Рет қаралды 187
Judul Puisi: Dawai Sembilu Hati yang Sendu
Pengarang: Nining Suryaningsih
Rintihan sakit mu bagai nyanyian di malam bisu.
Detak pelan jantung mu bagai langkah kalah para serdadu
Ratapan hampa mata mu bagai tusukan jarum di mataku
Perlahan ku peluk tubuh lemah mu
Sungguh aku tak mau kehilangan mu
Namun ku tak sanggup mendengar erangan kesakitan mu
Alunan ayat demi ayat ku bisikan di telinga mu.
Meski hati berharap keajaiban menghampiri mu
Namun ku gantungkan seluruh takdir ku pada Mu.
Semakin erat ku peluk tubuh mu
Semakin terasa dingin dan lemas tubuh mu
Keringat dingin membasahi sekujur tubuhmu
Perlahan ku bisikan dua kalimat syahadat di telinga mu.
Perlahan ku dengar suara parau mu
Tubuh mu mulai lunglai dalam bisu
Tatkala lafadz Allah selesai terucap di mulut mu
Ku sadari ku telah kehilangan ibuku
Kau telah panggil dia kembali ke pangkuan Mu.
Mulai ku dengar ratapan tangis kakak dan adik ku.
Mereka semua seperti tak rela kehilangan mu.
Meski hati terasa sedih dan pilu
Ku harus ikhlas atas kepergian mu.
Meski tahu ku akan kehilangan permata hidupku
Meski ku tahu ku kehilangan sumber bahagia ku
Kini hanya untaian do'a menyertaimu
Selamat jalan ibu.
Semoga kau bahagia di keabadianmu.