JANGAN SALAHKAN RASA MARAH!! INI CARA JITU PSIKIATER AIMEE UNTUK MENGELOLA MARAH

Рет қаралды 1,641

Жыл бұрын

Kemarahan merupakan suatu emosi yang manusiawi untuk seseorang memperoleh suatu kelegaan dari hal berat yang dialaminya. Namun di sisi lain, mengelola suatu emosi diperlukan cara pelampiasan yang tepat agar tidak merusak kualitas hidup kita.
Psikiater Aimee Nugroho mendapati ada banyak orang masih salah meletakkan fokusnya saat sedang marah. Padahal seharusnya rasa marah itu bisa membantu kita untuk berkembang dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi di kemudian hari.
Apakah sifat pemarah bisa hilang?
Kenapa marah nggak boleh dipendam?
Bagaimana cara mengelola rasa marah yang tepat?

Пікірлер: 5

@kijhienki8698 3 ай бұрын

Great

@ummusholichah4839 Жыл бұрын

Marah yg elegan , gitu Dok ... .....marah pada porsi nya ..... ......marah tetapi diolah emosi amarahnya .... ......sebagai tertantang odb , BPD ....mengelolah emosi Amarah sebagai TRAPI ke fase pulih .... ......bahagia nya klo emosi Amarah terkendali ( q di ajarin psikiater Caregiver q , ) ..., ..... Dok .

@haarry8446 Жыл бұрын

1. Validasi emosi positif dan negatif sendiri. Disadari dan diterima dulu perasaan tsb. Marah sedih takut dll, emosi itu perlu untuk bsa survive dan di dalam segala sesuatu kita digerakan oleh perasaan secara proporsional. Orang lain jg kita perlu empati, validasi perasaan marahnya dllnya. 2. Marah boleh, tp dengan cara (ucapan dan tindakan) yg lebih tenang teduh kudus. Jgn reaktif, impulsif dan terlalu dikendalikan perasaan. Sadari dlu marah kenapa, setelah tenang teduh, marah dngan konstruktif dalam perkataan dan perilaku, ubah yg bsa diubah klo ga bsa diubah, kita yg berubah. 3. Pada akhirnya memaafkan, memaafkan bukan berarti kita lemah dan membenarkan perilaku org lain, bahwa apa yg dia lakukan bener. Memaafkan melepaskan beban dri hati kita dan merugikan diri kita, agar jalan kita bsa lebih ringan dan santai. Ketika kita mengampuni org lain, sebneernya kita berbuat baik untuk diri kita sendiri. Memaafkan tidak harus bersama lagi juga, tergantung konteks (klo keadaan ga bsa diubah, kita yg berubah) 4. Dalam hidup kita ga bsa memilih yg sempurna, tp yg terbaik di antara pilihan yg sama2 buruk.