Berselang satu bulan tujuh hari, kutukan Ki Dukuh Pahang mulai menunjukkan bukti. Kyai Anglurah Agung Pinatih yang berkuasa di Kertalangu dikerubuti semut yang tak terhitung banyaknya. Ada yang muncul dari bawah dan ada pula yang jatuh dari atas. Semut itu datang bergerombol, sehingga membuat Kyai Anglurah Agung Pinatih dan keluarganya jadi panik dan merasa tidak nyaman.
Pertemuan keluarga yang diadakan secara mendadak menghasilkan keputusan, bahwa Kyai Anglurah Agung Pinatih dan keluarganya akan pindah dari Puri Kertalangu ke Pura Dalem Peninjoan.
Setelah mereka sampai di tempat yang dituju, rakyat diminta membuat sebuah taman yang dikitari telaga dan telaga itu dikelilingi api. Di tengah area itu lalu dibangun tempat peraduan. Namun di luar dugaan, gerombolan semut muncul juga di tempat itu.
Kyai Anglurah Agung Pinatih kembali menyelenggarakan pertemuan untuk membahas masalah itu. Lalu diputuskan untuk meninggalkan Pura Dalem Peninjoan dan pindah ke sebelah timur sungai diiringi oleh rakyat beliau semua.