Dapatkan bootcamp gratis di Binar Academy! - bit.ly/binarxsatupersen Binar Academy dan Satu Persen akan membagikan bootcamp gratis buat lo yang terpilih berdasarkan seleksi. Join WhatsApp Group buat diskusi kerja di luar negeri dan promo eksklusif lainnya! - bit.ly/kerja-luarnegeri

Saya gen Z lulusan sastra Jepang S1 2020.. dari sebelum lulus ngikutin berita udah kelihatan kalo di Jakarta bakal susah dapet kerja, kalopun dapet pasti gajinya gak seberapa, apalagi karna fresh graduate. Jadi saya udah ancang2 kerja di luar negeri.. waktu itu karna corona gak banyak perusahaan Jepang yang mau terima dari luar, tapi job untuk pengasuh lansia atau pekerjaan blue collar nya masih banyak yang mau terima meski masuknya agak susah. Akhirnya saya buang gengsi S1 saya, gapapa jadi mengawali karir dari TKI juga, dibilang kerjanya kotor lah, masa S1 jadi TKI lah. Tapi alhamdulillah bisa nabung 3x lipat umr Jakarta.. untung sekarang sedikit2 sudah bisa dapat job translate atau pekerjaan2 sampingan yang lumayan membantu saya yang generasi sandwich ini. Sekarang kalo ditanya bakal balik ke Indonesia apa ngga saya juga bingung.. rasanya kaya ga ada harapan di Indonesia. Mulai dari sistem pendidikan yang kurang mumpuni, warganya banyak tapi lapangan pekerjaan sedikit, korupsi mengakar dari pejabat ke rakyat, polusi udara, uang pajak kita yang ntah kemana larinya sampai kita ga bisa nikmati infrastruktur kota yang bagus. Duh, runyem deh kalo dipikirin..

Yg 1. Invest luar/swasta sulit 2. Kerja gengsi 3. Gaya hidup 4. Pendidikan 5. Daya saing rendah/tdk kompetitif

mau saran ges, mohon maaf nih ya tpi gausah merasa sipaling ngerti uang lewat nontonin "financial advice" bejibun dan berujung pengen DO kuliah. lu kuliah aja yg pinter, networking, tingkatin level b ing, udah kesempatan bakal gampang. yg penting ga gengsi dan kalo ada kesempatan (beasiswa/kerja luar negeri gausah minder, ambil kesempatan). dripada lu sibuk mikir invest, kripto dll, mending ngikut yg kuceritain tadi. oiya ini dri orang yg dulunya mikir buat gap year mau jadi freelancer dan sekarang malah ketagihan buat lanjut pendidikan. alhamdulillah bisa dpt kesempatan master/s2 research ke inggris lewat lpdp. cuman ningkatin prestasi aja semasa kuliah (ikut lomba, exchange student, organisasi) dan speaking b.ing dan alhamdulillah kampus luar negeri ada yg mau nerima aku. kadang" kalo diinget bersyukur juga pada waktu itu lebih milih buat ngejar pendidikan dripada investasi bodong, gap year, dll. wkwk.

Bagi aku Indonesia&India mirip ..Kotanya juga mirip ..punya Bajaj,pungli,pemalak,banyak pengemis ..Sungai nya juga Kotor ..matauang juga hampir sama rupee&rupiah ...nama negara juga hampir sama INDia/INDonesia

Gw lg kerja di Eropa, disini org Indo jarang bgt kecuali di Belanda ya, kalo org China n India seh ga perlu dibanding lah jumlah perkerja n mahasiswanya disini. Nah dibanding ama negara kecil ky Vietnam ama Philippines aja itu negara kita kalah jauh. Cuma yg gw salut dr diaspora kita, walopun sedikit tp kita saling bantu, persatuan kita tetap erat. Kalo org negara lain justru mrk saling iri n saling menjatuhkan ke diasporanya sendiri

Cina ga bisa dibandingkan India dan Indonesia. GDP per capitanya aja jauh, Cina itu kota-kota nya seperti Shenzen pendapatanya udah setara dgn kota-kota di negara maju seperti London, Tokyo, Berlin dst. India dan Indonesia itu baru mirip banget dari mulai pendapatan, angka kemiskinan, masalah korupsi, masalah infrastruktur dst

jujur sih, bete banget sama labeling generasi, malah jadi mancing "generasi" di "atas" atau mungkin "bawah" buat menstigma satu sama lain, bukannya kolaborasi antar generasi

bang lain kali libatin akademisi yang studi di luar negeri dong. jdi nggak cuman fokus ke kerja aja, mengingat pendidikan luar negeri juga bisa jadi potensi karir di zaman sekarang.

Tahun ini mau ikut WHV Australia, udah 8 tahun kerja dari kuliah dan sampai sekarang gak pernah bisa menikmati hasil kerja karna gaji cuma CUKUP buat hidup. Skill dan pengalaman yang gak ngotak, serta gaji kecil adalah ciri khas lowongan di negeri bunga

Kalau menurut saya, boleh sekolah setinggi2nya.. tapi milikilah juga skill / keahlian spesifik, bisa berangkat dari hobi / apapun.. karena jika dunia karir tak seperti yang kita kira, keahlian bisa jadi jaring pengaman paling baik..

Iya sih, aku jg setuju yg lulus LPDP d LN jangan pulang dulu. Mending cari pengalaman dulu aja di sana yg banyak, dan ambil ilmu pengalaman dan teknologinya di Indonesia, atau syukur2 bisa bangun networking dan ajak orang2 kaya di negara maju untuk investasi di Indonesia, jadi bisa buka lapangan pekerjaan. Karena kalo kuliah doang mah baru dpt ilmu aja, tapi pengalaman dan "resep rahasia" blm dapat. Tbh, sebenernya dulu aku WN Malaysia karena lahir di sana jadi berpaspor Malaysia, dan sekarang aku udh jd WNI, dan saat ini aku udh berusia 31 th dan lulusan S1. Tapi yg aku rasakan, di Indonesia ternyata masih banyak perusahaan yg melakukan diskriminasi umur, tapi minta keahlian seabrek. Jujur aku ngerasa rugi nganggur di usia segini (itu pun bkn krn keinginan sendiri, tp terpaksa krn perusahaan mulai collapse). Kalo di Malaysia sepengalaman ortuku, selama masih ada niat kerja, mau umur berapapun masih bisa ngelamar dan kerja dmn aja sih. Bahkan mama aku dulu sblm pensiun, keterima kerja di McD KL di usia hampir 50thn. Kapan ya Indonesia punya byk lapangan pekerjaan sehingga Gen Z ga nganggur dan Gen Y yg udh di atas 30th ga merasa seperti makhluk antik yg udh layaknya masuk museum dan ga bisa produktif lg.

Semua kemajuan yang diimpikan itu gk bisa dikerjakan oleh orang perorang. Solusi untuk mengejar ketertinggalan dg negara lain dan efektif adalah dg membentuk pengelola negara yang profesional. Dan dapat memberantas korupsi nepotisme dan kolusi. Dan banyak lagi yang harus dilakukan. Intinya negara harus bisa menyediakan pendidikan gratis biaya kesehatan gratis itu ujung tombak menuju kemajuan Kenapa harus negara dan pemerintah. Karena mereka yang punya Otoritas penuh.

Gak usah banyak komentar, perbaiki diri sendiri dahulu: belajar keras dan bekerja keras serta cerdas…..Insya Allah Indonesia maju

Gen Z, saya pun Gen Z, ingin memberikan beberapa pertanyaan, pernyataan dan saran. Dijamin kalian akan malas membacanya. 1. Seberapa tidak beruntungnya kalian sampai kalian tidak mau berjuang? Apakah jika kalian berjuang, akan tetap gagal? Apakah jika kalian berusaha meningkatkan "skill" (aku tidak suka sama sekali dengan kata ini karena kata ini sangat luas dan liar), dan tetap gagal, kalian akan langsung mati atau kalian akan perlahan mati? Jika kalian memang akan mati ketika berjuang, apakah kamu mau tetap berjuang sampai akan benar-benar mati? Saya mau. Saya belum lulus sampai sekarang karena saya rela belajar lebih. Saya rela bayar lebih. Teman saya yang lain, yang uang kuliahnya dari orang tua, lebih malas belajar ketimbang saya yang cari uang sendiri. Saya banyak tidak masuk pula karena saya harus kerja lembur karena harus. Mereka mencari jalan mudah dan instan. Saya tidak mau. Saya memang tolol dan bodoh sampai saya mau mengambil risiko sebesar itu. Kamu pikir enak kerja sambil kuliah? 2. Kita, Gen Z, merasa tidak berharga saat: a. Usaha kita tidak membuahkan hasil b. Kita dihina saat berusaha atau ketika menghasilkan sesuatu berkat usaha kita, malah dihina. Betul atau betul? Saya tidak peduli. Saya dihina berkali-kali. Saya dulu aslinya kerja sangat lamban dan lemot. Walhasil, saya dimarahi, dibentak, disindir... Tapi berkat itu sekarang aku mampu. Apa kamu mau dihina-hina dulu baru mau usaha? Saya juga di kampus lamban paham Saya dihina-hina kenapa skripsi nggak selesai-selesai. Masa bodoh. Saya lamban bukan berarti tidak mengerjakan, dan saya mau mengerjakan secara murni, sendiri. Saya akan berjuang! 3. Kalau memang kamu tidak beruntung sama sekali, titik awalmu salah (nggak bisa Bahasa Inggris, nggak bisa matematika, nggak bisa apa-apa) apa kamu tidak mau memulai mencari apa yang kamu bisa? Saya bisa berikan kalian buku DDC 23, centangi seluruh buku itu jika ada sesuatu di minat kalian. Lanjut dari sana, coba dan cari hal baru. 4. Apakah jika kalian runtuh, telah berjuang, ternyata gagal berkali-kali, apakah kalian salah dan berdosa tidak dapat memenuhi ekspektasi kalian atau orang tua kalian? Tidak. 5. Apakah mentang-mentang kalian gagal, kalian boleh mengambil hak orang lain (mencuri) menguasai milik orang lain (mengaku-ngaku dan berbohong atas hasil pekerjaan orang lain), atau menyimpang dari jalan kebenaran (berjuday online, minum-minum, menikam orang lain)? Tidak. 6. Yang hanya bisa memperbaiki diri kalian hanya diri kalian sendiri. Saya sudah mengalaminya dan saya memilih memperbaiki diri dibanding menyalahkan orang lain, sekalipun mereka penyebab hancurnya hidup kita. Kenapa, karena itu ujian. Jika kalian percaya adanya tuhan, a. Jika kalian mampu memperbaiki hidupmu saat kalian terpuruk atau dibuat terpuruk, kalian luar biasa b. Jika kalian tidak mampu memperbaiki hidupmu lagi (tangan patah, kerusakan otak) kamu boleh berjuang, namun biarkan tuhan memberi tangan. c. Jika kalian pelaku hancurnya hidup seseorang. Walaupun kamu sangat beruntung hidup makmur saat di dunia, aku tidak bisa jamin hal yang sama akan kamu dapatkan di hari pembalasan. Masih takut berjuang?

Setuju, gue paling ga suka sama konsep ga enakan yang udah over bgt, padahal misal kritik mengkritik itu wajar karena kritik itu membangun buat lebih baik lagi. dalam case ini ya no baper aja sih

ralat, sebenarnya klasifikasi negara maju dan negara berkembang itu udah nggak relevan lagi sekarang karena banyak standar yang ambigu dan batas batas yang kurang jelas. biasanya sekarang yang dipake itu klasifikasi pendapatan perkapita ama gdp nominal.

Pengangguran di China itu tidak selalu karena gak ada lapangan kerja, bisa karena 1) gen z gak mau kerja di pabrik atau kerja yang susah, intinya ingin kualitas pekerjaan yang lebih "cocok" meskipun gaji lebih kecil; 2) ingin bisnis sendiri; 3) mungkin tidak terlalu banyak, kurang lebih ingin jadi content creator; 4) pindah-pindah kerja, sedang cari pekerjaan baru. Mereka belum kerja tapi masih bisa memenuhi biaya kehidupan meskipun hanya dari keluarga, artinya 1) biaya hidup di China cukup terjangkau; 2) peran keluarga itu sangat kuat, tidak seperti di budaya lain yang orang tua gak peduli dengan anaknya; 3) orang tua atau keluarga punya tabungan, sehingga tidak menuntut anaknya segera balikin duit orang tua. Jomblo bukan berarti tidak akan menikah, rata-rata usia pernikahan di China itu 28.67 tahun, di Indonesia 21 tahun. Artinya pemuda di China lebih punya kebebasan untuk aktualisasi diri dan juga kerja keras demi kemajuan negara.

Bener. Di sini lebih sering nyalahin pemerintah ketimbang berusaha sendiri. Mau apa-apa pengennya disuapin

kerja diluar negri gk cuma bhs inggris tp perlu modal dan banyak syarat lain bos ,gk sesimpel itu

aku gen Z, dan salah satu dari banyak teman-teman gen Z lain yang menyadari bahwasanya Perkembangan diri itu penting, mulai belajar menjadi produktif, mulai mempelajari softskill, mulai mempelajari kondisi dunia agar bisa mempersiapkan jauh jauh hari.... dan pasti gk cuma aku yang berpikiran seperti ini.. meski banyak juga yang acuh tak acuh dengan kondisi ekonomi dan bonus demografi Indonesia.... yg bisanya cuma menyalahkan pemerintah "tanpa mau berusaha".... aku harap teman-teman yng membaca pesanku ini bisa sama sama menyemangati sebelah-sebelahnya untuk menjadi individu yang berkualitas tinggi... demi diri sendiri yg paling penting, juga demi Indonesia emas... semangatt selalu Gen Z dan Gen Milenial❤

"Sayang banget ga dijajah sama inggeris" Justru klo dijajah inggris gabakal ada indonesia. Yang ada bakal muncul negara jawa, negara sunda, negara batak, negara aceh, negara dayak, negara asmat, dan negara lainnya yang batas wilayahnya diatur sesuai suku mayoritas di daerahnya.

indo tuh gapunya identitas industri sih menurut gw. Kek klo kita denger kata "amerika", oh dibayangan kita mereka bikin film2 keren, bikin teknologi2 keren, dsb. Kita denger "cina", wah mereka bikin banyak barang2 murah yg kualitasnya bisa bersaing, bikin hape2 murah, dsb. Kita denger "india", banyak orang perantaunya di seluruh dunia, ambis2 dan pekerja keras banget, banyak orang ngerti tech dan bikin tutorial sana sini. Kita denger "korea", wah mereka bikin pop culture yang mendunia. Lah org luar denger kata "indo"? tidak adaaaa ~ Menurut gw klo indo mau kayak india, cina, dll nya itu, kita harus paham betul potensi SDM2 kita itu sebenernya larinya kemana. Dan ini peran pemerintah juga buat nge drive masyarakat2 nya buat gerakin 1 industri yang bisa membagongkan dunia dan di denger dunia. Klo 1 udah menonjol gitu gw yakin ekonominya bisa naik pesat banget sih. Trus pandangan gw lagi, indo tuh kagak cocok jadi negara yang maju di bidang Tech. Resource nya sedikit buanget yg kompeten di bidang tech. Gw tau soalnya gw juga kerja di bidang tech, dan kemanapun lo pindah2 startup/ perusahaan tech. Orang2 yg jago ya itu2 lagi. Pokoknya dikit banget. Gw ngerasa gelombang startup2 kemaren itu kek cuma FOMO doang, skg juga redup lg kan, jarang org bikin startup tech. Justru menurut gw indo tuh cocoknya majuin industri kreatif aja deh, kayak animasi, game dev, gitu2. Pemerintah kagak sensitif sama industri ini sih

Generasi usia produktif termuda emang selalu jadi sorotan, dulu milenial juga begitu skrg gantian Gen Z. Nanti Gen Alpha udah masuk usia produktif juga jadi sorotan, liat aja ntar.

Sebagai salah satu mahasiswa IT di Indonesia, saya mengakui bahwa sistem pendidikan kita sudah ketinggalan. sistem pendidikan dan tools kita terlalu saklek pada kurikulum. ini disampaikan oleh dosen pembimbing skripsi saya. Nadiem Makarim, Menteri kita pernah bilang kalo Indonesia itu ketinggalan 128 tahun. itu sebenarnya maksudnya adalah pendidikan kita yang masih jauh dari harapan. Dunia fisik indonesia (Kecuali Jakarta, Surabaya dan kota besar lainnya) itu masih terjebak di era 2.0 Industry, sehingga lebih menekankan pada core competence. Ini berbeda dengan negara maju seperi China, Korea Selatan dan Jepang yang sudah memasuki 5.0. dan ketika saya disana, saya rasa cara belajar mereka lebih mudah sehingga ada rapid development daripada di Indonesia. dan saya menerapkan metode belajar mereka di sini (Indonesia). Itu membuat saya lebih mudah berkembang denggan effort yang minim. Kompetensi yang paling diperlukan saat ini adalah kemampuan untuk Critical Thinking untuk Problem Solving, Analysis, Google Searching dan AI prompting bukan menghafal atau mengingat. dan ini yang saya rasa bikin kita jadi pengangguran dan susah cari kerja ditambah lagi Gen-Z yang cenderung memprioritaskan mental health.

Tapi kayanya kalau China engga bang, karena kurikulum pendidikannya sekeras itu. Dari TK, disana udah dipersiapkan untuk kuliah. Ujian masuk universitas ketat, masuk SMA bagus juga ketat. Ujian juga susah banget. Lah disini? UN dihilangkan, anak ga boleh ga naik kelas (kurikulum merdeka), anak ga boleh di DO. Sekolah ga boleh nurunin nilai karena nanti nilai sekolah jeblok. Kalau ada pembullyan atau tawuran, ga bisa di DO, harus pembinaan. Gimana ga males jadinya?

Indonesia banyak bgt yg korupsi, coba kalau ga korupsi pejabat2nya, Indonesia bisa maju 🎉🎉🎉

Pekerjaan saya jadi petani dari umur 25tahun sekarang umur 32... Alhamdulillah kehidupan ku baik dan cukup hanya bermodalkan kedisiplinan kerja keras yg ektra dari kerja menjadi mengerjakan orang lain di kebun... Inti nya gaya hidup dan gengsi jangan di pake dan ke uletan harus di jaga jangan malas

Setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan bangsa ini lelet dibanding bangsa lain : 1. Kultur , bangsa ini masih terjebak dengan kultur feodalistik yang lebih mengutamakan unggah - ungguh , andap - asor dsb ... sedangkan bangsa - bangsa maju mereka lebih mengutamakan sikap egalitarianistik . 2. Sistem pendidikan yang liberalistik konsekwensinya menjadi mahal padahal kemampuan ekonomi sebagian besar masyarakat masih rendah . 3. Pengelolaan pembangunan yang berorientasi politis sehingga tidak tepat guna dan mubazir , orientasinya bukan sesuai kepentingan dan urgensi yang bisa mendorong dinamisasi kekuatan bersama disaat ketersediaan dana begitu terbatas ... harusnya ada skala prioritas sehingga tepat sasaran . Dengan demikian apabila generasi muda menjadi apatis ya jangan mereka yang menjadi kambing hitam ... introspeksi masal solusinya ... salam perubahan .

Persyaratan kerja di Indonesia banyak yang gak masuk akal, misalnya: berpenampilan menarik, diutamakan wanita, berusia dibawah sekian tahun, dll. Apa hubungannya penampilan, gender, usia dengan kemampuan kerja?

Kerja, kerja, kerja. Sabar trus belajar, trus berdoa, yg muslim jangan tinggalkan sholat. Klo jatuh cobalah bangkit. Mumpung masih muda, kita masih banyak waktu.

Disinilah sebenernya peran pemerintah membangun SDM kita dari segi pendidikan yg beroentasi ke skill dunia . Perbaiki sistem pendidikan, Mulai pendapatan guru supaya mereka juga loyal dalam mengajar. Praktisi yg dijadikan guru supaya ilmunya realet dengan dunia luar. Pengetahuan tentang finansial. Jadi mempersiapkan generasi kita untuk membuka peluang kerja.

Kondisi orang-orang di China dan India bervariasi, namun secara umum, mereka memiliki semangat kerja yang tinggi, kreativitas, dan ketekunan dalam menghadapi tantangan. Mereka juga memiliki budaya kerja yang kuat dan fokus pada pembangunan ekonomi dan inovasi.

kenapa indonesia sampai saat ini masih terpuruk? karena sistem pendidikan di indonesia yang masih merangkak!. ini adalah dosa terbesar orde baru. ngapain aja selama 30 tahun?

6:38 Setau sy angka kemiskinan indonesia beberapa tahun lalu turun bukan karena memang turun, tp pemerintah menurunkan standar kemiskinan yaitu orang ddisebut miskin jika penghasilannya di bawah 300rb / bulan...

Masalah utama di Indo knp investasi kurang tertarik di Indo: - Perijinan berbelit dan lama , ada istilah kalo bisa lama ngapain di cepetin,.. kalo mo cepet hrs ada fulus yg UUD unung2 nya duit - SDM yg msh rendah dan gampang terprovokasi - Para pejabat yg korup dan hukum yg tdk tegas / lemah - Letak geografis , Indo merupakan negara kepulauan yg luas saty samalain pulau nya sehingga biaya logistik mahal - Infrastruktur tg belum mumpuni / belum bagus

Dengan adanya fenomena Slot dan Bocil Crypto gw yakin Indonesia akan nyusul....tapi mudah2an gak terjadi

Orang Indonesia jarang keliatan di luar negeri karna kebanyakan jalanin usaha konvensional dan pekerjaan di luar IT jadi ga terlalu terekspose...klo rajin ngulik di luar bidang IT, banyak orang indo/diaspora yg hebat...klo pun soal IT, paling menonjol dari hacker Indonesia lumayan terkenal, ga suka sharing ilmu kaya orang India di youtube, tapi fokus ke hasil bukan eksposure 😅

Saya yakin IQ Dan skill anak2 Indonesia itu tinggi. Dulu saya sekretaris orang perancis , dia pernah cerita karyawan cepat belajar , cuman kesulitannya komunikasi Dan karyawan sdh bisa multitasking , karena dia sdh buka perusahaan di HK Dan Shanghai, dia amazing ternyata orang indo skillnya lebih baik. Cuman mental saja yg msh kurang , karena tdk bisa dibawah tekanan Dan hidupnya terlalu santai , tdk punya angan2 yg muluk, mungkin itu sebabnya kita lebih senang berjalan menikmati hidup daripada berlari cepat untuk lebih cepat sampai tujuan .😅😂

Inilah alasan orang tua zaman dulu suruh jadi PNS biar terjamin sampai pensiun. Secara dunia industri kreatif keras.

dah lama ga ngikutin satu persen, salfok opening nya makin bagusss

Guru-guru berkualitas sangat diperlukan untuk mncerdaskan bangsa ini.

Kalau Tidak Bergaji Itu Bukan Kerja Namanya Itu Namanya Buat Baik Tanpa Mengharapkan Balasan 😊💯

Aku gen z lahir 1998 Lulus smk doang. Tapi aku g pilih2 sih msalah kerjaan. Karna kalo nurutin gengsi so kita g ya bgtu2 aja kerja.. untuk sekarang mau kerja apa aja,kasar atau maupun kerja bagus… kita jangan trlalu nuntut gajih yg penting skill

Kalo pngen gaji 2 digit kerja ke korea aja tutornya bisa cek ytq gak perlu pengalaman kerja IT dll karena kerjanya dipabrik, perkapalan, shipbuilding, restoran, hotel. Minimal ijazah smp pun bisa. 100% dijamin aman karena resmi dari pemerintah

Indonesia sudah ada sejak lama kak bahkan sejak generasi mama aku kelahiran 70 ke atas entah kelahiran 80an kebawah kayaknya makin banyak deh

Kalo menurut saya salah satu solusi biar negara kita cepat maju, adalah terapkan hukuman minimal 50 tahun maksimal hukuman mati bagi koruptor, saya rasa efek domino nya bisa besar

Hadir menyimak. Terima kasih bang Evan dan tim Satu Persen. Salam sehat selalu!

saya broh backend developer gajinya cuma umr wkwk ambil pengalaman aja di indo stlah beberapa tahun langsung cuss go to aussie

ada orang yang punya skil tapi tidak punya networking, ada orang yang punya networking tapi tidak punya skil... kalian yang mana..??? 🤣

Hidup dalam kenyamanan, kedamaian, serta segala kemudahan itu memang mematikan

untuk bisa nabung duit $1000 , butuh kerja satu tahun, itu juga kalau tidak sakit. separah itu upah di Indonesia

Indonesia klu pintar pada korupsi bang, pintar bukannya bermanfaat bagi masyarakat malah pintar korupsi besar besaran,jadi sebenarnya bukan masalah pendidikan umum,tapi krisis pendidikan ititud ( Akhlak baik )

Indo itu angka nikahnya masih oke, kelahiran juga oke, banyak orang indo yg suka nongki2

Gw yg kerja di autrali mndukung anak anak muda untuk bergerak keluar dari zona nyaman

Rakyat indonesia banyak belajar ilmu agama utk. Persiapan di akhirat ,ilmu lainnya pasti tertinggal

China,India dan Indonesia Ketiga tiganya Negara besar,tapi cuman diaspora China dan India yang punya impact dan influence terhadap perkembangan teknologi dan perpolitikan dunia,mulai dari Rishi Sunak jadi perdana menteri Inggris,Lee Kuan Yew jadi perdana menteri Singapura,Sundar Pichai Dan Satya Nadella jadi CEO Alphabet dan Microsoft ,dan China daratan, Taiwan dan Singapura yang maju banget soal industri chip semikonduktor yang merupakan industri paling vital di dunia,belum lagi China menguasai dunia gadget gadget dan sekarang udah mulai menguasai industri otomotif(Wuling,Chery,BYD) dan Aviation(COMAC) apalagi India dan China udah pada sampai ke luar angkasa, padahal 2 negara ini Masih di tahap berkembang

Indonesia adalah negara yang "netral" dalam DNA mereka 😁

Indonesia sampai kiamat gini2 aja kalo mental penduduk nya mental koruptor semua Mulai dari pejabat tertinggi sampai pedagang mental nya sperti itu Menurut saya kunci dari peradaban adalah kejujuran

Benci gw tinggal di Indonesia susah banget cari kerja bukan cuma rakyat nya saja yg sdm rendah tapi presiden dan para pejabat nya juga sdm rendah

percaya pada apa yang anda lihat bukan apa yang diberitahukan kepada anda

Bang Evan, rikues topik tentang *Paranoid Schizophrenia* buat video selanjutnya dong. Semoga dinotice. Terima kasih banyak!!

Gan , ini telah membuat goals saya yang membuat saya menargetkan nya , terimakasih min karena telah mengapload video ini 🙏

Dari 2019 smpe sekarang belum dpt kerja. Apply di portal jobs smpe ratusan

Indonesia ga akan pernah bisa maju selama pemerintahannya di isi sama oligarki oligarki yang mentingin diri mereka sendiri. Udah itu aja. No debat.

NGGAK APA2X JOMBLO YANG PENTING MEREKA EKONOMI PENDUDUKNYA OK & MEMBANGUN NEGARA, DRPD PENDUDUK PADAT TAPI BANYAK ORANG YANG JADI SAMPAH MASYARAKAT

Anak muda ini harus jadi mentri

Mantab. Program revolusi mental yang sukses diterapkan.

gen z cuma mau kerja kalau gaji minimal 2 digit

11:39 Gua sering dpt tawaran kerja di luar negeri yang sering gua tolak bang karena gua lebih cinta kerja di Indonesia!! . . Tawaran kerja luar negeri nya antara lain di whatsapp nomor dari India buat kerja part time kasih gugel review itu uda ratusan kali gua tolak, belum lagi tawaran kerja ke Thailand sama Kamboja yang juga uda ratusan kali gua tolak bang . . Gimana? Keren ga gua bang?? 😂😂😂

masalahnya di indonesia kalaupun dapat kerja, itu kerja serius tapi gaji bercanda 😂 gila aja lu kerja 12 jam 6/1 dan di jakarta tapi gaji 800 rebu sebulan. Hal ini yg bikin gen Z mikir2 buat nyari kerja

Di negara pasti ada saja oknum..narkoba,korupsi dan miras menjadi pemicu gen z pemalas.tapi di indonesia masih lebih banyak gen z yang berjuang keras demi merubah nasib diri nya dan keluarga nya.harus optimis.hal yang mudah di lakukan negara wajibkan wajib militer dan stop korupsi serta pelatihan skill

Hidup serasa gak ada guna..Perfect combination buat bunuh diri karna sdh gak ada fungsi

Kuncinya, Menjalankan sistem pemerintahan secara murni, konsisten dan konsekuen dan mengedepankan "Oligarki sipil " seperti Amerika Serikat dikarenakan kita menganut "sistem Presidentil." Perlu kita ketahui bahwa semenjak kemerdekaan belum pernah menjalankan kedua hal tsb.

Barusan dapat statistik terdapat hampir 10juta gen z berusia dibawah 27 tahun TiDAK BEKERJA DAN TIDAK SEKOLAH/TRAINING. NGERI. Gimana mau disebut generasi emas, population bonus bagi Indonesia ?

Tambahan info, 1,6 T rupiah itu receh utk Apple dan kawan2nya

Kadang pengaruh ekonomi jga sih bang , ada yg pengen kerja tapi terbatas buat akomodasi , belum calo” yg kurang ajar . Kadang yg matiin minat buat nyari kerja ya orang dr dalem negri kita sendiri. Balik lagi ke kemauan di diri masing” juga sih 🔥 #CMIIW

Masyarakat lndonesia dan pemerintah bisa sukses bila pertanian di galakan wilayah kita luas banyak yg bisa di olah bila ada kemauan.

Salah satunya culture dan mindset org2 tua yg belum membebaskan anaknya utk open minded berkarir sampai keluar negeri..mungkin anak milenial skrg ga peduli dr yg ekonomi rendah sampe yg lahir dikeluarga mampu yg skrg rata2 Uda punya bocil kudu punya mindset anak2nya di doktrin utk bukan jd juara kelas tp cr tau apa minatnya, punya goal sekolah keluar negeri and usaha cr info byk buat dpt beasiswa and bebasin anaknya berkarir lebih luas lg keluar negeri..klw ortu ga restu anaknya merantau apa daya anaknya pasti ga tega and ninggalin mimpinya .anak milenial jd tombak perubahan mindset ni

Penting juga belajar literasi keuangan karena itu dipakai buat kehidupan sehari-hari... Percuma pinter ilmu sain, tapi nggak pinter kelola keuangan... Robert Kiyosaki Bekerja meniti karir cari duit dapat gaji tujuan hidup jangka pendek, investasi itu tujuan jangka panjang buat hidup nyaman dimasa tua, bukan jadi beban Sandwich Generation

Indonesia adalah negeri pejuang, saya yakin sampe generasi kapanpun kita tidak akan down ekonomi walaupun generasi z kelihatan malas. Lagu Indonesia Raya adalah doa untuk negara Indonesia untuk selau menanamkan kedalam hati untuk memajukan negara Indonesia kemasa yg akan datang, berlahan tapi pasti kita akan menajdi negara yg paling maju di dunia ini,hiduplah Indonesia Raya

Kebanyakan, kebanyakan ya ini, nggak semua, minta gaji tinggi, tapi tidak memikirkan, dia bisa bikin omset atau produksi berapa banyak utk persh. Sedangkan perusahaan itu banyak orang di dalamnya, ada distribusi, sales, promotion, produksi, semua harus bekerja satu lini utk menghasikan produk yg "dibeli" masyarakat. Sehingga persh punya uang utk mensejahterakan pemilik serta karyawan. Ya pemilik itu orang yg semangat lebih dulu dari karyawan, pemilik konsep. Membangun dari nol. Wajar dong dia dapetnya lebih banyak, wong kalau rugi, dia yg ruginya lebih banyak.

Udah bener di indo masih bisa kerja walopun PKWTT yg gaji tak seberapa tapi gak kena omnibus law atau outsourcing asal rajin nabung dan manage finansial bijak😊

Indonesia di jajah sama jepang belanda,sebernar nya kasus korupsi ini udh sejak zaman blanda,pernah ada yg bilang mareka kerja ,kerja tapi gak di bayar sama belanda padahal uang nya di korupsi sama orng atas ,mareka yg ngak ngerti akhir buruh2 di bilang blanda jahat2 bla2 padahal itu oknum zaman dulu udh ada makan gaji keringat orng

Bnyk orang2 cerdas di indonesia dgn penemuan2 yg mempuni tp malah dijegal sama pemerintah sendiri dgn alasan nggk ada izin atw macam2 lah,seharusny pemerintah merangkul dan mendukung dgn pembiayaan2 yg dibutuhkan tarik orang2 cerdas didunia dengn iming2 sesuatu yg menggiurkan mereka contoh amerika bnyk tenaga2 asing yg punya skill luar biasa dan direkrut dan di beri gaji yg besar sehingga mereka tertarik untuk memajukan negara mereka dr segala aspek

Asal rajin , tekuni bidang mu. Rejeki akan dtg

Gen alpaha juga udh ketular kesesadan Warga Indonesia

gen z rata2 sekolah krang pnting yg pnting fyp hhe ,karna skolah cma tanda ktanya

Gua sebagai ide bisnis man. Masalah kerja itu tidak kekurangan yang penting kita mau kerja keras.

Tidak ada salahnya anak muda, pemerintah selalu hobi lempar tanggung jawab. Apa-apa salah masyarakat, masyarakat begini, Masyarakat begitu. Sudahlah, hentikan tradisi lempar tanggung jawab ini. Selagi pemerintah hanya mementingkan keluarga dan koleganya saja jangan harap negeri ini bisa berubah. Pemerintah punya uang tapi tak merekrut orang yang berbakat malah bapak-bapak gak ngerti teknologi jadi Kominfo, lihat sekarang? Pada dasarnya jika orang pintar menggunakan kepintaran nya untuk dirinya sendiri bukan untuk kepentingan orang lain maka akan lahir banyak Indonesia baru.

thankyou banget buat 1 persen karena setiap gua tonton video ini yg awalnya gua takut lulus sekolah ngapain skrng jadi sedikit punya planning kedepannya gimana , terimaksih banget karena sudah membuka wawasan gua yg awalnya mikir terlalu sempit

Mirip tapi gak sama. Sy yakin di Indonesia akan ada faktor X yg akan leverage mewujudkan Indonesia Emas 2045 dari banyak sisi shg tdk hanya faktor GenZ meskipun masa depan di pundak mereka 💪🇮🇩🇮🇩🇮🇩🤲

Kenapa hal positif pada pembahasan awal Indonesia tidak memilikinya ; ini semua tentang mindset Gua kutip penyataan seorang tokoh publik : " problem bangsa bukanlah kemampuan tapi kemauan "

Tetapkan kurikulum pendidikan yg jelas,,hukum yg tegas

sebenarnya sistem pendidikan nya juga yg harus diperbaiki,kita itu mengalami distursi tech.dilihat dari datanya 80 persen lulusan sarjana itu tidak bekerja sesuai jurusanya,artinya apa? artinya yg lu pelajari dikuliahan itu gak guna,karna technology yg lu pelajari sudah digantikan dengan technology/keahlian yang baru.

Andai saja youtube seperti tiktok, bakal saya repost terus video seperti ini untuk mengingatkan sesama orang Indonesia

indonesia akan maju klo ada pemerataan ekonomi, contoh kecilnya samaratakan gaji UMR.

Maaf bang,kasih arahan baca buku bagi mahasiswa diluar kampus dong bang,biar pola pikirnya kebuka bang

Angka GDP tidak relevan menunjukkan tingkat kemakmuran sebuah negara, kemampuan volume produksi tinggi tidak tepat di sebut sebagai acuan menentukan negeri itu makmur atau sebaliknya. Karena kemampuan "aktiva produksi" belum tentu merepresentasikan kemampuan semua klas sosial dalam satu negara, bisa jadi itu hanya 1-2 % yg "mengendalikan monopoli aktiva industri" karena "kekuatan Monopolinya", yg artinya, meskipun secara global indexnya tinggi tapi itu hanya representative "kekayaan yg di mikliki segelintir orang penguasa ekonomi di satu negara tersebut", jadi bukan kemakmuran semua orang di negara tersebut. Ekonom & Politikus semua menipu dengan angka2 dan istilah2 rumit agar orang2 awam tak memahaminya.

Untuk China coba upgrade lagi info terbaru nya Terutama kota Shenzhen dan Chongqing Itu berita lama sekarang pemerintah sama tegas banget sama perubahan terutama kebersihan