Рет қаралды 32,251
Disela-sela kesibukan menggarap sawah tadah hujan dan ternak sapi, masyarakat Desa Glontor, Kecamatan Karanggayam menyandarkan kebutuhan sehari-hari dari menganyam bambu untuk dijadikan kerajinan cething. Keahlian menganyam bambu yang dimiliki warga desa diperbatasan Kebumen dan Banjarnegara itu diperoleh secara turun-temurun. Untuk membuat satu cething kecil, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Dalam sehari setiap pengrajin dapat membuat kurang lebih 5 cething. Hasil kerajinan itu dijual di Pasar Somawangsa di Desa Gunungsari.
Melalui pelatihan-pelatihan yang diterima pengrajin cething saat ini pembuat anyaman bambu sudah mampu mengkreasikan hasil anyamannya menjadi berbagai kerajinan unik seperti tempat lampu hias dan tudung saji.
Lokasi Desa Glontor yang di daerah perbukitan dan jauh dari pusat kota mengakibatkan pengrajin anyaman masih sangat tergantung dengan tengkulak. Tidak adanya sinyal telepon juga mengakibatkan kerajinan anyaman bambu ini kurang dikenal masyarakat luas. Pengrajin desa Glontor sangat berharap ada pihak-pihak yang membantu memasarkan kerajinan anyaman bambu lebih luas lagi.