Jujur aja aku mikir begini juga.. Yang akhirnya membuatku berusaha ikhlas dan mencoba menerima apa yang sudah terjadi di masa kecilku (karena tak semua buruk). dan selalu berusaha memahami kondisi orang tua yang sebenarnya juga tak seindah masaku saat itu. Dan benar-benar gak berhak juga untuk menyalahkan. Dan penerimaan itulah yang membuat aku jadi lebih tenang. Intinya ya jangan sampai hal-hal yang di rasa tidak baik terus di salurkan ke generasi selanjutnya. Kalau nyalahin ortu tuh nantinya malah ada rasa nyesel karena mereka juga dulunya pola asuhnya malah lebih keras lagi 🥺 aku sih masih enak punya media buat cari tahu ilmunya, sedangkan ortu serba terbatas saat itu dan mereka hanya tahu dari ortunya terdahulu. pasti itu karena rasa bakti mereka sama ortu. ah suka sedih kalau bahas ortu,

Biasanya yang di penghujung baca dan diskusinya menyalahkan, sedari awal niat mengetahui konsep dan teori kejiwaan tersebut tuh hanya sekedar memvalidasi dirinya, bukan untuk memperbaiki dirinya, hanya ingin mencari satu atau dua yang sepemikiran agar memiliki legitimasi "kita begini karena ada kesalahan campur tangan orang lain".

Saya sangat setuju dengan dokter, sungguh saya berpikir demikian semenjak saya mengalami depresi. Orang tua saya sangat baik, namun mereka memiliki sejarah hidup mereka masing-masing sehingga sangat berdampak pada pengasuhan saya. Saya dibersarkan dengan didikan yang bagi saya sangat protektif dan orang tua saya determinan. Ayah saya yang tidak bisa dibantah dan ibu saya yang gaslighting, ruang diskusi keluarga yang ada hanya selalu keputusan sepihak dari orang tua saya, hal ini membuat saya jatuh dalam jurang depresi yang sampai saat ini bahkan saya tidak punya keinginan untuk hidup. Disisi lain terkadang saat saya sedang kambuh, saya sangat menyalahkan orang tua saya, tapi disisi lain saya dilema. Saya memahami perasaan orang tua saya dan sejarah apa dibaliknya. Hanya saja karena mereka tidak sepenuhnya mengerti dan menyadari apa yang mereka lakukan, mereka hanya bisa melakukan hal-hal yang menurut mereka anggap baik. Saya sangat mengerti itu, naasnya ketika saya mengerti dan memahami, saya menjadi "people pleasure" hanya untuk membuat mereka merasa baik-baik saja, tapi saya tidak. Bagi saya, ini adalah hal yang sangat rumit dan kompleks, persis seperti yang dokter Jiemi katakan. Setiap manusia punya lukanya masing-masing, kita tidak pernah tau betul bagaimana bentuk luka itu dan bagaimana luka itu dibentuk. Orang tua saya mungkin tidak menyadari kesalahan mereka, sebab mereka juga bercermin dari pengasuhan yang mereka dapatkan dari orang tua mereka. Bukan perkara benar atau salah, karena hal ini lebih rumit dari apa yang bisa kita lihat. Seperti lingkaran setan, pengasuhan yang kita dapatkan bisa saja kita lakukan untuk mengasuh anak-anak kita kelak. Kuncinya hanya "sadar dan menyadari", namun sayangnya ini bukanlah kata-kata yang mudah untuk dilakukan. Apalagi akan lebih sulit jika kita berada dalam mode survival atau auto-pilot dalam kehidupan.

Memutus rantai pola asuh yang salah, jangan smpai luka batin yang kita rasakan di masalalu, terjadi lagi kepada anak, kita sbgai ortu harus bisa bijak untuk menelaah prinsip dlm mengasuh anak, saya dan kita semua hrus banyak belajar dalam hal ini, terimakasih dokter ulasan nya sngat bermanfaat 🤗

Dok, saya sangat setuju dengan yang dokter utarakan. 3 anak diasuh dengan pola didik yang sama belum tentu menghasilkan pribadi yang sama... Pembawaan watak lahir si anak juga menentukan...

Inner child ibarat feeling sendiri sih. Melawan perasaan negatif ibarat menyudutkan inner child pas dia lagi merasa negatif. Misalnya pas kita lagi sedih karena suatu hal trus melawan perasaan itu jadi kayak bilang ke diri sendiri "Gitu aja sedih". Harusnya menerima perasaan itu sih sampe pelan2 mereda. Itu yg kudengar dari regulasi emosi.

1. Ada genetik dll, bukan cuma inner child dan pola asuh 2. Jd timbul narasi seandainya, padahal mereka sudah lalukan yg terbaik yg mereka bsa di saat itu.. mereka jg dapet luka dari keadaan mereka dulu.. 3. Menyalahkan atau blaming tidak akan mendewasakan dan berubah atau pulih, malah jd semakim terluka dan perih batin kita, termasuk kedua belah pihak. Proses pendewasaan: mampu mengenali kesalahan, mengoreksi atau memperbaiki dan meminta maaf.. Asuh ulang batin anak kita yg terluka di saat ini dengan kalimat, memeluk, kenali apa yg dibutuhkan dan solusinya.

Kata2 "seandainya dulu..." lebih ke mempertanyakan hal yg tidak bisa diubah, alih2 berfokus pada pemulihan diri sendiri yg seharusnya dilakukan.

Seandainya menjadi kata yang dulu aku sering ulangi. Seandainya Bapak Ibuku tidak menikah karena masih sama-sama cucu dari kakek yang sama, mungkin aku tidak diturunkan alergi rinitis dan asma. Karena yang aku pernah membaca, dua orang yang menikah yang masih dekat hubungan darah/keluarga maka akan melahirkan anak yang lemah. Ah sudahlah. Masa lalu tidak bisa diubah juga. Aku belajar saja untuk terus menerima kenyataan seapaadanya. Walaupun jujurly, itu tidak mudah.

Saya sempat difase "menyalahkan" itu dok, atau mungkin masih sampai sekarang karena kadang2 terlintas lagi. Sangat tersentak saat menyadari semua ini. Pikiranku "ternyata SEBERPENGARUH itu ya apa yg terjadi thd kita di masa lalu ke masa sekarang" Tapi di video ini dokter jelaskan ada banyak faktor2 lain yg mempengaruhi, dari genetik bahkan ada faktor yg membuat knpa org2 di masa lalu kita melakukan hal tertentu, untuk betahan hidup pada masanya. Menyalahkan tidak akan membuat pulih justru bertambah perih. Menjadi individu dewasa yg mengasuh kembali diriku kecil, memahami dan memenuhi kebutuhannya. terima kasih dok

Terima kasih, dok, atas video ini. Belakangan ini saya lagi sering merenung ttg inner child di diri saya sendiri, pun saya sempat dalam fase blaming yang awalnya saya kira membantu untuk menyembuhkan inner child wound dalam diri saya. Tapi saya sadar kalau kita sepenuhnya bertanggung jawab dalam memulihkan luka batin yang ada di dalam diri kita, bukan orang lain. Jadi saya memutuskan untuk belajar mengambil kendali sepenuhnya dengan penuh tanggung jawab dalam menyikapi masa lalu, masa kini, dan masa depan saya tanpa harus menyalahkan siapapun, termasuk pola asuh yang saya terima di masa kecil. Sekali lagi terima kasih, dok.

Dear My Inner Child, I am sorry Please forgive me I Thank you I love you

Thanks dok atas pencerahannya. Sy adalah ortu yang termasuk terlambat menyadari kesalahan dalam cara mengasuh anak, dan kadang sy menyesali dan menyalahkan diri sendiri karena tdk belajar ilmu parenting pada saat memiliki anak. Sy pikir dgn pola asuh yg sama spt ortu sy dulu ditambah dgn cara sy yg baru bs membuat anak sy jadi berprestasi, ternyata hasilnya berbeda dari yg sy harapkan. Menyesal tdk membuat masalah selesai, maka lbh baik mencari cara agar sy sbg ortu dan anak bisa memperbaiki diri masing2 sehingga menjadi lbh baik dari sblmnya

Dok tolong bahas dong tentang bagaimana kita bisa menerima segala luka dimasa lalu, dan apa cara memperbaiki dampak dari luka itu? Terimakasih dok, semoga dokter dan keluarga sehat selalu. Aamiin

Jadi tau apa arti inner child yang lebih dalam karna emang bener bangt kita taunya dalam pemukaan saja tanpa melihat sekitar dan memahami pola orang tua kita mengasuh kita.. Mantap terimakasih atas ilmunya dok

accept all pain with surrender and understanding.

Dulu,wktu semasa SMA hingga kuliah,saya marah dan menyalahkan orang tua krna mengasuh saya tdk sesuai dgn yg saya pikirkan. Terlebih lagi,blm mengetahui ada innerchild yg terluka apa lg konsepnya. 2 tahun terakhir menyadari ada yg salah dlm diri saya,dan skrg udh dlm tahap fase menyadari dan menerima. Tapi klo boleh jujur,sangat sulit hidup dgn innerchild yg terluka dan hidup dgn dampak yg dia sebabkan dok :') mengganggu sosialisasi dan karir

Good insight! Thank you for sharing your thoughts

Sambil nepuk lembut diri sendiri dan self talk.. Des....... (nangiss) 😭😭😭😭 Thanks you dok...

trima kasih dok 🙏

Panjang umur dan sehat selalu dok, terima kasih banyak pandangannya sangat berguna sekali, saya umur 2x-an sadar perlu adanya penyikapan "inner child" saya memutuskan untuk mengenal diri saya sendiri sewaktu kecil, saya memiliki kekecewaan terhadap masa anak kecil saya yang tanpa disadari jadi landasan pertimbangan keputusan dan mempengaruhi kinerja pekerjaan & bahkan sosial, saya merasa bias menilai diri saya sendiri dewasa atau sebuah 'kewajaran' yang salahnya saya meluapkan sisi inner child saya ... setelah saya baca video ini, saya menyikapi kondisi diri saya sendiri untuk membagi ruang antara ekspresif-an saya akan memulihkan diri inner child saya dan fokus ke hal yang nyata. Terima kasih dok, pandangannya akan teori2 dari dokter sangat berguna untuk proses bentuk kepribadian saya yang lebih baik lagi 🎉

Luar biasa dok. Dalam banget. Penyajian yg ilmiah tapi mudah dipahami. Akhirnya kata ikhlas juga yg bikin damai di hati.

Dok boleh nggak request pembahasan soal "BURNOUT" dari segi psikologi dan gimana sih caranya buat mengatasi gejala ini dengan sehat?? Terimakasih.

Terimakasih banyak

Terimakasih, dok ❤

Selalu suka penjelasan dokter, kyk dikasih kuliah. Terimakasih Dok, bermanfaat sekali videonya🙏

Senang rasanya ada yang sepemikiran, hal ini saya pikirkan dulu ketika melihat lingkungan sekitar karena memang harus dengan pikiran terbuka dan sabar untuk memahami dunia

Terimakasih untuk ilmunya Dokter Jiemi..sangat bermanfaat sekali bagi orang tua dan anak spy bisa saling mengerti dan memahami kondisi jaman dulu dan jaman now..sehingga tidak saling menyalahkan tetapi saling belajar untuk menerima apa adanya. Sehat dan bahagia selalu Dokter Tuhan memberkati Amin. Terima kasih Dokter sehat selalu ya Tuhan memberkati Amin

Saya umur 50tahunan pada saat masih anak-anak melihat sebagian orang tua yang mendisiplinkan anak dengan hukuman fisik (memukul, mengurung di kamar mandi), bahkan guru di sekolah pun (menjewer, menjentik, memukul lengan dg penggaris, menstrap, bahkan menampar). Apakah itu menimbulkan trauma? ada yang menimbulkan trauma dan ada yang tidak bahkan menganggap hal itu sbg tanda cinta/kepedulian orang tua/guru thd dirinya.... Kalau jaman sekarang, rasanya aneh kalau melihat ada ortu yg masih menerapkan hukuman fisik pada anaknya apalagi sudah ada istilah KDRT dan perlindungan anak, apalagi guru bisa dilaporkan ke polisi sama ortunya.

Sukaaa banget nontonnya... Tq dokter..

Saya dibesarkan oleh pola asuh dan lingkungan yang buruk tapi genetik saya bagus, ada pengaruh sangat besar dalam hidup saya, saya bakal tetap ada di titik saya ini dengan atau tanpa pola asuh yang buruk. Hanya saja jika faktor eksternal tersebut lebih baik mungkin saya akan ada di titik ini lebih cepat dan banyak achieved yg bisa saya capai lebih banyak. Hanya disitu perbedaanya, tpi menurut saya itu bukan sekedar hanya.Jadi menurut saya tetap saja faktor eksternal menyumbang lebih besar pengaruh terhadap diri saya 🙏

request tema ttg childhood emotional neglect kak, yg mana berdampak sampai dewasa atw tua skalipun

Dok, betul bgt si dok. hrushya ini diterapin ke smw org.

dalam proses healing inner child aku lewati 3 fase ini sebelum akhirnya bisa paham, memaafkan, dan akhirnya sembuh belum sembuh sempurna, masih kulik lagi semua luka yang ada, sabar sembuhin satu" :)

Setujuuu dgn ulasannya

hmmm .. iya jg yah ...

Hai dokter, terimakasih untuk konten2nya yang sangat menarik dan menambah ilmu, dokter aku mau request konten tentang pengaruh stres ke kebiasaan makan, mungkin contohnya binge eating dan mungkin cara-cara untuk mengatasinya dok, makasiih

Yg saya alami, adalah ortu jelas² salah dlm mengasuh, egois, gak pernah mau sadar kalo mereka memang salah, dan selalu melempar seluruh beban tanggungjawab yg seharusnya ada pada diri mereka pada saya. SELALU menyalahkan saya, invalidasi perasaan dan exp saya. Dan yg parah, merampas hak saya utk hidup sejahtera, khususnya secara finansial, yg mana MASIH DILAKUKAN sampai detik ini. Masih memakai narasi: ortu gak pernah salah, senioritas, patriarkis nan misoginis, toxic masculinity. Jadi, walau saya krg lebih paham WHY mereka jadi begitu, tetap saja mereka TIDAK BISA DIMAAFKAN. Tapi benar, blaming terus menerus hanya malah menyakiti diri sendiri. Yg saya bisa lakukan adalah PHK, lalu berusaha menjadi ortu yg jauh lbh baik buat anak saya.

Related banget dok. Dulu bertahun-tahun saya selalu menyalahkan orang lain apalagi keluarga. Sampai akhirnya tahun² terakhir ini mulai belajar dan akhirnya paham ohh ternyata dulu saya dikasih mama ke ortu angkat karena yaa mungkin beliau memang sudah capek dan ga siap, itu adalah setelah saya tau mama nikah diumur 15 tahun dengan bapak 35 tahun dan saya anak bungsu dari 4 bersaudara. Saya pikir ana 15 tahun mana yg siap berumah tangga. Jadi saya sudah memaafkan mama dan berdamai dengan diri saya sendiri. Makasiih dok

😇😇

Dok.. Sy mau menambah kan POINT yg dokter gak suka.. 'Menyalahkan' Krn dlm kasus depresi anak sy, dg tahu inner childnya.. Sy sbg ibunya jg menyalahkan diri sy sendiri... Rasa bersalah itu demikian besar. Sampe sy sering nangis kalo inget kejadian yg sy sesali.. Merembet akhirnya ke setiap inget atau lht foto2 liburan yg hrsnya happy.. Sy jd sedih. Sy akhirnya jd sulit bahagia.. Org sekitar sy sampai blg sy org yg murung. Benar yg dokter kt kan.. Tdk fair kalo melihat bahwa POLA ASUHsbg stu2nya penyebab.. Sy gak menjadi leg stlh dengerin penuturan dokter tadi. Kalo bisa dok.. Bhas topik bgmn sbaiknya sbg caregiver penderita mental.. Khusus nya depresi... Mksh bnyk dr. Jiemy.. Trims topiknya yg begitu membantu👍👍

Makanya anak kelahiran 2000 ke atas itu udah paling mujur dari segi apapun 😌

Bener banget.. ko jd nyalahin si ya. 😅😅 sadar ada masalah dateng ke profesional akan lbh baik dari pada membaca teory2. Tapi awal2 saya belajar memahami diri saya, saya kenal innerchild ini. Betul kita perlu mengasuh ulang kekanakan dalam diri kita. Terimakasih dok

Next bahas cara mengasuh inner child dok

Dok, bahas tentang meditasi dong :3 Mnurut sudut pandang dr. jimmie / kedokteran Trimakasih😚

Kalau yang saya pelajari dari teori inner child itu...kita malah harus memaafkan orang tua kita karena mereka mendidik dengan cara terbaik yang mereka tahu...

Yang sering keliru adalah banyak sekali orang yg mengaku inner child terapist yang mengatakan IC bisa menyelesaikan semua masalah mental emosional dan semua gangguan jiwa karena IC

8 seorang psikolog. Saya sangat setuju highlight atas apa yg di sampaikan. Yakni teori terbatas pada konteks. Sehingga diperlukan banyak sekali pertimbangan untuk pada akhirnya memilih terapi. Yang-bs jadi tidak sesuai dgn ego atau keinginan klien. Karena tujuan utamanya adalah membuat diri klien untik bs function dan fit (Cmiiw).

"Dok gw suka sama gaya lo.. 👍👍🤗🤗

bagus bgt dok pemaparannyaaaa 😭😭😭😭

dok, bagaimana cara mangasuh anak dalam diri kita?

Di detik 1:42 nangis kejer y Allah. Di bagian gak ada orang tua yg sempurna. Selama ini sibuk menyalahkan diri, menuntut diri menjadi orang tua yg sempurna😢😢

Iya dok, kakak sy adalah sepupu sy yg diasuh kedua org tua saya tp hasilx kepribadiannya jauh berbeda dg sy... Sdgkan sy dan adik sy kandung mempunyai kepribadian hampir sama

dokter boleh tolong bahas tentang bagaimana cara kita bisa menerima luka di masalalu dan bagaimana cara kita bisa sembuh dari luka tersebut? dulu saya pernah ke psikolog karena case inner child ini, tapi sekarang kenapa bisa muncul lagi segala perasaan yang ngak enak yang dulu saya pikir sudah bisa saya terima dan maafkan🥺

Pertama

tolong saya dok

Kedua

Sya mengalami inner child, trganggu dg kondisi ini slm bbrpa thn dan berefek kpd pola asuh anak saya ,, skrg msh proses pemulihan, stlh pindah rumah k. Luar kota,, gejalanya menurun tdk seburul saat dkt dg orgtua, skrg lbh fokus bgmna pulih dan positif dan memperbaiki pola asuh trhdp anak sy jgn smpai mengalami luka sprti sy

Lalu dok, bagaimana caranya agar kita sembuh dari inner child kita?

Dok saya ingin sekali konsultasi

Sy heran seingat sy, sy di didik dan di besarkan oleh org tua sy tdk dgn kekerasan, tp kaku jarak org tua dan anak tu jauh sehingga tidak nyaman untuk saling sharing. Tp knp sy mengasuh anak sangat mudah marah emosi dan sampai merasa habis akal menghadapi anak sampai di puncak emosi. Tp setelah meluapkan kemarahan sy sgt menyesal. Dan meminta maaf. Dan sy ingin menjadi sahabat buat anak2 sy. Sy bingung knp beda ya cara pola asuh sy ke anak dgn yg sy rasa wkt msh anak2

jd dokter jiwa kyknya makin capek

Dok trus gimaca cara kita kalau mengetahui bahwa iner child kita terluka?

Bisa ngga sh dok kalo anxiety bisa di turunin ke keturunannya? Soalnya saya merasa saya memiliki anxiety, ibu saya juga dan nenek juga sepertinya punya

Dok terimakasih untuk konten positifnya. Setelah menonton video ini saya ingin bertanya, bisa dikatakan sebuah respon yang wajar gak dok ketika seseorang diusia (katakanlah) 20n baru mengetahui adanya inerchild dalam dirinya lalu respon pertama dia adalah menyalahkan mungkin keadaan/ orang tua/ dirinya ? Karena belum tentu seseorang yang mengetahui adanya inerchild di usia 20n tadi langsung mengeluarkan respon yang positif. Itu bagaimana ya dok ? Terimakasih sebelumnya dok 🙏🏻

Bahasanya psikologi tapi Bahasanya mudah dimengerti ♡ makasih dok.

Dok trus gimaca cara merawat iner child kita kalau mengetahui bahwa iner child kita terluka??......

dok, kalo saya mau konsultasi bagaimana ya? saya sedang menjalani hubungan yg saya kira hubungan ini sudah mengarah ke hubungan toxic, saya kira pasangan saya ada kecenderungan narsistik, saya merasa seperti dimanipulasi sama pasangan, dalam hubungan ada fakta2 yg dikaburkan dia sering berbohong, ketika saya mau membahas untuk memperbaiki komunikasi/hubungan dia seperti menghindar dan malah marah2 dia sll mengalihkan dg bilang "bisa ga kita bahas hal yg ringan2 aja aku bosen dengernya", tiap ada masalah selalu minta pisah, dalam hubungan awalnya ada komitmen utk tidak saling meninggalkan utk saling percaya dan dia jg ingin saya percaya sama dia tapi kl keadaan yg dia nya sll minta putus tiap ada masalah sering tiba2 sulit utk komunikasi telp/pesan dg alasan mood dia dan dia antara perkataan dan perbuatan tidak sesuai cenderung tidak terbuka jd mengaburkan kepercayaan, ketika dia salah dan ketika saya harus marah dibalikan malah dibuat dia yg marah akhirnya saya yg seolah salah, beberapa kali saya diserang dg kata2 kasar, sifat2 saya diserang direndahkan dibuat tidak percaya diri dll, kebaikan saya seperti hanya dimanfaatkan hanya utk kepentingannya, saya sudah berjuang mati2an tapi ga ada harganya di mata pasangan, mau mengakhiri tapi masih berat banget, utk menghadapi orang yg menyerang sifat2 kita gimana dok caranya?

Assalamu'alaikum dok saya orang awam tolong bahas apa bedanya orang kemasukan setan dgn sakit jiwa , masalah nya kami berobat ke medis menurut pengamatan banyak perubahan bahkan sampai sekarang dosis sudah sedikit kata dokter sembuh tidak bisa 100% tapi si pasien ada jin yg masuk ke badannya kadang histeris marah tolong gimana solusinya kemauan dia berubah ubah. Sekarang di ajak berobat tidak mau. Makasih dok 🙏🙏

"Di akhirat kelak, kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita lakukan bukan apa yang orang lain lakukan ke kita".

Jadi sebenarnya inner child itu apa dok? Bukannya wajar dalam tumbuh kembang karakter anak semua hal berpengaruh? Entah itu pola asuh, budaya, lingkungan. Di mana batasannya? Selalu bingung kalo bahas inner child.

tpi bukannya teoro inner child itu bukan menyalahkan ya? tp mencari sebab2 yg ada pada diri manusia. klo salah menyalahkan tergantung orgnya mau nyalahin apa nggak gt.

Kak bedanya childish sm inner child itu apa?