Moral Tanpa Agama Apa Mungkin?

  Рет қаралды 62,870

Cania Citta

Cania Citta

Күн бұрын

Episode perdana rubrik Little Wisdom membahas gimana gue memandang dan membangun moral, etika, dan etiket.
Join membership untuk dapetin akses ke rekaman KZfaq LIVE dan kelas Zoom, ikut sesi mentoring, plus masuk Grup Discord eksklusif!
Link daftar membership:
/ @cania_citta
Also, let's stay connected!
/ caniacitta
/ caniacitta
/ cania_citta
00:00-00:41 Moral vs Agama
00:42-01:46 Moral Bukan Cuma Cerita Agama
01:47-02:17 Ada Moral Tanpa Agama Gak, Sih?
02:18-03:38 Konsep Well-Being
03:39-04:37 Well-Being & Studi Neurosains
04:38-06:26 Studi Kasus
06:27-07:01 Moral Lebih Dari Sekadar Larangan
07:02-08:31 Moral Itu Bukan Ikut-ikutan
08:32-10:14 Beda Situasi, Beda Pendekatan
10:15-11:40 Moralitas dari daftar DOs and DON'Ts
11:41-14:03 Pikir Dulu, Baru Bertindak!
14:04-15:22 Taat Aturan vs Bermoral
15:23-17:27 Bermoral Harus Cerdas
17:28-18:10 Penutup

Пікірлер: 1 900
@NalarVisual
@NalarVisual Ай бұрын
Guys bisa video ini makin dilirik, bantu like komen2 atau di share ke temen2. Biar mereka minimal bisa bermoral lebih baik, bukan cuma taat aturan.
@erickodias5501
@erickodias5501 Ай бұрын
gileeee berani banget bahas "sensitif" beginian, dari dulu sudah mbatin di otak mau ngomong begini tapi ga berani klo di media,, beraninya hanya off the camera. Well done terima kasih sudah diwakilkan kak Cania!! semoga banyak yg nonton dan banyak yg bisa "sadar" bahwa selama ini mereka,,, wellll😅
@abdulwhatever2912
@abdulwhatever2912 Ай бұрын
Bentar lagi banyak gerakan ateisme di Indonesia. Gpp kok silahkan saja. Tapi jangan lupa negara kita penganut pancasila. Jadi semua orang wajib dan harus punya agama.
@sholehsetiaji79
@sholehsetiaji79 Ай бұрын
Di forum debat-debat kepercayaan manapun, lawan debat yang paling mudah ditackle ya orang ateis atau agnostik. Itu aja sih. Sok aja cari, mau di forum debat formal maupun di speech corner.
@taurenchieftain3328
@taurenchieftain3328 Ай бұрын
@@abdulwhatever2912 wajib gitu? bukannya berhak ya?
@tigaassa4846
@tigaassa4846 Ай бұрын
​@@abdulwhatever2912 dimana dikatakan. wajib?
@user-rt8jr5qo5e
@user-rt8jr5qo5e 28 күн бұрын
​@@abdulwhatever2912Sila pertama itu percaya kepada Tuhan YME, bukan harus punya agama, Pancasila kan falsafah/pandangan, bukan UU.
@wolfshield2499
@wolfshield2499 11 күн бұрын
Gua suka nih 4:54. Klo moral yg berbasis agama/ ajaran/ ideologi doang yg dipake jd acuan, bayangin aja si orang itu bisa ngerasa amat bersalah nglakuin hal yg ngelanggar ajaran nya, padahal gak ngerugiin siapa2 di sekitar tapi sebaliknya, si orang itu bisa ngelakuin hal yg merugikan orang2 sekitar karna manut sama ajaran nya tanpa merasa bersalah.
@nevelig
@nevelig Ай бұрын
Kuncinya jangan sampek merusak well-being diri sendiri dan orang lain. Flexibility is indeed needed.
@mb7721
@mb7721 25 күн бұрын
Well-being orang lain!!!, orang lainnya itu seberapa banyak apakah seluruh orang didunia ini, 75% orang didunia ini, 50% atau boleh 25% well-being orang lain didunia ini?
@amaziakristanto2301
@amaziakristanto2301 Ай бұрын
Saran cania,kalau seseorang belum menyadari kalau dirinya adalah homo Sapiens,susah seseorang untuk menerima argumen anda
@gofilintanmbihu5427
@gofilintanmbihu5427 Ай бұрын
Great comment 🤣
@forid265
@forid265 Ай бұрын
Orang Yang percaya semua serba Bim salahim di depan mata 😊 tanpa ada prosesnya Terimakasih - @amaziakristanto2301
@user-dh5zn9ky5e
@user-dh5zn9ky5e Ай бұрын
yap wkwk
@alfdiinternet2486
@alfdiinternet2486 Ай бұрын
Gak perlu bang menyadari moral yg sifatnya ambigu saja udh bisa paham dan ngeh apakah kita bisa bermoral tanpa agama
@mujib6623
@mujib6623 Ай бұрын
100% valid (menurut gw pribadi), soalnya pernah di posisi itu
@BucePelleng-vn2ny
@BucePelleng-vn2ny Ай бұрын
Bermoral tanpa agama itu lebih moralis sejati... Karna moral agama adalah berpamrih agamawi...
@yaiay2134
@yaiay2134 23 күн бұрын
Maksudnya?
@sol9742
@sol9742 23 күн бұрын
@@yaiay2134 Maksudnya adalah bermoral tanpa agama itu memang berdasarkan nilai2 moral itu sendiri. Sementara moral agama itu untuk berharap suatu imbalan, misalnya surga atau berkat, tetapi bukan karena nilai moral itu sendiri.
@yaiay2134
@yaiay2134 23 күн бұрын
@@sol9742 setauku imbalan itu bebas nilai, kalo di agama mungkin ya masuk surga, kalo "murni" Moral, ya imbalan nya sesuai harapan masing-masing, abstrak tergantung keinginan pihak pelaksana moral tersebut Kan bisa aja orang beragama melaksanakan moralnya tanpa mengharap imbalan Normalnya, kita melakukan sesuatu karena pengen sesuatu sih, kebetulan "sesuatu" Yang ditawarkan agama sedikit spesifik aja 😅
@hadinugroho1059
@hadinugroho1059 23 күн бұрын
Skrg gini...elu emang bermoral supaya apa klo bkn supaya dapet pahala...supaya lu dibilang sbg orang baik ama orang lain kan...lha itu pamrih juga bukan...atau supaya lu diterima di lingkungan lu dan tdk dimusuhin ama mrk...lha sama aja dul...itu pamrih juga namanya...
@namatidakbolehempty
@namatidakbolehempty 21 күн бұрын
Semua moral itu berpamrih dul 😂
@BedaGenre
@BedaGenre Ай бұрын
Makasih Cania. Mari cerahkan masyarakat Indonesia!!! 🥳
@abureyhan8108
@abureyhan8108 9 күн бұрын
Moral adalah sebagian kecil dari Akhlak. Orang yang berakhlak sudah pasti bermoral, tapi orang yang bermoral belum tentu berakhlak.
@ArdaDilah
@ArdaDilah Ай бұрын
Jadi tertarik gatel pengen komen deh hehe. Di kepercayan yang Saya yakini, 1. menepati janji itu adalah harus, maka datang tepat waktu adalah yang yang diharuskan karena menepati janji 2. menasihati orang lain itu ada tata caranya, diantaranya (a) disampaikan 4 mata, bukan di depan umum (b) menyampaikannya dengan cara yang lembut (bahkan firaun saja dinasihati dengan cara lembut) 3. kenapa nurut gak makan "ikan" padahal gak ada dampaknya? karena di larang oleh kepercayaan saya yang saya sakini sumbernya berasal dari yang Maha Kuasa dan saya yakin ada hikmah dibalik itu yang tidak bisa dicerna oleh kapasitas otak manusia. ini sudah ranah perdebatan baru sih, skip hehe 4. terkait pertanyaan baik buruk setiap orang berbeda, makanya di kepercayaan saya terdapat 1 sumber yang bisa dijadikan kesepakatan bersama. namun, banyak orang yang hanya mengenal isi dari sumber itu sebatas kulitnya, tidak mendalami. 5. jangan sekadar taat dan patuh. Setuju. di sumber bacaan kepercayaan saya disebutkan banyak sekali terkait berpikir dan merenungi alam sekitar (termasuk manusia). di sana juga disebutkan detail bahwa jika ada kondisi2 tertentu, ada kebolehan untuk melakukan hal dilarang misal kasus makan "ikan" itu boleh ketika tidak ada makanan selain itu dan jika tidak makan "ikan" itu kita akan mati. fleksibilitas2 ini banyak sekali terjadi di banyak hal dan sudah dibahas oleh banyak orang. namun, kebanyakan kita tidak mengetahui hal2 detail itu. memang, sayangnya skrg banyak sekali yang mengaku percaya dengan ajaran kepercayaan ini, namun perilakunya tidak menunjukkan yang diajarkan disana padahal sudah jelas bahwa dalam kepercayaan ini yang juga sangat penting adalah akhlak / perilaku. jika kita mencontoh dengan detail perilaku mulia dari sosok utusan yang membawa kepercayaan ini, pasti pandangan terhadap kepercayaan ini akan menjadi lebih positif lagi. Kesimpulan, Saya masih lebih memilih mendalami "moral" apa yang dimaksud oleh aturan dalam kepercayaan Saya dibandingkan dengan mencari aturan sendiri atau bersumber dari sains skrg yang masih dalam tahap perkembangan menuju kesempurnaan.
@muhammadhasandaengsultan97
@muhammadhasandaengsultan97 Ай бұрын
Contoh yang s selalu cania berikan terhadap orang beragama itu ciri khasnya adalah villain bajingan😂
@MrYobatganteng
@MrYobatganteng Ай бұрын
Setuju (Y)
@MrYobatganteng
@MrYobatganteng Ай бұрын
sebagai referensi tambahan dalam berfikir, coba kita balik lagi ke kasus2 Negara2 yang memang notabene "tidak beragama" apakah serta merta point Aman, makmur, maju di negara tersebut menjadi pertimbangan atas jawaban bahwa "Manusia tanpa agama juga bisa bermoral?" tentu bisa saja atas sistem yang telah trbentuk dari orang tua dan leluhurnya. Tapi apakah di negara tersebut tidak ada masalah lain? contoh masalah keluarga, masalah kejiwaan, dan yang lebih kecil lainnya yang mungkin dampaknya tidak mengindikasikan indikator general suatu negara. Yang pasti negara yang tidak beragama belum tentu baik untuk seluruh aspek kehidupan, dan agama yang beragama pun belum tentu diterima oleh pemikiran sebagian orang "jika" aspek kehidupannya selalu dinamis. . Maka dari itu, lalu panduan apa yang dapat kita ambil ketika misalnya tata kelola negara dan sistem yang dibangun melalui hati nurani itu tidak ada jawabannya? Apakah kita harus bertindak jahat/Baik dulu lalu kita akan mengerti bagaimana dampaknya? . Tuhan sudah memberikan kitab Agama sudah lebih jauh dari itu bahkan menuntun kita utk selalu pada koridor Do's nya tanpa melakukan Dont's nya untuk tau lebih dulu. . Jadi ibarat gampangnya , agama itu adalah "Rem" dan "Panduan" ketika kita sebagai manusia terlahir bahkan tanpa jika hidup disebuah ekosistem yang sudah terbentuk. . Dari mana manusia belajar tentang moral? etika? adaba? baik dan jahat? apa yang bisa mengontrol hawa nafsu, emosi dll. apakah serta merta hati nurani ? atau hanya karena belajar atas pengalaman pribadi ? Sejatinya agama sudah lahir ribuan tahun lalu diturunkan secara lengkap tentang bagaimana kita bersikap ketika kita bersama orang lain berdampingan, bahkan saat kita sedang "sendirian" . . Nah skrg tinggal kita cari, agama mana yang ajarannya sudah sangat kompleks bisa diterapkan di berbagai jaman. Ketika ada ajaran yang tidak sesuai dengan hati nurani, Carilah sebabnya, apa dampak menurut perspektif nya. Jika belum menerima bisa jadi bukan ajarannya yang salah, melainkan nurani kita lah yang sudah terlanjur terbentuk dari informasi dan lingkungan dimana kita tumbuh. . At the end point selalu "Pelajari agama bukan dari siapa manusianya, tapi kitab dan riwayat yang diturunkan-Nya" dan tambahan "Carilah guru agama yang benar, karena ribuan tahun lalu bahkan Nabi sudah memprediksikan akan banyaknya fitnah berbalut agama"
@lansferdinand6757
@lansferdinand6757 Ай бұрын
Lu ga nangkep poin nya, panjang lebar ga ada isinya. Moral itu hal paling basic yg ga perlu di pelajari melalui manual book like kitab suci. Karena moral itu praktek sosial hubungan timbal balik yg sifatnya universal. Ajaran dalam agama itu standar ganda dan tidak universal karena agama lebih menekankan kepentingan aturan kelompok, maka dari itu dalam prakteknya ajaran agama itu tidak berbanding lurus dengan kepentingan umum. Maka tak jarang kita melihat konflik antar umat beragama, yg bahkan konflik itu bisa terjadi di dalam internal kalian sendiri. Itu sungguh konyol.
@MrYobatganteng
@MrYobatganteng Ай бұрын
@@lansferdinand6757 Kalau anda bisa berfikir moral bisa berdiri sendiri tanpa adanya agama, brrti anda harus bisa meyakinkan bahwa orang yang lahir pertama didunia itu tidak beragama.. sesuatu yang sudah tercipta saat ini sebagai sistem bukan berarti menjadi menghilangkan esensi leluhurnya, Karena sejatinya agnostic dan atheis itu ada , bukan karena agama itu lahir belaakangan, justru karena mereka memahami agama dengan cara yg salah, yaitu "menuhankan" Science sedangkan ilmu pengetahuan sndiri itu terbatas ruang dan waktu.
@bangbill
@bangbill Ай бұрын
Amal ibadah terbaik selama bulan puasa, mendengarkan tausiah Cania. Itu sebaik-baik MORAL ! asik dah...
@adamms9817
@adamms9817 Ай бұрын
Gw lumayan tertampar oleh video Cania yg ini sih (which I am grateful for)... by MY personal standards, ini video yg substansinya TERBAIK TERBAIK TERBAIK lah by far... Cania. (Pengen naroh emoji macem2 takut merusak algoritma video ini) Gw cm ada satu saran aja, Can: Utk video2 yg substance-nya "heavy" dan durasinya "lumayan" utk ukuran "little" wisdom gini-mgkin di bbrp titik transisi bs diselipkan "intermezo" or anything ringan yg menghibur (even diluar topik sm sekali), utk transisi aja EVEN for like just a few seconds... considering time span kita skrg cenderung memendek (no thanks to tiktok dkk), jd kadang bru lewat tiga menit aja udah BOSENNN dluan anjirrr, apalagi dengerin "khotbah" yg heavy gini. Untung sih suara lo enak, muka juga enak hehehe, jd msih lumayan bs mengatasi itu-anyway... intinya itu sih, sisipin intermezo ringan di titik2 transisi, biar yg nonton bs ktawa bentar atau tarik nafas bentar something like that lah, wkwkwkwk. Klo mau cth refrence, coba cek2 video monologue-nya Jimmy Kimmel (LIVE) deh, kadang di monologue yg panjang bgt dia suka sisipin hal2 kayak yg gw mksud gtu, atau ala "a moment of zen"-nya THE DAILY SHOW, atau transisi "AND NOW THIS"-nya John Oliver di "Last Week Tonight" -yg sejenis gtu2 lah. That's it, that's all Cania. Thank u thank u thank u for this *LITTLE* wisdom... I LEARNED. (Keep them coming yah)
@cania_citta
@cania_citta Ай бұрын
Haiii! Makasih banyak udah berkenan nonton dan I'm glad you find this video "terbaik" substansinya🥰 Makasih juga buat masukan2nya yaa, nanti dicoba di video lainnya dicari cara biar gak bosen/zone out karena cognitive load yang lumayan berat di sepanjang video~
@Pupuzela
@Pupuzela Ай бұрын
Ga sekalian screen video displit sama loncat-loncat Minecraft?
@ThatDruidDude
@ThatDruidDude Ай бұрын
​@@PupuzelaBneer juga sih, konten2 yang kemasannya upbeat, atau editannya professional, atau ada komedi itu lebih mudah dicerna, jadi menjangkau lebih banyak orang. Tapi tetep tiap orang punya gayanya sendiri ga bisa dipaksain hehe
@rafaelsinjunathawulangsih2437
@rafaelsinjunathawulangsih2437 Ай бұрын
Jujur, aku cukup nyaman dengan format yg sekarang sih. Tapi itu aku pribadi, seseorang yg hampir gk pernah nonton short video dengan tujuan mendapat ilmu, tapi kalau ternyata dapet ya syukur.
@Athifaaisha
@Athifaaisha Ай бұрын
Tidak ada tolok ukur pasti ttg standar moral yg baik ataupun buruk, terdapat keberagaman dalam menentukannya, hadirnya sebuah aliran kepercayaan adalah salah satu upaya atau solusi atas keberagaman dan keterbatasan manusia dalam mnntukan sikap moral atau nurani, Yg seharusnya tidak semua bs mjd sebuah patokan baku yg dgunakan secara terus mnerus, di situasi dan keberagaman variabel yg berubah2. Jd mnrut saya indikator konkret ttg baik dan buruk adalah kemampuan adaptasi dalam mengolah kesinambungan antara moral , akal dan nurani dalam mnntukan sikap dan perbuatan.
@frankosdb3517
@frankosdb3517 Ай бұрын
"Bingung" itu baik, karena memberikan ruang bagi landasan moral untuk terus berkembang dan diperdalam... Moralitas seharusnya berbanding lurus dengan semakin luasnya pengetahuan manusia. Maka jangan pernah membatasi kemungkinan untuk koreksi positif terhadap setiap landasan moral. 😊😊😊😊😊
@landak136
@landak136 Ай бұрын
Jadi inget orang2 terdekat gw (istri, temen dll) yg melakukan sesuatu yg "why", terus pas ditegur alasannya enak banget: "emang gak boleh???" Tapi pas ada kondisi (biasanya darurat) yg butuh keringanan aturan, mereka keukeuh gak mau langgar, umumnya karena takut sama "otoritas". "Semuanya boleh, tapi gak berarti semuanya berguna. Segala sesuatu boleh, tapi kan gak lantas segala sesuatu pasti membangun!" (St. Paulus)
@KLov77
@KLov77 Ай бұрын
"Semuanya boleh, tapi gak berarti semuanya berguna. Segala sesuatu boleh, tapi kan gak lantas segala sesuatu pasti membangun!" So slavery is ok then?
@temani_tante_sini
@temani_tante_sini Ай бұрын
​@@KLov77kok ditanya lg? Kan pernyataan itu sudah menjawab pertanyaan anda
@pencintahewan234
@pencintahewan234 Ай бұрын
@@KLov77 ini anda bertanya dalam konteks apa dulu? kalo konteks agama ya jawabannya tidak apalagi kalo dikaitkan dengan Paulus yang dikutip barusan.
@pencintahewan234
@pencintahewan234 Ай бұрын
itu karena landasan moralitas mereka didasarkan pada subjektivitas bukan objektivitas.
@marieregal1899
@marieregal1899 Ай бұрын
Kesalahan leluhur negara sang pendiri bangsa ini adalah terlalu menshowoff agama di ranah publik. Giliran crash di publik langsung cosplay jadi si paling tersakiti dan terzolimi😑playvictim sekali. Padahal cuma mau menang sendiri ppfftr. Atleast kalo mau adem mah dimulai dari sekolah udah di didik kalo agama itu ranahnya privasi. Contoh ada singapura yang HAMPIR SEMUA sekolahan mereka meniadakan agama di mata pelajaran mereka. Karena mereka tau agama itu ranah private dan kalo dipaksa rilis di publik akan memecah belah bangsa mereka. Jadilah negara maju karena ya gak perlu repot ngurusin agama warganya
@MDonny-mh4ut
@MDonny-mh4ut Күн бұрын
Jadi inget omongan om gue mbak, Bahwa saya boleh melakukan hal baik tanpa perlu menghadap langit, bila, saya melakukan kebaikan demi pahala masuk surga, itu artinya kemanusiaan saya bohong alias palsu 😅 Btw, tersinggung itu karena menerima, bukan memberi wkwk 🎉
@ExTheo114
@ExTheo114 Ай бұрын
Surga dan neraka atau punish and reward agama-agama tradisional sudah tidak lagi relevan membimbing moral manusia di jaman modern ini. Beragama saat ini bukan jaminan seseorang itu bermoral. Justru karena beragama, seseorang bisa menyelewengkan tafsir dlm agama secara berbeda-beda sebagai pembenaran perilaku yang sebenarnya memiliki dampak yang lebih merugikan khalayak umum. Sudah saatnya manusia membuat agama dengan tuhan yang baru. Tuhan yang lebih bisa diterima secara lebih universal.
@arusirham3761
@arusirham3761 Ай бұрын
Sepakat, kecuali pernyataan terakhir. "Tuhan" itu tdk perlu sama sekali.
@bertrandvalerio
@bertrandvalerio Ай бұрын
Menjawab pertanyaan bu dosen di 12:02, menurut saya perbedaan saya (penganut kepercayaan tertentu) dengan orang yang tidak menganut kerpecayaan tertentu, ada 2 yaitu: 1. Pandangan terhadap sesama manusia. Berbeda pandangan menghasilkan perbedaan perilaku. Sehingga membuat "cara" saya berinteraksi dengan sesama manusia lain berbeda dengan orang yang tidak menganut kepercayaan. Di sini konteksnya kita sama-sama ingin mencapai kebaikan, tapi metode yang kita pakai berbeda dan output yang dihasilkan sama. 2. Pandangan terhadap Tuhan. Saya pastinya mempercayai hubungan dengan Tuhan, tapi orang yang tidak memiliki kepercayaan belum tentu. Saya memiliki hubungan vertikal ke atas, sedangkan orang yang tidak memiliki kepercayaan belum tentu. Jadi yang membedakan hanya cara dan hubungan vertikal. Kalo 'cara' selama outputnya sama sih sepertinya oke oke aja, tapi masih bisa didiskusikan. Tapi kalo hubungan vertikal ini hanya bisa saya yang merasakan, maka sifatnya sangat privat. Oleh sebab itu, orang bisa dinilai dari perilaku mereka. Sebaiknya kita melihat orang 'bermoral' atau tidaknya dari output yang dihasilkan, pisahkan moral dengan agamanya. Agama sifatnya masing-masing, tapi moral seseorang masih bisa kita diskusikan. Terima kasih bu dosen atas pertanyaannnya. Kalo boleh request pembahasan mengenai Gender dan Keadilan.
@cania_citta
@cania_citta Ай бұрын
Makasiih udah berkenan nonton dan berbagi pandangannya di sini🙂🙏🏻 usul topiknya ditampung dulu yaa!
@bertrandvalerio
@bertrandvalerio Ай бұрын
@@cania_citta sama kalo boleh tambahan, di pembahasan berikutnya kalo boleh bu dosen kasih pertanyaan atau pr kyk gini lagi, supaya melatih berpikir dan melatih menyampaikan pendapat, soalnya aku terbantu banget sama pertanyaan2 di pembahasan sebelumnya hehe
@arusirham3761
@arusirham3761 Ай бұрын
​@@cania_cittacie d panggil bu dosen 😂
@wisnuharyoyudhanto
@wisnuharyoyudhanto Ай бұрын
Bukan mungkin lagi, tapi BANYAK. kalo anda tinggal di luar seperti Jepang, Singapura dll, orang2 disana lbh respek, lebih taat hukum, lebih punya disiplin, akal sehat & moral. Ketimbang di negara konoha. Jenggotan tapi korupsi. Jilbab tapi pecun dst dll dsb.
@draclie
@draclie Ай бұрын
lebih gampang bundir juga, lebih gampang males nikah dan lebih gampang males punya anak, jangan lupa, lebih gampang memberi dukungan ke LGBT juga hehehe, tapi gpp juga sih ,cepet punah lebih cepet ketemu sm my one & only Allah, Aku bersyukur juga upaya waktu di Dunia ini bisa di Speed up hehehehehehe
@ChristianUtama
@ChristianUtama Ай бұрын
​@@dracliedia bundir tidak merugikan wellbeing orang lain, gak kayak yang bundir meledak, merugikan wellbeing jemaat yang lagi gereja. Yang matinya karena menyerang kantor polisi menurunkan wellbeing polisi dan dirinya, itu yang bermoral baik dan diberi pahala sama your one and only?
@rambomarketing1353
@rambomarketing1353 Ай бұрын
@@dracliegak ada yg merugikan org lain. Males nikah emang bikin loe jadi mati? Ajaran loe yg lbh banyak merugikan org lain. Nutup warung pas puasa itu nyusahin org lain. Bikin aturan jilbab itu nyusahin org lain. Ya tapi wajar sih, jadinya penganutnya kyk loe semua. Jenggotan. Sangean. Tukang tipu. Munafik.
@exFreethinker.
@exFreethinker. Ай бұрын
@@draclie subahenoloh😱😱😱💣💣💣💥💥
@meela6739
@meela6739 Ай бұрын
​@@ChristianUtama'Bundir g ngerugiin elo????' penulisny Christian .... Hmmmm cucok lah .... Tau istilah 'Kamikaze?, cari jg noh brita org bule pke bom bunuh diri ..... Buanyaaaaakkkkkkkk ....
@darmasjarif9166
@darmasjarif9166 9 күн бұрын
Setuju mba bahwa moral adalah merupakan SOP, moral menurut neuroscience adalah 'aturan' intersubyektif yg berlaku dalam suatu kelompok, kegiatan, komunitas, agama dll. Melanggar aturan bisa dikatakan 'tidak bermoral' dalam kelompok tsb walaupun mungkin tidak masalah bagi kelompok lain....jadi moral sifatnya tidak 'universal'. Tidak mengkritik moral kelompok lain merupakan tindakan bertata-krama yg menurut neuroscience merupakan tindakan untuk membangun kerja-sama.
@anissawulandarisriyono1044
@anissawulandarisriyono1044 Ай бұрын
Tanpa kesadaran/menyadari "Spiritualitasnya", manusia hanyalah hewan-hewan yang bertingkah polah eksklusif di kehidupan ini. "Beragama belum tentu memiliki (mensifati) kesadaran Spiritual" "Orang spiritual sudah pasti bermoral" 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
@heavenlyjoyy
@heavenlyjoyy Ай бұрын
Etika etiket moral nurani hati kecil, sebenernya secara sadar manusia biasanya tau itu akan berdampak baik ato buruk,tapi keputusan awal lah yg berdampak pada situasi selanjutnya.
@deathcador
@deathcador Ай бұрын
Moralitas itu cuma bisa ada, kalau Tuhan ada, tanpa Tuhan semua konsep moralitas yang ada disekitar kita itu cuma konstruksi sosial, bukan realitas objektif, moralitas itu ga bisa diukur ga bisa diobservasi alias ga ilmiah, jadi segala bentuk nilai tanpa adanya Tuhan dan agama itu sifatnya arbitrary. Pemikiran cinta itu metode ala tua banget, mungkin jaman2nya Carl Sagan atau maju sedikit Dawkins dan Sam Harris, lol, kuno. Kalau ga ada Tuhan, fakta kalau mencuri itu immoral itu adalah konsensus sosial bukan realitas objektif, dan konsensus ini juga berubah-ubah tergantung tempat dan waktu, dengan kata lain pencurian, pemerkosaan secara esensi tidak salah tapi disepakati oleh masyarakat sebagai perbuatan yang salah dan dikriminalkan (dihukum). Moralitas itu ada, atau jadi mungkin cuma kalau Tuhan itu ada, tanpa itu ga ada yang namanya moralitas.
@ho_lee-fuk
@ho_lee-fuk Ай бұрын
​@@deathcador💯
@edwardwibowo6788
@edwardwibowo6788 Ай бұрын
Pada dasarnya bkn otomatis, tp diajarkan oleh yg sudah terjun dalam suatu komunitas. Moralitas adalah tindakan yg disetujui/ tidak oleh suatu komunitas untuk manfaat yg lebih besar dalam bermasyarakat.
@deathcador
@deathcador Ай бұрын
@@edwardwibowo6788 jadi arbitrary dan konsensus kan, atau konstruksi sosial bukan sesuatu yang objektif. Moralitas itu yang mengatur benar dan salah, etika itu yang mengatur baik dan buruk. Sekarang kalau moralitas itu tindakan yang salah/benarnya berdasarkan persetujuan masyarakat/konsensus, kalau andaikata saya bunuh kamu untuk ambil uang atau apapun yang kamu punya itu bukan secara objektif kejahatan atau immoral tapi hal tersebut kita sepakati sebagai immoral maka dia immoral. Atau kerusahan mei tahun 98, hal itu dilihat immoral karena disepakati hal tersebut immoral tidak secara intrinsik immoral. Pembunuhan, pemerkosaan, pencurian cuma bisa immoral secara intrinsik bukan konstruksi sosial hanya dengan keberadaan Tuhan yang menciptakan fitrah manusia, benar dan salah, baik dan buruk, secara intrinsik, jadi salah benar itu bukan persetujuan masyarakat saja tapi kita juga punya didalam kita pemahaman terhadap suatu konsep kebenaran dan kebaikan dari lahir.
@revoviola3925
@revoviola3925 Ай бұрын
Materi berat dan sensitif tapi dibahasakan dengan sangat baik, terstruktur dan mudah dipahami oleh Kak Cania...
@cania_citta
@cania_citta Ай бұрын
Terima kasih apresiasinyaa🙂🙏🏻
@wahadikasti9467
@wahadikasti9467 15 күн бұрын
​muda mudi boleh sex asal sehat,,, tanpa nikah,,, hiii aneh
@cuannnnm
@cuannnnm Ай бұрын
Saya beranggapan agama itu sangat jauh dari moral, tapi tentu saja banyak ajaran agama yg di yakini bermoral. lalu apakah moral yang perlu kita sepakati? kalau saya pribadi menyebutnya sebagai hati nurani + empaty, saya akan memberikan alasan kenapa saya sebut moral yg dimaksudkan dalam agama kebanyakan itu bukan moral, karena saya sependapat dengan "taat prosedur" ini tidak jauh konsepnya seperti definisi pahala, intinya melakukan sesuatu karena itu adalah keharusan dari agamanya tentu dalam beberapa ajaran ada reward ketika melakukan mission tersebut dan untuk detail sistemnya saya tidak begitu paham, apakah mereka akan melakukan perbuatan itu jika tidak mengharapkan sesuatu dan kayakinan mereka bahwa agaran itu benar adanya dan bersifat mutlak, bahkan beberapa orang mungkin takut jika mengabaikan hal tersebut, lalu mereka cocoknya bermoral atau taat aturan/prosedur? nah dalam konteks tersebut apakah orang yg yg saya maksud adalah palsu dan karena ingin sesuatu, saya rasa tidak sesederhana itu. ada suatu istilah yg di sebut "karena biasa jadi terbiasa" dan dalam hal tersebut orang akan melakukan hal baik terhadap sesama merasa bahwa kebaikannya membahagiakan orang lain dan ada sedikit kepuasan dengan tindakan yg dilakukannya, saya menyebut mereka orang baik, walaupun menharapkan reward dll atau apapun sebutannya tapi mereka tetaplah baik, berarti hati nuraninya jalan dan pada dasarnya mereka melakukan hal tersebut karena hati nurani dan empaty mereka di tambah itu adalah anjuran dari kepercayaan yg mereka yakini, dan hal ini akan menjadi kebiasaan bahkan budaya, seperti norma yg terbentuk karena itu saya rasa masyarakat kita pada umumnya gotong royong masih mudah di jumpai terlepas apapun kepercayaan. lalu peran agama apa? peran agama saya rasa cukup penting, jika saya boleh katakan itu adalah hierarki tertinggi aturan sejauh pandangan mereka dan itu bersifat absolut sebagai pengganti tuhan, bahkan dalam satu wilayah adat daerah harus salah satu kepercayaan yg menjadi mayoritas karena dengan begitu bisa mengontrol setengah dari mereka tersebut, karena manusia walaupun bebas sejatinya perlu di pimpin dan memimpin dan sesuatu yg sedikit otoriter, jika populernya moral adalah aturan agama itu bisa saja walaupun saya tidak setuju, tapi bukan itu poinya silakan berpendapat dan memberikan kesimpulan akhir sendiri, mungkin terdengar kejam tapi saya rasa org yang menganggap moral adalah agama hanyalah orang yg berbuat karena mengharapkan sesuatu dan apakah bisa di sebut dengan tidak ikhlas, itu sama saja dengan ada udang di balik batu. dan seperti yg saya katakan walaupun begitu bagi org yg mengikuti nurani dan empaty itu adalah orang baik yg tulus sama halnya org yg mengharapkan sesuatu tapi melakukannya karena kebiasaan karena sudah biasa, boleh juga di sebut budaya, kita melihat orang jatuh dari motor pasti reflex pengen nolongin atau seengaknya membantu berdiri, menganggat motor atau membopong orang tersebut kepinggir jalan. jadi menurut saya moral itu bahkan sangat tidak perlu didapatkan dari agama, jika itu aturannya itu juga bisa tergantung persepsi setiap orang dimana mana setiap kebudayaan tindakan bermoral dan tidak itu berbeda beda begitu juga standar moral setiap orang, mari kita sepakati mengeri well-being di video, nah jika definisinya suatu tindakan bermoral itu adalah merugikan orang lain dan diri sendiri berarti agama sudah gagal sebagai acuan moral, banyak aturan yg merugikan pemeluk agama lainnya kok dan sebaliknya, makanya saya setuju moral itu di dapatkan dari nurani dan pemikiran logis dari diri sendiri apakah itu memang sesuai waktu dan kondisi, perbanyak literasi maka penilain anda bisa lebih sedikit bijak, jadi jika contohnya di planet tersebut warganya berisik di waktu jam istirahat (malam hari atau subuh) mengganggu well being orang lain dan semakin marah ketika di kritik walaupun alasannya masuk akal, misalnya karena memiliki bayi yg sensitif suara atau orangtua yg sakit keras. kesimpulan akhir menurut saya moral itu sama halnya seperti aturan dalam masyarakat, bukan berarti karena banyak di gaungkan tetapi yg selalu bertahan dan terus di koreksi sepanjang kebudayaan itu ada dan bisa di terima semua kalangan atau setidaknya hal tersebut yg mendekti kesepakatan bersama yg paling dekat, yang tentu saja bukan suatu yg stagnan atau yg tidak bisa diubah atau revisi karena sudah tertulis, saya percaya moral yg seperti ini akan selalu mengikuti perkembangan zaman dan beradaptasi di masyarakat yang tidak begitu terpengaruh terhadap punish and reward itu sendiri.
@andreasirawan1906
@andreasirawan1906 Ай бұрын
Bisa, yang penting berpikir rasional akal sehat dan jauhi dongeng langit...
@MuhammadDikkyFerdiansyah
@MuhammadDikkyFerdiansyah Ай бұрын
dongeng langit yang bapak maksud apa ya? mohon dijawab 🙂🙏
@tohadynn
@tohadynn Ай бұрын
​@@MuhammadDikkyFerdiansyah semua hal hal gaib yang gak rasional. kan gak mungkin juga disebutin juga semuanya.
@MuhammadDikkyFerdiansyah
@MuhammadDikkyFerdiansyah Ай бұрын
@@tohadynn Sebelum mas menjawab, saya sebetulnya sudah paham. Maksud dari pertanyaan saya diatas adalah rasa ketersinggungan saya terhadap kata "Dongeng Langit", itu maksudnya apa? Agamakan? 🙂 Kita sebagai orang yang berpendidikan, hendaknya memilih kosa kata dengan benar, jangan pakai kosa kata yang kesanya menghina agama
@MuhammadDikkyFerdiansyah
@MuhammadDikkyFerdiansyah Ай бұрын
@@cocacola7535 Tuhan itu ada, dan dia yang menciptakan kita semua, itu menurut pemikiran saya, sekarang saya tanya ke anda ya, siapa yang menciptakan kita? menurut pemikiran anda siapa? mau berdebat dengan saya, monggo silahkan kalau mau, saya layani, kalau males debat, yaudah jangan sindir kepercayaan orang lain ya 😁🙏 "han-Tu." maksud anda "Tuhan" kan, saya bukan orang yang gampang ditipu oleh kata kata yang nyeleneh sodara 😌🙏
@MuhammadDikkyFerdiansyah
@MuhammadDikkyFerdiansyah Ай бұрын
@@cocacola7535 Hah? 🤔 alam semesta tidak diciptakan maksudnya gimana? Kalau alam semesta tidak diciptakan, kita tidak mungkin ada, karena kita juga bagian dari alam semesta ini, kita punya hubungan timbal balik dengan alam 🙂
@adrianussangaola3973
@adrianussangaola3973 9 күн бұрын
Lebih bijak kalau moral dan etika dijalankan untuk mendukung kehidupan sosial beragama. Jadi agama tanpa moral adalah mati
@awaken9297
@awaken9297 13 күн бұрын
Amiin, penjabaran Cania merasuk di jiwa. makasih. Besok jumat mau saya sebarkan ke karyawan 😂
@HCh13
@HCh13 Ай бұрын
Gini Cania, mungkin sedikit melengkapi ya kl tidak mau disebut meluruskan, agar tidak terjadi pemahaman yang keliru tentang suara hati kecil/Nurani (salah benar) - akal sehat/logika - nafsu - Etika/Moral - Keyakinan atau agama dan hubungan timbal baliknya serta how to memahami dan mempraktekan agama dalam kehidupan yang mengacu pada nilai nilai kemanusian atau human value, menurut pendapat saya pribadi. Nurani - suara hati kecil ada pada diri setiap manusia dan nurani selalu bersuara ttg kebenaran dan tidak pernah salah, tapi suara nurani bisa diabaikan oleh manusia jika nafsu ambisi dan logika negatif nya lebih dominan dibanding nurani nya. Karena itu manusia bisa bertindak kejam walaupun dia tau suara hati kecil nya mengatakan tindakan nya itu salah. Nurani adalah alarm untuk mengingatkan setiap manusia akan nilai nilai kemanusiaan- kebenaran. Nurani etika moral dicerna dipahami dengan menggunakan akal logika dan pikiran kita. Kl pikiran dan akal sehat bekerja dengan baik positif maka nurani itu akan menjadi wisdom. Etika Moral itu sesuatu yang bersumber dari luar manusia, bisa dari tradisi budaya dan ajaran agama tapi didasari oleh nilai nilai kemanusiaan in general yang berlaku di satu komunitas masyarakat tertentu, karena itu ada etika moral yang universal sifatnya dan ada yang berbeda disatu tempat dgn tempat lain atau disatu ruang waktu yang berbeda, sesuai kebiasaan di masyarakat tsb. Implementasi etika moral dicerna dgn akal pikiran kita dan human value sbg standarnya. Keyakinan atau agama apapun agama nya, pada prinsipnya selalu mengajarkan tentang kebaikan etika dan moral tp agama harus dipahami ditafsirkan secara cerdas dengan akal sehat pikiran positif sebelum di implementasi dalam kehidupan sehari hari dengan selalu mendengarkan suara hati nurani dan mengutamakan nilai nilai kemanusiaan - human value. Tanpa itu, beragama bisa menjadi toxic dan kejahatan, karena orang bisa melakukan tindakan tidak berperikemanusiaan atas dasar agama dan tuhan karena agama hanya dipahami secara membuta sebatas teks yang tertulis diayat2 tanpa diberi makna dan tafsir yang sesuai/benar. Saya kasih cth yang makan Ikan atau B2 itu ya, kl sekedar mengikuti teks ayat nya secara membuta tanpa tafsir maka semua umat muslim dalam kondisi apapun tidak boleh makan B2 - haram!! Tapi ada penafsiran lain, kalo kehidupanmu terancam mati kl tidak makan sementara makanan yg tersedia hanya daging B2 itu, maka kamu boleh memakannya untuk mempertahankan hidupmu. Jika tidak kamu akan mati dan itu masuk kategori bunuh diri dan bunuh diri dilarang keras di dalam agama. Itulah penting nya tafsir ayat agama yg sesuai. Jadi kesimpulannya: Nurani - human value - logika akal sehat - etika moral dan agama pada dasarnya tidak bertentangan satu sama tp saling melengkapi. Tapi kesalahan sering terjadi ketika manusia mengabaikan nuraninya - tidak menggunakan akal sehatnya dan salah menafsirkan ajaran agama nya dgn tidak mengedepankan nilai nilai kemanusiaan. Itulah yang terjadi dalam cth cth yang kamu paparkan di content ini. Jadi hubungan timbal balik nya clear ya Cania. Anyway, disclaimer ya: aku sendiri tidak beragama tp tidak anti agama, tidak percaya tuhan dalam konteks tuhan PERSONAL spt di agama wahyu, tapi tidak atheis jg atau theis jg dan tidak agnostik jg, tapi aku mencoba mempraktekkan memahami ajaran tentang kehidupan yang berperikemanusiaan sambil terus belajar memahami ttg hakekat kehidupan/alam semesta dalam upaya mencapai kesadaran tertinggi memahami tentang kehidupan ini dan alam semesta. Jika ada pemahaman lain, monggo kita diskusikan bersama. Btw, untuk pertanyaan di menit 12 sekian detik itu, agak absurd ya pertanyaan nya :), 1. bisa hidup mengikuti pikiran sendiri 2. orang yg tidak menganut kepercayaan tertentu 3. bedanya apa? 4. indikator konkrit mengikuti kepercayaan tertentu - hidup sesuai pikiran sendiri? Jb. Tidak ada orang manusia yang hidup hanya berdasarkan - mengikuti pikiran nya sendiri, karena pikiran kita di feeding oleh informasi informasi yang berasal dari luar diri kita apapun bentuknya, mau atau tidak, suka atau tidak, terjadi by nature, untuk selanjutnya pikiran kita mengolahnya menjadi prinsip atau nilai nilai yang dianut setiap orang. Setiap orang pasti menganut keyakinan kepercayaan tertentu tanpa dibatasi bahwa kepercayaan itu harus diartikan agama tertentu ya spt yang berlaku di nkri saat ini. Karena pada dasar nya there is nothing new under the sun, semua yg ada di kolong langit ini sudah pernah terjadi dan ada secara hakekatnya. Beda nya apa? mungkin di hasil akhir output pemikirannya atau bisa jadi sama atau tidak beda jg. Indikatornya: orang yg hidup dgn pikiran sendiri - walaupun sebenar nya tidak murni dgn pikiran nya sendiri - biasarnya pemikiran lebih bebas tanpa batas sekat apapun - lebih liberal dan wawasan luas - beyond of the border of anything. Sebaliknya orang yang follow the religion, pemikiran dan hidupnya lebih terbatasi oleh nilai2 yang ada di kepercayaan atau agama nya. Lebih kaku dan terbatas memahami kehidupan dan keberanian mengeksplor kebebasan berpikir. Mungkin begitu ya kira kira jawabanya, hope that meet your expectation ya.
@cania_citta
@cania_citta Ай бұрын
"Tidak ada yg mengikuti pikiran sendiri, karena pikiran juga difeeding info dari luar" betul, selalu ada input dari luar untuk kita menghasilkan pemikiran. Maksudnya gini, sepenangkapan saya, kalo kita menganut suatu kepercayaan, kita mengikuti ajaran kepercayaan tsb sebagai acuan/panduan menjalani hidup, gituu. Nah, maksudnya mengikuti pikiran sendiri itu, gak mengikuti dos & donts dari suatu ajaran sebagai acuannya, melainkan dia pikirin sendiri mau kayak gimana dan itu bisa jadi keluar atau bahkan bertentangan dengan pakem2 dlm suatu ajaran-meskipun memang bisa juga mencakup referensi dari suatu ajaran. Nah, poin pertanyaannya memang itu.. apakah menganut suatu ajaran itu ada indikator konkretnya atau gak ngaruh apakah kita murni memakai suatu ajaran sebagai panduan hidup atau enggak utk bisa mengidentifikasikan diri sebagai penganut suatu ajaran tertentu. Dan buat aku gak masalah dua2nya, maksudnya aku sendiri gak punya kesimpulan apakah yg benar itu ada indikator begitu atau enggak dan kalo ada, indikatornya apa. Selanjutnya, soal "melengkapi", sebenarnya kalo mau disebut "meluruskan", gak masalah juga🙂 menurutku poin2 kamu ada bagusnya sebagai tambahan perspektif, tp ada juga yg kalo dalam pandanganku keliru siih. Misalnya klaim bahwa "nurani selalu bersuara tentang kebenaran" atau "agama/kepercayaan selalu mengajarkan kebaikan", premis2 ini aku ragu memang akurat/benar adanya. Betul bahwa nurani itu ada di dalam diri manusia secara instinctive, poin ini aku agak kurang tepat frameworkingnya. I stand corrected. Maksud aku, nurani yg natural itu bisa jadi gak terasah/berkembang dalam proses pertumbuhan kita ketika ruang berkembangnya tertutup krn kita diajarkan utk secara dingin (atau dengan kacamata kuda) mengikuti aturan/prosedur yg diajarkan oleh lingkungan sekitar kita🙏🏻
@HCh13
@HCh13 Ай бұрын
@@cania_citta INDIKATOR KONKRET "Maksudnya gini, sepenangkapan saya, kalo kita menganut suatu kepercayaan, kita mengikuti ajaran kepercayaan tsb sebagai acuan/panduan menjalani hidup, gituu. Nah, maksudnya mengikuti pikiran sendiri itu, gak mengikuti dos & donts dari suatu ajaran sebagai acuannya, melainkan dia pikirin sendiri mau kayak gimana dan itu bisa jadi keluar atau bahkan bertentangan dengan pakem2 dlm suatu ajaran-meskipun memang bisa juga mencakup referensi dari suatu ajaran. Nah, poin pertanyaannya memang itu.. apakah menganut suatu ajaran itu ada indikator konkretnya atau gak ngaruh apakah kita murni memakai suatu ajaran sebagai panduan hidup atau enggak utk bisa mengidentifikasikan diri sebagai penganut suatu ajaran tertentu." JB. Kalo kamu atau siapapun sudah men declare dirinya akan mengikuti suatu ajaran atau menganut suatu agama-kepercayaan tertentu konsekwensinya tentu kamu harus mengikuti prinsip prinsip ajaran2 tsb termasuk dos & donts nya sebagai acuan hidupnya. Kalo kamu ga mau terikat dengan ketentuan ketentuan tsb ya cukup jadikan saja ajaran tsb sebagai sumber inspirasi memperkaya pemikiran kamu ttg kehidupan. Jadi kamu tidak perlu mempertentangkannya atau menjadi dilema dalam diri sendiri ketika mempraktekkan ajaran tsb dalam kehidupan real sbg panduan hidup dan kamu tetap bisa berpikir bebas. Tapi ada poin lain sebenarnya dari pertanyaan kamu ini, CMIIW ya Cania. Apakah kita boleh memaknai dan atau menafsirkan ajaran agama/ kepercayaan yang kita anut tsb sesuai dengan pemikiran kita sendiri bahkan jika sekalipun output nya akan berbeda dengan pendapat umum atau pakem di agama tsb? Jawaban nya YA dan TIDAK. 1. TIDAK? Kalo pertanyaan ini diajukan ke pemuka agama atau organisasi keagamaan. Karena agama tidak berdiri sendiri tapi terikat dengan kepentingan kepentingan lain diluar agama dan kepentingan agama itu sendiri. Dan agama umumnya dinaungi oleh organisasisi sosial keagamaan masing2 (isinya pemuka agama nya atau pengurus organisasi nya) yang biasanya mereka mengeluarkan aturan2 tentang bagaimana agama tsb dijalankan termasuk cara bagaimana memaknai teks teks ayat yang ada di kitab suci agama2 tsb. Indikator konkret nya pasti ada. Apa saja? tentu akan berbeda beda sesuai kepentingan agama masing2 apapun itu kepentingannya. Kl umat nya keluar dari ketentuan tsb tentu akan ada konsekwensi sosial nya dan mungkin sanksi hukum juga. Jadi umat nya biasanya berpikir memaknai ajaran agama tsb dalam framing atau kerangka yang sudah ditentukan. 2. YA? Kalo pertanyaan itu diajukan ke aku pribadi, maka aku tidak akan terikat dengan segala indikator konkret tsb sesuai istilah kamu ini atau semua ketentuan2 yang sudah ditetapkan tsb. Karena aku mahluk bebas yang berpikir bebas dengan logika dan akal ku. Tapi tentu tetap ada standard dalam memaknai suatu ajaran. Bebas tidak berarti sebebas nya atau sesuka suka kita memberi makna terhadap suatu ajaran. Tidak terikat bukan berarti kita mengabaikannya, tapi tetap jadi pertimbangan jika indikator konkret tsb logis dan rasional termasuk dos & donts ya. Maka aku berpendapat, setiap umat beragama itu harusnya selalu kritis dengan ajaran agama nya dan boleh memaknai setiap teks ayat2 yang tertulis di kitab suci dengan bebas tapi logis, sekalipun itu akan bertentangan dengan pendapat umum yang berlaku, dengan segala resikonya. Nah, biasanya aku memaknai semua ajaran kehidupan, agama dan kepercayaan atau pun lah istilahnya tsb, VALID, jika tidak bertentangan dengan NURANI - AKAL SEHAT (Logika/Rasionalitas) - Nilai Nilai Kemanusiaan/HUMAN BEING VALUE dan Hukum Alam Semesta Universal. Ini INDIKATOR KONKRET ku. Yang lain mungkin bisa berbeda. Please share yours. Next, let's discuss issue ke dua ttg Nurani & Prinsip Ajaran Agama. "Misalnya klaim bahwa "nurani selalu bersuara tentang kebenaran" atau "agama/kepercayaan selalu mengajarkan kebaikan", premis2 ini aku ragu memang akurat/benar adanya." "Maksud aku, nurani yg natural itu bisa jadi gak terasah/berkembang dalam proses pertumbuhan kita ketika ruang berkembangnya tertutup krn kita diajarkan utk secara dingin (atau dengan kacamata kuda) mengikuti aturan/prosedur yg diajarkan oleh lingkungan sekitar kita." JB. NURANI Mari bedakan Nurani (suara hati kecil) dan Akal pikiran. You can lie to the word, to everyone, even to the god but you can not lie to yourself !!! Istilah atau kalimat ini mungkin sering kita dengar ya :). Pernah nanya ngga kira2 kenapa ada statement spt ini? Mungkin aku bisa salah tp aku memaknai nya sbb.: bahwa suara hati kecil kita - nurani kita, hanya kita pribadi yg bisa mendengarkannya. Tapi prinsipnya suara hati setiap manusia itu sama, selalu mengatakan tentang kebenaran yg hakiki. Karena itu kita tidak bisa membohongi diri sendiri. Tapi tidak setiap manusia berlaku sama, mau mengikuti suara hati nurani atau sebaliknya mengabaikannya. Why? karena setiap manusia punya akal pikiran yang berbeda dan kepentingan yang berbeda dalam hidupnya. Akal pikiran nya lah yang menentukan pilihannya, mendengarkan dan mengikuti atau mengabaikan nurani nya. Ketika akal pikiran mu senantiasa difeeding atau terpapar dengan informasi informasi yang negatif maka kecenderungan nya kita akan menjadi orang yang berpikiran negatif, apalagi jika kita tidak punya kemampuan logika rasionalitas yang cukup memadai untuk memilah milah informasi yang kita terima. Pikiran yang negatif ini yang bisa menuntun kita mengabaikan suara hati nurani kita. Jadi aku setuju Cania, ada yang harus diasah, dilatih dan dikembangkan dan dikendalikan secara positif dalam diri setiap manusia, yaitu akal pikiran, logika dan rasionaltas nya (wawasan-mindset) dan nafsu nya. Karena itu yang menentukan apa pilihan setiap individu ketika dia mendengarkan suara hati nuraninya. Nurani akan selalu ada disetiap diri manusia dan akan selalu bersuara ttg kebenaran. Nurani tidak pernah redup atau tertutup apapun. Tapi nurani tidak bisa memaksa setiap manusia untuk memilihnya. Karena setiap individu punya kebebasan untuk memilih mengikutinya atau mengabaikannya. It is our choice. Akal yang sehat - pemikiran yang benar - mindset yang terbuka & nafsu yg terkendali akan menuntun kita untuk senantiasa mendengar dan mengikuti suara hati nurani kita. Tapi akal pikiran tsb harus diasah dan dikembangkan setiap saat. PRINSIP AJARAN AGAMA Kalo kita bicara sekte sekte tertentu atau kepercayaan tertentu, tentu akan ada ajaran ajaran sesat atau yag tidak benar yang bisa kita temukan. Bahkan di agama agama resmi yang diakui negara pun yang dianggap agama agama besar, kl mau dicari cari pasti kita temukan hal hal yg kurang pas. Lihat aja content2 youtube ttg debat2 atau kampanye agama. Saling menyerang satu sama lain. Tapi it is not the point. Kalo aku biasanya membedah agama dalam 2 hal besar, yaitu Sejarah agama itu sendiri-cerita history tuhan manusia-alam semesta dan Hakekat Ajarannya (turunannya). Biasanya kan yang tertulis di kitab sucinya kan terkait 2 hal besar ini. Sejauh ini bisa dikatakan secara umum dan prinsip dasar, semua agama dan kepercayaan tsb selalu "mengkampanyekan" tentang kebaikan dan kebenaran ttg kehidupan dan relasi Tuhan-Manusia & Semesta Alam sebagai hakekat dari ajaran agamanya. Setidaknya itulah yg seringkali disuarakan para pemuka agama agama tsb. :). Tapi dalam situasi tertentu ya bisa aja ada anomali anomali. Jadi semua tafsir pemaknaan atas ajaran agama termasuk semua turunan nya, ritual, syariat, teks teks ayat sucinya dll harusnya disesuaikan dengan hakekat ajarannya yg baik baik itu. Tp kadangkala yang terjadi adalah pemahaman dan tafsir agamanya yang salah. Pemahaman agama juga harus disesuaikan dengan kondisi dan tantangan jaman. So, this is my opinion, maybe you have pov yang berbeda, i respect it. Please share. Sorry, kl ada kesan menggurui atau lainnya ya, I don't mean it.🙏. It is not easy to find the right words when we discuss about this issue :)🙂. Apalagi kl kita mendiskusikan secara terbuka tentang sifat, karakter agama dan hakekat ajaran agama agama berikut turunan nya secara lebih detail, ya akan sangat sensitif dan berpontensi menyinggung yg lainnya. 🙃 Q&A Bisakah bermoral tanpa agama? Bisa, tp tidak serta merta agama itu jadi salah. Apakah tidak beragama pasti tidak bermoral? Tidak, karena setiap manusia punya kesadaran-nurani yg selalu mennyuarakan ttg kebenaran termasuk yg terkait ttg nilai moral etika. Apakah setiap orang harus beragama agar bermoral? Tidak, tapi agama hakekat nya mengajarkan ttg moral etika. Tapi seringkali dalam perjalanannya, manusia salah dalam menafsirkan ajaran agama. Itulah yg menimbulkan kesan agama jadi salah.Tapi emang ada agama-kepercayaan-ajaran yang memiliki karakteristik tertentu yg cenderung bisa menyesatkan pemeluknya jika tidak dipahami secara rasional. (Ini diskusi nya bisa sensitif). Kalo bermoral bisa tanpa agama, lantas kenapa kita harus beragama? Itu cuma soal pilihan hidup. Beragama tertentu itu soal kecocokan semata, bukan soal agama tsb benar salah. Kalo cocok ya itu akan jadi benar menurut yg menganutnya, dan sebaliknya. Cara menilai cocok atau tidak nya ya gunakan indikator konkret itu sesuai pandangan masing masing. Dstnya akan ada pertanyaan pertanyaan lain nya yg lebih detail dan teknis yang akan jadi sangat panjang kalo kita bahas terus. Mungkin di kesempatan lain ya.
@SelamatDatang2ErRickow
@SelamatDatang2ErRickow Ай бұрын
Jawaban ​​@@cania_cittaini sudahh menjelaskan dari text yg sangat panjang ituh😢😂😂❤
@HCh13
@HCh13 Ай бұрын
@@SelamatDatang2ErRickow jawaban yg mana kah?🙃
@MrYobatganteng
@MrYobatganteng Ай бұрын
@@HCh13 Sebetulnya dari point yang disampaikan cukup modern dalam mengimbangi pemikiran modern. Tapi , sebagai referensi tambahan dalam berfikir, coba kita balik lagi ke kasus2 Negara2 yang memang notabene "tidak beragama" apakah serta merta point Aman, makmur, maju di negara tersebut menjadi pertimbangan atas jawaban bahwa "Manusia tanpa agama juga bisa bermoral?" tentu bisa saja atas sistem yang telah trbentuk dari orang tua dan leluhurnya. Tapi apakah di negara tersebut tidak ada masalah lain? contoh masalah keluarga, masalah kejiwaan, dan yang lebih kecil lainnya yang mungkin dampaknya tidak mengindikasikan indikator general suatu negara. Yang pasti negara yang tidak beragama belum tentu baik untuk seluruh aspek kehidupan, dan agama yang beragama pun belum tentu diterima oleh pemikiran sebagian orang "jika" aspek kehidupannya selalu dinamis. . Maka dari itu, lalu panduan apa yang dapat kita ambil ketika misalnya tata kelola negara dan sistem yang dibangun melalui hati nurani itu tidak ada jawabannya? Apakah kita harus bertindak jahat/Baik dulu lalu kita akan mengerti bagaimana dampaknya? . Tuhan sudah memberikan kitab Agama sudah lebih jauh dari itu bahkan menuntun kita utk selalu pada koridor Do's nya tanpa melakukan Dont's nya untuk tau lebih dulu. . Jadi ibarat gampangnya , agama itu adalah "Rem" dan "Panduan" ketika kita sebagai manusia terlahir bahkan tanpa jika hidup disebuah ekosistem yang sudah terbentuk. . Dari mana manusia belajar tentang moral? etika? adaba? baik dan jahat? apa yang bisa mengontrol hawa nafsu, emosi dll. apakah serta merta hati nurani ? atau hanya karena belajar atas pengalaman pribadi ? Sejatinya agama sudah lahir ribuan tahun lalu diturunkan secara lengkap tentang bagaimana kita bersikap ketika kita bersama orang lain berdampingan, bahkan saat kita sedang "sendirian" . . Nah skrg tinggal kita cari, agama mana yang ajarannya sudah sangat kompleks bisa diterapkan di berbagai jaman. Ketika ada ajaran yang tidak sesuai dengan hati nurani, Carilah sebabnya, apa dampak menurut perspektif nya. Jika belum menerima bisa jadi bukan ajarannya yang salah, melainkan nurani kita lah yang sudah terlanjur terbentuk dari informasi dan lingkungan dimana kita tumbuh. . At the end point selalu "Pelajari agama bukan dari siapa manusianya, tapi kitab dan riwayat yang diturunkan-Nya" dan tambahan "Carilah guru agama yang benar, karena ribuan tahun lalu bahkan Nabi sudah memprediksikan akan banyaknya fitnah berbalut agama"
@iwengazhary2904
@iwengazhary2904 Ай бұрын
Iman itu seperti kacamata. Iman melihat banjir sebagai azab, melihat kanker sebagai ujian, melihat semut sebagai tentara tuhan, melihat tubuh perempuan sebagai godaan, melihat gerhana matahari sebagai peringatan, melihat anak sebagai ladang pahala atau dosa, dsb. Kalo kacamata itu dilepas, kita bisa melihat semua apa adanya, tanpa penjelasan, tanpa pembenaran. Kalo kita sudah tahu, untuk apa mengimani? Kalo gak tahu, kita bisa mencari tahu. Kita gak perlu mengarang cerita untuk menutupi ketidaktahuan itu. Pondasi iman adalah yakin/percaya sedang pondasi pendidikan adalah berpikir, bertanya, dan mencari tahu. Selamanya gak akan beririsan dan selalu berseberangan. Iman hadir saat ilmu pengetahuan belum ada, yaitu di masa lalu. What happened in the past, stays in the past.
@draclie
@draclie Ай бұрын
i trully agree,,, how iman how Islam & How Allah se Incredible ini, se moderat ini. MasyaAllah
@harimonting01
@harimonting01 Ай бұрын
​@@draclieKeknya kamu gak paham arti komentar yang kamu komentari. Coba baca lagi pelan2
@muhamadrizki5683
@muhamadrizki5683 Ай бұрын
Imam itu opsi terakhir segala sesuatu itu harus di pikirkan dulu dengan akal, dalam Islam iman itu tumbuh dengan ilmu jangan kebalik
@harimonting01
@harimonting01 Ай бұрын
@@muhamadrizki5683 Sudahkah kamu pikirkan kuda terbang, laut terbelah dengan akal?
@muhamadrizki5683
@muhamadrizki5683 Ай бұрын
@@harimonting01 sudah donk, klw saya pribadi berpikir segala sesuatu itu ada penjelasan nya, dan ilmiah mungkin manusia saja yg keterbatasan. Saya jg belajar sains semakin dlm sains ternyata semakin ghaib juga dlm penelitian fisika Quantum bahkan cahaya punya kehendak sendiri 😅, makanya ilmuwan" saat ini lebih terbuka dengan supreme being
@anggiatnapitupulu3830
@anggiatnapitupulu3830 8 сағат бұрын
Tergantung standar moral yang anda anut. Dalam Kekristenan standar moral kami adalah ajaran dan teladan Tuhan Yesus.
@7an_Quotes_Beliefs
@7an_Quotes_Beliefs 7 күн бұрын
Moral itu rasional, maka moral bisa diperoleh dg akal. Persoalannya, manusia itu tidak hanya berdimensi moralitas, tetapi eksistensial. Adakalanya akal tidak mampu mencapai dimensi itu secara utuh. Maka Tuhan yg maha sempurna dan pencipta manusia menurunkan informasi untuk memberitahu hal2 yg tidak bisa dicapai oleh akal. Akal dan wahyu tidak bertentangan. Akal rasional logik adalah petunjuk tuhan yg built in dalam diri manusia. Wahyu untuk melengkapi hal itu.
@christinastella6
@christinastella6 Ай бұрын
Ujung2nya semakin yakin bahwa hukum Yin dan Yang itu tetap berlaku. Jika alam itu seimbang maka alam akan berfungsi, jika alam berfungsi maka entropi akan dapat dikendalikan. Kehidupan itu tak hanya soal science tapi juga ada ilmu sosiologi, ekonomi, psikologi, parenting, hukum, dan lain - lain, semua harus seimbang dan digunakan sesuai prioritas.
@wiridkhaswara568
@wiridkhaswara568 Ай бұрын
Ilmu sosiologi, ekonomi, psikologi, parenting, bahkan hukum bisa di sebut sains jg jika mengkutin kaidah sains. Biasa disebut sains terapan ato applied science.
@harimonting01
@harimonting01 Ай бұрын
Entropi dapat dikendalikan? Wah baru tau wkwkwk
@Ani78_825.
@Ani78_825. Ай бұрын
Agama jg ilmu, agama tdk sakral sm seperti ilmu² yg lain. Yg sakral itu berkeTuhanan nya. Byk orang mengagungkan agama tpi tdk dgn berkeTuhanannya. Makanya bisa saling berperang meski ngaku orang beragama. Beragama tpi tdk berTuhan jika bs saling mmbenci bahkan berperang.
@meela6739
@meela6739 Ай бұрын
Yang disebutin ilmu manusia semua .... Ilmu ttg Tuhannya ga ada. Org fasih bgt ngomongin alam, keseimbangan alam, filsafat ttg manusia ... Sampe g ada mlibatkan Tuhan, pdhal alam dan manusia itu asalnya jg dr mana???? Nyampe g si pikiran kita??? Jangan dangkal .... alam dan keseimbangannya tdk tjd bgitu sj, semua ada hukumny, ada aturannya ....
@anaksoleh9801
@anaksoleh9801 Ай бұрын
Ini pelajaran kelas 1 diniyah (SD) bahwa Allah memerintahkan hambaNya untuk membaca dan berpikir. Masalahnya memang sebagian orang yg nggak taat dalam menjalankan perintah membaca dan tafakur (berpikir) akhirnya merefleksikan agama yg kurang memberikan manfaat untuk kehidupan teknis sehari-hari. Lalu, sebagian yang mungkin merasa cerdas dalam perjalanan akademiknya 😂 menjadi kecewa terhadap sebagian penganut agama yg tidak memiliki daya baca dan daya berpikir karena memberikan wajah sengkarut tsb. Alih-alih orang yang merasa cerdas mencari tahu dalam kesunyian akan esensi agama dan keberadaan Tuhan, eee... malah siaran. Ya boleh boleh saja sih. Saran gw kpd cania yg pernah ikutan olimpiade, klo mau tahu soal beginian perbanyak baca dan diskusi dengan orang yang representatif atas ilmu agama dan hidup penuh keteladanan moral. Jangan tanya siapa! Ya cari sendiri lah, kan kamu ahli riset. Semoga... eh semoga, ya gitulah
@anaksoleh9801
@anaksoleh9801 Ай бұрын
@cocacola7535 bener-bener hantu komen lu, pakai dihapus lagi, hihihi.. iye bang, banyak yang jadi-jadian sekarang, han-tu-han-tu... buka praktek semacam fir'aun, di level dunia hingga asongan bahkan tanpa penganut, jualannya cuma menyembah libido masing-masing, super narsis, oper konpiden, ngatur-ngatur urusan orang pakai selera sendiri. Singkatnya hidup diatas kebenaran buatan versi udelnya sendiri, turunannya adalah moral artifisial.
@anaksoleh9801
@anaksoleh9801 Ай бұрын
Lho.. nggak ikutan panitia kok repot! Hehe...
@paratehnik614
@paratehnik614 Ай бұрын
Yang gw tangkep Intisari yg disampaikan cania moral lahir dari akal sehat bisa membedakan baik dan buruk akan dampaknya ke orang lain dan diri sendiri, moral bisa saja lahir dari ideologi ataupun ajaran kepercayaan, namun kita jg harus bijaksana untuk mempertimbangkanya. Tapi, kalo menurut gw moral itu banyak sumbernya, dan saya sebagai penganut ajaran muslim moral terbaik adalah yg di contohkan Nabi, semua tertulis rapi dan di sampaikan para pendakwah. Mulai dari situ kita mendapatkan sensing bisa membedakan antara yg baik dan buruk serta goalnya adalah memberikan manfaat kepada semua orang, bukan hanya sekedar aturan, ancaman. Nurani terbentuk dari apa yg kita cerna, apa yg kita dengarkan, kita baca, dan kita lihat.
@cania_citta
@cania_citta Ай бұрын
Terima kasiih sudah berkenan berbagi pandangan soal bahasan ini😁
@forid265
@forid265 Ай бұрын
Terimakasih @paratehnik614
@sukasuka3168
@sukasuka3168 Ай бұрын
Tapi broo di Islam ada ajaran mati sa'id. Disitu pelaku meledakan diri seperti Daidara (seni adalah ledakan) Yang jelas itu merugikan orang lain, tapi anehnya "katanya" menguntungkan untuk dirinya sendiri supaya dapat surga dan ditemani 7 bidadari. Bagaimana bisa orang yang mementingkan diri sendiri untuk kepuasan diri sendiri dan bahkan merugikan orang lain di anggap bermoral. Bisa anda jelaskan. Maaf nih, saya hanya ingin bertukar pikiran dan menambah wawasan. Maaf jika komen saya agak sensitif.
@babyomegaplusultra6978
@babyomegaplusultra6978 Ай бұрын
@@sukasuka3168 Sebenarnya masalah bidadari itu hoax, dan tindakan bunuh diri itu juga dogma yg salah kaprah dan masih saja disalahgunakan spesies manusia tertentu yg bertameng atas nama Tuhan!
@user-dl6wb5qc4t
@user-dl6wb5qc4t Ай бұрын
Kamu percaya poligami, berperang, merampas, kahwin bawah umur itu bermoral?.. Kamu harus faham apa yg dimaksudkan dengan moral. Moral itu tidak Ada kaitannya dengan perintah agama.. Kalau perintah agama membunuh itu bermoral, itu hanya bagi agama tertentu.. Moral itu merangkumi keseluruhan moral manusia tanpa memandang bulu.. Bagaimana mungkin poligami itu boleh dikatakan bermoral sedangkan kesetiaan itu juga dikira bermoral.
@radeneki
@radeneki Ай бұрын
"Evaluasi dan koreksi seperti ini tidak akan bisa muncul dari pikiran kita kalo cara kita hidup adalah semata-mata taat dan patuh". Pernyataan ini ditujukan bagi guru atau sekolah yang menerapkan aturan tapi gak tau kenapa aturan itu dibuat. Contoh masalah kerapihan rambut. Guru selalu memberikan alasan kalau "rambut harus rapi untuk disiplin dan agar kita terbiasa menaat aturan" "Kalo mau tidak mau menaati ya silahkan cari sekolah lain"
@davidgabriel6784
@davidgabriel6784 Ай бұрын
Gw setuju can. Moral itu memerlukan kemampuan observasi mandiri dari manusia untuk bisa melakukan assesment terkait apa yang bisa berdampak positif atau negatif terhadap well being seseorang. Dan kemampuan untuk observasi membutuhkan open minded dari orang tersebut. Makanya seseorang perlu dilatih untuk bersikap open mind untuk bisa mengasess dan menerima informasi dari yang ada di dalam kehidupannya
@mb7721
@mb7721 25 күн бұрын
Hitler waktu genisida jews juga berdasarkan dampak positif wellbeing dia dan kaumnya yg mana agar 1 ras bisa bertahan maka ras yg lebih lemah harus dihilangkan. Klo standar moral ditentukan oleh manusia maka standar moral orang akan berbeda-beda. Trus bagaimana atau siapa yg berhak menentukan standar moral tersebut? Btw. Wellbeing orang lain itu apakah seluruh orang didunia ini, 70%, 50%, atau bisa 25% orang dunia ini?
@davidgabriel6784
@davidgabriel6784 24 күн бұрын
​@@mb7721Moral yang baik adalah ketika berdampak positif pada well being diri sendiri dan juga orang lain. Orang lain di sini bukan hanya dari ras sendiri, tapi juga dari ras lain yang dianggap lebih lemah. Artinya usaha untuk memberikan dampak positif bagi well being sendiri tidak boleh membuat penderitaan bagi well being orang lain. Ini juga menjawab terkait standar moral. Assessment terhadap dampak suatu hal atau upaya yang menentukan apakah secara moral itu baik atau buruk. Tidak ada ambang bawah yang ultimat terkait dengan standar moral. Dibutuhkan assesment yang didasarkan pada rasionalitas
@mb7721
@mb7721 23 күн бұрын
@@davidgabriel6784 standar moral base dari manusia/organisasi maka akan bias karena manusia punya standar masing-masing. Detik ini kita pakai standar moralnya siapa? Harisnya amerika, soalnya mereka yg paling berkembang,pintar, paling maju dan paling open minded seantero galaksi.
@riphalna7223
@riphalna7223 Ай бұрын
Konten ini taruh di close the door harusnya biar makin byk yg tercerahkan
@edelenyputri8824
@edelenyputri8824 Ай бұрын
Atau mungkin si Dedy takut kalah saing wkwkwk. Dedy dulu pernah kena kritik si Cania tentang kuliah wkwkw
@wahyonogunawan2185
@wahyonogunawan2185 Ай бұрын
Halah…
@mifkhoir4591
@mifkhoir4591 Ай бұрын
close the door maunya cm membahas yg viral2. haha
@azmioktansyah2180
@azmioktansyah2180 17 күн бұрын
First thing first menurut gue basic skill yang kudu orang punya itu adalah empati dengan definisi yang bener. Kemampuan berempati yang bener bisa ngebawa seseorang jadi pribadi yang wise, bermoral, dan bernurani. // Video ini sangat relate dan bikin gue makin melek ama society sekitar gue yang masih banyak orang-orangnya yang belum bisa berempati dengan bener sampe akhirnya konsep wellbeing yang dimaksud Cania itu masih jarang ditemukan. // What an insight, thanks Cania.
@donyjoe4456
@donyjoe4456 Ай бұрын
No God No Religion NO PROBLEM !!
@user-ey9gs6ml9v
@user-ey9gs6ml9v Ай бұрын
Moral tidak ditentukan oleh agama, namun moral itu sudah ada dilubuk hati manusia
@tulus77
@tulus77 Ай бұрын
sindiran pada "aturan dan prosedur" sangat halus dan mengena. kita hidup dalam perjalanan, tanpa sadar banyak yg stuck ditempat, hanya orang terpilih yg akan mencapai kesadaran yg lebih tinggi. masih ada harapan dunia jadi lebih baik, selama masih bermunculan manusia² yg berkesadaran.
@priyonopebruanto2874
@priyonopebruanto2874 23 күн бұрын
Moral harus diajarkan sejak dini, standar moral harus terbuka terhadap dampak wellbeing orang. Agama tidak harus identik dengan moral
@dedykurnianto1360
@dedykurnianto1360 Ай бұрын
Moral adalah aturan kelompok dan bersifat menyesuaikan situasi dan kondisi disekitarnya. Bila suatu kelompok bersepakat menerapkan agama sebagai moral, kemungkinan kelompok tersebut memang masih membutuhkan aturan2 yang ada di agama sebagai pemersatu kelompok. Prosedur bisa saja di ubah oleh segelintir orang, tetapi bila prosedur tidak disepakati oleh mayoritas kelompok dan orang yg mengubah tidak menjelaskan dampak positif dan negatifnya tanpa menyinggung kelompok, maka prosedur tersebut akan sulit untuk ditrima oleh kelompok.
@cania_citta
@cania_citta Ай бұрын
Betul. Aku menyampaikan pandangan di sini ya supaya bisa dapet kesepakatan bersama itu hehe
@joniwk86
@joniwk86 Ай бұрын
​@@cania_cittakalo gak dapet kesepakatan bersamanya gimana kak ?
@Asphyx12
@Asphyx12 Ай бұрын
@@joniwk86 Kek PKI lah dibantai mau apa lagi.
@XanderProduction
@XanderProduction Ай бұрын
🤔 ngomong-ngomong soal prosedur, post video ttg moralnya kebetulan berdekatan dengan suatu persidangan hukum yang lagi rame, yg datengin ro,,,,,,, (Redacted)
@joniwk86
@joniwk86 Ай бұрын
@@Asphyx12 WKWKWWKWK
@PenguinSurplus
@PenguinSurplus Ай бұрын
Setuju, moral kek gitu gak pantes disebut moral, lebih cocok disebut aturan/SOP
@Sansanjalu
@Sansanjalu Ай бұрын
Kalau dos and don’ts yang spt sampel di video, itu hubungan moralnya dia sama Tuhannya. Sudah pasti lebih banyak menyenangkan atau, klo melanggar, menyakiti nurani sendiri. Nah, skrg prtnyaannya: apakah agama menuntun penganutnya untuk bermoral kepd manusia lain? Tentu, iya. Berbuat baik pada sesama itu ajaran semua agama.
@PenguinSurplus
@PenguinSurplus Ай бұрын
@@Sansanjalu betul memang itu yang dinyatakan agama. Tapi seringkali (barangkali malah selalu) nilai antara agama A dengan agama B itu berbeda, dan itu yang jadi persoalan. Moral agama A misalnya, didasarkan pada dogma yang ada di kitab agama A. Sedangkan moral agama B didasarkan pada dogma yang ada di kitab agama B. Jadi landasan moralnya aja sudah berbeda; bukan atas dasar dampak dan well-being seluruh manusia (juga binatang lain) tapi atas dasar dogma masing-masing yang sudah jelas berbeda. Disitu lah tepatnya agama tidak pantas untuk dijadikan landasan moral. Terutama ketika kondisinya adalah dunia seperti sekarang ini yaitu masyarakat global yang berada di "satu dunia" yang sama; yang didasari ham, hukum perang internasional, komunitas ilmiah internasional, dan jejaring ekonomi global. Kecuali, jika kondisinya adalah dunia purba yang rural, yang dimana belum ada masyarakat global seperti sekarang, kondisi dimana manusia hidup dalam lingkup "dunianya" masing-masing, maka kondisi seperti itu mungkin cocok jika landasan moralnya berasal dari agama yang juga masing-masing. Singkatnya, di peradaban modern seperti sekarang ini, agama sebagai landasan moral sudah tidak relevan lagi.
@babyomegaplusultra6978
@babyomegaplusultra6978 Ай бұрын
Sayang nya banyak kaum mabuk agama yg pakai aturan agama sebagai pilar utama moral jadinya banyak terjadi konflik yg di legalkan karena berlindung atas nama Tuhan di keyakinan nya!
@nadharoland3326
@nadharoland3326 Ай бұрын
Moral ya yg menguntungkan dirinya atau kelompok kalo menguntungkan di anggap baik walau merugikan orang lain
@wtrfootball
@wtrfootball Ай бұрын
@@babyomegaplusultra6978 sy suka x kalimatmu bang, "konflik yg di legalkan karena berlindung atas nama Tuhan"
@wahyuwidayat9815
@wahyuwidayat9815 6 күн бұрын
Jawaban gue utk 12:02..gue ngikutin ajaran agama gue which is yg ada di Al Quran..tidak cuma soal moral tapi ĺebih banyak dari sekedar moral..bahkan clear sdh dikasih tau what next after life..sesimple itu aja ngikutin manual book nya...bukan ngikutin keinginan pikiran semata yg mungkin sdh di tunggangi setan sebagai musuh abadi manusia
@bijetjiongofficial4905
@bijetjiongofficial4905 25 күн бұрын
Bermoral tanpa hrs beragama itu alamiah
@axwelll777
@axwelll777 Ай бұрын
Ga ada bener salah buat konten ini. Gak absolut jd sifatnya argumentative. Anyway, gue setuju dengan pendapat moral bukan datang dr agama, tp nurani.
@draclie
@draclie Ай бұрын
tapi karena ini argumentatif juga, aku setuju kalo selain dari nurani, moral datang juga dari Agama, dari agama, datanglah tolak ukur yang pas.
@axwelll777
@axwelll777 Ай бұрын
@@draclie and again, there's no right no wrong
@draclie
@draclie Ай бұрын
@@axwelll777 for u, for me its wrong, semua punya pendapatnya kan? salam hangat
@tinodafuq4219
@tinodafuq4219 Ай бұрын
​@@draclietp apakah moral agama pas sekarang???
@hadinugroho1059
@hadinugroho1059 23 күн бұрын
Nurani datengnya dari mana...
@BURID007
@BURID007 Ай бұрын
kalau prinsip moralny pakai “atau” bahkan korupsi adalah well being yg baik bg diri sendiri atau keluarga (org lain). ini dilemany jika moral tdk di sop atau d jadikan aturan..
@cania_citta
@cania_citta Ай бұрын
Gak ada yang bilang tidak boleh ada SOP atau aturan, Bang🙏🏻 tapi kan itu pada akhirnya kita yg bikin dan tegakkan.. nah bagaimana menegakkan aturan kalo sebagian besar orang gak setuju/comply dengan aturannya? Di sini pentingnya kesamaan nilai2. Well-being yg dipertimbangkan kan gak berhenti di dua pihak itu. Nah ini yg belum aku jelasin di videonya.. bagaimana kalo kepentingan kita pribadi bertentangan dengan orang banyak? Kenapa sikap yg tepat adalah mendukung aturan larangan korupsi atau mencuri, misalnya? Ini bisa dinalar dengan framework yg sama yg udah aku jelasin di sini.
@MuhammadRasyid-me8jn
@MuhammadRasyid-me8jn 22 күн бұрын
Moral adalah adap sesama makhluk, sedangkan akhlak adalah adap makhluk kepada pencipta, itu bedanya.
@sugengsugeng4062
@sugengsugeng4062 Ай бұрын
Moral tanpa agama sama dg br agama tak bertuhan,orang yg beruhan pasti ber agama,orang yg bertuhan pasti bermoral tapi orang yg ber agama belum tentu bermoral karena masih menganggap orang yg lain agama kafir
@merrysomalinggi
@merrysomalinggi Ай бұрын
Terima kasih Cania #hidupakalsehat
@wisena873
@wisena873 Ай бұрын
Perdebatan mengenai Relativisme Moral dan Absolutisme Moral tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Saya pribadi menolak bentuk ekstrim dari relativisme moral, yang meyakini bahwa tidak ada jawaban yang selalu benar di segala situasi, artinya selalu relatif. Ada tentu saja nilai moral yang bernilai universal, dan benar bagi semua orang (misalnya pemerkosaan adalah salah, secara intrinsik tidak dapat dibenarkan oleh siapapun, apapun latarbelakang budayanya, kapanpun masanya). Saya pribadi juga menolak bentuk ekstrim dari absolutisme moral, karena di mana bumi di pijak, di sana langit dijunjung, lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Saya mempromosikan Pluralisme Moral, di mana perlu menimbang kedua sudut pandang moral absolut dan relatif, ketika menentukan apa tindakan yang benar untuk dilakukan. Keduanya perlu dihargai dan sama-sama memiliki nilai kebenaran. A middle way.
@bebek9368
@bebek9368 Ай бұрын
Pandangan yang sangat bagus dan bijak ❤
@cania_citta
@cania_citta Ай бұрын
Ya kan ini yg saya bahas juga di videonyaa, Bang.. soal acuan well-being yg cenderung universal itu🙏🏻 relativisme moral buat saya pribadi bukan sikap/pandangan saya, tapi kenyataan lapangan aja. Moral bisa beragam. Gituu. Sedangkan saya sendiri punya sikap moral yg jelas yg saya dukung & terapkan dalam keputusan2 saya🙂
@wisena873
@wisena873 Ай бұрын
@@cania_citta Ah... Maafkan jika tulisan saya menimbulkan kesan bahwa saya menjudge Mbak Cania itu memiliki pandangan pribadi relativisme. Saya jadi tertarik lebih dalam bertukar pikiran tentang Well Being sebagai landasan moral. Jika memang well being adalah landasan moral yang secara intrinsik universal, maka mengorbankan sebagian atau seluruh well being pribadi untuk well being liyan adalah tindakan amoral. Lalu bagaimana kita dapat membenarkan sikap berkorban demi keluarga, orang lain, bangsa dan negara.
@wisena873
@wisena873 Ай бұрын
Hari ini setelah pulang bekerja dan ditemani scangkir kopi, ijinkan saya meneruskan. 1. Pada titik inilah perlu pendekatan pluralisme moral, keseimbangan antara kesejahteraan pribadi (hedonistik) dan kesejahteraan bersama (utilitarian). Orang tua yang bekerja demi kesejahteraan seluruh keluarganya, memiliki kewajiban moral untuk menjaga kesejahteraan dirinya, demi keberlanjutan kesejahteraan seluruh keluarga. Bekerja sampai mengabaikan kesehatan tidak baik untuk dilakukan. 2. Menyikapi pandangan absolutisme moral yang ekstrim (seperti judul video ini: tidak ada moral di luar agama), selain relativisme moral, saya berpendapat pluralisme moral merupakan pilihan yang patut dipertimbangkan. Menyoal nilai pada masyarakat berbudaya majemuk, keseimbangan antara nilai agama, etnik budaya, dan modern (seperti well-being), merupakan diskursus yang memiliki tantangan tersendiri. Beragama bukan berarti harus menolak nilai etnik, humanis dapat bersanding seirama dengan nilai religius. 3. Pluralisme moral, merupakan salah satu kekayaan intelektual dan bagian dari identitas masyarakat Indonesia. Ijinkan saya mengutip salah satu ajaran moral klasik Indonesia, karya Mpu Tantular, "Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa" Bahwa dua agama besar (Hindu dan Budha) pada masa itu, meskipun berbeda namun memiliki kebenaran yang satu. Mengakui bahwa terdapat satu kebenaran universal dan kebenaran relatif pada masing-masing agama, sebuah karya klasik yang indah. Terimakasih telah membaca, salam.
@edisonberthnadus5898
@edisonberthnadus5898 7 күн бұрын
Hidup YG TAK DI JALANI BUAT ORANG LAIN,, BUKANLAH HIDUP. Cania. FRIDEM EN PEACE IMPACT INTEGRITAS KITA. 💪🙏
@wahyuramdhani9413
@wahyuramdhani9413 22 күн бұрын
Bermoral tanpa agama itu sangat bisa, tetapi agama merupakan tuntunan yg lebih mudah untuk mencapai pribadi yg bermoral... Sejatinya agama itu bukan sekedar untuk menjadikan kita pribadi yg bermoral tetapi tentang penghambaan kepada yg kuasa yg dimana cara2nya adalah salah satunya dengan menjadi manusia yg bermoral sesuai dengan tuntunan masing2 agama... Ada satu kutipan kalimat yg dari seorang guru "jika belajar agama hanya untuk bisa saling mengasihi, lantas untuk apa kita belajar agama? Bukankah org yg tak beragama bisa juga saling mencintai?"
@arivaanggreini7990
@arivaanggreini7990 26 күн бұрын
Anda cukup berani membahas hal2 yg sensitif. Bicara tentang moral bagaimana kalo kita pegang teguh Golden Rule.
@corneliachristytarigan4807
@corneliachristytarigan4807 Ай бұрын
Wah ternyata kejawab di sini kebingunganku. Aku sering banget bingung mengenai standar moral yang aku pakai. Karena pada dasarnya moralitas tsb tidak mutlak. Aku ngerasa dari dulu aku dalam kelompok orang yang kebingungan. Tapi kayak Cania bilang, lebih baik jadi bingung dibanding begitu. Thank u! 🤍
@tedi9559
@tedi9559 Ай бұрын
Banyak orang kita yang logikanya ngaco ka'nia.. Apalagi yang mabok agama, lebih parah lagi. Ibarat kasarnya, selain kelompok mereka HALAL di bantai. Dan panutan mereka wajib di jilati kakinya, bekas makanan nya aja wajib di makan, Inikan logika yang ngaco banget, di ajaran agama mereka kan gak kaya gitu juga..
@forid265
@forid265 Ай бұрын
Udah red flag sih itu, harus cepat² di luruskan. Tapi gimana caranya ya, kelompok nya kan udah besar gitu
@arisrisman7242
@arisrisman7242 Ай бұрын
Menurut saya kasus seperti ini bisa di luruskan dengan cara mengosongkan semua pemikiran dan keyakinan dalam diri kelompok tersebut lalu di masukan lah ajaran ajaran atau kepercayaan yang seharusnya. Maaf jika ada yang kurang di pahami ataupun salah dalam penyampaian saya dikarnakan saya sangat kurang dalam pengetahuan sistem kerja otak
@shiirou347
@shiirou347 Ай бұрын
@@arisrisman7242 sudah pas ini jawabannya, setelah dikosongkan. Belajar lewat filsafat (sebagai jembatan berpikir) lalu pemikiran yang dikosongkan itu diingat lagi. Lalu tinggal direcheck apakah benar atau salah.
@yusrananas
@yusrananas Ай бұрын
@tedi9559 cuma ingin meluruskan sebenernya gaada istilah wajib di jilat kakinya mungkin anda aja yg terlalu berlebihan berkata seperti itu, kalo untuk bekas makanan atau minumannya wajib di makan juga menurut hemat sy gak gtu, org yg makan makanan bekas yg menurut mereka itu org yg luar biasa atau alim ulama itu memang ada keberkahan tersendiri, dan itupun tergantung setiap org tetapi tdk di wajibkan. Dan kalo kita bicara wajib itu udh termasuk ranah hukum jika mereka tdk melakukan itu akan mendapat dosa, mungkin menurut sy anda aja yg keliru memahami itu smua punten jika ada slh kata sy berkomentar semata” ingin meluruskan bukan menyalahkan
@agriculturejawatimur
@agriculturejawatimur Ай бұрын
Yah ini contohnya org yang g bermoral, asal2an omon2..
@gibah_julid
@gibah_julid 8 күн бұрын
Maturnwun mbak Cania sudah berjuang mengajarkan little wisdom pada orang" Indonesia, yg makin kesini makin terkekang cara berpikir alias mandek,,, sekali lagi maturnuwun dan terimakasih🙏
@suciptocipto9032
@suciptocipto9032 Ай бұрын
Banyak orang2 yg taat dalam beragama ,ber intelektual tinggi,tapi bermoral rendah...karena sesungguhnya mereka meninggalkan nilai2 spiritual...
@akmaluddinsaid4104
@akmaluddinsaid4104 Ай бұрын
Menurut saya, ada banyak sumber moral. Moral tertinggi harus berdasarkan kemanusiaan (humanity), kesejahteraan manusia, keadilan sosial, cinta kasih. Moral berdasarkan agama justru dikembangkan oleh orang-orang yang menciptakan agama berdasarkan budaya mereka.
@ekosetiawan599
@ekosetiawan599 Ай бұрын
tapi tetep aja pasti ada paradoks kalo ngomongin moral, aku kasih contoh perumpamaan: suatu saat ditemukan bahwa mengkonsumsi otak kucing bisa menyembuhkan kanker(disini kan jelas standnya demi kemanusiaan) tapi pasti bakal muncul orang orang pecinta kucing yang menganggap itu tindakan ga bermoral karena banyak kucing yang dibunuh🤣
@forid265
@forid265 Ай бұрын
Pencinta kucing takut, kucing ras yang dimakan akan punah? Mengapa tidak di teliti untuk dikembangkan dan di ternak saja, kucing tidak akan punah dan mungkin hidupnya akan lebih layak lagi. Maaf ya, ini terlalu open saya Terimakasih - @akmaluddinsaid4104 - @ekosetiawan599
@ekosetiawan599
@ekosetiawan599 Ай бұрын
@@forid265 disclaimer ini kan pembahasan secara hipotetik jadi menurut hemat saya permasalahannya bukan takut jika punah melainkan mereka memang meletakkan standar moral yang sangat tinggi ke binatang tersebut jadi tindakan apapun yang cenderung merugikan spesies tersebut akan dianggap ga bermoral/etis/tidak punya empati, aku kasih contoh seorang standup comedyan yang bilang kucing gembel aja dianggap ga bermoral apalagi dibunuh dimakan dijadiin obat🤣
@asmodeus69_
@asmodeus69_ Ай бұрын
@@ekosetiawan599 betul itu, namanya nasib kena kanker ya rasain aja, ngapain harus bunuh kucing
@forid265
@forid265 Ай бұрын
@@ekosetiawan599 Oh gitu ya, Ada 1hasil pemikiran muncul dari saya setelah membaca pendapatmu. Mungkin nanti pencinta kucing memiliki moral kucing, dan moral manusia. Xixixi....
@ajiwibowo4342
@ajiwibowo4342 Ай бұрын
Karena di Indo ini banyak agama KTP Islam KTP kristen KTP maka timbulah pertanyaan Beragama tapi korupsi, Beragama tapi curang, beragama tapi haus kekuasaan, beragama tapi politik dinasti, jadi saya setuju buat mbak kania statement kayak gini menyadarkan mereka yang katanya 'beragama' tapi tidak bermoral
@agus8909
@agus8909 Ай бұрын
Beragama tapi tdk melakukan ajarannya itu yg tepat bro...dlm islam ajaran moral nya sdh yg terbaik...cuma penganutnya aja ga melakukan
@mevlanakamintophazy9433
@mevlanakamintophazy9433 Ай бұрын
Jika moral didasarkan dari Norma Sosial dan Nilai luhur kemanusiaan, maka semakin kesini semakin terdegradasi krn perubahan nilai dan norma
@yantielvina2152
@yantielvina2152 Ай бұрын
bermoral dan bernurani VS patuh-taat peraturan dan prosedur adalah suatu hal yang umum, namuuuuuuuun dipertentangkan dgn contoh- contoh yg bersifat khusus, seolah bijak sih tapi perbandingan nya gak sebanding aja
@eksekusiprogram390
@eksekusiprogram390 Ай бұрын
taat akan aturan berdasarkan kepercayaan, hanya merasa diuntungkan bagi orang yang mengikutnya, tapi mereka lupa dampak yang dihasilkan kepada orang lain
@iskandarsutias726
@iskandarsutias726 Ай бұрын
Apa iya kayak gitu ? Contoh yg paling recently adalah bulan Ramadhan ini.. Yg merasakan berkat dan manfaatnya bukan cuma muslim tapi nonmuslim juga.. Event tahunan bagi umat muslim ini juga bisa dijadikan festival kuliner bagi nonmuslim dengan sajian varian menu takjil yg hanya tersedia di bulan Ramadhan.. Mereka gak puasa tapi ikut menikmati dan menyantap menu takjil sebelum datangnya waktu magrib 😂😂
@vadlynasution1296
@vadlynasution1296 Ай бұрын
@@iskandarsutias726 biasanya bg Orang orang seperti ini nyenggol nyenggol Islam tak mengerti Islam sedikit pun 😁mungkin kalau di tanyakan apa aja syarat menerjemah kan al Quran pun mereka tak tau, mereka itu orang orang yg sok pintar melihat sesuatu dari orang nya saja bukan dari buku kitab ny😆, bgtu banyak nya padahal Manfaat agama Islam yg di berikan, seperti bebersih, berbagi, cara bagi waris, cara bertetangga, dll, mungkin orang orang seperti mereka ini harus nambah koleksi buku islami nya kali ya😊apa jgn jgn tak Ada Satu pun buku tentang Islam d buku koleksi mereka 😁cuma ikut ikutan lalu koar koar
@basrihs
@basrihs Ай бұрын
@@vadlynasution1296 jangan cherry picking. Banyak juga usaha2 kecil menengah makanan dan minuman, atau usaha hiburan yang dipaksa tutup di bulan ramadhan yang mengakibatkan kerugian bagi mereka
@jonisntnto7475
@jonisntnto7475 Ай бұрын
​@@basrihsapakah itu bentuk dari islam? engga kan so pisahkan antar islam dan muslim bro.
@basrihs
@basrihs Ай бұрын
@@jonisntnto7475 pointnya adalah, aturan dan SOP kepercayaan elu dipaksa diberlakukan ke orang2 sekitar elu (bahkan lebih luas) tanpa pandang bulu. Dan mereka dengan bangga menyebut diri mereka "golongan bermoral" dan menyebut orang lain yang nggak ngikuti SOP kepercayaan mereka tidak bermoral. Lucu
@alawiachusna9198
@alawiachusna9198 Ай бұрын
Penjelasan yg sgt mudah dipahamiiii. Pinisirin, ada yg komen out of the box nggane wkwkw
@tjahjoyok5407
@tjahjoyok5407 7 күн бұрын
Harapan saya semoga khusus nya Indonesia dulu, makin banyak orang yang seperti mbak sebagai wanita yang paham akan arti moral yang didasari hati nurani dan kebenaran sejati, terimakasih semoga semua makhluk berbahagia berbahagia 🙏
@m.karimun6325
@m.karimun6325 Күн бұрын
Sebelum membahas tentang moral, siapa sih yang benar²punya hak dan kewenangan untuk memutuskan benar dan salah?
@INengahArysW91
@INengahArysW91 Ай бұрын
Terima kasih atas inspirasinya, Mbak Cania salah satu panutan saya dalam hal memahami baik buruk perbuatan dan moral ❤
@LauraSports4
@LauraSports4 Ай бұрын
faktanya..banyak org ngaku agamis tp tak bermoral!
@nanangsupriyanto2326
@nanangsupriyanto2326 Ай бұрын
Tul, banyak yg beragama,penampilan agamais,bahkan banyak tokoh2 agama,tapi tdk bermoral.
@putriarryn28
@putriarryn28 Ай бұрын
~ Ngakunya beragama, tapi Pacaran. ~ Ngakunya beragama, tapi makan hasil uang mencuri, uang suap dan uang haram lainnya. Oh iya yg haram kan cuma Babi. ~ Ngakunya beragama, Tapi mulutnya kotor, suka mengumpat dan suka ghibah.
@kucingoren666
@kucingoren666 Ай бұрын
yang jadi ironisnya ikonik yg ngaku keturunan Nabi aja tapi malah bertolak belakang dengan ajaran buyutnya(nabi).miris memang pengikut buta yang tidak mencari kebenaran dari sumbernya 😂
@adams546
@adams546 Ай бұрын
Si mansur gitu tuh
@HPTeguh
@HPTeguh 27 күн бұрын
"Agama pada hakekatnya mengajarkan pengikutnya untuk memiliki budi luhur dan moral yang baik. Namun bahkan agama pun ga bisa menjamin hal itu"
@tangdibarayohanis9476
@tangdibarayohanis9476 Ай бұрын
Didikan orang tua secara pribadi sumber moral, ditambah pengetahuan
@Tukang-Kritik
@Tukang-Kritik Ай бұрын
Bisakah bermoral tanpa beragama ? Bisa...
@konflix4953
@konflix4953 Ай бұрын
Contohnya??? Mexico dan brazil
@singakur8224
@singakur8224 Ай бұрын
Kalo moral nya terdegradasi tiap tahun..salah sopo...😅. Dah bener agama ikuti rules nya selamet...❤.
@dry4180
@dry4180 Ай бұрын
​@@konflix4953Contohnya coki 😅
@muhammadikhwan1759
@muhammadikhwan1759 Ай бұрын
Negara Nordik, China, jepang, Korea Selatan,
@singakur8224
@singakur8224 Ай бұрын
@@muhammadikhwan1759 Coba pemerintah nya lemah.. Pasti banyak gangster ..
@Literasiekonomi2050
@Literasiekonomi2050 Ай бұрын
Setelah menonton video ini, sya pribadi jadi tambah binggung, dan kebinggungan membuat kehidupan saya tidak baik atau menderita. sehingga video ini berdampak buruk ke hidup saya. Artinya video ini tak bermoral untuk kehidupan saya. Maka unsubscribe chanell ini sepertinya adalah keputusan yang bijak dan suatu perbuatan baik untuk hidup saya. Terimakasih mba Cannia.
@pembacotprofesional
@pembacotprofesional Ай бұрын
Wkwkwk
@GmailFresh-uh5be
@GmailFresh-uh5be Ай бұрын
Bingung*
@MrYobatganteng
@MrYobatganteng Ай бұрын
Sebetulnya yg lebih ngeri video2 ini ditunggangi dan terlihat dari bbrp komentar yang akun2nya memang anonim, utk mengarahkan generasi muda yang beragama semakin jauh dari agama
@didiksaja3691
@didiksaja3691 Ай бұрын
Drpd lu pusing....jalani aja yg km suka... Tdk beragama hy utk yg cerdas saja....
@aleo0864
@aleo0864 18 күн бұрын
Setuju Cania. Agama kadang digunakan sebagai tameng untuk melegalkan perbuatan atau tindakannya. Kesadaran yang tinggi membuat orang lebih baik menimbang tindakan yang dilakukannya dan efek dari tindakannya.
@user-ip9vz5st1j
@user-ip9vz5st1j 12 күн бұрын
Tanpa Agamapun Bisa Asalkan Manusia itu Bisa mempertahankan moralnya... Dan Mengenal Penciptanya...
@ijustwannasay6470
@ijustwannasay6470 Ай бұрын
Kalau menurut saya, untuk sebagian orang (catet, sebagian), justru beragama bisa menurunkan kualitas moral. Kenapa? sesuai kata Cania, dampak. Justru dengan adanya kepercayaan terhadap agama, sebagian orang beranggapan bahwa karma atau dosa itu adalah konsekuensi atas keburukan yang dilakukan saat ini. Saya sering mendengar, oknum semacam ini beranggapan bahwa Tuhan itu Maha Pengasih, jadi kalau mereka berbuat salah, dan kita bertaubat, maka akan dimaafkan, diampuni dosanya. Justru dengan agama dan belief nya, dia dengan begonya bisa sugesti dirinya sendiri bahwa tidak masalah apa yang terjadi di dunia, tidak masalah baginya, karena ada afterlife yang lebih utama. Jadi gak apa2 jahat di masa muda, nanti agak tua tinggal taubat, aman deh, dunia foya2, mati masuk surga. Menurut saya justru orang2 semacam ini harus dikerasin, maksudnya dari pemuka agamanya juga jangan seolah2 meninggalkan dunia, dan cuma mengutamakan ibadah saja. Padahal kitab sucinya tidak cuma mengajarkan hubungan vertikal dengan Tuhannya saja, tapi juga hubungan horizontal yang bagi oknum tadi tidak penting. Gak masalah tiap hari nipu, yang pernting bayar perpuluhan tiap minggu, tidak masalah korupsi, yang penting ibadah setiap hari. Kan bego.
@konflix4953
@konflix4953 Ай бұрын
GAK ADA MANUSIA SEPERTI KAU, BUMI AKAN DAMAI
@bawonoiman4197
@bawonoiman4197 Ай бұрын
"Beragama bisa menurunkan moral" mereka yg kamu sebut itu bukan kaum beragama, tp yg katanya beragama yg gunain agama buat kepentingan mereka
@awalakir-wb7sf
@awalakir-wb7sf Ай бұрын
@@konflix4953 langsuh dikasih contoh nih "agama tidak ada kaitannya dg moral"
@konflix4953
@konflix4953 Ай бұрын
@@awalakir-wb7sf maksudnya gimana gak ada kaitan agama dengan moral? Dijepang dan Korea bamyak depresi bundir akibat gak beragama, tapi ngaku bermoral, gimana tu ya
@asayeba4431
@asayeba4431 Ай бұрын
Tulisan doang panjang, isinya kayak orang mengigau.
@peluangbisnis8561
@peluangbisnis8561 Ай бұрын
Sepertinya suatu saat kedepan agama akan ditinggalkan,karena evolusi terus berjalan khususnya disini adalah evolusi pengetahuan.zaman dulu agama diperlukan agar manusia bisa survive,sekarang sudah mulai berkurang karena manusia sudah menemukan banyak alternatif pengetahuan dan itu akan terus berevolusi tanpa arah dgn satu tujuan yaitu survive
@agatemoderat3442
@agatemoderat3442 Ай бұрын
Agama akan ditinggalkan ??? Menurut saya ini asumsi error Karena menurut saya agama islam yang saya anut selalu mengajarkan moral yang baik Adapun muslim yang tidak bermoral bukan salah agama nya tapi individu nya yang kurang mendalami islam secara kaffah 😊
@harimonting01
@harimonting01 Ай бұрын
​@@agatemoderat3442Itu cuma perasaanmu saja. Ada kecenderungan bahwa semakin cerdas orangnya, semakin besar kemungkinan dia tidak religius. Karena standar moral di agama itu sudah banyak yang usang. Agama hanya bisa bertahan kalau orang2 nya stagnan, gak makin pinter. Apa mungkin dengan perkembangan teknologi sekarang ini orang2 tidak semakin pinter?
@jonisntnto7475
@jonisntnto7475 Ай бұрын
​@@harimonting01hah? brrti menuju kepintaran = menuju ke tidak religiusan? bukannya ini suatu hal yang beda? ketika kita sudah memegang sebuah kepercayaan bukannya kita harus menempatkannya di puncak kenapa harus di downgrade dengan menyandingkannya dengan sains atau teknologi(yg sifatnya masih benar dan salah)? so jika kecewa dengan pengajaran 1 agama jangan memukul rata semuanya.
@harimonting01
@harimonting01 Ай бұрын
@@jonisntnto7475 Seperti pemikiranmu itulah sebagian besar orang indonesia. Orang cerdas itu cenderung bertanya segala sesuatu. Curiosity is the sign of intelligence. Terbalik dengan agama. Di agama dilarang bertanya, karena kalau bertanya berarti ragu. Ragu artinya tidak beriman. Sedangkan di science, kebalikannya, dilarang percaya. Segala sesuatu harus dipertanyakan. Contohnya: jika ditanya, apakah awal mula awal semesta? Agama jawabnya tuhan, science jawabnya: TIDAK TAHU. Lho kenapa gitu? Karena agama menyatakan awal adalah tuhan, titik, ada bukti? Tidak. Sedangkan science memberikan perkiraan terbaik yang kita tau, yaitu big bang. Akumulasi dari pengetahuan kita selama ribuan tahun. Bisakah berubah? Bisa. Itulah gunanya kita terus melakukan penelitian. Ilmu bukan dogma seperti agama. Orang cerdas menyimpulkan sesuatu berdasarkan, pengamatan, penelitian, dan eksperimen. Kuda terbang, laut terbelah, ular berbicara gak ada tempat dalam science. Orang cerdas berpikir, orang beragama percaya.
@meloovers_.
@meloovers_. Ай бұрын
​@@harimonting01Justru agama islam menganjurkan untuk bertanya di Alquran dijelaskan jelas "Tanyakanlah kepada orang yang ahli jika kalian tidak mengetahui" Tertulis di alquran
@Bantinck
@Bantinck 19 күн бұрын
Ada pendidikan moral di luar agama, tapi agama adalah penyedia pendidikan moral paling mudah diakses dan paling umum.
@AbangDikha
@AbangDikha 29 күн бұрын
Yess agama itu moral,,tapi orang yg beragama belum tentu bermoral.. justru orang yg merasa dirinya "beragama" justru tidak bermoral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
@krisnayarsaputra1574
@krisnayarsaputra1574 Ай бұрын
Sependapat dgn cania citta. Banyak orang yg ibadahnya buruk tp moralnya baik. Ada jg yg sebaliknya.
@stevanus1859
@stevanus1859 Ай бұрын
supaya kedenger asli harusnya kemakan babi bisa berasa dosa banget , tapi nutup usaha bahkan menjarah usaha org gpp , krn dianggap ganggu keimamannya berpuasa
@creadiga4185
@creadiga4185 Ай бұрын
skill 1 dulu lah bg, jgn langsung ulti 🤣
@vadlynasution1296
@vadlynasution1296 Ай бұрын
Kmakan berarti tidak sengaja, yg tidak d sengaja atau ketidak tauan tidak dosa, kalau nutup rezeky orang itu dosa, masak puasa menghilangkan tantangan, enggak Ada enak enak nya donk kalau enggak Ada tantangan puasanya, mereka cuma orang orang bod*h yg d tunggangin kepentingan😂
@vadlynasution1296
@vadlynasution1296 Ай бұрын
Saya yakin Orang orang d sini cuma ikut ikutan,bisanya menylahkan agama A agama B, Saya yakin tak satupun musaf Islam yg kalian pelajari atau pun miiliki, atau berapa banyak buku kajian Islam yg Ada d rumah mu? , jgn cuma ikut ikutan, pelajari agama dari agamanya bukan dari penganutnya😅setelah itu baru komentar😂
@herkyhandriseno
@herkyhandriseno Ай бұрын
Abang nih suka bener omongannya 🤭
@DannyRozanoo
@DannyRozanoo Ай бұрын
Islam sebenarnya nggak kayak gitu bang, Gaada sejarah nabi muhammad nutup nutupin jualan orang pas bulan puasa Klo mau tau islam jangan dari org muslim, apalagi muslim di Indo
@chvhndrtntlr3482
@chvhndrtntlr3482 Ай бұрын
Makanya saya sih suka bingung dengan narasi atheis vs agama Seakan orang yg tidak mengikuti aturan agama tertentu akan dikatakan sebagai tidak bertuhan. Sebetulnya kita ini sudah sampai pada tahap Post-theist yah, dimana kita menganggap: oke agama adalah kebijaksanaan dari masa lampau yang dimana di masa sekarang pun kita bisa mengambil inti sari dari nilai nilai baiknya dan kita sudah selesai dengan keberagaman agama yg ada dan berdamai dengan hal tersebut, dan terus untuk memperbaiki kedepan dan menyesuaikan dengan konsep2 yang baru, masalah2 yang baru Masalah ada dan tidak adanya Tuhan atau kehidupan setelah kematian adalah hal personal yang silahkan di jalani dan dirasakan sendiri Sedangkan kita yang skrg hidup dalam satu planet saja yg punya keterbatasan sumberdaya alam , kita harus terus saling berbagi dan memperbaiki diri agar kita bisa terus hidup harmonis bersama dengan 8 miliar penduduk lainnya. Jangan berpikir karena anda beragama anda punya privilege untuk mengatur-ngatur orang lain berdasarkan standar yg anda tentukan sendiri, yg berujung pada ketidak harmonisan dalam hubungan bermasyarakat
@pencintahewan234
@pencintahewan234 Ай бұрын
masalahnya orang beragama itu tidak menetapkan standarnya sendiri melainkan berasal dari agamanya makanya kalo mau ditentang ya harus ditentang agamanya.
@arusirham3761
@arusirham3761 Ай бұрын
Itu terjawab dgn adanya hukum positif, demokrasi, dan sekularisme. Disadari atau tidak, suka atau tidak, kita semua sdh menjalaninya dan sdh merasakan manfaat ny. Tapi ya, again, selalu ada oknum yg ...
@musafirterapis1552
@musafirterapis1552 Ай бұрын
Asas moral yg dirumuskan oleh para pendiri NKRI adalah MORAL PANCASILA yg wajib diterapkan oleh seluruh rakyat INDONESIA. Hub antara MORAL dan AGAMA cuma terdapat dlm sila kesatu. Smntr intisari dari moral itu sendiri adalah SIKAP TOLERANSI YG TINGGI DLM BERMASYARAKAT. 🙏 Wassalam.
@lorenmoi1018
@lorenmoi1018 11 күн бұрын
moralitas tdk lain hanyalah ambisi manusia untuk menguasai manusia lainnya. rasanya bahwa standar kitalah yg paling benar, dan merekalah yg salah. sehingga membuat sebagian manusia merasa menjadi tuhan yg berhak menghakimi manusia lainnya. atas nama moralitas, peraturan dibuat bukan untuk manusia tapi manusialah yg dibentuk sesuai peraturan. sehingga seringkali moralitas tidak menghormati manusia tetapi malah membenci dan memusuhinya.. ~~nietzsche~~
@rajinsultanisiregar7243
@rajinsultanisiregar7243 Ай бұрын
Tak perlu Agama untuk tidak membunuh, tidak mencuri dan tidak menghina. Hati nurani sudah cukup untuk hidup damai di Bumi. Agama hanya diperlukan bagi manusia yang ingin bertemu, berkenalan dan bercinta dengan Tuhannya (atau apapun namanya). Yang tidak ingin ya gak perlu Agama aslinya. Cukup hidup dengan hati nurani dan akal, pasti bisa damai hidupnya.
@Pupuzela
@Pupuzela Ай бұрын
Untuk paragraf pertama, itu kelihatannya masih dalam ranah utopia. Soalnya “Hati nurani sudah cukup untuk hidup danai di Bumi” sangat kontradiktif dengan panjangnya historis dinamika kehidupan di Bumi, daaan ga usah juah-jauh di tahun sekarang pun masih banyak banget.
@pencintahewan234
@pencintahewan234 Ай бұрын
ya berarti moralitas berasal darimana dan berpatokan apa apa? kalo melandaskan pada hati nurani, apa yang menjadi pondasi bahwa hati nurani dapat dipercaya? kalo dari diri sendiri kan jadinya subjektif bukan objektif.
@rajinsultanisiregar7243
@rajinsultanisiregar7243 Ай бұрын
@@Pupuzela tidak juga. Coba pelajari yoga dengan sungguh2, kalau untuk dapat hidup damai.
@rajinsultanisiregar7243
@rajinsultanisiregar7243 Ай бұрын
@@pencintahewan234 kita bicara riil aja. Negara terbahagia di Bumi saat ini berdasarkan kajian terahir itu Finlandia kan. Jelas itu negara Sekuler, kebijakan2 nya berdasarkan rasio logika n hati nurani manusia2 nya. Tp yg tidak diketahuin banyak orang, angka bunuh diri disana tinggi. Adik saya sedang ambil S3 disana. Jepang jg begitu. Nah, saat ini di negara Arab Saudi n sekitarnya, angka Atheisme sedang meningkat derastis. Coba cari kajian-kajian terahir. Di Indonesia bagaimana? Yang saya takut, orang banyak menyembah Agama, bukan menyembah Tuhan.
@pencintahewan234
@pencintahewan234 Ай бұрын
@@rajinsultanisiregar7243 ya anda benar kalo topiknya dalam konteks tersebut tapi saya membahas hal tersebut dalam konteks filosofi bukan dalam konteks sosial, ekonomi maupun agama.
@CalonMayat666
@CalonMayat666 Ай бұрын
Justru menurut saya pribadi agama lebih cenderung gagal meciptakan manusia bermoral dan gagal menjadikan manusia itu sendiri memanusiakan manusia.
@Kryed
@Kryed Ай бұрын
sejauh pengalaman pribadi, agama menuntun bagaimana membentuk karakter manusia yang baik. pengalaman macam apa yang anda alami sampai ada opini begitu? menarik untuk disimak.
@CalonMayat666
@CalonMayat666 Ай бұрын
@@Kryed Apa kalimat saya kurang jelas yaa. #Chakkksss😂
@dikasaiyaiya
@dikasaiyaiya Ай бұрын
Agama selalu mengklaim yang baik2 punya dia dan yang buruk2 bukan punya dia.padahal tanpa agama moral tetap otomatis ada di semua kehidupan
@Kryed
@Kryed Ай бұрын
@@CalonMayat666 sangat jelas saya paham. baiklah kalau tidak mau menjawab. padahal cuma nanya pengalaman apa dasar opini anda. 🤣
@Kryed
@Kryed Ай бұрын
@@dikasaiyaiya sejauh pengalaman pribadi, memang demikianlah agama. jika ada orang yang memanfaatkan agama demi tujuan pribadinya, yang salah orangnya dong. sekedar bertanya, jika sekelompok besar orang sepakat mencuri itu hal baik, itu akan menjadi standar moral. jika sekelompok besar orang sepakat menolong yang lemah itu hal baik, itu juga akan menjadi standar moral. anda mau pilih yang mana?
@boniharti9948
@boniharti9948 7 күн бұрын
Moral tanpa agama sangat bisa tingkah laku yang baik adalah bermanfaat positif bagi diri sendiri dan orang lain
@EDWARD_SPEAKUP
@EDWARD_SPEAKUP 26 күн бұрын
Moral bukan sebatas baik dan buruk. Moral sangat tergantung...
@creadiga4185
@creadiga4185 Ай бұрын
Ranah moral adalah zona abu-abu, kemudian agama dan budaya datang untuk menjadikannya hitam kelam atau putih bersih
@forid265
@forid265 Ай бұрын
Wow
@diegosiahaan6596
@diegosiahaan6596 Ай бұрын
Budaya? Budaya perbudakan, budaya kanibalisme, budaya bambu gila,😂 banyak budaya yg GK relevan kalau diterapkan di zaman sekarang Kalau soal agama gua no komen soal nya bahaya Tapi gua pernah denger soal Mata ganti mata, punya banyak istri itu boleh,membunuh masuk surga,itu GK sesuai sama standar moral gw pribadi
@simpetsoge2668
@simpetsoge2668 Ай бұрын
Nonton KZfaq dapat hiburan ❌ Nonton Kaka Kania malah dapat PR✅
@pisangoler
@pisangoler Ай бұрын
bermoral tanpa agama = manusia masih bisa hidup dgn baik selama kompas moralnya baik (tau mana benar/salah, logis/ga logis) beragama tanpa moral = menerapkan aturan agama dengan ugal-ugalan karena ga punya kompas moral, biasanya akan cenderung anarkis bahkan bisa ga logis dengan bawa-bawa agama
@arusirham3761
@arusirham3761 Ай бұрын
​@@3jerukgamingiya yg salah Muhammad, bukan Islam.
@3jerukgaming
@3jerukgaming Ай бұрын
@@arusirham3761 maksud gw pemuka agama yg sekarang
@tentanghidup6349
@tentanghidup6349 Ай бұрын
Jika demikian, apakah kalo kamu memotong ayam lalu memakannya itu baik buruk ?
@edisonberthnadus5898
@edisonberthnadus5898 7 күн бұрын
Cania,, INTEGRITAS KITA,, yg kita perlukan ,, dan budaya lokal wisden kenal Ama jati diri kita sendiri. PEACE and LOVE you cania. 🌹❣️♥️🙏
@tribektimaryantoagustinusa1222
@tribektimaryantoagustinusa1222 27 күн бұрын
Setiap manusia dibekali hati- kecil, sanubari, nur, oleh Tuhan. Walau belum kenal agama hati -kecil manusia bisa memilih baik dan buruk. Agama menegaskan secara eksplisit.
@bebek9368
@bebek9368 Ай бұрын
Mengenai pertanyaan kak Cania di menit 12:21, Izinkan saya yang memeluk agama Islam menjawabnya. Mengenai indikator konkrit, dalam Islam yang saya yakini kitab suci Al-Qur'an mengisyaratkan umatnya untuk berfikir. Hal ini tercantum ada sebanyak 71 ayat mengisyaratkan hal tersebut. Sejauh yang saya pahami, kepercayaan tidak sama dengan agama. Dalam satu agama, memiliki banyak interpretasi. Interpretasi atau tafsiran inilah yang kemudian dipercaya oleh manusia. Sehingga kepercayaan orang-orang terhadap satu agama bisa berbeda-beda. Kepercayaan atau doktrin yang saya yakini dalam agama saya adalah manusia harus menggunakan akal dan logikanya dalam menentukan hukum ataupun moral, hal ini sesuai dengan kitab suci yang mengisyaratkan hal tersebut (dalam 71 ayat di atas). Sehingga menggunakan logika dalam menentukan hukum dan moral tak bertentangan dengan kepercayaan yang saya anut.
@Gdg195
@Gdg195 Ай бұрын
si mamad bermoral ga? ngawin bocah 9 taun? ga usah nyari pembenaran lu jawab pake logika dan nurani kalo lu punya anak di kawin aki2 umur 50 taun ber moral ga?
@descanle
@descanle Ай бұрын
bro educate yourself ​@@Gdg195
@cania_citta
@cania_citta Ай бұрын
Berarti gak ada perbedaan yaa dengan yang gak menganut kepercayaan apa pun? Kan ujungnya menggunakan akal/logika si manusianya gitu yaa? Cmiiw🙏🏻
@bimosetyo4802
@bimosetyo4802 Ай бұрын
​@@Gdg195baru mau ngomen gini juga, ehh uda di edit dluan. Wkwkwk
@bebek9368
@bebek9368 Ай бұрын
​@@cania_citta maybe yes, tapi nggak juga. Perbedaan besarnya ada pada orientasi dalam bermoral, mungkin seperti kak Cania jelasin dimana orientasi bermoral seharusnya ada pada memikirkan dampak sosial. Namun saya yang menganut kepercayaan ini, orientasinya selain memikirkan dampak sosial plus konsekuensi yang dikasih Tuhan, yakni pahala n dosa. Outputnya memang sama seperti yang tidak menganut kepercayaan apapun, namun motif pendorongnya yang berbeda. Nah, saya juga pengen komentar bahwa benar yang dijelasin kak Cania. Misalkan makan makanan tertentu gak boleh atau haram, itu aturan (rule) atau SOP, bukan moral. Namun bagi yang melawan atau tak menjalankan SOP (maksiat) maka bisa dikatakan ia tak bermoral kepada Tuhan. Di Islam sendiri ada pembagian hubungan Tuhan (حبل من الله) dan hubungan antar manusia (حبل من الناس). Sehingga moral dengan Tuhan dan moral dengan manusia itu berbeda, meskipun kadang berkaitan. Contoh moral yang berkaitan adalah membunuh, pada moral sesama manusia dan Tuhan itu dianggap buruk.
@AbaySeventeen
@AbaySeventeen Ай бұрын
Orang yang gak beragama belum tentu gak bermoral, tapi agama pasti mengajarkan moral (tergantung pemeluknya mau bermoral atau tidak) Dan, Nabi Muhammad itu kalo ditanya oleh sahabatnya dengan pertanyaan yg sama, belum tentu dijawab dengan jawabaan yg sama, karena untuk menyesuaikan dengan si penanya
@mujib6623
@mujib6623 Ай бұрын
kalau dibilang "agama pasti mengajarkan moral", pertanyaannya, bermoral tidak agama yg menyuruh "membenci" kelompok tertentu?? garis-bawahi "membenci" ya..
@mujib6623
@mujib6623 Ай бұрын
kalo gue pribadi sih, "membenci" itu termasuk perbuatan gak bermoral.. dan anehnya ada agama yg ngajarin begitu😅
@joniwk86
@joniwk86 Ай бұрын
​@@mujib6623sebutkan aja agamanya apa bang, beserta dalilnya. ngapain takut"
@mujib6623
@mujib6623 Ай бұрын
@@joniwk86 lah ngapain gw musti nyebut nama agama beserta dalilnya?? Arah pembicaraan gw gak kesitu.. poin gw cuman mau koreksi bahwa klaim "agama pasti mengajarkan moral" itu gak terbukti..
@joniwk86
@joniwk86 Ай бұрын
@@mujib6623 apa dasarnya poin lu dan presmis yang lu ajukan kalo gitu. sebutkan aja lah , islam kek, kristen kek, budha kek, penyembah ubur" kek
@tobireza7320
@tobireza7320 9 күн бұрын
fokus buat pertanyaan mb nya aja " apa indikator konkreat dari mengikuti kepercayaan tertentu, kalo pada akhirnya hidup lo mengikuti pikiran lo sendiri " oke mari kita jawab pertanyaan kompleks ini dengan pemikiran pribadi; whyle, sya nangkepnya ini berawal dari wel-being dan konsep kebijakan atau peraturan dari kepercayaan tertentu, apakah keduanya akan sejalan atau malah terkadang saling menentang " dalam beberapa kondisi dan situasi " dalam hal moral atau efek dari sikap sehingga kemudian akan menimbulkan suatu dampak, positif maupun negatif, oke dalam hal ini ada beberapa hal yang memang sama sama perlu kita garis bawahi, bahwasanya kita tahu bahwa suatu kepercayaan yang sebagian besar kita anut adalah kepercayaan yang lahir ratusan bahkan ribuan tahun lalu, jelas bahwa landasan moral secara literal ataupun tekstual jika kita pahami secara pikiran kuda, maka situasi ini akan sedikit membingungkan, karna bagaimana mungkin suatu landasan pada zaman atau era tertenu harus selalu di terapkan pada semua jenis situasi dan kondisi. disini basic saya adalah islam, kurang lebih saya akan memberikan contoh dan jenis bagaimana peraturan itu di atur dan bagaimana dengan moral pada saat ini? yang pertama, singkatnya yang saya fahami adalah tentang jenis hukum yang sya fahami dalam agama saya, yang pertama hukum yang bersifat mutlak dan penafsiran atau bersifat {ambigu}, saya pribadi cukup terkejut dengan kesimpulan tersebut, karena fenom ini memang terjadi, hukum yang bersifat ambigu ini mengacu kepada hukum hukum atau aturan yang lahir dari sebuah pemikiran pemikiran dari tendensi suatu peristiwa sakral didalam kitab suci ataupun kisah junjungan kami. perlu di garis bawahi bahwa hal ini penting dan saling berkaitan atas zaman zaman yang mengacu pada lahirnya pemikiran tersebut. mari kita bahas satu persatu yang pertama, jika anda meminta cntoh tentang hukum mutlak itu misal? agama islam itu melarang umatnya memakan daging babi, ini jelas karna secara literal memang tertulis didalam kitab suci, dan memang tidak ada kaitanya dengan wel-being yang mb nya jelaskan, lalu bagaimana aturan ini bisa diterpkan tanpa menganggu wel-being seseorang maupun kita sendiri? tentu ini kembali ke kepercayaan, toh tanpa kita makan daging babi ini gak akan ngerugiin siapapun? dan inilah seharusnya hal yang perlu kami sendiri pahami, bahwa ketika ini jelas sudah di atur maka. ini bisa jadi melanggar ketika misal, dalam suatu kasus ada seseorang membawa daging babi untuk dijual pada pangsa pasar tertentu lalu kita menyita dan memusnahkanya, inilah sesungguhnya yang melanggar moral menyangkut wel-being tersebut, pertanyaanya: apakah secara literal agama mendukung perbuatan memusnahkan daging babi atau minimal yang berkaitan dengan babi? kemudian setelah ini muncul makalah, teks, kitab tentang penafsiran tentang menghalalkan hal tersebut, lalu apakah ini atas persetujuan tuhan? atas klaim siapa? maka ketika pertanyaan tentang hal di atas muncul, atas dasar apa ketika saya harus mengikuti pola pikir pribadi atau tedensi kepercayaan yang konkreat, keduanya bagi saya adalah suatu hal yang saling berkaitan, bagaimana wujud intelegtualitas itu kita kembangkan, dan hasilnya mungkin bermanfaat kita terapkan dalam memahami konteks agama, saya yakin ini tidak akan menganggu stabilitas wel-being siapapun, dan justru akan mengembangkan moral tentang pemikiran moral itu sendiri. cuman memang fenomnya berkebalikan, dimana gagasan pemikiran baru tentang teologi kepercayaan [ kususnya di agama saya] itu seperti di bungkam, dimana saya melihat new thinking itu sudah terhenti sejak ratusan tahun lalu. jadi dalam hal aturan kepercayaan kontroversi bahkan terkadang condong bertentangan dengan moral, adalah bukan hasil pemikiran zaman ini, literally? bagaimana mungkin ini bisa berjalan? saya pribadi menganggap ini pr yang harus sama sama memang perlu kami koreksi. so be improvment, sedihnya kami dilarang merencanakan itu.
@pawirodirjo6735
@pawirodirjo6735 16 күн бұрын
Moral yg baik yg berdampak positif terhadap diri sendiri dan orang lain termasuk al semesta se isinya
@PikiranGen-Z
@PikiranGen-Z Ай бұрын
bisa dong, yg penting utamain dulu rasional, moral, etika, baru keimanan
@sholehsetiaji79
@sholehsetiaji79 Ай бұрын
Tanpa agama, moral itu jadi subjektif.
@3jerukgaming
@3jerukgaming Ай бұрын
Tapi zaman sekarang para tokoh agama rata² subjektif. Mengeluarkan kan fatwa-fatwa haram/halal seenaknya. Mengharam haramkan. Musik haram Coli haram Wayang golek haram Tanpa ilmu yg dalam. Hanya Krn mereka GK suka.
@robetcalvin6248
@robetcalvin6248 Ай бұрын
Emang agama objektif?
@fendylappet8458
@fendylappet8458 Ай бұрын
Maaf bro, setelah berpikir dgn akal yg sehat, abraham yg disuruh mengurbankan anaknya itu Tidak bermoral. Tidak ada alasan utk membenarkannya.
@MrYobatganteng
@MrYobatganteng Ай бұрын
Agenda konten2 sprti ini dan masssivenya mereka mengerahkan buzzer utk membelokkan akidah generasi2 muda beragama untuk semakin jauh dari agama.. hati2 y mas, kita sebagai umat Islam jgn smpai mmbiarkan rekan2 kita belajar dari informasi tanpa bimbingan obyektif
@didiksaja3691
@didiksaja3691 Ай бұрын
Yo gpp kl ttg moralitas menjadi subyektif. ...toh agama jg yg bikin org jg.....diceritakan muluk muluk tetap produk dr manusia jg di jmn old... Kl gak setuju boleh aja...pilih jalan sendiri...
@stevanusmaranatha2301
@stevanusmaranatha2301 26 күн бұрын
agama itu hanya sebuah status saja, sedangkan moral itu kpribadian yg dpt menunjukan sikap baik atau buruk nya seseorang itu sendiri. jdi agama dan moral itu sangat jauh berbeda lah.. trims.. 🙏🙏🙏
@bacotajadulu6039
@bacotajadulu6039 Ай бұрын
Bisa banget donk, tiap negara punya hukum positif, spt KUHP.. tp yg plg hakiki dtg nya dr hati nurani (conscience & compassion).. ada jg hukum resiprokal : bila anda tak suka dicubit ya jgn mencubit..
@diodoang
@diodoang Ай бұрын
Orang "beragama" kalau nggak ganggu orang lain ya suka menghakimi orang lain dan merasa dirinya lebih baik 😃
@agatemoderat3442
@agatemoderat3442 Ай бұрын
😊 anda terlalu sentimen
@MrYobatganteng
@MrYobatganteng Ай бұрын
Orang beragama atau "Oknum" beragama? pelajari dari figure hanya akan timbul penilaian subyektif, sejatinya agama tuntunannya sudah sangat obyektif
@didiksaja3691
@didiksaja3691 Ай бұрын
Tdk beragama tdk bisa dikatakan org jahat dan hidupny asal asalan lho.... Bgmn dgn mereka yg beragama tp betbuat jahat jg .... Jgn dangkal menilai sesuatu
Pandangan Keimanan Coki Pardede
37:30
Cania Citta
Рет қаралды 217 М.
Cerita Pandji Pragiwaksono Berkomedi di Amerika
43:33
Cania Citta
Рет қаралды 118 М.
Sigma Girl Education #sigma #viral #comedy
00:16
CRAZY GREAPA
Рет қаралды 58 МЛН
La final estuvo difícil
00:34
Juan De Dios Pantoja
Рет қаралды 26 МЛН
КАКОЙ ВАШ ЛЮБИМЫЙ ЦВЕТ?😍 #game #shorts
00:17
Coki Pardede Bahas Hantu & Fenomena Paranormal Lainnya
37:16
Cania Citta
Рет қаралды 131 М.
Resep untuk Maju: Mindset Rasional & Ilmiah
18:00
Cania Citta
Рет қаралды 77 М.
Kupas Tuntas LOGIKA dalam 13 Menit
13:26
Cania Citta
Рет қаралды 71 М.
ORANG ATHEIS JUSTRU LEBIH BERTUHAN DIBANDING ORANG BERAGAMA
17:17
Lia Lestari's Journey
Рет қаралды 36 М.
Eps 525 | FILSAFAT MORAL: KEBENARAN HAKIKI ADALAH MENOLAK KEBENARAN
17:43
Ferry Irwandi Soal Seberapa Destruktifnya JUDI ONLINE
57:23
Cania Citta
Рет қаралды 111 М.
Sigma Girl Education #sigma #viral #comedy
00:16
CRAZY GREAPA
Рет қаралды 58 МЛН