Betullll....ilmu2 dasar banyak diabaikan....padahal itu dasar dari ke tingkat lanjut....gak singkron blass...betulll ambyarrr pak...

Trimakasih pak Doni, sangat setuju...semangat.

Salam Pak Doni... Saya dosen dan pengajar di PTN di daerah Depok. Konsep seleksi menghapus mata pelajaran adalah kebijakan konyol dan membahayakan. Mahasiswa hasil SNBT tidak menguasai mata kuliah dasar. Yang kuliah di ekonomi dan bisnis tidak punya dasar-dasar ilmu ekonomi. Bahkan kata teman saya yang di fakultas teknik ada mahasiswa yang tidak menguasai kalkulus dasar dan fisika dasar. Mau jadi apa PTN kita jika inputnya tidak jelas macam ini. Lalu kewajiban menulis jurnal ilmiah bereputasi dihapuskan akan memunculkan Doktor abal-abal. Pengalaman saya kuliah S3 di negeri tetangga menunjukkan bahwa di sana budaya menulis digalakkan. Lha ini di Indonesia tidak diwajibkan. Menteri kita ini tidak paham apa itu Universitas, Sekolah Tinggi, Akademi. Dipikir lulus Universitas harus kerja semua. Justru Universitas dibangun agar budaya riset sebuah bangsa menjadi lebih baik. Semoga menteri pendidikan setelah Pemilu bukan Nadiem lagi atau orang sejenisnya yang sok tahu tentang dunia pendidikan dan universitas.

Tepat sekali.saya satu pandangan

kebijakannya sepertinya menjadi terlalu filosofis ya... seakan2 dengan bisa baca, otomatis kompeten dalam segala hal

Betuuuuuul

Betul Pak.....

Betulllll. Alhamdulillah akhirnya bp mengungkapkan unek2 saya yg sering saya ungkapkan kpd siswa agar mereka bersiap dg perubahan pd seleksi masuk.. karena g logis.. masa masuk jurusan b arab ngga' ada ujian materi b Arab.. malah MTK.. sepertinya kebijakan yg linglung. Saya harap ujian masuk ptn dikembalikan lagi seperti th 1990 an. Masuk melalui jalur nilai raport pun kurang tepat karena ukuran penilaian tiap sekolah pasti berbeda, kecuali ada ujian Nasional yg aman dan jujur. Saya selalu bilang ke anak didik saya.. jgn berkecil hati jika tdk lolos lewat jalur raport. Ibu lebih bangga jika kalian lolos lewat sbmptn. Dan sukses itu jgn diukur dari hal semacam itu.. tetap berbuat yg terbaik.

termasuk calon mahasiswa fakultas keguruan. jelas kualitas mahasiswa calon guru menurun. dan saat lulus mereka dihadapkan pada merdeka belajar. tambah hancur pendidikan kita

Sy heran knp biaya kuliah kampus negeri jaaauuuh lbh mahal dr kampus swasta. Anak jg bingung memilih jurusan krn tidak ada peminatan ipa n ips.

Dosen2 tingkat 1 pun bingung kok mahasiawa yg masuk seperti beginii