Terima kasih sudah berkenan menyimak. Salam dari Bali.

Dalem Prajurit adalah prajurit Dalem Waturenggong yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Paminggir untuk menyerang Dalem Dukut di Nusa Penida atas permintaan rakyat Nusa Penida yang dipimpin oleh Bendesa Dukuh Jumpungan Nusa Penida, namun serangan I Gusti Ngurah Paminggir dapat dikalahkan oleh Bala Wong Samar abdi Dalem Dukut Nusa, seluruh pasukan Dalem Bali Waturenggong dan pimpinan I Gusti Ngurah Paminggir tewas. Untuk mengenang kepahlawanan I Gusti Ngurah Paminggir dan pasukan gegel Dalem Waturenggong setelah diupacarai/diaben di Bugbug Pantai Jumpai Selatan Gelgel Klungkung dibuatkan Candi/Tugu Dalem Prajurit, sekarang menjadi Pura Dalem Prajurit yang diemong oleh keturunan I Gusti Ngurah Paminggir dan keturunan prajurit Dalem Waturenggong. Akhirnya Ida Dalem Dukut Nusa Penida dapat dikalahkan oleh I Gusti Ngurah Jelantik dengan "Keris Pusaka Ki Pencok Sahang" anugerah Bethara Tohlangkir Besakih Gunung Agung dan Nusa Penida menjadi wilayah kekuasaan Dalem Gelgel Klungkung Bali.

Itu kesenangan duniawi nama-Nya, setiap manusia yang hidup di dunia pasti punya kesenangan atau hobi agar kehidupan /aktifitas manusia tidak berhenti. Ada yang hobi berjudi, bermain perempuan, mabuk, bersolek, berkelahi nah itu semua bisa diliat dari ajaran sad ripu. Semakin tua harusnya semakin dihilangkan sifat sifat itu dan fokus mendekatkan diri ke sang Pencipta.

Mpu Sidhimantra tidak pernah memisahkan pulau Bali dengan Pulau Jawa. Beliau hidup di tahun 1200an Masehi. Pulau bali sudah terpisah dengan pulau jawa sejak zaman es di bumi mencair puluhan ribu tahun lalu.

Karena ada Bhatara Babotoh/Arwah Ida Bang Manik Angkeran di Pura Batu Madeg Besakih dan ada keturunannya Bang Manik Angkeran yaitu dari Ida Bang Tulusdewa menurunkan Ida Penataran (Brahmana) menjadi bebotoh, setelah beralih wangsa menjadi Kesatriya menjadi I Gusti Ngurah Sideman pejabat Manca Gelgel Anglurah Sideman Karangasem.

@@deindra2391 dahulu pulau Jawa dan Bali masih bersatu, disebut Nusa Dawa (pulau panjang) sesuai Kitab Tantu Panggelaran versi Hindu Bali termasuk Purana Bali.

@@ngurahputra3018 Kitab Tangtu Pagelaran tidak bisa dijadikan bukti faktual untuk mengungkap proses terpisahnya Bali dan Jawa. Untuk mengungkap terjadinya proses terpisahnya sebuah pulau dengan pulau lainnya harus melalui ilmu sains/ ilmu geologi dsb.

Mpu Bharadah menurunkan 2 putera dan 1 puteri, yaitu ; Mpu Siwagandu, Ni Dyah Widawati, dan Mpu Bahula. Mpu Siwagandhu menjadi penasehat Raja Bali Kuno Sri Jayakasunu tahun 1155-1177 Masehi dan Raja Sri Jayapangus pada tahun 1177-1181, adiknya Dyah Wedawati moksah/Sukla-Brahmacari di Pejarakan Lemah Tulis dekat Daha/Kadiri pada masa pemerintahan Raja Bali Kuno Sri Arjaya Deng Jayaketana tahun 1181-1200 Masehi. Pada masa/jamannya ini yang menjadi Raja di Daha/Kadiri Jawa Timur adalah Sri Kameswara-II tahun 1185-1193 M.(Raja Daha/Kadiri tahun 1182-1185 M adalah Sri Kameswara-I), Raja Sri Kameswara-II wafat tahun 1193M. diganti oleh Sri Kertajaya/Prabu Srengga/Dandang Gendis pada Tahun 1194-1222M. Adik bungsunya Mpu Siwagandu yang nomor-3 adalah Mpu Bahula/Mpu Chandra menikah dengan puteri Mpu Kuturan Nata ing Girah dgn isteri Nyi Ageng Randa/janda Nata ing Girah/Si Calon Arang di Girah Kediri puterinya bernama Dyah Ratna Menggali, menurunkan 1.Mpu Tantular/Mpu Wiranatha/Danghyang Angsokanatha (Kerajaan Tumapel/Singasari dan Majapahit), menurunkan 4 Danghyang ; 1.Danghyang Panawasikan/Ida Patni Telaga Urung (menurunkan DH.Jaya Rembat dan DH.Subali, menurunkan Kesatria Tirta Harum di Bali), 2.Danghyang Sidimantra/Mpu Bekung (menurunkan Ida Bang Manik Angkeran, menurunkan 4 Ida Bang ; Banyak Wide/Arya Wiraraja, Tulus Dewa, Wayabya/Kajakauh, dan Ida Bang Manikan), 3.Danghyang Smaranata (menurunkan Danghyang Astapaka/Mpu Angsoka, Danghyang Nirarta/Mpu Dwijendra), 4.Danghyang Kepakisan/Mpu Paramarta/Sri Mpu Soma Kepakisan, guru nabe Patih Gajah Mada di Daha, juga menjadi Penasehat/Guru Bhagawanta Raja Majapahit (menurunkan 4 putera utama dijadikan Adipati Majapahit atas usulan Mahapatih Majapahit Gajah Mada pada tahun 1352 M ; 1.Sri Aji Juru Kepakisan Adipatiraja Blambangan, 2.Sri Aji Bimacili Kepakisan Adipatiraja Pasuruan, 3.Sri Ratu Dewi Muter Kepakisan Adipatiraja Sumbawa sebagai pengganti Raja Sumbawa sebelumnya yaitu Sri Aji Dedelanata yang tewas dalam perang tanding melawan Majapahit Sri Arya Pasung Gerigis dari Badahulu Bali bersama Arya Damar/Adityawarman, dan Arya Mpu Nala dari Majapahit pada tahun 1357M. Saat itu di Majapahit terjadi perang Bubat antara rombongan Pengantin Kerajaan Sunda dgn Mahapatih Gajah Mada pasukan Bhayangkara bersama Adipatiraja Wengker bersama pasukannya. Mpu Bahula menurunkan 5 putera dan puteri ; 1.Mpu Tantular, 2.Ni Dewi Dwaranika, 3.Ni Dewi Adnyani, 4.Ni Dewi Amertajiwa, 5.Ni Dewi Amertamangguli, ke-4 saudari adik Mpu Tantular ini tidak dikisahkan lebih lanjut.

Suksma sahabat @koriagung5308 🙏 Rahayu.

Nggih bli...suksma mewali🙏🏻