Ayat mengenai poligami itu turun sebenarnya ada sebab muasababnya. Dahulu kala ayat itu turun karena banyaknya janda perang, jumlah laki2 sangat sedikit, jadi Allah swt kasihan banyak wanita yg tidak dapat perlindungan, siapa yg kasih makan, gak ada tempat tinggal, ditambah lagi banyak gangguan (dulu di luar rumah suasananya sangat tidak aman), makanya Rasulullah saw mengambil janda2 tersebut menjadi istri, yg mana sebelumnya udah ditawar2in ke sahabatnya tapi gak ada yg mau, yg diambil Rasulullah saw itu janda yg sahabatnya aja gak mau, ibaratnya itu sisa2nya aja, itupun karna keharusan untuk melindungi janda tersebut. Terus bandingin dg jaman sekarang, suasana sudah aman, wanita banyak yg bekerja, laki2 banyak yg jomblo, jd jgan dijadikan alasan ayat itu bagi para laki2 untuk melakukan poligami. Apalagi didasarkan untuk mengatasi hawa nafsu, hey kita ini umat Rasulullah saw, kita wajib teladani perilaku Beliau. Rasulullah saw poligami itu bukan karna nafsu gak tahan lihat wanita cantik, tapi karena ingin melindungi, sama seperti di Palestina itu poligami merupakan keharusan karena disana kondisi sangat tidak aman. Jadi para laki2 yg tidak meneladani sikap Rasulullah saw (poligami berdasarkan nafsu) bukan umat Rasulullah saw.

Gw dan suami, sama-sama kerja, menghasilkan, pendapatan suami lebih tapi dia tetep nyuci baju dan berbenah rumah, gw masak kalau libur, ah semua bisa dibicarakan toh suami juga paham, semoga aja suami gw gak menyesal hahhahaha, 7 tahun menikah dan belum dikaruniai anak serta punya model keluarga yang suami bisa melakukan hal2 yang biasa wanita kerjakan tanpa ada keluhan itu membahagiakan buat gwww

Hello Git, kakek gw adalah salah satu pelaku poligami, isterinya 4 dan satu rumah semua dulu. Gw gak pernah paham apa alasannya, tapi emang ekonomi kakek gw pada saat itu terbilang cukup melimpah, mungkin itu yang jadi pendorong beliau poligami. Satu hal yang bisa gue pelajari dari anak-anak yang bapaknya pernah poligami adalah: Tidak mau ikut melakukan poligami. Mungkin Bapak gw dan semua sodaranya merasa adanya ke-tidak-adilan selama hidup mereka, atau merasa ibu mereka dizolimi, bapak gw gak pernah cerita sih lengkapnya. Tapi salut sama semua anak laki-lakinya yang gak mau poligami sampe sekarang hehe.

Kalo ngomongin poligami aku jelas kontra sih kak. Ibu aku pernah hampir di poligami dan akhirnya lebih memilih untuk berpisah. Gimana gak ya, belum poligami aja ketidakadilan udah begitu terlihat. Apalagi kalau sampai jadi poligami. Dan alasan ayah aku hanya karena "katanya" ibu aku cemburuan. Disitu aku udah makin gak ngerti lah. Udah tahu ibu aku cemburuan kok mau poligami? Jadi yg mau aku bilang adalah sekarang banyak laki2 yg mengatasnamakan kekurangan wanita menjadi alasan yg menurut mereka "pantas" untuk dijadikan sebagai sebuah alasan untuk berpoligami.

Nyokap gw salah satu yg memilih bertahan walau harus dipoligami. Jujur sampe skrng masih berpikir, knp bokap gw bisa tega ngelakuin hal gitu ke nyokap gw, knp bokap gw berani ngambil segala resikonya poligami. Yg gw rasain sbg anak, sakit bgt cuy ngeliat banyak bgt masalah yg muncul di keluarga gw cuma grgr perkara poligami ini. Dan efeknya ke gw, skrng gw ga percaya sama namanya hubungan pernikahan :')

Gue ajak suami nonton link di depscription box ini, baru 14 menit berjalan dy beristigfar n minta gue buat stop nonton,, bnr bnr gk masuk akal n Ga setuju bngt sm poligami Allhamdulilah

I am againts Poligami, gue punya beberapa poin mengenai dokumenter itu, pertama soal cemburu. ini aja simple banget bahwa si suami TELAH dzolim, dia melakukan violence terhadap perasaan istri2nya. Violence yg dialami ini ngga berlangsung 1-2 hari loh, tahunan! di mana adilnya ya sikap semacam ini?. Kedua, soal patriarki, perhatiin deh scene si suami nelpon istri keduanya kira2 gini pembicaraannya: "kamu siap2 ya, kita mau ke sana, pake baju biru, iya biru yang itu" ---- wawwww sounds bossy banget ya.. dan gue kira ok mungkin itu dresscode, tapi kemudian yg pake baju biru tuh si suami, smeentara istri nomer 1 pake baju PINK. itu lagi violence satu lagi... ada kecondongan di dalem sikap dia walau dia ngga sadar. Partriarki selanjutnya, suami mention a statement dia sanggup kasi harta yg adil (like ngasi rumah buat kedua istri), but then nyampe di tempat piknik.. istri no 1 mau pesen susu jahe bareng dia di warung EH DITANYA NGAPAIN KOK PESEN DUA, SATU AJA. ------ well... well... well... itu baru susu jahe di warung, bukan di Ritz Carlton, trus Anda merasa Anda ADIL?

Entah knp kalo abis nonton video gita paul lg diskusi gini gue lgsg berasa pinter, ky otak gue berasa ada isinya aja gt. Wkwkwkwk keep going paul gita sakinnah mawaddah warrahmah 💙

Poligami itu boleh dan baik, tapi bukan wajib. Aku penulis indie yang mengangkat topik itu. Berlatar belakang ayah yang berpoligami dan berhasil me "RATU" kan ke 4 istrinya. Tokoh utama yg kutulis adalah anak dr orang tua yang memiliki 2 istri dlm 1 rumah yang cukup besar.

Gue pribadi kalau jadi Paul bakal makan hati dan sedih banget sih. Boong kalau lo happy-happy aja menjalani rumah tangga sebagai kacung yang tak berdaya karena financial didominasi oleh istri. Makanya sebelum sok aksi untuk nikah, gue lebih realistis untuk nyiapin power dulu. Power bagi suami yang dimaksud disini adalah Kesejahteraan untuk menafkahi. Karena sejatinya yang bayar adalah Raja. Ini dunia

Lawan dari selingkuh itu tidak selingkuh, bukan poligami. :)

pas nonton videonya vice emang sebel banget sihh sama pemikirannya si bapak yang poligami. Dia nyuruh istrinya buat menahan cemburu, biar dapat surga. Tapi dia sendiri gak bisa nahan nafsunya -__-

Aku punya teman (cowok), he just married to someone, dan someonenya ini (istrinya) belum 1 tahun nikah, udah bilang siap di poligami, dengan alasan biar dapet surga. Dan si temen gue (suami), bangga dong ngomong2 ke semua orang kalau istrinya mau di poligami...

Aku disini menjadi korban. Korban poligami dari ayah aku sendiri. Kejadian itu sudah berlangsung selama belasan tahun dan aku baru tau ketika aku udah lulus sma. Gimana bisa coba mama menyimpan semua sakit dan perih itu sendiri selama belasan tahun?

gue nonton beberapa videonya Quraish Shihab tentang poligami. dari yang gue tangkep, poligami itu diperbolehkan dalam aturan islam tapi poligami bukan anjuran. Poligami ibarat 'pintu darurat' misalkan istri sakit keras, tidak bisa memberikan keturunan, apalagi ya.... jadi 'pintu darurat' itu tidak bisa dibuka oleh setiap orang. Seinget gue juga, Pak Quraish Shihab pernah bilang kalo penafsiran ayat Al Quran itu harus dilihat konteksnya, kepada siapanya, dimana ayat itu diturunkan. Surat Annisa ayat 3 atau 4 ya gue lupa, memang memperboleh kan (bukan menganjurkan) 'laki laki untuk menikah 1-4 wanita tapi diakhir kalimat 'jika tidak mampu berlaku adil, maka 1 saja cukup karena itu jauh dari aniaya/zalim', berarti sebenernya poligami ada potensi untuk menyakiti orang lain kan? (cek lagi aja ayatnya kali aja gue salah inget) intinya sih gue nganggep kita-kita ini yang jarang mempelajari al quran diberi pertanda untuk lebih mendalami lagi, karena perihal poligami aja masih buat kita bingung, kita perlu mendalami al quran agar tau maksud Allah itu apa, tentunya dibimbing orang yang mendalami tafsir. sebelum nonton video paul gita ini, gue udah nonton yang vice itu, emang agak kaget sih sama reasonnya itu, jangan sampe sekedar pembenaran untuk mengikuti hawa nafsu. kita diberi akal dan rasa sama Allah harus bisa berempati sama pasangan yang juga ciptaanNya kan...... harus punya banyak pertimbangan tuh yang punya rencana untuk poligami, apa manfaat dan mudharatnya yang pasti akan beda beda ditiap case ditiap pasangan.

bunda aku adalah salah satu perempuan yang lebih memilih bercerai daripada di poligami. tapi sampai sekarang alhamdulillah ngga kekurangan apapun. ❤

Aku Anti Poligami. Karna aku merasakan sendiri ketidak adilan yg dilakukan papaku, yg mana dia poligami dgn 4 istri. Dan kecemburuan, sakit hati, dan semua yg buruk2 itu ga cuma di rasakan dari sisi istri aja, tapi juga buat anak-anaknya.

that why kita wanita hrs berpendidikan & bergaul dengan baik, karna disitu diharapkan kita bsa belajar berbagai macam. Bisa memiliki pola pikir logika yang baik & bijak. Semakin kedepan, "brainwash" akan makin meraja lela dalam segala hal, tidak hanya masalah agama (poligami). Alangkah baik nya, kita bisa memiliki "suara hati & pikiran" sendiri yang bijak, tanpa mengacuhkan Opini orang lain.

MERDEKA?! Topik pertama: emg liputan vice itu greget bgt sih. Setuju bgt sm Bu Dosen nya, yg salah bukan Al-Qur'an nya tp yang bacanya.

haha jadi saya iseng2 ngeliat vidio nya gita, karena Pacar saya Suka banget sama Gita, dan punya buku rentan kisah, dan waktu itu masih jaman , ngejar2 Dia jadi biar nyambung berusaha menyukai apa yg dia Sukai.