Рет қаралды 61,219
Meskipun beras diketahui berasal dari tanaman padi, yang merupakan salah satu tanaman pokok di Jepang, namun tidak semua jenis padi dapat memenuhi syarat untuk pembuatan sake. Jenis tanaman padi yang cocok digunakan dalam pembuatan sake disebut "sakamai", yang secara harfiah berarti "beras atau padi untuk sake". Ada 4 varietas utama padi Sakamai di jepang, yaitu Yamada Nishiki, Gohyakumangoku, Miyama Nishiki, Omachi, dan Hattan Nishiki. Sejauh ini, padi Sakamai hanya menyumbang 5-10 % dari total produksi beras di Jepang.
Butiran beras yang digunakan untuk membuat sake jauh lebih besar jika di bandingkan dengan beras konsumsi pada umumnya. Hal ini sejalan dengan vigor padi Sakamai yang juga lebih besar dan lebih tinggi daripada tanaman padi pada umumnya.
Alat yang digunakan untuk merekam VO dalam video ini
Mic BM 8000 : shope.ee/9zVB19ssgW
Soundcard V8 : shope.ee/B1FJaditQ
Produk lainnya:
Nozzle sprayer : shope.ee/6KbsfGplGh
EZPZ gunting dahan tarik : shope.ee/8pJDdvaIUb
Biji padi yang lebih besar juga menyebabkan tanaman padi sakamai menjadi berat di bagian atas dan lebih rentan roboh, terlebih jika ada angin kencang, ini menjadikan proses budidaya padi jenis ini lebih menantang. Di tambah lagi demi kualitas, para pembuat sake telah lama menetapkan standar khusus, bahwa padi yang di tanam untuk produksi sake, harus mengandung residu pupuk dan pestisida dalam jumlah yang sangat sedikit. Segala hal tersebut membuat beras sake di bandrol dengan harga yang tinggi, bahkan harganya bisa dua kali lipat daripada beras yang berasal dari padi organik, dan menjadikannya sebagai beras termahal di Asia.
Meskipun beras diketahui berasal dari tanaman padi, yang merupakan salah satu tanaman pokok di Jepang, namun tidak semua jenis padi dapat memenuhi syarat untuk pembuatan sake. Jenis tanaman padi yang cocok digunakan dalam pembuatan sake disebut "sakamai", yang secara harfiah berarti "beras atau padi untuk sake". Ada 4 varietas utama padi Sakamai di jepang, yaitu Yamada Nishiki, Gohyakumangoku, Miyama Nishiki, Omachi, dan Hattan Nishiki. Sejauh ini, padi Sakamai hanya menyumbang 5-10 % dari total produksi beras di Jepang.
Butiran beras yang digunakan untuk membuat sake jauh lebih besar jika di bandingkan dengan beras konsumsi pada umumnya. Hal ini sejalan dengan vigor padi Sakamai yang juga lebih besar dan lebih tinggi daripada tanaman padi pada umumnya.
Biji padi yang lebih besar juga menyebabkan tanaman padi sakamai menjadi berat di bagian atas dan lebih rentan roboh, terlebih jika ada angin kencang, ini menjadikan proses budidaya padi jenis ini lebih menantang. Di tambah lagi demi kualitas, para pembuat sake telah lama menetapkan standar khusus, bahwa padi yang di tanam untuk produksi sake, harus mengandung residu pupuk dan pestisida dalam jumlah yang sangat sedikit. Segala hal tersebut membuat beras sake di bandrol dengan harga yang tinggi, bahkan harganya bisa dua kali lipat daripada beras yang berasal dari padi organik, dan menjadikannya sebagai beras termahal di Asia.