jadi pelajaran aja.. kita selalu ngomongin negara orang rasis ato apalah tapi sebenernya kita sendiri juga rasis.

I am trying to read as many comments as I can. Thank you all for your input and stories and opinions. Sepertinya 'sakitnya' sterotyping adalah karena orang sok tahu kita padahal ga kenal sama sekali. BUT even I who often reaps the reward of positive stereotypes (bule itu jujur, tanggung jawab, pintar, atau apalah ga tahu) masih ada kesan bahwa 'ur not my people' gitu. When shit hits the fan and you are an outsider or minority or whatever...people tend to defend their own and I'm not in the group. That's my experience in Indonesia. That hurts too but cuz we all hurt sometimes I can't be like 'poor me'. Poor all of us klo gitu. Cuz we all are born into stereotypes, into nationalities that we didn't choose, an economic status we didn't chose (probably the worst of all if you are born poor)..into genders we didn't choose. Life isn't fair. But also none of that can hold you back. May have to work harder though. Spend less time focussing on how the world sucks balls and focus on solutions for yourself. And remember there is always an activist or two fighting for your cause.

I live in Germany. I'm a teen. I go to a normal school here(sekolah negri lah bisa dibilang). I was bullied bcs of my skin colour. I was called names. I couldn't fit in. But actually, through experience, its me who is baper kinda. everybody was bullied in a state of their lives. If you take it seriously, then it is serious. But if you take it as a joke, then its a joke. Race jokes are funny if you relax and just go with it. Our typical asian stereotype is actually not that bad. I love it when my school mates say that im good in math just bcs im asian. But i hate when people just walk across we and say "cingcangcong" for no reason. But thats life people. cheers!🍻

Setuju tuh Sach, kita bawa beban stereotypes orang kita. Dulu pernah pesen penginapan di Malaysia, pas check in agak telat ownernya penginapan bilang "oh, I thought you were gonna hit and run like other Indonesians". Aku pikir stereotyping bisa terjadi tanpa disadari ya, makanya sih kalau bisa, kita berlaku yang baik aja, biar ga nambah beban stereotypes ke 'orang kita' yang lain. dan, aku sebagai orang yang ga suka di stereotype, berusaha buat enggak stereotyping orang berdasarkan ras, gender, agama. Basically seeing human as a human aja. susah sih, tapi perlu dilatih.

Pengalaman baru minggu kemarin ke AW beli es krimnya doang, gw pake baju ala2 gembel dengan muka awut2an karna tugas akhir. Si manager ngomong "coba cek itu gopean apa 200 perak" pas gw kasih recehan, Hhhhellooo gw juga mampu beli segala menu disini. Yg ngomong manager lhoooo. Kalo mau mastiin mbok ya jangan di depan congor customer, ga etis banget, so judgemental

In my opinion, stereotyping is inevitable. Stereotyping others is human nature, sadar atau tidak sadar semua orang melakukannya. Dunia sekitar kita itu kompleks banget, makanya otak kita bakal berusaha membuatnya simple. Gimana caranya? Ya dari informasi atau pengalaman yang didapat dari di masa lalu. Secara tidak sadar, kita bakal membentuk sebuah pola bahwa kelompok-kelompok tertentu menjadi punya ciri khasnya masing. Dengan adanya ciri khas kelompok ini, membuat kita bisa bersiap jika harus berinteraksi dengan orang-orang tersebut, ya semacam insting pertahanan gitu. Bayangkan, jika kita menghadapi sesuatu, tetapi otak kita sama sekali tidak punya informasi apapun sebelumnya tentang hal itu. Ya, kita akan kebingungan untuk menghadapinya. Stereotype ini sebenarnya cara paling mudah bagi pikiran kita yang secara otomatis bakal ngasih informasi ke kita tentang dunia sekitar. Nah, yang jadi masalah sebenarnya jika stereotype itu merambat sampai ke prejudice (prasangka) atau diskriminasi. Nah, dua yang terakhir ini menurut saya masih bisa dihindari. Buat yang bingung apa bedanya antara stereotype, prejudice, sama discrimination. Gampangnya stereotype itu levelnya masih kognitif, prejudice itu levelnya udah ke perasaan, dan diskriminasi udah ke tindakan. Kenapa dua yang terakhir menurut saya bisa dihindari? Karena levelnya bukan kognitif (pikiran). Misal kita punya informasi bahwa Kelompok X itu blablabla, tetapi kita masih bisa mengolah informasi tersebut sehingga menentukan bagaimana penilaian kita terhadap seseorang dari kelompok X yang kita temui dan bagaimana tindakan kita terhadap orang dari X. tl;dr Stereotip tidak bisa dihindari. Prasangka dan diskriminasi terhadap orang lain bisa dihindari.

Aku orang Padang, suami orang Jawa. Orang Padang biasanya dibilang pelit, bawel, dan dominan. Sementara suami dibilang kalem, nrimo. Kalo belanja pedagangnya orang Padang aku yang maju, kalo orang Jawa suami yang maju. Kalo soal penampilan, pernah belanja di minimarket dengan muka kucel, celana pendek, sendal jepit dan aku diawasin dong ama mbak2 spg nya. 😂😂😂 Lain waktu dateng dengan muka penuh make up dan baju agak bagus eh pada ramah-ramah gila. Sial disangka gw gak sanggup jajan di minimarket apa ya kalo lagi gak dandan? 😂😂😂

I'm married to a British guy dan udah ngerasain banyak perbedaan yang harus dipahami dan suamiku juga harus belajar banyak tentang budaya Indonesia (dan banyak juga nonton video Sacha lalu jadi ngerti gitu oh di Indonesia stereotype orang begini begitu), seneng banget nonton video2 Sacha yang banyak fokus di cross cultural 😆 dan seneng lihat relationship Sacha sama Angga, lovely ❤️ Cheers and support from Surabaya

Fakta: orang kulit putih dianggap lebih superior di Indonesia di banding orang indonesia itu sendiri. "warisan" masa penjajahan berabad-abad oleh kerajaan belanda. *Indonesia aja merdekanya belum sampe 1 abad. "Dont judge a book by its cover." That's a lie. Gimana ga nilai dari sampulnya, orang di toko buku di plastikin semua. (Dedi Corbuzier)

Orang Indonesia butuh revolusi mental, itu sebabnya, banyak org gila bikin yg tidak gila menanggung stigma negatif

Mas Angga nasibnya sama ky saya..saya orang Indo nikah sama orang luar tinggal diluar kl pergi" saya dikira pembantunya suami..kadang ketawa kadang marah tp y sudah lah.. pernah ambil barang di lobi dtng ama suami yg suruh angkat barang malah saya kan mlongo ditempat..

Boleh ngga sih kita men-diskriminasi orang dalam suatu bisnis? Didalam suatu kelas mengenai Asuransi, jawabannya ternyata boleh. Ya, kita boleh menolak berbisnis terhadap orang/perusahaan/golongan yang mempunyai resiko lebih tinggi. Contohnya: Perbankan akan menolak memberikan pinjaman terhadap calon nasabah yang mempunyai reputasi yang jelek. Premi asuransi kesehatan untuk perokok menjadi lebih tinggi daripada yang tidak merokok. Nah, kadang2 tanpa disadari, faktor resiko ini yang tersamarkan menjadi diskriminasi terhadap suku/golongan/dll Selama pendiskriminasian untuk mencegah kerugian dalam bisnis, aku rasa itu masih masuk akal. Yang ngga masuk akal itu mendiskriminasikan dengan alasan kebencian terhadap suatu golongan (SARA).

what about blatantly racist clubs and restaurants in Bali yang ngga ngebolehin orang indonesia masuk (ato harus diperiksa ID lebih ketat, diperiksa tas dll), sedangkan kalo orang bule yang masuk langsung diperbolehin tanpa ID check. That's fucked up. *klub like La Favela di seminyak

Discrimination? : Ibu kedua gw adalah orang asli Indonesia (Sunda/Dayak). She is an amazing inspiration​ in my life. Pas kita di Bali, tahun 2000, kita mau masuk ke salah satu bar di Jalan Legian, tetapi ayahku, kakakku dan gwe boleh masuk, tapi ibuku nggk!!!! Security bilang "pelacur tidak boleh masuk"!!!! Gw yang dengar dan meeeeeega sedih, marah, frustrasi, bingung. Mau nangis saat itu, karena ibu kedua gwe di panggil "Pelacur"/prostitute". Securety bilang gini, pas kita mau berantem, "All Indonesian women in this area are prostitutes, and we don't want them to enter our bar. No exceptions." Years later that bar became the "Bali Bomb 1 attack" :(. I nEVEr agree with violence/bombs etc, bUt I do understand that bar had haters :(.

I hate stereotyping, in my religion, gender, sexuality all of that stuff. But I still do it most of the time. And my girlfriend been trying to open up my mind. I can say that I have changed? a bit? But I think its hard not to stereotyping people when you always been the victim? but then again, every people in this world always think that they're the victim. So in my opinion, we can stop stereotyping people, by stop victimize yourself. Be compassionate, and try to understand, listen and learn how you feel in others shoes.

Iya bener mba Sacha, stereotipe itu kaya santet, mo ga percaya tapi ada, mo percaya tapi kok sedih kalau itu nyata. Tapi jadi percaya karena pernah ngerasain sendiri. Pernah saya dan temen2 (semuanya cewe, berjilbab dan orang Indonesia) booking hotel (pake salah satu web booking) di Danau Toba dan di hari H saat kita datang, kita disambut dengan bahasa Inggris sama staff hotelnya. Ya karena diajak ngomong pake bahasa Inggris, saya jawab pakai bahasa Inggris juga. Pas sampai di front office dan mau ngurus kelanjutan bookingan, ternyata dikabarin hotelnya udah full booked. Lah, kami berempat bingung berjamaah. Tadi disambut ramah tapi kok kamar udah full booked, piye iki. Lalu si front office nanya, where are you coming from? Saya jawab, from Indonesia. Eh, mba FOnya kaget, hah dari Indonesia, kok ngobrol pake bahasa Inggris? Saya jawab lagi, ya krn sama yg sambut td diajak pake bahasa Inggris. Trus long story short, mba FOnya meminta maaf karena memberikan kamar ke orang lain. Dia bilang BELUM PERNAH ADA ORANG INDONESIA YANG DATANG DI TANGGAL YANG SUDAH MEREKA BOOK SENDIRI KEMUDIAN MELANJUTKAN PROSES BOOKINGAN KAMARNYA. Jadi mereka asumsikan kalau grup kami ga bakal datang. Jadi kami ini orang Indonesia pertama yang benar-benar menampakkan diri di hotel mereka setelah proses booking online, kata mba FOnya sih semenjak hotel itu berdiri. Entah bener atau nggak. Shock sekaligus sedih awalnya, sedih banget ya jadi orang Indonesia, segitunya banget, booking sendiri, ga dateng sendiri. Lalu mba FOnya bilang kalau pantesan aja staff yang sambut td ajak bicara bukan bahasa Indonesia, karena pasti disangka tamu dari negara tetangga. Kita berempat senyum sedih. Tapi kami ga marah-marah, karena mba FOnya menelfonkan hotel lain yang selevel dengan hotel mereka dan memastikan kami dapat dua kamar yang sesuai dengan apa yang kami harapkan ketika kami booking di hotel mereka. Plus kami diantarkan oleh staff hotelnya sampe ke hotel yang lain. Sambil mereka terus meminta maaf karena kesalahan mereka. Beneran ga bete karena dapet pelajaran soal stereotipe yang udah melekat banget jeleknya. Sedih euy. #SalamHapuskanStereotipe #AkuPadamuMbaSacha

Aku dulu les inggris dgn perempuan native speaker dan bilang ke dia Miss u driver waiting for u with u baby .Ternyata dia itu suami nya hahha.Aku langsung malu dan minta maaf.Dulu aku naik becak sama bekas suami bule ku dan ada laki2 teriak ke kami Pelacur... sakit rasanya hati ini.Dan wkt aku masih gadis kami boleh masuk ke bar di Bali yg di bom itu.Dan satpam nya bilang kalau ceweq2 indo boleh masuk,tp cowoq2 indo tdk boleh masuk.Alasan nya kalau cowoq indo masuk dan mabuk di bar selalu norak dan bikin onar.Stereotypes kali...

"Kakek mati duluan, karena banyak dosa" omg 😂

Just watched ur video and THAT EXACTLY HOW I FEEL EVERY SINGLE DAY. I was born as Chinese Indonesian. Both of my parents were born as Chinese Indonesian too. And as Chinese Indonesian, I really hate discrimination that actually happens to me and my family every single day since we were born. Contoh sederhana, saya ke pasar beli ayam. Harga ayam kl dijual ke org Chinese lebih mahal daripada kl dijual ke orang local. Kalo saya tawar harga ayam, penjualnya akan berkata, " masa Cina beli ayam aja nawar" (what an asshole, right?). Therefore for monthly groceries, my family rather go to Carrefour or any big Supermarket only to avoid negative racism vibes. It happened not only in Jakarta, but also in any other cities (Bandung & Tasik too, Angga.) I'm getting fed up with all this racist things... Waktu Ahok jd Gubernur Jakarta, selama 3th tidak ada racism...baru bisa "napas" sedikit lega. Begitu Gabener Jakarta baru (dr sejak Pilkada smp akhirnya terpilih maksa) masalah rasis ini malah meruncing kembali krn "beliau" mendengungkan slogan PRIBUMI DAN NON PRIBUMI... Jadi sebagai orang yg terlahir di Indonesia ini, saya sangat kecewa... Saya Bangga dengan Indonesia (my country) but not with the majority mentality of Indonesian.. Oleh sebab itu, saya kerja lama di Kuwait, Qatar, Dubai dan negara" lainnya hanya utk merasakan "the real freedom" in all means.. Suami saya dr 🇸🇾 Syria (tapi kelihatan lebih seperti bule ketimbang org Arab). Kami berdua muslim. Ketika kami pergi ke Masjid dekat rumah, org" memandangi saya seperti saya Alien yg nyasar. Sedangkan suami saya, "mereka" salam"in. So I guess you can imagine how I felt.. It REALLY sucks... So, me and my husband watched all your videos (including Baby Zee videos) and WE LOVE IT.. We are same like you, WE LOVE INDONESIA but not the _______ (u can fill the blank ☝😉) Thank you Sasha & Angga to continuing making these videos... And big kiss 😘😘😘 for Baby Zee.

I don't think stereotyping is okay. Maybe because as Indonesians we are taught about stereotypes at a very young age, we think it's okay but it hurts people. sure,stereotypes are based on some truths but that shouldn't be the standard we base people off on. Not all of "that people" adopt "that stereotype". I think we should see people as a clean slate but keep the stereotype at the back of our mind as a precaution. That's just my opinion,I'd like to hear others opinion:)

ahh jangan terlalu dimasukkin hati mas Angga, itulah hidup, dibikin enjoy aja. sakit hati boleh, marah boleh, manusiawi tp sebentar aja. hati jadi ringan. percayalah kita semua ngalami koq!!

sya jg pernah punya pengalaman gitu, mo sewa motor di jalan drupadi, sama pegawainya udah di kasih eh trus bossnya mgebentak tuh pegawai katanya 'kenapa disewain ke lokal goblog, ntar motor di maling ngga balik. duh sumpah deh emosi jiwa, knp seh ngga try to be nice by saying 'oh mba motornya udah dibooking tuh ntar ada yg ngambil' sedih bgt krn yg memperlakukan diri gw rasis gitu orang indonesia sendiri

everyone use stereotypes until it's used againts them and then bam, they hate stereotypes

Aku pernah. Aku pake kerudung di Prancis, temanku enggak, terus ada acara untuk semua mahasiswa internasional di city hall tempat aku tinggal. Temanku orang Indo juga, ngga pake kerudung, bawa tas ukurannya sama, isinya juga sama ya dompet, tempat make up, tempat powerbank, ya gitulah. Pas security check, tas dia cuma dibuka, terus diintip, udah gitu dibolehin masuk. Pas giliranku, tasku dibuka, semua disuruh dikeluarin, tempat makeup ku dibuka, diliatin isinya, tempat powerbank-ku juga dibuka-buka wah pokoknya diobrak abrik. Bete banget waktu malem itu 😅

I agree with Sash, I once stereotyping an American from Las Vegas who I knew from Couchsurfing. Before we meet, what I have in mind that he's all about night life, drinking culture, glamour stuff and so on. But all those are just bad stereotype I had for him. Once I met IN REAL LIFE, made friend with him and got to know him any further, that bad stereotypes all are just disappeared. I've learn a lot from him in this case. :-)

Sacha, i know i am late baru nonton video ini but... saya sangat berterima kasih sama kamu telah menjadi salah satu content creator yang menurut saya sangat inspiratif dan membuat semua orang (tentunya yg nnton video ini) "berpikir" mengenai kehidupan mereka, especially di Indonesia. Banyak orang yang bilang "kamu bule jadi bisa seenak jidat komen2 org Indonesia", but after i watched most of you ur videos on youtube, ternyata saya bisa belajar dari kamu dan video kamu. Memang, sampai saat ini saya percaya bahwa manusia dapat belajar dari manapun, even dari bule seperti kamu. Saya berharap akan makin banyak orang orang yang nnton video kamu dan subscribe di channel ini. Karena saya juga bingung, kenapa content creator yang inspiratif, informatif dan edukatif (plus humoris) seperti kamu, Gitasav, dll tidak banyak yg nonton atau subscribe, tapi video2 aneh macem "slime haul" and other kind of that bisa dapet view jutaan :( Keep doing your best, semoga Sacha, Angga dan Zee bisa hidup bahagia di manapun kalian tinggal :) Love from salah satu dari masyarakat Indonesia yang juga sedih dengan keadaan stereotipe ini, Fitri.

sy pernah kyk gt juga..sy ke mall..ke toko bermerk "high-end" dan karena pakai jaket dan sandal jepit..tidak dilayani, namun kedua kalinya sy k sana sy coba pakai make up dan high heels, dilayani 😂😂😂😂

It's so true! Whenever I bring my husband to Indonesia, there are some bitchy people whispering behind us and saying, dia pembantu makanya sama bule or jelek juga tuh kok bule mau. seriously it needs to stop!! aku ketemu suami ku pas kuliah bareng di australia. aku gak perlu teriak ke muka mereka. padahal pengen banget. bikin suka sakit hati kayak yg angga rasain.

Love your video! Most people are labelling others and that shouldn't happen. But, we just do because of our experience. Menurutku di video ini kalian sangan melengkapi satu sama lain and that's sweet!

Being born from chinese ethnicity family, i've been fed with countless discrimination and stereotyping acts my whole life here in this country. So...mas Angga, bruh, trust me, u had it way easier than me😊

Ni kayak kuliah psikologi, sosiologi, antropologi, cross cultural studies 😄

setuju kaaak .. stereotype dimana mna .. setiap orang pasti pernah merasakan stereotype. Bahkan orang lokal di negara sendiri juga sering mrasakan stereotype seprti itu ..

kak Sacha and kak Angga, dibawa santai aja and move on. stereotype and discrimination selalu terjadi dalam kehidupan kita, tanpa kita ingin atau pun tanpa kita sadari. sepertinya sudah agak "mendarah daging" dan agak susah dihindari. yg penting diri kita sendiri berusaha utk tetap do positive things. Cheer up kak Angga and kak Sacha :)

I always love it when angga showing off his havaianas.

I did a test once in Kuta, bought a hat but spoke English to the seller and he charged me 200,000. went to a different seller found the exact same hat but this time I spoke in Indonesian and he on My charged me 90,000. They do think English speaking people are Rich and stupid

TAK PATUT HARGA DI-BEDA2KAN DONG !!! DINEGARA BARAT BAIK TOURIST MAUPUN ORANG SENDIRI.HARGA SELALU SAMA LOH !!! DI INDONESIA GUA SDH SERING MELIHAT DNG MATA SENDIRI & DENGAR ORANG2 ASING SELALU DIMAHALIN LHO !!! ITU TDK FAIR SEKALI JA ! I LIKE YOUR VIDEO SACHA !!!!!!

Hi Sacha dan Angga, salut deh ama kalian. Terlihat hidup rukun selalu dalam ke Bhineka Tunggal Ika-an. Ya emang sterotypes itu udah dari jaman Baheula dan sudah mendarah daging. Tapi apapun itu yang penting kita tetap menjaga kerukunan hidup berbeda-beda. Semoga sukses selalu bwt keluarganya. Oh iya untuk Sacha, apa pernah ada gangguan dengan Tyroid Gland-nya? Semoga sehat selalu ya bwt Sacha dan Angga. Salam Baktos weh ti abdi kanggo Kang Angga, salam ti urang Bandung. Hidup PERSIB.

For me, the answer is: Stereotype itu dibutuhkan supaya kita bisa antisipasi hal buruk yg besar kemungkinannya, tapi stereotype jangan ngebuat kita enggan untuk mengenal orang.

stereotype nurut gw sih jangan sih... kalo ga mau di lakukan ke kita mustinya jangan melakukan hal itu ke orang lain... terkadang kalau orang ga pernah di posisikan di bagian yg diskrimasi gak tahu rasa ya... mungkin berdasarkan hati nurani tiap org ya... ada yang peka ada yg engak ya...

Karna orang bule lebih menghargai manusia daripada orang lokal😂😂😂 Sabar om

klw nonton Sacha, kebiasaan mah Like dulu sbelum nonton, habis kontennya slalu top markotop 👍👍👍😘

nonton di hp pakai headset.. langsung penging kupingku denger shasa ketawa.. langsung tak kecilin volumenya...

Nice topic.Sasha dan Angga. Selama ini kita diajarkan "Jangan labeling/ stereotyping orang. Itu tidak baik" Tapi saya percaya setiap etnis rata-rata punya "keunikan" sendiri sehingga akhirnya tercipta label oleh mereka sendiri. Mungkin yang terbaik adalah kita selalu berpikir positif dan terbuka karena tidak semua org sama di etnis tsb. Intinya kita belajar saling menghargai dan hidup berdamai dgn perbedaan tsb. Anyway all of us are not perfect !!!

I feel you guys..jangan dimasukin ke hati ya, dibawa santai ajaaaa

Wow, I didn't understand all of the video, but it made me realize that you definitely have a voice and almost persona in Indonesian. Not totally separate from your English (language) one, but it sounds very natural and I guess the term is not very bule. Thanks for the vids.

Stereotype merupakan cara pandang terhadap orang/kelompok lain yang paling kuno..

fucking agree with u sas, "once u know people stereotypes dissappear. Make friends and be the best you that you can be" I was an international student in my uni and I gotta say I was a little bit skeptical at times cause of different people different races and background and stuff. But then once I got to know them and tried the best I could be, it turns out to be one of my most valuable and long lasting friendship I ever had and it shook me how much we love and take care of each other. I just wanna say guys, put away your stereotypes first, be the best u that u can be when making friends and give them a chance, who knows you'll get something like what I got :) thanks for the video sasha, feel better angga and peace out one love ✌✌ ❤💛💚💙💜

Kaos+celana pendek+sendal jepit bahaha my fav. Bahkan saya lebih suka sendal jepit swallow 😂😂😂 ANGGERS are here! bawa kalem aja om

I agree so much with you, it's rare seeing someone having this opinion! This is just like first impression, but based on group rather than individual. Don't sweat over it and do something else beneficial, unless you want to focus on being an activist.

saya tdk ada komentar panjang lebar,saya setuju dengan apa yg kalian sampaikan...semangat 😄😄

Betul sekali kalau perbuatan kita di masyarakat bakal berpengaruh terhadap pemikiran orang" terhadap ras dan agama kita. Makanya memang yang paling baik kita harus bisa berpikir dewasa, tahu bahwa tiap manusia itu berbeda" dan perilakunya tidak didasarkan pada etnis dan agamanya. Sudah saatnya kita sadar akan hal ini. Kalo hal kaya begini aja kita ga bisa hadapi, gmn kita bisa maju untuk menghadapi tantangan bangsa dari luar.. Di dalam hidup masih banyak hal yg lebih penting untuk ditangani drpd ngurusin hal" yg ujung"nya bikin perpecahan.

I like the way scha trying to advice the husband. It something that you rarely see among local or even bules. Scha don't fell in any stereotypes

menurutku Sacha betul waktu bilang, ketika kita tak punya banyak kesempatan u mengenal lebih dalam tapi perlu cepat mengambil keputusan, stereotype di perlukan. tapi anggaplah itu sebagai kulit pengaman yang tipis. bisa segera di tanggalkan dan siap ditanggalkan oleh open minded. be merciful setiap saat. ketika anda yakin aman tinggalkan penilaian awal dan masuki pengenalan baru melalui hubungan yang lebih dalam. ☺

Mas Angga jgn kelewat dimasukin hati. Stay positive, and keep the bright side! Jgn berfokus dgn yg negatif tapi ingat orang baik banyak tidak memandang dari mana dan dimana. Saya banyak bertemu dengan orang orang yg baik, dan dari berbagai background.

saya sendiri juga merasakan ya apalagi saya keturunan chinese. yah diskriminasi sudah jadi makanan sehari- hari tapi ya kita juga harus belajar cuek terhadap perkataan seperti itu.

i love your channel sacha

This was probably fascinating. But you left out the subtitles!😭

So many things are too complex, every one could be going crazy, keep going and don't think too much.. enjoy your life

Aku gak fokus sama kalian ngomongin apa. Soalnya oh my heart, my soul... Chemistry kalian 😍 Suka banget lihatnya, cute couple 😱😍

Itu sudah budaya kita sih.. Susah buat diilangi.. Syukurnya aku berada dilingkungan yang terbuka, multietnis, dan multireligi.. Tergantung dari awal kita bertumbuh (menurutku).. Kalo aku berada dilingkungan yang keras stereotypenya mending minggir.. Sukses..

iya seh, apapun itu semua hanyalah ujian.mkx bersabarlah dan do'Akn yg terbaik, insyaALLAH ht kita menjadi tenang...

The good thing is that we can't escape our thoughts, feelings and actions, so as we do wrong it will come back to us some where some time, and as we do good it will also come back to us. This a Law of life that transcends races and religions. Don't give power to the hurt, all is adjusted, just move on and be as good and kind and Loving as you can, and then it will come back to you as well.

Iya bersabarlah kang Angga dan Sacha , saya juga sering mengalami hal yang serupa karena mempunyai istri orang luar kadang disangka supir atau kata kata lain yang enggak enak untuk disebutkan , setiap perjalanan hidup pasti ada resiko, yang penting bagaimana kita saling mengisi kekurangan 👌👌👌👌

Nice video Sacha. But here's an advice, I believe that what happens to us is a manifestation of what we believe. So if you believe in stereotype, people will always stereotype you. When once you stop those believe/thoughts it's wonderful how life changed.

"Would I rather be a brown male or a white female?" well I‘m a proud brown female even though sometimes some people in some places got a problem with my gender/my skin colour / my religion or even my sendal jepit, so jangan sedih mas Angga, stereotype toward interracial couple (WNI wife - WNA husband) are seems more cruel I suppose, e.g people tend to be less respectful toward the wife (stare at her from head to toe or maybe worse..) when she’s with the WNA husband compare to when she goes out alone or with other indonesians regardless how modest her outfits are or how educated they are, people tend to just find your flaws. But just like you said, that’s the world we live in :/

Dua kali ke Bali, Alhamdulillah tidak pernah mengalami diskriminasi apapun. Semua kayaknya lancar2 aja, mulai dari sewa motor sampe pelayanan di minimarket dan restoran pun fine2 aja. Ga dikelas 2-in.

bener banget, masih banyak security sama penjaga toko masih lihat dan nilai pengunjung lewat penampilan, mereka mikir kalo yg berpenampilan sederhana itu dikaitkan dg orang miskin, apalagi kalo kita datengnya ke toko atau brand2 dr luar negeri, mereka gak welcome sama kita, malahan acuh..

Waktu mau sewa kosan di Bali buat 2 minggu. Waktu itu tanya harga lewat telp. Harga 1,5jt belum termasuk listrik. Pas yg telp temenku dgn logat Bali (krn dia pernah tinggal di Bali), harganya jadi 1,2jt sudah termasuk listrik.

Paling suka Nonton Sacha dan Angga disini. Mesra euy, di video lain kayak yg arguing melulu

aku di Bali pke bhs inggris krna dikira dr SG nanya baju harganya sampai ratusan ribu pas pke bhs Indonesia cm puluhan ribu aja:( tp pas di Surabaya juga krna pke bhs Indonesia mungkin jd naik taksi dimahalin pdhl temenku yg org Jawa dapat murah2 aja tuh. Sedih :(

I like Sacha's perspective. Angga, please just listen to Sacha. Don't carry that feeling too long. We treat people better, people will treat us better.

Ahduh, mbak, mas, turut prihatin mendengar about the restaurant incident. But, that is reverse discrimination that's happening sometimes in my island. You heard about the night club that was the epicenter of the news in Oct 2001, right?

Accept the reality Angga. Gw udah kenyang bgt di stereotype-in kesel banget emang but its not the end of the world. Di bumi ini sudah terlalu banyak manusia jadi susah banget percaya sama orang apalagi yg gak kita kenal. seperti pepatah "tak kenal maka tak sayang". ya udah kalo menurut elo penting banget buat kesel karena perlakuan tersebut ya udah jadi pengalaman aja kalo gak gitu kita gak tau rasanya 😂

Even hospitals has different price for bule, mixed kids dan lokal. KTP bali dan luar bali serta foreigners juga harga beda untuk masuk ke tempat2 seperti waterboom park

kalo aku sering banget di buly oleh orang2 di sekitar ku sejak masih SD sampai SMA. terkadang mereka juga sering melakukan kekerasan knp ya? salah aku apa? padahal aku bukan orang yg nakal seumur2 aku blm pernah tu gangguin orang. apa karena kulit ku putih? apa aku terlalu baik? aku tidak tau sedih kalau ingat masa lalu

Dari video Dan pengalaman kak sacha banyak hikmah nya yang bisa kita dapat Dan dapat kita pelajari thank-you kak sacha Dan kakak angga sharing pengalaman nya....Dengan lihat video kalian berdua suami istri yang kompak banyak yang bisa saya ambil pelajaran hikmah nya....thank's

Mba Sacha kren bngtt bahasa Indonesia nya.. suka bngtt ama video"nya..

Klo yg ttg ngomong Jawa dan kita jg ikutan ngomong Jawa, menurut gw sih bukan stereotyping. kecuali Klo sengaja biar dpt keuntungan.. ya itu berarti menggunakan steretyping utk kepentingan tertentu. Buat gw itu uda out of the line... inti hidup gw sih simple, klo lo ngga suka dicubit, ya jgn mencubit... Klo lo ngga suka ketika mengalami stereotyping based on gender, races or skin color, or religion, then don't do it to other. Sebisa mungkin kita melakukannya dalam hidup kita, dan semoga orang lain turut belajar dari situ. gw sih masalah sewa motor pernah dengar tuh.. gw ngga punya problem, krna masih ada kok yg ngga begitu, mau sewain ke lokal... keep doing a good thing!!! 💘💘💘

Stereotipe di sekitar kita banyakan negatif nya (diskriminatif, rasis dll) tapi biasanya dialami sama orang yg blm open minded ,atau istilah cabe ny kurang piknik 😅, termasuk aq jg mengalami bkn cm sebagai 'korban', tapi jg sebagai 'pelaku' So menurut aq mulai hitung seberapa sering kita menilai org lain dan cb untuk menguranginya ☺️😊

Intinya yg mengeneralisasi dan stereotyping itu orang2 ignorant atau closed minded, jadi mreka ga mau mikir dan sama ratain semuanya lol

Hi, I want to know where you both met and how did you go dating first time?

Hai kak sacha.. i really want to know more about feminist because i remember once you mentioned it in "draw my life" video about your mother (they don't sell those kind of books here sadly), thankyou and bless you and your family #nottoberudeoranything #alwaysinspiring #loveyourstories

A stereotype is like a mental note, and a negative stereotype is something that I always need to be aware of, cause it might harm others. Just be aware of it, thank you for reminding​ me.

yah ga bisa salahkan tempat rental motornya juga sih.. saya waktu di jogja waktu mau sewa motor selalu dibilang ga ada.. harus dimaklumi juga sih.. karena biasanya yang maling motor kan orang kita juga😂😂.. akhirnya besok balik ke tempat rental bilang mau rental dan titip uang buat jaminan akhirnya ada..😀😀..

I am addicted to watch your videos. Nice

Ya begitulah diskriminasi, laki2 lokal belanja pake sandal dikira miskin. But he only shows what he's wearing, not what other people want

Aku kadang nyoba untuk mengesampingkan stereotype tp ada aja yg bener. Gua di Malaysia itu sorry bgt ni, orang Bangla itu stereotype nya kan kotor yak, aku udh nyoba dipikiran kyk "gak gak, itu gak smua" tapi selalu 9 dari 10 orang Bangla selalu kotor. Kadang stereotype ada benarnya juga. Jadi saran gua kyk Stereotype itu boleh, tapi jangan dijadikan patokan kalau dia memang begitu.

Sacha clever and open minded i love u

Sebenarnya stereoptype ga bs lepas dr budaya manusia. Tapi mbok ya kendaliin diri, jangan sampai menyinggung dan menyakitkan hati orang lain. Stereotype yg diingat yg positif aja

Angga don't sad, bro! Saya juga punya pengalaman sama discrimination. Sacha karena kamu bule orang Indonesia lebih suka bule dr pd org Indonesia keturunan Chinese this reality.

Stereotype ya... hmm... Kalo menurut saya sih tergantung macam2 hal. Tapi itu semua bisa hilang dengan kita bersikap wajar, sopan santun. Intinya ya, balik ke masing2 sih. Kebetulan kemarin saya ikut acara main musik bareng2 sama temen-temen dimana saya yang beda sendiri dan semua baik-baik aja kok.

berdasarkan penjelasan stereotype yang sacha and angga alami. sebenarnya simple sih,mereke men-stereotype kan orang berdasarkan pengalaman buruk atau baik yang sering mereka alami terhadap suatu kejadian dari satu orang atau golongan.

Saya #TeamAngga ... Boleh kita stereotype org berdasarkan kebutuhan 😂😂

oh ya betul.. kalo belanja sesuatu atau datang ke tempat bagus pake baju sederhana, gk dianggep. lokal liat orang lokal, yg diliat pasti appearance dulu

mbak sacha, dibali byk tempat seperti itu, pernah saya sangat kecewa sama lafavela, saya kesana sama temen2 lokal, dihadang. saat sama temen2 bule, langsg masuk aja. coba cek ksana di atas jam 11. bule celana pendek boleh masuk. lokal no. tapi terakhir masuk dihadang trus bilang open bottle, lasg cuss masuk. lol. sometime its stupid rule. masa aku harus nempelin kartu kredit dankartu nama di dahi agar tidak dikira tidak bisa bayar. Omg

i love kak sacha

You are my inspiration Sa..we have to cukup tau..and forget it with my day😄

2017 aku liburan ke bali terus sewa motor malah gampang bgt, motornya dianterin ke penginapan, cuma ngasih foto copy KTP JKT dan dia ngasih stnk asli plus helm dua, terus mulanginnya taro aja di parkiran bandara, STNK helm kunci motor dan karcis masuk bandara taro di bagasi. Pulang ke JKT gak ditagih apa apa 😂

Video anda sangat edukatif.. Sangat menyenangkan membayar waktu luang saya untuk melihar video anda. Tak sabar menunggu video anda selanjutnya.

Ahahaha iyah, gw jg pernah diliatin dari atas sampe bawah di situasi ky Angga. Tp aq gak perduli. Ujungnya kan tau siapa yg bayar. Gak boleh masuk jg gpp, resto itu yg rugi. Gak pelu menjelaskan apa2 jg, capek. Mending ke resto lain yg sama ekslusif n enaknya tp tetap dihargai. Jgn sampe mau santai2 enak malah bikin mood jelek, rugi di kita itu mah. And Angga, gw mau nyewa rumah dong, lokal, campuran papua, sumatra, sulawesi, lama tinggal di jawa, sering jalan2 ke kalimantan. *kira2 diterima gak ya??