Semoga semua wanita yang menjadi tulang punggung disehatkan dikuatkan dan diwaraskan. Allahu Akbar, hanya Allah sebagai sumber kekuatan Nya

Dari kecil sampai sekarang ..saya ga berhenti tuk berjuang..dlu membiayai sekolah sendiri....kini ku harus mencari uang.. utk membiayai kebutuhan keluarga..ku ngajar les rumahan ...alhamdulillah 3..dari 4 ankku ku berpendidikan sarjana ..,2 sdng menjalani berpendidikan S1nya ..,1org sdh lulus S1 blm bekerja ..tp alhamdulillah dia ngajar bhs inggris rumahan..mereka kuliah dr hasil saya ngajar...sisulung sdh ber rumh tangga ekonomi nya juga blm mapan anknya 1 jg kuturut menyokong...ayahnya mrk kurang bertanggaung jawab dan cenderung pasrah..saya semangati diri agar saya bisa membuat ank2 sukses dunia akherat..semoga lelah ku Allah ridho....biar Allah yg membalas tuk para suami yg tdk bertanggung jawab..

Ternyata semua komen dsni adl ibu2 kuat yg bisa kuat batin, kuat pundak dan kuat pikiran bisa kerja menafkahi keluarga wlwpun beban hati yg lebih berat sebenarnya 😌

Saat tulang rusuk menjadi tulang punggung, sebuah fitrah yang tertukar

Dulu q selalu berjuang menutupi kekurangan suami , krn suami tak kerja , demi dia q rela berkorban mengorbankan diri q , untuk meminta minta uang pada laki2 lain, untuk membayar hutang, makan, dan jjn ank , Tidak seminggu dua minggu dia nganggur, tp ber bulan2 ber tahun2 Dan q se,orang istri jg pengenn bngt punya perhatian dr dia Tp , ap yng q dapat kan ( hanxa tuduhan tuduhan perselingkuhan dr dia Sekarang q ingin melepasnx dan ingin menjalani hidup yng bahagia tanpa beban Apakah salah keputusan q ingin berpisah dr nx ?

Assalamualaikum wr.wb,terimakasih sudah dibahas, masalah ini sudah semakin banyak belakangan ini...🙏

Alhamdulillah trm ksh atas tauziah nya bp ustad,semakin menguatkan hati sy sbg pejuang kel.

Tidak sedikit ustdz tulang rusuk berperan sbagai tulang punggung.

punya suami rasa sendiri sampai jadi nenek2 tetep jadi tulang punggung

Semoga suami yang seperti itu mendapat hidayah,,amin

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ustad Bendri, Saya mau curhat dan mohon bantuan tausiyah Ustad, karena selama ini Saya "tidak berani mengambil keputusan pisah" karena msh ada satu anak bungsu laki2 yg belum menikah. Saya sdh menikah selama 41 thn, daaan selama empat puluh satu tahun, Saya menjadi "tulang punggung" membiayai diri sendiri, keluarga, dan anak2. Suami, kalau dininta uang. selalu mengatakan "Saya nga punya uang, aoa Saya harus korupsi".... Lha Suani awalnya mengajar di SMP swasta, kemud menjadi Kep sek SD, di Yysan Penddkan swasta keluarga. Pd saat ikut sertifikasi guru, Suami memekai ijazah S1 palsu, dan ketahuan oleh Yysan, maka Suami "di-PHK". Setelah di-PHK maka "lanjutlah" zona amannya, sekarang "berlanjut" zona amannya karena diberi uang oleh Anak yg paling besar, perempuan sdh menikah, yg bekerja di Bank Mandiri. Selama menikah Suami tidak pernah memberi uang apapun ke Saya. Saya coba minta, pasti marah2 jadi Saya malas minta uang, dan Suami tidak pernah "eling dg sendirinya" memberi uang ke Saya. Saya bekerja sbgai Dosen PNS di salah satu PT Bandung, di daerah Setiabudi. Saya betul2 hidup dr gaji dan bbrapa uang tunjangan Alhamdulillah, 3 orang Anak, semua selesai S1, skrng Anak paling besar sedang melanjutkan ke S2 di ANU di Camberra, Australia. Selama menikah, Suami bisa mengumpulkan uangnya sendiri unt nyicil rumah dan nyicil mobil tapi kemud biaya pemeliharaan rumah, cicilan dan perawatan mobil Saya yg harus membiayai. Capaaai sekali lahir batin hati, pikiran dlsb. Bulan Februari 2023, Saya pensiun, saya "galau" sekali ....tentu saja berkaitan dg "penghasilan, uang", tentu akan sangat jauh berbeda penghasilan saya selama belum pensiun dg setelah pensiun . SUAMI.....tetap nyamaaaan saja, sama sekali tidak mau tahu biaya apapun, kecuali Suami mengambil tanggung jawab HANYA membayar listrik, ledeng, dan beras..... kebutuhan biaya yg lain2nya, SEMUA Saya yg harus membiayainya 😫😫😫. Ustad Bendri, itu yg ingin saya sampaikan, mohon maaf. Terima kasih.

Sy Korban Pelakor...stlh 25 Thn Berumah Tangga suami meninggalkan. Ap yg harus sy lakukan...Terbiasa bersuami dn mnjadi IRT. urus rumah dan ank..kini sy harus menjdi Tulang Punggung demi hidup sy, ank-ank dan kedua Ortu yg sdh Tua dn sakit.

Coba cari solusi agar Ibu-Ibu tidak lagi menjadi tulang punggung. Banyak anak anak yang menjadi sholeh, mandiri dan berbakti saat Ibunya terpaksa menjadi tulang punggung.

Assalmk..ustd....bgmn menghadapi suami yg jarang memberi nafkah,haruskah sy meminta,sementara sy bekerja Tksh Istd

Ada yg bisa share link part 1?

when a man not reliable dan ketika perempuan takut di tinggal suami makin banyak perempuan yg memilih bekerja