Рет қаралды 3,339
Gogi Nebulana, mantan juara dunia wushu 2007 di beijing memutuskan pensiun dini sebagai atlet wushu di usia cukup muda, 28 tahun. Usia yang terbilang cukup muda dan masih sangat produktif untuk menyumbangkan prestasi untuk negeri. Regulasi pembatasan umurlah yang menyebabkan Gogi Nebulana undur diri sebagai atlet wushu dan memutuskan untuk menjadi pelatih di Kota Bogor.
Gogi sempat kecewa dengan tidak pernah diikutkan pertandingan tingkat dunia meski dirinya menyabet juara nasional berturut-turut. Dengan penuh perjuangan, akhirnya tiket untuk mengikuti perlombaan tingkat dunia pun didapat. Tahun 2007 di Beijing, Gogi berhasil mempersembahkan emas. Gogi pun menorehkan tinta emas di sejarah wushu Indonesia.
Kini, di usia yang relatif muda, Gogi berkhidmat menjadi pelatih dan fokus mencetak atlet wushu yang bisa berbicara di tingkat nasional, asia dan dunia. Gogi, yang masih memiliki keturunan dari penulis cerita-cerita silat Kho Ping Ho banyak melahirkan juara-juara Wushu di level junior. Prestasi yang banyak diraih menjadi bukti bahwa Indonesia menyimpan mutiara yang bisa bericara di tingkat dunia.
Zoura Nebulani (11 tahun) menjadi salah satu atlet yang lahir dari latihan keras dan disiplin yang diterapkan Gogi Nebulana di padepokannya. Zoura Nebulani berhasil menjadi Juara Dunia di Macau tahun 2012, Juara Asia 2013 di Filipina, Juara Dunia 2014 di Turkey dan Juara Asia 2015 di Mongolia.
Zoura adalah satu dari sekian banyak atlet Wushu didikan Gogi Nebulana yang kini sedang menempa latihan serius untuk menghadapi beberapa pertandingan di level junior baik nasional, asia dan dunia.