Рет қаралды 23,372
medan.tribunnews.com/2022/03/...
TRIBUN-MEDAN.COM - Rusia mengeluarkan batas waktu bagi otoritas Mariupol untuk menyerahkan kota tersebut pada Senin (21/3/2022).
Namun Ukraina menolak ultimatum Rusia atas penyerahan Mariupol.
Pada Minggu (20/3/2022) Rusia mengatakan Ukraina dapat meletakkan senjata mereka dengan imbalan jalan keluar yang aman.
Dikutip dari Tribunnews.com, Pihak berwenang Mariupol diberi waktu hingga Senin (21/3/2022) dini hari untuk memutuskan.
"Dua koridor akan diizinkan keluar kota, menuju timur ke Rusiaatau barat ke bagian lain Ukraina," kata Kolonel Jenderal Rusia Mikhail Mizintsev.
Namun wakil perdana menteri Ukraina dan penasihat wali kota Mariupol mengatakan tidak akan menyerahkan Mariupol.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Irina Vereshchuk mengatakan, telah memberi tahu pihak Rusia terkait hal tersebut.
"Tidak ada pembicaraan tentang penyerahan diri, peletakan senjata. Kami telah memberi tahu pihak Rusia tentang hal ini," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Irina Vereshchuk, kepada outlet berita Pravda Ukraina.
Sementara itu, kemajuan Rusia di ibu kota Kyiv tampak terhenti seusai pasukan Ukraina mempertahankan Kharkiv dan memukul mundur serangan di kota timur.
Proposal Rusia yang ditawarkan oleh Jenderal Mikhail Mizintsev mengatakan ada bencana kemanusiaan yang terjadi di Mariupol.
Kota tersebut telah menghadapi pemboman yang sangat berat oleh pasukan Rusia dalam tiga minggu selama invasi terjadi.
Sekitar 2500 orang pun telah tewas di sana.
Diketahui sebelumnya Jenderal Mizintsev juga menjanjikan warga sipil dan pembela yang dilucuti akan diizinkan keluar dengan aman dari kota tersebut.
Baca selengkapnya di www.tribun-medan.com