Guru itu multimedia yg trbaik.....jd bukan digitalisasi pmbljaran hrs pakai power poin,video,konten2 digital pnddkn Indonesia salah kaprah harus dihentikan.....

Guru sekarang ini dianggap bodoh semuanya, sehingga harus selalu mengikuti seminar dan workshop ini dan itu. Walhasil murid yang seharusnya diperhatikan dalam pembelajaran, para guru harus sibuk memenuhi tagihan workshop dan seminar. Akhirnya murid di kelas hanya diberi tugas dan tinggalkan dengan alasan masih mengerjakan tagihan tugas seminar. Murid yang ditinggalkan guru saling bully, berantem bahkan sampai ada yang kaki atau tangannya patah. Yaaah, apapun bisa terjadi jika guru tidak berada di dalam kelas. Aku pikir memastikan guru mengajar di dalam kelas adalah lebih baik daripada terus menerus mencekoki dengan seminar atau workshop. Guru sudah kuliah S1 atau S2, saya yakin beliau sudah menguasai materi pemebelajaran yang dibutuhkan oleh siswa.

Pak Doni, ini saya suka sekali dengan komentar bapak : "Proses pembelajaran itu harus dilihat Bagaimana relasi komunikasi antara guru dengan siswa di dalam proses pembelajaran karena sebenarnya faktanya adalah guru itu sendiri adalah multimedia". ❤❤❤

Sangt setuju pak doni, karena digitalisasi sekolh itu akan menjauhkn komunikasi secara lngsung terutama dg siswa,karena guru sibuk dg pekerjaannya masing2

Semenjak sibuk PMM rumah tanggaku diujung tanduk. Tiap hari pegang hp melulu. Terimakasih Merdeka

saya sangat setuju bapak. Muridpun gak tenang akibat tugas laporan yg hrs dikerjakan pada waktu itu juga. Seperti yang dialami oleh mereka yg duduk di bangku SMA

Setuju pak. Mengembalikan Marwah guru sebagai manusia yang sejatinya mahkluk sosial yg berinteraksi dg manusia yg asli bukan dibatasi dg layar.. output rasa tidak akan tersampaikan dg batasan batasan. Yg pasti akan menghasilkan manusia anti sosial

Terimakasih bapak ,telah mewakili isi hati kami para guru,guru merasa tertekan dengan tuntutan ,yg berat kurikulum terus berganti ,😢

Guru multimedia yg hidup..yg terbaik..

Sangat setuju pak Doni..., komonikasi sosial jangan sampai dilupakan.

Betul pak..sy setuju...guru itu multimedianya...yg langsung menyelesaikn mslh saat itu jg..❤

Saya setuju Pak Memang digitalisasu di sekolah mengurangi jatah kemanusiaan secara langsung kepada siswa. Dipeehatikan saja secara penuh ,siswa tetap ada yang melakukan hal-hal yang kurang baik. Tetapi yang verkuasa pemerintah jadi guru sebagai pelaksana hanya nengikuti. Nasib2

Leres,jangan karena demi modernisasi lalu esensi pendidikan,interaksi antar manusia untuk pengembangan kecerdasan ganda, tergeser menjadi senseless.Manusia ya tetep manusia bukan robot.Memang perlu penyadaran pentingnya teknologi sebatas sebagai alat bantu bukan sebagai esensi tujuan akhir.

Ayo smgt kasih masukan pemerintah p me tri agar tdk di bungungkan dgn aturan2 yg sll berubah2 kpn mau mulangnya krn demi kejar sertifikat2 kls bnyk yg terbengkelai jasihan siswasiswinya ya

Untung ada bapak yang menyuarakan isi hati guru yang tidak mampu berkata - kata pada pemangku jabatan tertentu.Tksh pak , semua yang bpk katakan, benar sekali .

Setuju pak, kenapa bisa begini. Kami guru2 semua pada pussyying setengah mati. Tolong lah ada kebijakan yg lbh lunak jgn terlalu di paksakan kami utk mengejar byk tugas ini itu ...apa LG bg guru yg SDH tua, bisa2 kami struuk JD nya. Hanya pak Doni yg mengerti kami guru2 ini. Tolong pemerintah di ubah peraturan ini. Tolong..

Betul Pak, Saya sangat setuju dengan Pendapat Bapak

Betul sekali Bpk, teman saya guru hampir bercerai sama suami karena teman saya menuntut untuk membeli sebuah leftop.. Sedangkan keadaan ekomi lagi sempit Leftop adalah modal utama untuk bisa menyelesaikan e kinerja tersebut..

Siswa bukan tujuan utama kewajiban guru , terus kejar ekin ,tetus kejar sertifikat siswa lupa dinilai.

Saya ngajar di swasta, efektif mengajar di sekolah jam 08-14.30, jam 14.30-16.00 mengawasi siswa ekstrakulikuler, pulang ke rumah jam 16.30, nyampe rumah jam 18.00 menempuh jarak 26km. Datang rumah langsung TEPAR di tambah harus bikin administrasi. Muridnya dibikin merdeka gurunya dibuat terjajah 😅

Setuju apa yang dismpaikan pak Doni,terima kasih bapak sudah mewakili isi hati para guru

Guru yg seharusnya selalu bertatapmuka dengan siswa mengajar, mendidik, melatih serta mengevaluasi, supaya beretika, berkarakter baik, cerdas hati nya, berempati dengan teman teman nya, bersosialisasi, bekerja sama, belajar di siplin sesama teman, yang nantinya setelah dewasa terjun ke masyarakat, punya pondasi itu.

Terimakasih pak. Sudah memberikan pencerahan. Bp perpanjangan tangan Tuhan Sehat selalu pak Doni

Mantappp pak...

Mantap..... Sejak sekitar 7 tahun lalu.....saya orang pertama yang menolak ujian Pakai HP dengan aplikasi dimana soal²nya adalah harus multipel cois/pilihan ganda semua. Saya hanya seorang diri menolak di sekolah saya dan berhasil pakai kertas biasa, tapi apa.....saya dicemooh dibantai habis oleh petinggi yayasan dan lainnya. Padahal... dengan aplikasi yang hanya bisa memuat soal pilihan ganda.... anak-anak bisa saja hanya main tebak-tebakan..... Hahahaha 😂

Setuju pak Doni.. tolong segera ganti menteri

Ternyata Tuhan,masih ada bapak Doni mewakili suara hati saya yg gaptek,

Semoga analisa bapak didengar pak Jokowi. Kembalika kurikulum kita ke KTSP.

Benar sekali pak ,,km belum siap km seakan akan seperti rebot yg di remot agar bisa berbuat secepat tp km tidak punya jaringan yg mendukung

Benar sekali apa yg bapak sampaikan .kami yg mau pensiun ini anggap bodoh

Sangat aneh sekali memang kasus dalam video ini, memang betul seperti yang dikatakan Pak Doni bahwa ketika di rumah guru sudah lelah dan urusan sekolah tidak perlu di bawa ke rumah, di samping itu pasti bapak/ibu guru punya kesibukan dan kegiatan tersendiri ketika di rumah. Tidak 24/7 juga bapak/ibu guru mengecek google kalender dan menurut saya ini kasus paling aneh yang belum pernah terjadi di jaman-jaman sebelumnya, ketika bapak/ibu guru ada yang bertanya "sekarang kegiatannya apa?" lalu dijawab "sudah baca google kalender belum?", hal ini ambigu sekali dan jauh dari kata menjawab pertanyaan yang dimaksud dan berpotensi menimbulkan prasangka menyindir dan sebagainya. Padahal respon seperti ini sangat tidak perlu dan cukup dijawab secara spontan saja apa kegiatan hari itu dan langsung turun tangan ikut berpartisipasi, karena sangat aneh sekali kalau harus membuka gadget dan membaca google kalender hanya untuk mencari tahu apa kegiatan di hari itu sedangkan interaksi spontan antar manusia malah tidak dilakukan.

Digitalisasi sekolah harusnya memudahkan bukan menyibukkan dan membuat ribet guru, dan membuat siswa terabaikan.

Setujuuuuu...BPK...

Benar sekali pak .

Ini sekarang lagi rame sistem minimal 32 poin kinerja Pak... Harus diisi secara online. Lalu bagaimana guru yang di tempatnya sinyal saja sulit. Guru akhirnya disamakan dengan driver ojek online. Guru jadi lebih sibuk ngisi administrasi secara online daripada mengajar anak didik. Boleh buat konten yang lagi ramai Pak sistem poin kinerja yang disamakan dengan driver ojek online.

Padahal aksi nyata itu sudah nyata di laksanakan guru.Memimpil apel, upacara bendera, kerja bakti, melati berbaris, mendidik Pramuka dan melaksanakan praktek inilah kehebatan guru Indonesia, merdeka aaaa

Terimakasih Pak Doni... Teknologi Digital hanya cocok untuk satuan pendidikan yang dikota dengan mudah menggunakan mengakses internet TAPI bagaimana dengan satuan pendidikan di daerah terpencil atau pedalaman yang di katagori kan Daerah 3T. Untuk dikota bukan lah masalah tapi bagaimana di daerah 3T, memang ada daerah daerah 3T yang jada jaringan internet dengan tower mini 35 mtr itupun banyak kendala jika kondisi alam tidak memungkinkan.

Seminar dibuat seperti dulu saja pak ofline, praktik langsung@ pulang sore dari pelatihan dapat uang saku😊

Banyak kerancuhan pelaksanaan implementasi KUMER antara lain : 1. Seluruh guru ASN dilibatkan untuk masuk aktivasi PMM pada hal sebagian guru masih menerapkan K13 mengakibatkan konsentrasi terpecah mengingat program PMM berbarengan dengan akhir semester 2. Mengapa hasil kreativitas guru dalam mengikuti pendidikanlatihan online yang dilaksanakan semenjak Covid-19 sampai akhir tahun 2023 tidak berlaku untuk di unggah di PMM pada hal justru itu dapat meringankan pekerjaan guru karena sudah berburu sertifikat sebelum di berlakukan PMM. 3.yah.....banyak yang lainnya lagi....

Ayo pk suarakan trus ,

Dan lebih buruknya lg km mengajarkan harus lewat pmm sedangkan km harus butuh leptop ,, pulsa,, jaringan yang memadai,, sangat butuh solusi,, yang terbaik pak 🙏🏻🙏 ini 😊

kalau betul kita seorang guru..inilah penjelasan yg masuk akal..

Mereka yg merdeka guru yg di jajah bapak lebih cerdas dari pada orang -orang yg mengambil keputusan tersebut.

Tlg menteri diganti jg kurikulumnya. Sb byk guru edan

Guru sekarang setiap hari harus bikin laporan kegiatan lewat online dan harus mendokumentasikan setiap kegiatannya setiap hari dari datang hingga jam pulang sekolah

Trimakasih

Sangat setujuuuu pak👍👍👍

Betul pak

Betul pak....sepakat

Betul mematikan komunikasi proses pendidikan .

Klo mmg salah kaprah ya dibuat yg benar. Hidup jgn ber salah2 pak buk. Yg salah yg jgn diteruskan salah pak buk. Tinggalkan yg salah ksprah ini. Pripun pak buk? Njih to? Nek salah dilanjut salah nanti mlebu neroko. 🙏🙏

Program Digitalisasi murni bisnis,menteri pendidikan harus dimintai tanggung jawab.

Aplikasi ini lebih banyak untuk laporan ke pusat. Ini atinya solah tidak percaya dengan kerja guru di sekolah. Salah ... Salah...

P Nadim semoga dengar.

Saya orangnya g biasa ikut2an seperti kebanyakan orang begitu launching k merdeka saya jg g biasa lngsng percaya.... Dngn adanya pemaparan p doni kita punya alternatif lain dalam berfikir...

Tolong pa perjuangkan nasib anak2 didik kami yang hak pendidikannya cenderung terbengkalaikan karena guru sibuk dg berbagai pekerjaan di aplikas

Betul sekali 👍

Ganti Kurikulum dan ganti menteri Pendidikan sekarang juga

Kalau ada suatu rencana terutama Bidang Pendidikkan, sudah dipikirkan dgn MATANG blm, orang yg punya ide tadi MANUSIA bukan sih SEHAT...

Betul betul betul

Betul sekali bpk ,kita di jajah saja anak tambah kayak robot,ke arifan lokal hilang

Digitalisasi hanya untuk pendidik, sehingga tanpa ada manfaat secuil apapun bagi peserta didik Setuju banget apa yg disampaikan pak Doni selama ini dan saya sll mengikuti

Mantap pak

Mantap pak 👍

Setujuuuu

Bgs banget sih bapak ni

Mendik klu dari gojek seperti ini nasib pendidikan di Indonesia.

Daftar hadir harus apload per mata pelajaran setiap hari...didaerah banjir seperti kami gimana ..harus seminar,pelatihan..harus ini harus itu belum lagi ekinerja daerah ,anak terlantar karena guru buka laptop berjam jam karena tidak paham

Sangat setujuh, apa yang bapak katakan

Setuju dengan pikiran bapak. Sedang saya sudah lebih dari 20 th jadi guru honorer, tak pernah dapat apapun dari pemerintah.

Sabtu minggu msh dpt Intruksi dr Dinas Pendidikan u/ tugas2. Bahkan hingga tengah malam bs terjadi

Memang bnr gru dbtuntut untuk ini itu demi k untungan sebelah pihak emang mengikuti seminar wroksp g menggunakan duit beli pulza ny u hony g Ada pulzany g bsi ikut yg seharusny guru Sejahtera mlhn sengsara kdn bnhk kluar uang buat isi pulza

Benar

Era bisnis kouta, untungnya besar

Saya sebagai orang tua murid..sedih. guru sibuk administrasi...anak anak ga fokus belajar karena gurunya sibuk...tetangga ku guru sampai rela pinjam uang buat beli laptop

Setuju,knp ga BPK aja yg jadi Mentri ya pak....semoga bapak di angkt mentri

Kurikulum Merdeka tidak membawa perbaikan pendidikan

Sependapat

Bingung dg digitalisasi

Dengan adanya PMM. Guru sibuk belajar di gital akirnya siswa jadi hancur belajar

Guru semakin pusing kepala mikirin pmm administrasi guru gak bisa fokus pada peserta anak didik hapus saja pak

Tengok anak anak kita yg kita bebaskan menggunakan hp . Seperti itukah digitalisasi yg kita banggakan

Bagaimana guru yg usianya 59 thn, yg lemah soal IT ,sangat stress..dengan e-kinerja di pmm.

Kerusakan kompleks akibat menteri tak paham esensi dan filosofi pendidikan

Ketelitian dalam methode ilmiah cara belajar anak sekarang menurun, mereka cenderung ingin cepat tahu kesimpulan lewat cara cari digital, konseptualisasi anak menjadi kurang.

Betul apa......wajar saja kalau peserta didik sekarang krisis moral, krisis akhlak.... Karena kurang terjamah oleh hati seorang pendidik yg sdh dibebankan dgn kebijakan2 yg bikin pusing.....

Postingan bapak rentan diserang sama BuzzeRp Nadiem ... Nanti bapak dibilang generasi boomers gaptek. Dibilang nggak mau berubah. Dibilang orang ketinggalan jaman. Dibilang orang jadul. BuzzeRp Nadiem merajalela ... Ini ada kepentingan dengan duit juga pak. Terutama GovTech Edu yang merupakan tim bayangan Nadiem Cs. Dapet dana dari APBN untuk buat aplikasi. Nampung para programmer yang kena PHK karena bisnis Start-Up pada rontok. Mending duitnya buat pengembangan guru Pendidikan itu esensinya adalah memanusiakan manusia dan mendidik manusia. Pendidikan tidak hanya sekedar online.

Untuk saat ini digitalisasi di bidang pendidikan dasar belum bisa diterapkan karena sebahhagian besar guru dan kepsek apalagi yg berusia 45 th keatas masih gagap teknologi

Tolong ganti cepat itu Mentri pendidikan supaya kembali ke kurikulum KTSP

Menurut pak doni digitalisasi sekolah yg tidak salah kaprah yang seperti apa?, tolong juga diberikan contoh yg benar tidak hanya yg salah kaprah saja, sehingga sya juga bisa membandingkan!!!

Guru yg la mengajar puluhan THN sudah banyak orang orang sukses. Mengapa harus gogel dan letop.anak di rumah dakbisa apa apa Malas😊

Anak2 malah lengket dg gadget, dan menambah beban org tua utk membelinya sementara masa pendidikan masih panjang dan membutuhkan bnyk biaya

Indonesia lagi mabok aplikasi. Org luar sdh bosan dan kembali ke konvensional

Kembalikan saja ke KTSP,,guru jangan dijajah dengan aplikasi serba online...hancuuur pendidikan di Indonesia...

SDM *rendah* Pejabat orientasi duit. Bukan pengabdian yg amanah. Bisa dipersulit kenapa dipermudah ????

Tunggu 5 sampai 10 th yg akan datang bagaimana sih karakter

guru sekarang setres....anak2 didik terlantar

Memang sangat salah kaprah saya tidak setuju.bagi guru jadul yg kenal mesin ketik

Sekolah bicara teknologi, saya minta beli media dan alat sekolah ga ngabulin..parah..

Tolong pak kami guru guru ini yang kurikulum merdeka itu seperti orang gila kami dibuat bernyanyi nyilah terus .ini lagi pmm .sampai mau mati .banyak yang sakit sakit .PPG lagi sduh matilah. .seperti budak dibuat guru itu .tidak lagi mendidik anak bangsa .gimanalah banya tugas tugas .diberikan pak Nadim .seperti kami yang tua ini .sama sekali tidak tahu leptop.