak ada lagi kontrol pengawasan. Ingat jumlah kelulusan itu mempengaruhi jumlah siswa baru. Jadi sekolah berlomba-lomba mencapai kelulusan 100 % bahkan tak jarang mengabaikan standar demi memuluskan siswa

Perlu kita pikirkan bagaimana cara memberikan pemahaman yang kuat kepada Bapak Ibu Guru bahwa apa yang dilakukan di sekolah kepada para siswa akan memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap pembentukan jiwa, kemandirian, etika dan kesiapan para siswa untuk menjadi calon pemimpin masa depan.... ini adalah PR BESAR

Pak menteri yg terhormat...anak saya dr tahun corona sampe skrg...belom byr uang sekolah pak.anak saya sekolah di swasta... Semoga pemerintah dapat membantu ortu yg terkena mslh spp di sekolah swasta.🙏🙏🙏🙏🙏

Buat anak kelas 2 sma ke bawah jangan senang dulu kalian...bakal bakalan sering buat kti 😅😅 ...bahan kti adanya di buku di jurnal bukan di timeline sosmed kalian 😅.....mulai lah latihan baca buku

Para guru dah paham belum?????????????????? Yg ga kompeten....mundurrrrr Jangan salah sasar

Ayolah kita harus berani mencoba hal baru yg lebih mengedepankan nalar daya tangkap peserta didik agar semua potensi dapat terbuka bukan cuma hafalan dan pilihan A, B, C, dst.... Pendidik tunjukan kemampuan anda dlm menghasilkan murid-murid yg penuh rasa ingin tahu bukan hanya juara-juara pilihan berganda... Sekolah-sekolah tunjukan bahwa sekolah kalian betul-betul menghasilkan anak didik siap tempur dlm kehidupan nyata sehari-hari, bukan anak-anak yg cuma bercita-cita jadi pegawai negeri / swasta, tetapi menjadi pembuka lahan-lahan baru dlm kehidupan bangsa yg berkembang pesat.... dah ahh kepanjangan nih.... bravo mas Makarim....!

semoga usaha mas menteri ini di dukung oleh seluruh 'pelaku' yg akan melaksanakan sistem yg sdh difikir dan di bikin dengan baik aga semuanya berjalan sesuai apa yg di harapkan dan masayarakat indonesia bukan hanya menjudge aja tapi sama sama memperbaiki sistem yg mas nadiem sdh buat.. karena belajar bukan hanya soal angka atau nilai, tapi bakat dan kreatifitas anak jg bisa dinilai lebih baik dan lebih real krn bakat dan kreatifitas tdk bisa di buat-buat, salut buat mas menteri.. maju terus pendidikan indonesia!

Semoga Nilai UN tidak menjadi patok'kan untuk masuk Universitas atau untuk masuk di Dunia Kerja. banyak yang lulusan 2016 nilai UN nya jelek-jelek 😂😂

Seandainya bisa SMP dan SMA lg 🙁 Masa2 terindah waktu w kena KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) tiada hari tnpa praktek, seru sih, SMP ane di Jakrta Timur jd salah 1 prototipe sblm transisi ke Kurikulum 2005 dst...

Gue suka banget sama banget sama Bang Nadiem, cerdas dalam berbicara banget. Hanya saja guru-gurunya, masih banyak guru-guru yang tidak profesional. Tolong di lihat lagi struktur pembagian sub-bidang administratif guru seperti: sarpras, akademik dan kesiswaan, dan humas dan banyak sub-bidang lainnya mungkin bisa disederhanakan lagi. Banyak guru yang diberi tugas bertumpuk gara gara sub-bidang ini sehingga dia tidak pernah datang ke kelas untuk melakukan KBM. Saya harap ini dapat segera di urusi.

BUKAN DIHAPUS TAPI DIUBAH.. MOHON MEDIA AGAK KRITIS YA MEMBACANYA

OKE PAK NADIM I GET IT!