Prof, jadi jika ada anggaran yang memadai seharusnya digunakan untuk pemerataan sekolah SLB atau lebih baik untuk mempersiapkan setiap sekolah bertransformasi ke sekolah inklusi? Semoga terjawab🙏🏻

VVIP, please...

Sangat setuju pak, apa yang telah dikatakan bapak

Banyak koreksi ke pihak2 terkait ttg kebijakan2 yg dikeluarkan termasuk soal P5. Tetapi mereka kurang responsif krn semuanya sdh terpublikasikan dan kelihatannya sulit untuk ditarik. Menurut info guru2, P5 juga menjadi kesulitan tersendiri bagi guru

Pak tidak usah bphongin rakyat ya. Kan yang bisa sekolah anak2 dari asn/pns dan anak2 jendral. Cape sekolah aja tidak bisa masuk untuk anak2 dtks.

12 sama 9 thun aq rasa egak beda jauh jika setelah lulus kerja jadi pembantu .lain jika 12 tahun setelah lulis pemerintah menjadikan pns

Pak Doni : Apakah ada masukan untuk evaluasi dari profil siswa Pancasila untuk perbaikan kedepan? Bu Kepsek : sebenarnya kalau secara pribadi saya ditanya kurang srek Sebenarnya Pak karena ****** (nggak jelas). Pak Doni : Bu Siti kami melihat di lapangan profil pelajar Pancasila itu lebih banyak cenderungnya potong Kompas ya ke selebrasi-selebrasi yang biayanya mahal. Nah untuk anak-anak SMK itu Bagaimana Bu Siti terhadap selebrasi seperti itu? Bu Kepsek : ******** kita gelar karya ya P5 tetapi ternyata anak-anak dinilai oleh dunia industri itu belum standar yang dikehendaki oleh dunia industri atau dunia kerja seperti itu Pak ***** Kesimpulan : Aku pusing dengar jawaban bu Kepsek yang Lulusan Guru Penggerak. P5 itu manfaatnya untuk pribadi si murid atau untuk DUDI ya bu kepsek?

Untuk menilai karakter siswa tidak cukup dengan satu, dua, tiga proyek, karena ini proses. Juga tidak adil kalau penilaian hanya oleh tim proyek. Yang paling tahu adalah walas dan semua guru matpel. P5 harusnya dilakukan oleh semua guru atau matpel.

P5 di SD juga mengurangi jam pelajaran, sehingga seperti kelas bawah dan guru mapel jml jam menjadi berkurang yg berujung merangkap untuk memenuhi JJMnya

profil Pancasila hanya jargon untuk menutupi penguasa republik gak juga berpancasila kok

Kurikulum merdeka menguras kantong orangtua dan penilaiannya sangat tergantung subjektifitas guru. Ia kalo gurunya objektif kalo gurunya baperan kan y rugi si murid. Tolonglah anak bangsa jangan jd kelinci percobaan

Aturan ga jelas piagam yg dpt 5 bln ga bisa utk dpt prestasi itu bukan nya mendorong anak berprestasi menghambat bukan bikin semangat malah gembosi itu yg bikin aturan TDK bagus itu perlu diralat

Kurikulum merdeka hy mengacaukan visi misi guru, selama adanya kurikulum merdeka guru hy sibuk mengejar GP. Ikut diklat sana sini ,sudah tidak lagi ditempat tugas sebagai pendidik.

Hadir

Mantap

Kasian juga s 1 pendidikan s1nya ga ada gunanya kalo ga ppg, padahal untuk jadi s1 pendidikan kadang kadang minta ampun usahanya

Mengapa setiap pergantian periode pemerintahan kurikulum selalu berganti.padahal kurikulum 2013 .justru kurikulum Merdeka belajar ini sangat menyusahkan.

Kurikulum 13 dan kurikulum meredeka banyak menyita waktu,guru lebih banyak berurusan dengan sistim aplikasi dan mengabaikan tugas pokok sebagai pengajar.dan banyak guru2 yang sudah lama atau yang sudah tua.menjadi bosan dengan sistim begini apa lagi kerjanya sampai diluar jam mengajar.jadi guru seakan tidak ada jam istirahat.

Kirilumb75 paling tepat untuk sd karena disana arah dan tujuan dan materinya sangat simpel .dan kurikulum merdeka tidak ada kelebihanya ini terlalu instad penerapanya dan pembodohan anak didik karena hanyak sekolah penggerak yang diberi pelatihan bagaimana sekolah lain

Saya juga msih ragu ikut kuliah PPG Prajab, karena tidak adanya kepastian akan diangkat jdi guru p3k..apalagi skrg pke batas usia maksimal 32th dan tuk ikut tes p3k guru maksimal 35th, sdangkan kami kuliah secara mandiri dari s1..bisa jdi suatu saat nanti generaai penerus tidak tertarik lagi jdi gru, nah siapa yg akan mengajar disekolah nantinya😂

Saya lebih suka kurikulum merdeka untuk meningkatkan mutu para guru dan siswa.

Bagaimana di nilai baik kalau kurmer baru berjalan sudah ada revisi materinya😊

Kurikulum memang menjadikan tolok ukur guru dalam menjalankan tugas belajar mengajar . Tujuan kurikulum sudah jelas . Kepada yth pemerintah mbok tolong kurikulum dibakukan , setiap ganti menteri kurikulumnya ganti sejak orba - repormasi berapa x ganti kurikulum

Sangat setuju dgn penjelasan bpk ini itu baru adil karena PPG PRAJABATAN paling susah Dan sulit tahap2 seleksix apalagi saat PPL banysk yg jatuh sakit karena tugas yg numpuk

Terima kasih Pak Doni, yang selalu berbagi ilmu untuk kemajuan pendidikan Indonesia.

Pusing lihat pemerintah skrg ini membuat kurikulum sesuka hatinya tanpa memikirkan kepribadian bangsa, kembali kan saja ke kurikulum KTSP biar lebih sederhana, siswa-siswi nya lebih terarah akhlaknya

Kok dikritik,wong ini kan udah tidak penyalah gunaan kekuasaan kok periksa!!!

Pangkas materi materi yg tidak berguna bagi masa depan siswa. sesegera mungkin lihat bakat dan minat siswa lewat nilai pelajaran mana yg lebih baik, jangan terus dibawa sampai SMA. Waktu SMP ada fisika & kimia. SMA ketemu lagi dengan tingkatan materi yg lebih rumit. lulus SMA dan kuliahnya ambil program studi agama.. lalu buat apa fisika kimia yg dulu dipelajari? segera tentukan materi pokoknya yakni Bahasa indonesia, bahasa inggris, Agama & budi pekerti, tambah lagi materi public speaking, selain ini materi profesi kerja. yg mau jadi ahli matematika adakan itu pelajaran matematika lebih, yg mau jadi kimia, yg mau jadi fisikawan dll. bukan semuanya dicekokin murid dan alhasil gurunya banyak ngatrol nilai, manipulasi data karna kasihan..

Bapak hebat bisa mewakili suara kami

Enawati had8r

Yg merdeka namanya,tpi guru terjajah

Kembali ke kurikulum KTSP bapa ibu yg terhormat.

Kembalikan ke kurikulum KTSP

Pendidikan sekarang Kanyanya lambat lain ada kemunduran bukan maju sy kalau bisa mentri harus latarbelakang dari pendidikan yang tau di lapangan

akibat dipimpin bukan dari Ahlinya

Apalagi filosofi "guru menghamba pada siswa" ini kalimat jelas bertentangan dengan aqidah orang Islam.

Agar tidak😢 ceroboh,tidak tergopoh-gopoh tidak asal asalan ,,,, perhatikan dampak universal manfaat pertimbangan kemanusiaan serta keilmuannya.

Menempatkan seseorang di jabatan pembuat kebijakan n kuasa anggaran perlu berhati-hati,,, pertimbangan kompetensi pengalaman pengetahuan dan keterampilan komunikasi dengan berbagai pihak harus terkoreksi.

Yg paling tepat pejabatnya disesuaikan dgn bidangnya, tentu saja kalau menteri pendidikan dipilih dari pakar pendidikan, bukan ahlinya berakibat kefatalan sebuah hasil

Mohon maaf Bapak, out of topik. Bagaimana tindak lanjut Kemendikbud mengenai kebijakan program PPG Prajabatan dimana masih banyak lulusan-lulusan tahun kemarin masih belum terserap menjadi Guru di sekolah ?

Hal ini mungkin disebabkan beberapa hal. Pertama, menterinya sendiri sepertinya kurang faham dengan dunia pendidikan. Kedua, orang-orang yang berada disekeliling mas menteri belum tentu memiliki kompetensi yang mumpuni. Ketiga, bisa jadi bawahannya mas menteri berkompeten di bidangnya hanya saja memiliki mental ORBA, asal bapak senang.

Benar sekali,

Benar sekali.

Namanya kita belajar kurikulum merdeka tapi anak anak murid kebanyakan tidak merasa sudah merdeka terlalu berat pak tlg pak kasihan anak semua udah setengah mati belajar tapi bisa ditinggalkan makanya banyak anak yang putus sekolah terlalu sulit buat anak murid

Lebih baik ikutin kurikulum yang lama saya sebagai orang tua sangat kecewa dengan kurikulum yang baru karena murid kalau disekolah aja sangat sukar dalam pelajaran kurikulum merdeka apalagi klu si anak klu tanya ke orang tua klu bisa diganti yg normal aja dalam 15:44 pembelajaran jadi anak semua enak dalam belajar tidak sampai peras otak pelajaran apa itu kurikulum sekarang bikin anak semua bisa gila udah tamatpun sekolah kuliah itu semua tidak di pelajarkan tlg pak bilang pak menteri pendidikan yg sok pintar itu dia aja dulu belajar mana ada sampai buat kepala otaknya diperas tapi bisa jadi menteri anak kami belajar sampai peras otak blm tentu bisa dapat kerja setelah kuliah eh malah ngangur klu bisa kurikulum merdeka tidak dibuat pelajarannya sulit jadi anak gampang nerima pelajaran itu

Z liht dan rasa kmi guru di terpencil sangt tdk pantas diganti2 truss kurikulum,,,krn ituji yg putar2 cara pelajaran hx nm nya yg berubah,,,

Kl mentrinya bukan ahlinya tunggu kesemrawutannya

Karena gonta ganti kurokulum dan guru disibukkan dengn adminstrsi siwa jadi brutal dan sadis2 banyak tauran di mana2 karena guru sibuk banyak tinggalin kelas karena bnuak tugas tdk di kerjakan tunjangn akan di tunda katanya jadi jngn harap siswa bisa berkarKter

Kembalikan KTSP yg bisa mencerdaskan anak 2 kalau kurikulum merdeka muridnya yg merdeka karena banyak di tinggal gurunya mengerjakan administrasinya sendiri akhirnya muridnya don semua tolong p mentri tugas guru itu mengajar bukan mengejar aplikasi yg kamu betikan

Perasaan dari dulu skor PISA Indonesia gitu2 aj