Saya lubis ibu saya daulay ,,walaupun konotasi nya tapanuli utara mayoritas non muslim dan tapanuli selatan adalah islam tapi saya pribadi tidak pernah malu ataupun berkumpul dan di panggil orang batak..karena yang saya tahu medan bersaudara terlepas dia beragama islam atau non muslim..walaupun saya tinggal di mandailing tapi kami selalu bercanda riya dan kadang sukaduka di perantauan..salam horas ..

Semakin besar batang maka semakin besar pula getarannya. Semakin tinggi batang maka semakin besar pula badai yg menerpanya. Jayalah Bangso Batak

Assalamualaikum Buat semua yg COMENT DI VIDEO INI sekali saya sampaikan MANDAILING Adalah Mandailing .Batak adalah Batak Banggalah kalian jadi Orang Batak .kami pun Bangga Jadi orang Mandailing Mandailing Sudah ada seblum orang Batak ada. Kata batak Hanya julukan Orang orang Belanda untuk suku pedalaman untuk Membedakan mana orang melayu yg muslim dan Batak yg masih meyembah Batu patung dan lainya .Jadi kenapa orang orang batak pada brisik ya Kalu Mandailing Bukan Batak. Ya udah sih Toh kemaren ajah Boby Nasution Nikah banyak Raja raja datang gada itu di pesta bahas bahas batak tapi yg ada Pesta adat Mandailing Dan Doktrin Batak untuk sumatra utara ini luar biasa sumut mereka katakan Semua batak ngacoo ya. Sumut itu bukan Batak. Tapi banyak etnis jadi mari sama sama Saling Menghargai saja Bahkan saya pernah dengar orang Batak adalah keturunan Dewa dan keturunan. Orang orang Israel yg Hilang. Nah bangga lah kalian ya jadi keturunan orang orang israel.yg hilang. Kami tak bangga .....kami bangga jadi orang mandailing Hidup mandailing Natal Madina.

Mandailing, adalah 'suku bangsa' (orang Mandailing menyebutnya Bangso Mandailing) yang mendiami 3 Provinsi di Pulau Sumatera, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau di Indonesia. Orang Mandailing di Provinsi Sumatera Utara berada di Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara sedangkan di Provinsi Sumatera Barat berada pada Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat, dan di [[Provinsi Riau}} berada di Kabupaten Rokan Hulu. Pada awal masa penjajahan Belanda, kesemua wilayah Mandailing awalnya masuk dalam Karesidenan Mandahiling atau Residentee Mandahiling di bawah Sumatra's West Kust Gouvernement atau Gubernuran Pesisir Barat Sumatera, bersama-sama Karesidenan Padang Laut (Padang Lauik) dan Karesidenan Padang Darat (Padang Darek).

Alhamdulillah Mandailingku semakin maju. Kita harus bangga dengan jati diri kita sebagai Orang Mandailing. Mandailing adalah bangsa yang besar dan hebat. Katakanlah dengan bangga kepada siapapun bahwa kita adalah orang mandailing. Kita adalah Mandailing (bukan batak bukan minang). Kita yang menetukan siapa kita. Horas Mandailing

Dalam syair Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca tidak bisa dipisahkan dalam menyelusuri Mandailing sebab dalam syair ke-13 Kakawin terdapat kata kampe Harw athawe Mandailing i Tumihang Parlak mwang i Barat. Dengan adanya kata Mandailing merupakan bukti sejarah bahwa Mandailing menjadi perhitungan di nusantara ini. Sebab keberadaan Mandailing memang dijuluki sebagai wilayah yang kuat dan solid dalam peradabannya. Sebab nama Mandailing memang tidak ada duanya di Indonesia ini, unik dan misteri lagi. Dalam abad ke-14 sekitar tahun 1365 orang mandailing memiliki peradaban yang maju sehingga menjadi perhitungan bagi raja-raja Jawa. Sebelum lahirnya kerajaan Majapahit Mandailing telah ada walau sebuah kampung yang dihuni oleh beberapa orang dengan rajanya. Sehingga lama kelamaan kerajaan ini menjadi besar dan lahirlah kerajaan Majapahit yang memang besar dan kuat. Kerajaan Mandailing pada waktu itu memang besar di akibatkan oleh adanya emas. Emas merupakan penghasilan penduduk sebab di wilayah ini memang kaya akan hasil tambangnya. Sehingga masyarakatnya makmur dan mampu menghidupkan dirinya sendiri. Tanpa harus expansi ke wilayah lain. Sehingga pada waktu itu Mandailing dikenal sebutan tano sere yang artinya tanah emas dalam cerita-cerita lama.

Kami berharap supaya tonun patani ulos mandailing supaya di kembangkan, untuk bukti buat anak cucu nanti.. Atau pun peninggalan lain nya supaya lestarikan.

tim potret selalu terdepan saat menyajikan konten berbau mandailing horas untuk semua orang mandailing dimana saja, semoga kita tetap dalam lindungan Allah swt tuhan semesta alam

Saya mrga sigalingging ibu sy pulunggan sy bangga d pangil batak horas

Mantap. Sangat bagus untuk menambahkan pengetahuan

Sangat disayangkan horas buat orang yang masih mengakui dirinya batak

Saya pribadi bahwa batak tidak terima klo mandailing bukan bagian dr batak org mandailing adalah pejuang hebat , identitas mandailing ilang gara2 si batak .sumut adalah binneka tunggal ika 😊

Di kawasan Mandailing, ( Tapanuli) , Nasution adalah sebuah marga yang termasuk belakangan lahir (1.500 an) dari leluhur Ompung Raja Sibaroar Nasakti Gelar Sutan Di Aru, yang berpusat di Panyabungan Tonga. Namun, karena kebesaran, kejayaan dan kedigdayaan kerajaannya, di samping Nasution yang asli, setidaknya ada 9 (sembilan) kelompok masyarakat yang mengadopsi marga Nasution menjadi marganya (me-Nasution-kan diri) dan atau diberikan marga, dengan beragam modus atau penyebab yang melatar belakanginya masing-masing. Tapi yang masuk dalam Tarombo (Silsilah) induk marga Nasution hanyalah Nasution yang asli dan diakui kesyahihan darah keturunan Raja Sibaroar Nasakti. Yaitu, bermula dari kata "Nasakti" dibelakang nama Raja Sibaroar, lazim disebut "Nasaktion" dan akhirnya berubah menjadi "Nasution". Sementara yang lainnya tidak masuk tarombo, tapi sejak dulu sampai sekarang tetap diakui keberadaannya bermarga Nasution. Tidak dipermasaalahkan dan masuk dalam kekerabatan komunitas kebesaran kemargaan Nasution. Siapa-siapakah mereka? (1); Sebuah mitos menjelaskan bahwa Sibaroar Nasakti lahir sekitar tahun 1.515 M dan diangkat masyarakat sekelilingnya menjadi Raja pada usia 18 tahun (1.533 M) dan masih lajang. Dia tutup usia sekitar 105 tahun (1.620 M) kemudian. Karena keperkasaan dan kesaktiannya, kelompok-kelompok masyarakat yang ada saat itu, menyatakan sumpah setia kepada Raja Sibaroar sebagai rakyatnya. Mereka ini disebut dengan julukan "rakyat nasutio" (rakyat yang setia) dan mereka inilah awalnya sebagai cikal bakal rakyat yang mengakui keberadaan dan membantu berdirinya kerajaan baru Sibaroar Nasakti. Lalu, dari kata "nasutio" di belakang "rakyat nasutio" itulah pada akhirnya bermetamorfosa menjadi "Nasution" sampai sekarang. Mereka tinggal di Banjar Lancat, Banjar Jambu, Banjar Joring, Tangga Hambeng dan lainnya. Makanya sampai sekarang keturunannya masih jamak menyebut dirinya "Nasution Lancat", "Nasution Tangga Hambeng" dan lainnya. (2); Ayah kandung Ompung Raja Sibaroar Nasakti adalah "Batara Gorga Pinayungan", sedang abang kandungnya bernama "Batara Gorga Sinomba" yang membuka dan berkuasa penuh di Kesultanan Kota Pinang (Labuhan Batu sekarang). Keduanya adalah keturunan dari Daulat Baginda Maharaja Sang sapurba dari Kesultanan Pagaruyung Dalam perjalanan waktu, karena kesohoran dan kejayaan kerajaan Ompung Raja Sibaroar Nasakti Gelar Sutan Di Aru yang melahirkan marga Nasution ini, akhirnya Sultan Kota Pinang yang masih sedarah dengan Raja Sibaroar Nasakti mengadopsi marga "Nasution" menjadi marganya sendiri di Kesultanan Kota Pinang. Catatan: Sampai sekarang pewaris Kesultanan Pagaruyung dan pewaris Kesultanan Kota Pinang mengakuinya. Buktinya Prof Dr Anwar Nasution diberi gelar adat "Yang Dipertuan Tuanku Rajo Pinayungan Nan Sati" pada tanggal 29 Juli 2006 oleh Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Pagaruyung, karena Nasution diakui adalah anak Raja Pagaruyung (3); Ada namanya Kerajaan Padang Garugur yang sudah punah diseputar Aek Siala Payung-Mompang, yang terkenal dipimpin seorang "Raja Parampuan" kala itu, akibat kalah perang dari Kerajaan Nasution, akhirnya Raja Parampuan bersama rakyatnya (tidak ada yang bermarga Nasution) eksodus ke daerah Daludalu (Rokan). Untuk menghilangkan jejaknya dan agar bisa diterima masyarakat sekitar, mereka semua mengaku bermarga Nasution (me-Nasution-kan diri secara sepihak) dan keturunannya sudah beranak-pinak tetap bermarga Nasution sampai sekarang. (4); Setelah Sutan Kumala Sang Yang Dipertuan (Generasi ke-5 dari Kerajaan Marga Nasution atau anak dari Baginda Mangaraja Enda) berkuasa penuh di Kota Siantar, yang sekaligus menjadi Raja dari marga "Borotan" di Banjar Sibaguri dan marga "Mardia" di Padang Mardia. Maka pada akhirnya marga Borotan dan marga Mardia banyak yang terpengaruh me-Nasution-kan diri, dengan menyebut "Nasution Borotan" atau "Nasution Mardia", dan lama kelamaan akhirnya tinggal Nasutionnya saja. Namun akhir-akhir ini ada sebagian dari keturunan marga Borotan dan marga Mardia yang menelusuri kembali sejarahnya dan mulai eksis memakai marga aslinya. (5); Dahulu banyak kampung yang semula penduduknya tidak ada bermarga "Nasution", tapi karena Raja yang ditugaskan kekampungnya bermarga Nasution dari Panyabungan Tonga atau dari Kota Siantar, akhirnya banyak penduduk yang me-Nasution-kan diri atau memakai marga Nasution sampai keturunannya sekarang (6); Ada namanya marga "Lintang" lahir di daerah Pakantan (Muara Sipongi). Menurut pengakuan beberapa orang sepuhnya kepada penulis, bahwa mereka merasa lebih dekat ke marga "Nasution", karena mereka lahir dari buah "cinta terlarang" atau kawin sesama marga Lubis, sehingga mereka dikeluarkan dari adat komunitas marga Lubis. Sebagian dari mereka, malah hanya dikampung mereka saja yang mengaku marga Lintang, tapi bila sudah keluar atau pergi merantau pada umumnya mereka mengaku bermarga "Nasution" (7); Kasusnya lain lagi di daerah Tapanuli Utara. Ada marga "Siahaan" yang memberi nama anaknya "si Nasution", akhirnya kelompok ini lama kelamaan Siahaannya hilang justru yang tinggal diabadikan marga mereka berobah menjadi Nasution sampai beranak pinak sekarang. (8); Yang lumrah adalah pendatang ke Mandailing dengan marga atau suku lain. Lazimnya mereka itu melakukan ikatan kekerabatan yang disebut dengan "manopot kahanggi" dimana tempatnya berdomisili. Tentu kalau di Mandailing Godang karena basisnya adalah marga "Nasution", maka yang mereka datangi itu biasanya bermarga Nasution. Akhirnya, lama kelamaan berobah marga atau sukunya menjadi Nasution. (9); Terakhir adalah pemberian marga kepada pendatang akibat hubungan perkawinan, atau kepada para Pembesar/Pejabat, apakah itu karena bentuk penghargaan karena mengunjungi Mandailing atau karena faktor lain. Dalam hal ini sudah sering dilaksanakan melalui upacara prosesi adat, termasuk di dalamnya pemberian marga "Nasution" atau marga lainnya. #kesimpulan (1); Dari uraian di atas tergambar bahwa, Marga Nasution menjadi komunitas marga terbesar minimal di wilayah Provinsi Sumatera Utara, adalah suatu hal yang tak terbantahkan, karena sumbernya banyak. Namun kalau yang asli hanya satu, yakni keturunan yang tertera dalam Tarombo Induk atau yang berasal dari kata "Nasaktion" menjadi "Nasution". Sedang selebihnya kemargaannya tetap diakui dan tidak pernah dipermasaalahkan serta mereka hidup dan berkembang tetap di bawah bayang-bayang kebesaran dan kedigdayaan Ompung Raja Sibaroar Nasakti Gelar Sutan Di Aru Nasution (2); Marga adalah "bendera" warisan etnik yang tidak boleh "disakralkan dan merasa dimiliki hanya sepenggal kelompok". Marga dilahirkan oleh leluhur para pencetusnya, yang kemudian menjadi milik bersama komunitasnya dan sekaligus sebagai mantel kebesaran marga itu sendiri. "Bendera Marga" duluan dilahirkan oleh para pencetusnya, kemudian setelah itu baru lahir turunannya beranak-pinak. Artinya, seseorang yang memiliki marga dalam penulisan di belakang namanya, adalah pribadi yang mempunyai hubungan vertikal langsung kepada leluhurnya sampai kepada titik di garis mana ia dicetuskan. Karena marga ayahnya, neneknya, eyangnya dan seterusnya misalnya adalah Nasution, makanya dia pula bermarga Nasution, bukan hubungan horizontal. Soal di titik mana leluhurnya baru memakai marga Nasution, apakah asli atau yang me-Nasution-kan diri, di titik itu pulalah secara linier puncak leluhurnya terhenti. (3); Berkaitan dengan symbol dan status singgasana Kerajaan yang diwariskan, apakah Raja Panusunan, Raja Ihutan, Raja Pamusuk atau Raja Sioban Ripe, adalah soal lain. Namun biasanya adalah berdasarkan garis keturunan dengan kepatuhan kepada tatanan hukum adat-istiadat yang sangat ketat. Tapi hal ini berlaku sesungguhnya, adalah sebelum diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Setelah itu, semua kedaulatan kerajaan diseantoro Nusantara ini diserahkan sepenuhnya kepada system bernegara dan tidak ada lagi raja dan kekuasaannya. Makanya, kita semua adalah Rakyat Indonesia, bukan lagi rakyat kerajaan anu. Yang tinggal dan dihargai pemerintah melalui perangkat peraturannya, hanyalah tatanan adat budaya kekhasan daerahnya masing-masing sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional. (4); Ompung Raja Sibaroar Nasakti Gelar Sutan Di Aru Nasution, diangkat menjadi Raja serta memiliki kerajaan besar, yang pasti bukanlah karena warisan dari ayahnya. Akan tetapi dia tumbuh dan berkembang sebagai sosok yang memiliki karakter pribadi "tipikal petarung dan pejuang" yang gagah berani, perkasa dan sakti. Makanya, semestinyalah darah keturunannya mewarisi tipikal karakter pribadi dan semangat kejuangan seperti itu. (5); Sebagai cermin bagi kita, ada beberapa contoh nyata yang mewarisi karakter ke-Nasution-an seperti itu di zamannya, yakni: Willem Iskander Nasution mewakili territorial Pendidikan, Tuan Syeh Abdul Wahab Musthafa Husein Nasution-Purba Baru mewakili teritorial Keulamaan dan Pendidikan Keagamaan, Jendral Besar Abdul Haris Nasution mewakili teritorial pertahanan dan keamanan Negara, DR Adnan Buyung Nasution SH, MH mewakili territorial Hukum dan masih banyak lagi yang lainnya. Di tulis oleh: Ali Rachman Nasution SH Ketua Persatuan Clan Marga Nasution (PCMN) Dipublikasikan oleh : DRBerita.com

Saya heran ini kan data dari pengetua Mandailing kenapa ditentang ya.. Hargai dong Prinsip dan Budaya orang.

Karena saya orang Mandailing asli aku tingga didesa hutamale kecamatan puncak dorikmarapi kebetulan aku sedang menanam kopi berjenis Arabika sekian dan terimakasih

Asalamualaikum sehat semua orang mandailing salam ya salam

Mauliate do tong dohonon nami molo so batak pe hamu ...kami tdk rugi dan kami sebgian org batak malah senang... wkwkkwkwk

Aku gk pernah mrsa rugi klo mandailing karo tidak masuk batak. Tpi karo dan mandailing yg sering mengaku batak klo knalan dgn saya....

Bigung iba bah, mandailing inda megakui batak trus gimana nasip kmi batak yg udh membawa adat mandailing

sangat bermanfaat buat nambah pengetahuan.terima kasih DAAI TV

dr bahasa mandaliing dan batak toba yg hampir saja persis sama 100%,sy berkeyakinan kuat bhwa mereka sama. Sbnrnya agama lah yg membuat mereka merasa tdk satu keturunan.

Saya boru Lubis, suka sejarah, belakangan saya suka mengulik sejarah suku Mandailing dan Batak, saya yakin bahwa kita Mandailing adalah rumpun suku Batak. Kalau di tarombo raja Batak kan Mandailing turunan dari raja borbor anak dari tuan sariburaja dengan istri sahnya yakni nai mangiring laut. Mungkin rumpun keturunan raja borbor waktu itu bersepakat dengan rumpun keturunan Batak lainnya seperti rumpun raja Lontung (anak tuan Sariburaja dari perkawinan incest nya dengan adik perempuannya kandung yakni Boru pareme), seluruh rumpun Batak dari keturunan opung raja Guru Tatea bulan dan seluruh Batak yang dari keturunan opung raja Isombaon bahwa rumpun keturunan si raja Lontung dan keturunan opng raja isombaon berdiam di Tapanuli Utara , Toba sedangkan keturunan raja Borbor menyebar di Tapanuli Selatan sampai Mandailing dan membangun dan mengembangkan kerajaan dan adat budaya di Tapanuli Selatan dan Mandailing, . Nah karena daerah tersebut berbatasan dengan Sumatra barat yang notabene kuat pengaruh Islam, maka Mandailing dan Tapanuli Selatan menjadi wilayah dakwah Islam sampai seluruh Tapanuli Selatan dan Mandailing memeluk Islam. Sehingga adat budaya Bataknya (parmalim) menjadi berkurang bahkan hilang karena sudah tergantikan oleh pengaruh budaya Islam . Untuk semua itu saya senang dan bangga menjadi suku Mandailing serumpun saudara Batak 😘❤️

09.38 - 16.22 Huta Godang kampung ayahku. 16.30 Pakantan kampung omakku...

Salam dari Lubis manambin,, namun sekarang kebanyakan tokoh sejarah menepis bahwa Lubis yang berkembang disebarkan oleh lubis manambin

ah marga siregar maia...idok ia batak mandailing

Horas Batak Mandailing

Mandailing berasal dari bahasa Minang mandehilang natal berasal dari daerah pesisir pantai barat yang berasal dari tanah natar

mandailing dan batak yg jelas tapanuli , karena sejarah mayoritas orang mandailing beragama islam dan sebelumnya banyak orang minang sumbar tinggal mencari mas yg banyak terdapat dimandailing.zaman belanda pernah mau kristenkan awal di pakantan mandailing julu pusat kerajaan marga lubis tapi gagal, hanya sempat membangun satu gereja dan segelintir masyarakat suku batak toba mayoritas kristen sesuai sejarah oleh jerman ? akibat beda agama ini kehidupan orang tapanuli sedikit banyaknya ada perbedaan .marilah kita orang tapanuli /batak bersatu agar sumut kembali dipimpin putra tapanuli.

Cuka na di inum sian takar pe martamba do tabona Horas.

Sebuah cerita rakyat yg sudah turun temurun dari ompung ni ompung na jumolo sundut i di sebuah kerajaan Mandailing (sebut negeri A) tentang negeri B dan alkisah lahirnya si RB Boleh percaya atau tidak...😊😊 Alkisah, riwayat ini bermula di sebuah kerajaan Mandailing yg sangat masyhur dgn raja mandailing pd ketika itu (tak disebut namanya) sekitar pada tahun 1400-an M. Tatanan kerajaan yg heterogen (terdiri dr sejumlah marga dan etnis). Pada suatu ketika datanglah segerombolan pengungsi Mongolia/Mancho yg diusir karna kalah perang hijrah ke tanah mandailing untuk meminta suaka/perlindungan. Mereka para pengungsi ini menghadap kepada Raja Mandailing dan alhasil diberikanlah tanah untuk bisa mereka bs berusaha dan menjadi masyarakat pendatang di Tanah Mandailing yang terkenal maju dan kaya. Didalam rombongan pengungsi ini, tersebutlah ada seorang gadis yg sangat menawan dan cantik jelita bernama Siboru De*** Par****** (selanjutnya disingkat SDP). Sang Raja Mandailing pun terpikat hati dan terkesima. Tapi karna dlm tatanan adat Mandailing pada waktu itu tidak diperbolehkan keturunan raja menikahi gadis pendatang, atau dijadikan selir mengurungkan niat sang raja. Hingga pada suatu ketika, sang raja pun menyuruh datang SDP ini untuk menghadap ke istana. Dan tanpa dinyana, terjadilah perbuatan amoral (perzinahan) beberapa kali antara sang raja dan SDP. Dan akhirnya menjadi buah bibir dan rahasia umum di lingkungan Istana. Kabar tersebut kian gempar, setelah diketahui sang Permaisuri Raja yg sangat marah dan murka besar atas tragedi yg sangat memalukan tsb. Sang Raja Mandailing pun secara sigap menyikapi hal ini dan mengumpulkan pembesar istana, (namora natoras) untuk mencari solusi atas polemik ini. Hasil kerapatan adat menyimpulkan bahwa SDP diusir ke sebuah tempat terpencil, di sebuah pegunungan, tanah gersang yang sunyi bersama dgn para hatoban dan puluhan pengungsi Mongolia tsb dari tanah mandailing. Pada hari H, pelepasan si SDP dibuat juga prosesi adat mandailing dengan "menggendong ayam". Sang Raja Mandailing pun berpesan kpada SDP dan para pengungsi mongolia yang diusir tsb untuk nantinya memelihara sang anak yg dikandungnya tsb sebagaimana anak raja. Dan membesarkannya sebagaimana anak dr raja Mandailing. Sang Raja dan permaisuri Raja Mandailing yang sangat murka tsb, kemudian mengutuk SDP dan pengungsi Mongol tsb dengan 5 jenis kutukan dan pertanda sebagai kaum yang terbuang dan hina： 1. Tidak boleh meninggalkan tempat pembuangan tsb dari gunung selama 7 generasi/7 keturunan 2. Seberapun kamu memiliki harta, tidak diporbolehkan keturunan kamu yang perempuan memakai perhiasan emas pada acara siriaon (pesta/keramaian) 3. Jika kamu dan keturunan kamu mendirikan sebuah kampung, hendaklah dikelilingi oleh rumpun bambu atau tangga dari bambu 4. Jika kamu dan keturunanmu memiliki adat budaya, tidak boleh memakai gordang yang jumlahnya sembilan seperti Gordang Sambilan Mandailing. 5. Tidak boleh keturunan kamu memakai gelar bangsawan mandailing dalam adat kamu, seperti Patuan, Baginda, Mangaraja, Ja, Sutan. Kamu hanya diperbolehkan memakai awal kata "Si" dalam gelar harajaon kalian. ********* -Prosesi adat dlm menggendong ayam masih lestari sampai saat ini dlm pernikahan Mandailing -Bandingkan pakaian adat Mandailing yang anggun dan megah dengan nuansa keemasan, dengan pakaian adat kaum SDP - Di Mandailing masih lekat sampai saat ini dalam memberikan julukan (halak dolok/orang gunung) kepada kaum primitif -Silahkan baca Tonggo SDP tsb yang merindukan kampung tano lombut, ogung ogung BOLEH PERCAYA ATAU TIDAK...😊😊 :)

Mantap

Mantap tidak ada kesamaan dengan Batak. Mandailing adalah satu bangsa bukan sub etnis batak. Sudah dikenal pada abad 12 ditemukan dalam buku nagara kartagama karangan Mpu Prapanca.

Untuk memastikan asal usul suatu suku.terombo ( silsilah ) adalah sesuatu yang wajib ditelusuri.suku2 yang terbentuk adalah perkembangan yg selanjutnya.dan ini terus berkembang.seperti juga halnya marga .marga juga terus berkembang.pecah menjadi marga2 baru.sesuai dengan perkembangan dan percampuran yang dilaluinya.

Mengapa Mandailing,BKN Batak... Mandailing nama daerah/tempat,BKN nama suku atau pun marga.setauku Nasution,Lubis,dll marga orang batak.tapi klu memang mereka malu disebut batak,kami Batak terima,sbb Batak adalah suku asli Indonesia bkn kaleng2,dan pahlawan,pejuang,kemerdekaan,tokoh pemerintahan dan pendiri negara ini banyak suku Batak juga,jadi TDK usah malu jadi orang batak,yg buat ag bingung marga orang ini klu diperantauan,ngakunya suku Batak BKN suku Mandailing.

Nyimak

Saya batak saya bangga

Bagus berdiskusi dan argumentasi. Tapi sebaiknya kita pakai bahasa yg sopan dan beradab sebagai budaya, tandanya kita sesama anak raja.

Di jaman raja raja batak tapsel dan tapteng kemudian taput, dairi dan simalungun sebagian tsnah karo itu semua dibawah naungan siraja batak, dan kemudian jaman penjajahan suku batak disebut namanya, dan nenek leluhur mereka tidak pernh membantah itu. Tapi sekarang generasi micin banyak mbuat srjarah sejarah baru hingga ingin menghianati moiyang nya sendiri. Jejak sisinga mangaraja menjadi saksi sejarah bsngsa batak

Mandahiling hubungan nya lebih dekat Minangkabaw apalagi adanya systim nan 9 artinya Gordang nan Sembilan 9. Penataan pemukiman sudah lebih maju dari daerah Batak ... bagian Utara

sipirok karena bertetangga dengan tapanuli utara sejarahnya ada yang masuk kristen seperti marga siregar. agama kita umumnya turunan dari orangtua yg penting kita pancasila binneka tunggal ika dan nkri mari kita kompak walaupun beda agama dan susah untuk bersatu dalam pernikahan karena prinsip yg kuat atas agama masing masing.di tapanuli selatan dan mandailing natal banyak marga toba yg beragama islam dan ada kampung kampung batak yg kristen alhamdulillah dalam kehidupan sehari hari baik dan aman.

sy marga Siregar, sy bkn org Batak tp Mandailing. ok

Pada tahun 1925 pada masa pemerintahan hindia belanda etnis mandailing di akui terpisah dari batak ...baca sejarah cok di batavia (jakarta)

Mandailing adalah Mandailing

Bersatulah kita orang batak

Mandailing di sebut batak terserah, gk mau di sebut batak juga terserah yg penting saya hidup😂😂😂😂

Seperti halnya orang Arab dan Tionghoa, orang Mandailing atau Mandahiling mempunyai pengetahuan mengenai silsilah, yang dalam bahasa Mandailing disebut sebagai (Tarombo atau Tambo). Silsilah orang Mandailing bisa mencapai beberapa keturunan sekaligus riwayat nenek moyang mereka. Pada mulanya silsilah sesuatu marga, diriwayatkan turun-temurun secara lisan (tambo atau terombo), kemudian diturunkan secara tertulis. Menurut Abdoellah Loebis yang menulis mengenai asal usul orang Mandailing dalam majalah Mandailing yang diterbitkan di Medan pada awal kurun ke-20: "Yang masih ada memegang tambo turun-turunannya, yaitu marga Lubis dan Nasution, sebagaimana yang sudah dikarang oleh Almarhum Raja Mulya bekas Kuriahoofd (daerah) Aek (Sungai) Nangali..." Ini tidak bermakna marga-marga Mandailing yang lain tidak memelihara silsilah mereka. Penelitian silsilah marga Lubis Singengu (keturunan Silangkitang) di Kotanopan dan Lubis Singasoro (keturunan Sibaitang) di Pakantan , beserta Harahap (keturunan Sutan Bugis) dan Hutasuhut (keturunan Sutan Borayun) di Angkola]], yang merupakan keturunan Namora Pande Bosi, menunjukkan bahwa marga itu mula menetap di Mandailing Julu dan Mandailing Jae (Angkola) pada kurun abad ke-16 M, keturunan dari Raden Patah gelar Angin Bugis dari Majapahit, yang bersama pasukan Bugis dari Palembang, yang kalah adu kerbau dengan Kerajaan Pagaruyung di Padang Sibusuk. Sementara Lubis-Lubis lainnya, seperti Parinduri, Batubara, Daulae, Raorao, Tanjung, dan lainnya, yang bukan keturunan Namora Pande Bosi, umumnya sampai sekarang belum banyak dipublikasikan. Sementara pada umumnya marga Nasution Sibaroar yang berada di Mandailing Godang merupakan keturunan Si Baroar gelar Sutan (Sultan) Di Aru, dan marga-marga Nasution lainnya, antara lain Nasution Panyabungan, Tambangan, Borotan, Lantat, Jior, Tonga, Dolok, Maga, Pidoli, dan lain-lain, berdasarkan nama dusun masing-masing, yang awalnya memakai sistem matrilineal. Umumnya marga-marga di Mandailing, kisah asal-usulnya tidak menunjukkan berasal dari Toba, seperti opini yang ditebarkan. Antara lain, Batu Bara, Daulae dan Matondang yang berasal dari satu nenek moyang. Tokoh nenek moyang ketiga marga tersebut menurut kisahnya dua orang bersaudara, yakni Parmato Sopiak dan Datu Bitcu Rayo. Sekitar Tahun 1560 M, keduanya bersama rombongan berangkat dari Batu Bara, Tanjung Balai menuju kawasan Barumun. Di tempat itu, mereka mendirikan kampung bernama Binabo, dan di situlah akhirnya Parmato Sopiak meninggal dunia. (Pada 1981, beberapa tokoh marga Daulae, Matondang dan Batu Bara dari Mandailing telah memugar makam Parmato Sopiak yang terletak dekat desa Binabo di kawasan Barumun.) Kemudian hari, dua putera Parmato Sopiak yang bernama Si Lae dan Si Tondang bersama pengikut mereka pindah ke Mandailing Godang, dan mendirikan kampung bernama Pintu Padang. Di situlah, keturunan mereka berkembang dan bermarga Daulae dan Matondang. Datu Bitcu Rayo kemudian berpindah, dan mendirikan kampung Pagaran Tonga. Di tempat itu, keturunannya berkembang menjadi marga Batu Bara. Orang-orang Mandailing bermarga Rangkuti dan pecahannya marga Parinduri, juga tidak mendukung pendapat, yang mengatakan mereka berasal dari Toba. "...sampai kini tidak seorang pun Marga Rangkuti yang menganggap dirinya Batak, tidak marmora (punya hubungan kerabat mertua) dan tidak maranak boru (punya hubungan kerabat bermenantu) ke Tanah Batak." Sebab, menurut penuturan yang dihimpun dari orang-orang tua di Mandailing dan disesuaikan pula dengan tarombo marga Rangkuti, bahwa Ompu Parsadaan Rangkuti (nenek moyang orang-orang bermarga Rangkuti) di Runding, bernama Sutan Pane Paruhuman, yang datang dari Ulu Panai membuka Huta Runding dan mendirikan kerajaan di sana. Kerajaan tersebut berhadapan dengan Harajaon (kerajaan) Pulungan di Hutabargot di kaki Tor (gunung) Dolok Sigantang di seberang sungai Batang Gadis kira-kira 16 km dari Panyabungan"[1]

Menurut mitos bangso batak itu berasal dari dewa dewa yg turun kebumi . Tapi menurut orang tua saya dulu bercerita jauh sebelum ada kerajaan kerajaan dinusantara ini sdh ada bangso batak yg datang dari india kuno bersamaan dgn sudaranya bangsa jawa dan bangsa toraja. Betul tdknya wallahu aklam

Judul tarombo.terakhir jd kopi.lari

yg bikin gak mau dibilang batak krna ada perbedaan keyakinan. mandailing banyak islam sdgkn toba kristen. bahasa hmpir sama. sitim kekrabatan juga hmpir sama. msh bnyak lg hal2 yg sama.

masalah batak dan tapanuli jangan dipermasalahkan kehidupan generasi kita belum lama .yang jelas mungkin karena ada perbedaan keyakinanlah sulit untuk bersatu terutama pernikahan ,masing masing panatik yg ada tidak ada ikatan batin.saling curiga dan jegal menjegal ?

pengen ke panyabungan :(

au alak mandailing , aku orag batak

Ini orang" batak knpa pada rusuh sih , ini kan topik mandaling lngsung ke narasumber yang jelas juga dengerin aj ga usah panik

Setuju

Batak bukan suku melainkan penyebutan kolonial dlu untuk orang gunung yg buta huruf..tp skrg berubah jd suatu identitas kebanggaan.. Suku yg bner Mandailing, Angkola, Simalungun, Toba, Karo dan Fak fak. Gak pake batak di depannya. Jgn emosi klo komentar tp carilah referensinya. Jadilah komentator yg cerdas

Sebenarnya semua marga gak berasal dari si raja batak,yg diperkirakan hidup di tahun 1200 atau di awal abad ke 13 sementara pada abad yg sama sekitar tahun 1300 mandailing sudah memiliki peradaban yg maju, oleh karna itu marga yg ada di tapanuli bagian selatan dan mandailing natal contoh nasution, lubis, harahap, bukan keturunan si raja batak,

sian sayur matinggi do au kahanggi desa aek libung alias aek sijorni ..au tetap batak mandailing bukan batak toba ..tetap ada batak nya😃😃😃😃..ulang adong na olas tu marga lubis ususna 😊😊..pa tarimoho au alak batak mandailing ompongkon ulu tu batang kelapoi😃😃

Mandailing malu menyebut dirinya Mandailing. Itu artinya malu mengakui opung atau nenekmoyangnya. Memang sudah para ini

Org batak memang begitu,kalo udh meranto dan bikin budaya sendiri tidak mengakui leluhurnya..liat tuh kisah simardan,,,sesudah tinggal di tanah melayu dia tidak mengakui mamaknya

Saya Nasution dari Kuala Lumpur, Malaysia 🙏🏽

Salam hormat admin Potret DAAI TV dan Horas buat semua Bangso Batak dimanapun berada Contoh kecil..banyak kesamaan marga2..dan di tarombo saya yg diturunkan oleh leluhur turun temurun jelas2 kita datang dari akar yg sama ...Horas ma di tulang/pamani/hula-hula/Mora/tondong/kalimbubu/kula-kula na Pinomparni OP.Guru tetea bulan ..Sian hami boru/anak boru/boru/anak beru/berru Pinomparni OP.Raja Isombaon SISTEM KEKERABATAN YANG SAMA 1.Toba: Dalihan Na Tolu dengan sistem dan filosofi kekerabatan Manat Mardongan Tubu, Somba Marhula-hula, Elek Marboru. 2.Mandailing dan Angkola: Dalian Na Tolu dengan sistem dan filosofi kekerabatan Hormat Marmora, Manat Markahanggi, Elek Maranak Boru 3.Simalungun: Tolu Sahundulan dengan sistem dan filosofi kekerabatan Martondong NingonSombah; Marsanina Ningon Manat; Marboru Ningon Elek 4.Karo: Rakut Sitelu dengan sistem dan filosofi kekerabatan Nembah Man Kalimbubu, Mehamat Man Sembuyak, Nami-nami Man Anak Beru 5.Pakpak: Daliken Sitelu dengan sistem dan filosofi kekerabatan Sembah Merkula-kula, Manat Merdengan Tubuh, Elek Marberru. Struktur sosial atau kerabat hulahula/Mora/tondong/kalimbubu/kula-kula adalah pihak keluarga dari isteri. Hula-hula menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat-istiadat Batak (semua sub-suku Batak) sehingga kepada semua masyarakat Batak dipesankan harus hormat kepada Hulahula/Mora/tondong/kalimbubu/kula-kula atau somba marhula-hula/Mora/tondong/kalimbubu/kula-kula Struktur sosial atau kerabat dongan tubu/kahaanggi/sanina/sembuyak/dengan tubuhadalah saudara laki-laki satu marga. Arti harfiahnya lahir dari perut yang sama. Mereka ini seperti batang pohon yang saling berdekatan, saling menopang, walaupun karena saking dekatnya kadang-kadang saling gesek. Namun, pertikaian tidak membuat hubungan satu marga bisa terpisah. Diumpamakan seperti air yang dibelah dengan pisau, kendati dibelah tetapi tetap bersatu. Namun demikian kepada semua masyarakat Batak(berbudaya Batak) dipesankan harus bijaksana kepada saudara semarga. Diistilahkan, manat mardongan tubu. Struktur sosial atau kerabat boru/anak boru/boru/anak beru/berru adalah pihak keluarga yang mengambil isteri dari suatu marga (keluarga lain). Boru menempati posisi paling rendah sebagai 'parhobas' atau pelayan, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun (terutama) dalam setiap upacara adat. Namun walaupun berfungsi sebagai pelayan bukan berarti bisa diperlakukan dengan semena-mena. Melainkan pihak boru harus diambil hatinya, dibujuk, diistilahkan:Elek marboru Hendak lah ketika kita mau beropini atau membuat statemen belajarlah konsep 7 sudut pandang ..dalam artian 7 sudut pandang adalah melihat dari sudut depan-belakang,melihat sudut atas-bawah,melihat sudut kanan-kiri dan yang terakhir melihat sudut inti kedalamannya Semoga secepatnya seluruh saudaraku Bangso Batak lebih menggali lagi kedalaman Jati diri akar budaya Kita miris sekali dizaman sekarang ini kita mulai dipisah-pisahkan karna hanya ada unsur2 tertentu yg menaikkan ego masing2 diantara kita saudara Bangso Batak..mudah-mudahan dengan tulisan saya yg singkat ini saudara sekalian mulai sadar dan menggali-lagi...mengali-lagi..hingga bertemu sumber nya Horas Tondi Madingin...Pir Tondi Matoguh Sahalamu ma OMPU mangiring-iring ...Tondimu ma OMPU na manoguh-noguh

Menarik ulasan Potret ini. Apakah ada rujukan atau kajian yang lebih dalam tentang tema ini? saya temukan satu tulisan tentang Mandailing. Disebut bahwa Mandailing bukan Batak karena Mandailing itu satu kerajaan. Hanya, orang yang tinggal disana sekarang sudah didominasi oleh orang Batak yang merantau kesana. MUNGKIN Logikanya, Kalau Mandailing identik dengan candi, prasasti Hindu, mengapa justru masyarakat yang tinggal disana adalah masyarakat yang memiliki budaya yang sangat berbeda dengan masyarakat Hindu? Ini catatan sumber: Hanya saja ini ditulis oleh seorang Batak Toba. Akan lebih menarik kalau disampaikan satu kajian dari Orang Mandailing tentang ini. Catatan Tentang Mandailing Dari Kitab Majapahit roysianipar.wordpress.com/catatan-tentang-mandailing-dari-kitab-majapahit/

Janganlah kita malu dan tidak mengakui bahwa kita itu keturunan si Raja Batak . Suku kita sama dan agama yg berbeda beda itu merupakan satu kesatuan

BATAK MANDAILING YA BATAK MANDAILING JANGAN PISAH PUSAH KAN

Mandailing yang batak hanya marga SIREGAR aja.. hahahaha.. bonapasogit dan tugunya ada di muara toba..

Hal ini sama seperti kisah abraham yang melahirkan anak-anaknya... Yang paling di kenal adalah Ishak dan Ismael. Padahal satu leluhur tapi berbeda bangsa dan bahasa... Disangga bagaimana pun tidak bisa menolak fakta

Orang Mandiling leluhurnya merupakan keturunan orang melayu Minangkabau, mereka seratus persen penganut agama islam makanya mereka tidak suka dibilang batak penganut agama kristen...

Sangat banyak pendongeng pada era ini, ingat jangan malu jadi batak!!! Doakan lah para pendahulumu.

Karo bukanlah sub etnis dari batak. Karo bukanlah keturunan si raja batak, lagipula si raja batak itu hanya mitos, tapi kami tak mau memperdebatkan hal itu karena hal itu yang dipercayai saudara kami suku batak. Bahkan, kami suku karo di dalamnya masih memiliki sub suku lagi yakni : Karo gugung, langkat, jahe, singalor lau dll .. Mohon untuk kedepannya lebih diperhatikan terutama kepada pihak pemerhati kebudayaan dari pemerintah untuk lebih memperhatikan kendala kami suku karo yang sering di akui pihak luar sebagai sub suku batak. Bujur, Salam Nusantara !

Bahasa Batak itu ga ada Itu cuman pengklasifikasian saja Yang ada Suku toba Suku Karo Suku simalungun Suku Angkola Suku pakpak Dll Bahasa Inggris, Jerman, Belanda, prancis, juga bahasa Jermanik Ingat Jermanik itu pengklasifikasian (pengelompokan) Sama halnya dengan bahasa batak Bahasa toba dan bahasa Mandailing termasuk ke dalam pengklasifikasian bahasa batak

Sy arizona nasution marga nasution tapi gak bisa bahasa batak mandailing

Siapakah sesungguhnya yg batak ya? Karena aq juga tdk mau disebut batak, aq asli toba,hehehe....... Jadi teringat aq aejarah perang paderi!!

Sebelum dan sebelumnya mandailing itu uda ada

Atas nama masih pakai Dalihan na Tolu, itu Batak, atas nama masih pakai sistem marga, itu Batak, atas nama masih pakai Ulos disandang dibahu, itu Batak. kalau tidak suka dipanggil Batak, maka copot ketiganya itu pak, sebab itu identitas asli mereka rumpun suku-suku Batak :D

Rata2 di komen kok malah banyak yg ribut.. 😅 apapun itu.. terserah saja lah mandailing yg ga mau jadi bagian batak sok monggo.. Mandailing yg mau jadi bagian dari batak juga sok monggo.. Tidak usah saling menghina dan jadi terpecah belah krn berbeda pemahaman toh kita semua saudara.. ego dan perbedaan pemahaman di simpan aja.. ga usah jadi bahan keributan.. krn ga semua org mandailing ga suka di bilang batak jg..

Mereka itu adalah batak. Bahasanya saja dan bahakan akasaranya adalah aksara batak juga yg sering dipakai secara umum oleh suku bangsa batak. Kenapa mereka tidak mau disebut batak itu adalah pengaruh fanatisme beragama. Sejak islam ada di tanah tapsel sejak saat itulah batak bagian selatan itu mulai menisahkan diri dari suku bangsa batak

Permasalahan.kenapasekarang.malu.orgbatak.itupertanyaan.ada.apa.malu..

mandailing itu turunan campuran batak padang dan india tamil..

MANTAP bangso BATAK HORAS HORAS HORAS !!!!!!!!! Sekilas saran buat yang berpikir bijak dan sehat. Kita semua manusia yang diberikan TUHAN akal sehat budi pengerti dan pengetahuan jasmani dan rohani. Manusia diseluruh dunia ini pasti udah tau jelas apa namanya BERUANG (satu nama) akan tetapi Beruang tersebut ada dua bagian 1).Beruang darat: Beruang ini yang biasa kita lihat di daratan dan ada di sebagian beberapa negara, warnanya hitam kebanyakan 2).Beruang kutup: Beruang ini diam disatu tempat yang sangat dingin dan tidak bisa di tempani manusia dan itu ada di benua antartika benua yang penuh dengan tebalan ES yang sangat dingin, warnanya putih. Kesimpulan: Beruang tersebut masing masing berada di tempat yang berbeda bahkan benua yang berbeda, dalam warnapun berbeda sekali antara hitam putih. Tapi kita manusia yang waras selalu menyebutnya dalam satu nama dan satu kata yaitu BERUANG. Berpikirlah yang bijak seperti pepatah yang saya ciptakan sendiri (Jangan menyangkal makanan hanya karena kurang garam)

mandailing berasal dari hindia belakang makanya mirip orang india tapi dari belakang kalau dari samping mirip orang cina kalau dari depan batak asli bahasanya sansekerta pria setia pantas malu jadi org batak soalnya ayah dan ibunya sama sama masuk

Mantap Mandailing memang bukan Batak. Dari rumah adat aja udah beda banget. Kondisi alamnya juga beda banget sama daerah Toba

beginilah jadinya kehilangan identitas pada akhirnya punah..so pity n poor

Marga keluarga aku lubis tapi ayah aku keturuan raja mandiling

ya Mandailing itu tua dia jauh sangat maju

Toba : Boru, Marga Karo. : Beru, Merga Motif Ulos Hampir sama. Jadi???? MARGA / BAHASA TOBA SAMA DGN DENGAN MANDAILINGN JADI????

Kalau kita melihat dgn seksama.... kedepan budaya kemungkinan akan semakin hilang..sama seperti di negara2 barat..tdk ada lagi budaya..semua warisan budaya sdh pd hilang... ini dampak dari kemajuan teknologi.. jadi pelan tapi pasti itu akan terjadi ...

ma jelas,,,,aib terbesar satu rumpun bangsa adalah,,,,saat dimna jati dirinya hilang

Bagak ma Boru Regar on..😀😀😀

ini nama nya sudahmerubah peradaban sejarah.... sejarah bangsa batak udah di kocok2 gak karuan akhirnya muncarattt deccchhh.......

Sya tahu dimana letak permasalahan nya, mungkin cuman gara2 yg satu doyan kambing & yg satunya lgi doyan babi😁😁😂😂😂😂 Jdi ngk mau dicampur aduk

Nasution do sude na son na git jadi alak batak i ...o kahanggi mandailing i adong sebelum batak adong jadi silsilah si raja batk i mitos dei

SEHARUSNYA DAI TV GAK PERLU MEMBAHAS TAROMBO MARGA KALO TIDAK TAU SEJARAH

Rangkuti hadir... Sy Mandailing bukan Batak!

Asal kata mandailing adalah mandele artinya merajuk dan begitu asal marga lubis dari toba bukan hindia belakang dan opung lubis bernama sang maima dan opung pasaribu nama datu dalu .

Saya bingung ini batak apa mandailing.dari pada ribut ribut.karna ibu aceh bapak mandailing marga nasution.saya pilih indonesia saja lah.😂🤣

Karna batak ada singkatan dr batako

Kalau tdk salah semua marga punya raja tapi semua marga2 itu adalah batak juga...

Madekdek sian langit ( jatuh dari langit ) adlh kata kiasan jatuh dr kedudukan yg tinggi , itu diktkn ttg si Raja Batak. Mapultak sian bulu mamboan tumbaga holing (kitab hukum tata negara). Oleh peperangan bsr menybbknsiraja batak mengungsi jauh ke pedalaman dr kejarn msh, smpai dia juga menempatkan anak anaknya berjauhan agar tdk terbunuh musuh. Kalau ompung boruku saja bercerita ttg. Kalarau dn tindkn org batak pd saat grhana....???? , jadi sebenarnya agama apa yg dianut nenek dr ompungku itu ?!

pembelokan sejarah ini...perlu daatv janganbngambil satu sisih aja.klw mandailing bukan batak kenapa bahasa nya hampir sama...logika aja itu bukti prninggalan yg lebih real

Kalau memang Mandailing bukan batak, saya Marga Huta Barat minta satu pernyataan dari marga Hasibuan kalau mereka bukan saudara kami lagi, karena selama ini kami manganggap kami Siopat pusoran adalah keturunan dari marga Hasibuan, mohon komen dari Ompung kami Hasibuan dari Mandailing, au halak Gunung tua do anggo adong diboto hamù sanga na dibege hamu sejarah ni Gareja HKBP Gunungtua Ompung ñamima najolo parjolo pajongjongi, jadi muse anggo adong diboto hamu kuburan Keramat di Kmp Portibi kuburan ni Ompung nami mai Ima Ompung Br Harahap, keturunanna sude ima marga Hutabarat na adong di Sibuhuan, jadi anggo inda halak batak be halai berarti inda adongbe partalian nami tuhalai, mohon di komen saudaraku yang ada di Mandailing yang berhubumgan dengan saya marga Huta barat, tarimokasi.