Dulu aku pikir menjadi guru itu biasa aja, tapi akhirnya aku sadar mengajar itu spesial gak semua orang bisa

1. Ibadah yang melatih kita terhubung atau tersambung dengan Allah sekalipun kita tidak mampu menatap-Nya di setiap saat, setiap tempat, setiap keadaan, disebut dengan sholat. Sholat diperintahkan kepada kita bukan hanya membuktikan kebertuhan kita kepada Allah, tetapi di saat yang sama juga melatih kita supaya terkoneksi dengan Allah di setiap keadaan, setiap waktu, dan setiap tempat. Jika kita tuntas mengerjakan sholat cirinya adalah bisa terkoneksi dengan Allah. Baik saat berdiri, duduk, atau saat berbaring, dimana pun, dan kapan pun. Penjelasan ini terdapat di dalam Surat An-Nisa (4) ayat 103. 2. Surat Thaha (20) ayat 14: Innanii anallaahu laa ilaaha illaa ana fa'budnii wa aqimiṣ-ṣalaata liżikrii. Artinya: Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. 3. Surat An-Nisa (4) ayat 103: Fa iżaa qaḍaitumuṣ-ṣalaata fażkurullaaha qiyaamaw wa qu'ụdaw wa 'alaa junụbikum, fa iżaṭma`nantum fa aqiimuṣ-ṣalaah, innaṣ-ṣalaata kaanat 'alal-mu`miniina kitaabam mauqụtaa. Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. 4. Apa manfaat seseorang terkoneksi dengan Allah? Pertama, dia akan selalu terjaga dari perbuatan buruk dalam situasi apapun. Contoh: Saat kita ingin minum. Kalau kita terkoneksi dengan Allah, maka kita tidak akan menyentuh minuman yang tidak disukai oleh Allah. Yang tidak disukai oleh Allah itu ada 2, yang haram dan yang halal tetapi tidak tayib. Hal ini terdapat di dalam surat Al-Baqarah ayat 168. Contoh: Durian itu makanan yang halal, tetapi tidak tayib bagi orang tertentu. Kalau kita lakukan pola ini, maka semua orang akan sehat. 5. Surat Al-Baqarah ayat 168: Yaa ayyuhan-naasu kulụ mimmaa fil-arḍi ḥalaalan ṭayyibaw wa laa tattabi'ụ khuṭuwaatisy-syaiṭaan, innahụ lakum 'aduwwum mubiin. Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik (tayib) dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu. 6. Kenapa di masjid suka ada orang yang tertukar sendalnya? Kenapa ada orang yang mengambil kotak infak? Jawabannya simpel, karena mereka tidak ingat Allah. Kalau kita ingat Allah maka lisan kita tidak akan pernah berkata yang kotor. Karena kita tahu saat kita berkata-kata, Allah akan mendengar. Oleh karena itu orang yang yakin dengan Allah, maka dia akan menjaga lisannya. Yakin terhadap Allah, walaupun belum mampu melihatnya, ini disebut dengan iman. Hal ini terdapat di dalam surat Al-Baqarah ayat 3. 7. Surat Al-Baqarah ayat 3: Allażiina yu`minụna bil-gaibi wa yuqiimụnaṣ-ṣalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiqụn. Artinya: (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. 8. Hal yang menarik semua penjelasan fungsi dari bagian tubuh kita di dalam Al-Qur’an selalu dibuka dengan kata iman. Contoh: Tentang lisan, terdapat dalam surat Al-Hujurat (49) ayat 11. Jadi imannya dulu baru lisannya: “Hai orang-orang yang beriman dan tahu bahwa lisannya akan dihisab, maka jangan merendahkan orang lain dengan lisanmu.” Jangan sakiti orang lain dengan lisan kita. Jadi sepanjang kita menjadi muslim, dan yakin dengan Allah, maka keyakinan itu dipancarkan dengan kebaikan. Jadi kalau ada orang beriman yang tidak ada motivasi untuk berbuat baik, maka dipertanyakan keimanannya. Makanya setiap ada kata iman, setelahnya pasti ada amal baik. Iman itu pasangannya amal sholeh. Laki-laki dan perempuan yang beriman, pasti punya motivasi untuk berbuat baik. Saat kita berkomitmen beriman, berarti kita ingin menjadi pribadi yang baik. 9. Surat Al-Hujurat (49) ayat 11: Yaa ayyuhallażiina aamanụ laa yaskhar qaumum ming qaumin 'asaa ay yakụnụ khairam min-hum wa laa nisaa`um min nisaa`in 'asaa ay yakunna khairam min-hunn, wa laa talmizuu anfusakum wa laa tanaabazụ bil-alqaab, bi`sa lismul-fusụqu ba'dal-iimaan, wa mal lam yatub fa ulaa`ika humuẓ-ẓaalimụn. Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. 10. Surat Al-Baqarah ayat 143:………, wa maa kaanallaahu liyuḍii'a iimaanakum, innallaaha bin-naasi lara`ụfur raḥiim. Artinya: ……….. dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. 11. Pertama, satu-satunya ibadah di dalam Al-Qur‘an yang disebut dengan kata iman itu hanya sholat. Hal ini terdapat di ujung surat Al-Baqarah ayat 143: Allah tidak akan pernah menyianyiakan sholatmu yang engkau kerjakan sebagai pembuktian imanmu. Satu-satunya amal yang disebut dengan iman dalam Al-Qur’an itu cuma sholat. Kedua, jika kita tersambung kuat dengan Allah, maka bagian pancaran kedua yang Allah berikan adalah memberikan akses kemudahan kepada semua lapis kehidupan yang kita jalani. Dengan lisan, kita mengatakan bahwa Allah yang punya semuanya. Tetapi ketika kita mengalami suatu kesulitan dalam hidup, kenapa tidak kita tautkan dengan Allah? Bahasa sederhananya seperti ini: Kita yakin yang punya semuanya itu Allah, Kita yakin yang bisa menyelesaikan semua masalah itu Allah. Tetapi kenapa perilaku kita justru menjauh dari Allah? Yang paling aneh, saat kita susah baru minta sama Allah. Sementara setiap hari Allah “miss call” kita 5X dalam sehari. Kita dikasih 114 surat untuk dibaca. Tetapi kenapa surat dari Allah tidak pernah dibaca? Padahal itu adalah solusi hidup kita. 12. Surat At-Takwir (81) ayat 26: Fa aina taż-habụn. Artinya: Maka ke manakah kamu akan pergi? 13. Allah bertanya kepada kita dalam Surat At-Takwir (81) ayat 26: Sebenarnya kamu itu mau kemana? Kita tahu bahwa Allah adalah tuhan yang akan memberikan solusi. Tetapi kenapa kita jauh dari Allah? Kita tahu bahwa hal yang baik itu harus dikerjakan, tetapi kita melanggarnya. Kita tahu yang buruk itu harus ditinggalkan, tetapi kenapa masih kita kerjakan? Kita ini sebenarnya mau kemana? Jika seseorang terkoneksi dengan cukup baik kepada Allah, maka jaminan yang Allah berikan adalah akan dibukakan kemudahan dalam hidupnya. 14. Surat Al-Baqarah ayat 2-3: (2) żaalikal-kitaabu laa raiba fiih, hudal lil-muttaqiin. (3) Allażiina yu`minụna bil-gaibi wa yuqiimụnaṣ-ṣalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiqụn. Artinya: (2) Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (3) (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. 15. Perilaku kita yang membuka akses kepada Allah untuk mendapatkan solusi itu disebut dengan takwa. Diantara segmennya ada ibadah ritual, Di antara ibadah pokoknya adalah sholat. Kalimat takwa yang pertama kali disebutkan dalam Al-Qur’an itu sandingannya dengan iman dan sholat. Hal ini terdapat di dalam surat Al-Baqarah ayat 2-3. Menambah itu bisa kuantitas dan kualitas. Kalau kita rajin meningkatkan sholat dengan kualitas artinya tambah khusyuk sholatnya, tetapi tidak menambah jumlah bilangan rakaat sholatnya. Contoh: Sholat subuh tetap 2 rakaat, tetapi cara menunaikannya dengan lebih menikmati sholatnya. Kalau dari segi kuantitas itu menambah sholat fardhu dengan sholat sunnah. Contoh: Sholat dzuhur ditambah dengan sholat sunnah. Semakin hal ini ditingkatkan, maka kita sedang meningkatkan takwa. Apa konsekuensi yang diraih ketika seseorang meningkatkan takwa? Salah satunya ada di dalam surat Talaq (65) di akhir ayat 2 dan di awal ayat 3. 16. Surat Talaq (65) ayat 2-3: (2) …… wa may yattaqillaaha yaj'al lahụ makhrajaa. (3) Wa yarzuq-hu min ḥaiṡu laa yaḥtasib………… (3) Artinya: (2) ………. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (3) Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan koreksi jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fiikum.

Terima kasih musawarah, kami yang jauh jadi bisa mendaptkan ilmu dari ust Adi😢

Assalamualaikum, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT amiin ya Allah

smga kta dn ketruann kta bs mnjd Taqwa amin....

❤❤❤❤❤

❤❤❤❤❤❤

❤❤❤

❤❤❤❤

❤❤❤❤❤❤❤

❤❤❤❤❤❤❤❤❤

❤❤

❤

Assalamualaikum ustadzku dan semua saudara ku dimana saja berada salam sholawat.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Waalaikumsalam Wrwb. UAH dan Musawarah Alhamdulillah kajian Ilmunya Tabarakallah Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

MashaAllah yaa Shaykh terimakasih jazakallahu khayr

Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar. La haula wa la quwwata illa billah. Allahumma sholli'ala Muhammad wa'ala Ali Muhammad💎 #AllEyesOnRafah #RafahGazaHungry #PalestinSuffering #StopGenocideFreePalestin🇵🇸 #CeaseFireNow Hasbunallah wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'man nasir. La haula wa la quwwata illa billah🍉

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤