Setuju

Lebih tepatnya terpanjang ,krn dimensi lebar dan tinggi nya tetap sama ma loko2 DE yg ada di Indonesia

Besarnya karena memanjang ke belakang

Sayangnya ini milik Kemenhub

Sayangnya kalau konteksnya KAI, udah fix putus minat karena KAI butuhnya loko Diesel Elektrik yang terbukti kehandalannya

Ya gimana bisa konslet? Orang gk ada dinamo nya di roda ky loko2 DE.... Klo loko2 DE , di tiap pasang roda nya ada 1 Dinamo traksi/penggerak, wajar banjir tinggi kerendem dinamo nya trus konslet..

Kasian si admin ini risetnya bakalan banyak buat konten😂

Siap bang nnti saya coba riset dulu 😅

@@HO_scale ya inovasi konten lah biar audience gak bosen wkwk

@@aksatareview riset kereta semi cepat Alvia nya Spanyol min.. tuh kereta dual mode walaupun gk pure kode angka 4xx alias KRL semi cepat+ gandeng gerbong genset... Atau riset triple mode nya Blues Hitachi Rail buat Trenitalia di Italia min... Lebih gokil lagi tuh pake 3 mode, Diesel, listrik pantograf plus baterai

Cc201 sudah bang, cek video sebelumnya

@@aksatareview maklum bang saya subs baru :)

@@b21exe64 siap terimakasih bang, cek aja bang buat liat pembahasan2 saya lainnya 🙏

bukan soal main engine. tapi soal transmisi hidrolik yang kurang efisien kalo dibandingkan sama transmisi elektrik. coba inka bikin loko diesel elektrik pakai mesin cat.

@@rendrojos8088 Konsep lahir ny CC300 ya karena permintaannya bisa nerjang banjir + gk perlu gandeng gerbong genset ... Makanya sistem hidrolik yg dipakai.. krn loko2 DH KAI udah pada tua, dan pada mati, yg masih bisa selamet cuma BB300 sebiji... Jadi bukan masalah sistem nya hidrolik atau elektrik, lebih ke konsep utamanya bisa nerjang banjir gantiin loko2 DH yg udah tua dan mati... Karena klo udah masuk musim hujan, udah jaminan stasiun2 langganan banjir gk akan bisa beroperasi kalau gk ada loko DH... INKA bikin sesuai pesanan, butuhnya DH ya jadilah DH... Lagian kurang kerjaan bngt INKA bikin loko DE yg jelas2 KAI gk butuhin, orang loko DE nya KAI masih panjang umur semua... Dan armada nya juga lebih dari cukup... INKA mo bikin loko DE pasaran nya ke siapa?? Rata2 konsumen loko DE udah jelas2 milih GE atau EMD atau pabrikan2 besar lain yg kualitas nya dah terjamin... Kecuali kalau umur loko2 DE nya KAI udah hampir saatnya diganti, kemungkinan besar buat peremajaan pesan ke INKA sekaligus uji kelaikan...

Siap bang, nnti saya coba bahas

mesin diesel 2 tak atau 4 tak ?

@@rendrojos8088 entah 2 tak atau 4 tak pokoknya tipenya itu 3512b hd sama c18 untuk head end power

@@rendrojos8088 3512B, V-12, 4-Stroke Water-Cooled Diesel

​​​​@@tegarfirmansyah8188pastinya 4stroke(4tak) kalo pake 2tak itu pasti pake emd710 suaranya mungkin yang agak mirip 2stroke karena turbonya tetapi tetap saja kita mendengar ciri khas mesin 4stroke btw caterpillar berhasil menghidupkan kembali 265H yang merupakan satu satunya mesin 4stroke dari emd dinamai ulang 1010J konon mesin itu lebih senyap dibandingkan GEVO12 dan pendahulunya 265H oh iya coba tonton video test engine 265H disana anda akan melihat foto lokomotif livery emd yang menggunakan mesin tersebut 265H adalah diameter stroke/silinder 265mm sedangkan 1010J adalah jumlah perpindahan yaitu 1010inci kubik(1010cc)

​@@rendrojos80884 stroke lah.

Keknya harganya kisaran 1T, soalnya kemenhub hanya kasih 30 Miliar doank, sisanya PT INKA ikut patungan

Sayangnya KAI butuhnya loko diesel elektrik karena terbukti kehandalannya

@@Anticebongandkadrun212 Biaya risetnya aja udah bikin perusahaan engap-engapan. Apalagi kalau misal bikin sebiji CC208 (Kepala CC300, mesin, elektrikal, sasis produksi luar). Bikin sebiji buat proof of concept dan dites selama 10rb jam apakah lokonya surrender atau berhasil

@@user-ml4zy5nr1b sasisnya CC 300 punya kita, PT INKA, jeroannya aja yang beda, ibaratkan Karoseri gitu, yaa CC 208 sasisnya Buatan PT Inka, tapi klo patungan dari Kementrian DIKA cuman 30 miliar, PT Inka yang tekor anggaran, alias nutupin biayanya, mesinnya bisa pakai mesin dari EMD Canada, atau GE, pakai generator pembangkit

Oke bang

Oke bang

Siap bang

kalo elektrik bukan CC3XX kodenya. tapi CC2XX. 😁

@@rendrojos8088 memang bakal jadi CC2xx tapi bentuk modelnya sama kayak CC300.

Balik lagi ke pertanyaan prinsip ekonomi .. 1. Loko2 DE nya KAI memadai lebih dari cukup 2. Loko2 DE nya KAI masih berumur panjang.. 3. Loko2 DE gk ada yg bisa nerjang banjir... Kira2 dari point 1-3 tadi, apakah KAI butuh loko DE nya INKA? Gimana kalau buat loko DE nya jadi komoditi ekspor? Point pertanyaannya: 1. Apakah INKA udah selevel EMD atau GE atau yg lainnya?? 2. Apakah kualitas dan orisinalitas produk INKA terjamin? 3. Apakah INKA sanggup dibayar nyicil? Dari 3 point tadi, kira2 konsumen yg sering pakai loko DE bakalan pilih produk INKA, atau produk sekelas GE atau EMD atau pabrik besar lainnya?? Kecuali kalau untuk prospek kedepannya, riset dan bikin 1prototipe ,tes kelaikan, kualitas dan daya tahan.. kalo mumpuni terus harga bisa bersaing bisa jadi negara lain pun bakal ngelirik..

@@rendrojos8088 Kepala CC300, transmisi diesel elektrik. Kalau CC207 milik KCIC sebagai lokpen, maka kepala cc300 diesel electric penomoran fix CC208

kayaknya sulit bro untuk meninggalkan lokomotif Amerika Serikat

jebol kantongnya kai. katanya minum solarnya lebih boros dibanding lok amerika. 😁

@@rendrojos8088 gimana ya kalo CC300 INKA ini dimodif jadi lokomotif listrik!

@@EggaShortID ya tergantung pemiliknya (djka). apakah mereka mau lokonya dimodif jadi listrik ? 😁

Mana bisa lha ini pakai mesin Caterpillar yg buatan US

Gak nentu, karena pemiliknya Kemenhub, jadi bisa ditempatkan di Daop mana aja. Namun gak semua Daop mau untuk ditinggali cc300

Hi bang

Makanya dimensi loko nya lebih panjang ketimbang loko2 yg lain yg ada di Indo ... Krn buat space biar muat naro 2 mesin diesel, 1 mesin diesel utama+transmisi hidrolik, 1 lagi mesin diesel kedua+1generator nya ...

Tapi boros solar bos, satu mesin aja nenggak solarnya kira-kira 3km/l apalagi 2 walaupun mesin satu lagi buat genset

Daérah itu rawan banjir

Booming itu maksudnya udah beli ratusan? Baru beli 2 udah dibilang booming

@@bekicot88 Bagi rakyatnya segitu udah booming 😂

CC204 batch 2 tidak diproduksi di Indonesia, tapi hanya dirakit.

Siang bang

Perlu bang 😅

Pagi teh 🙏

Emang boleh dibalasnya semalam ini?😭

Jedeeer out of context videos

Bisa bang sesaat, menggunakan energi listrik yg tersimpan sedikit

Jawabannya simple, kalau padam listrikny saat sedang bergerak, ya sama ky kendaraan lagi melaju terus tiba2 masuk gigi netral.. pasti tetep gerak kan? Walau lama2 berhenti sndiri... kalau padam listrik nya saat krl berhenti total, gk akan bisa gerak, bisa bergerak kalau trek nya turun ky dari Bogor-Manggarai pernah kejadian... ada momentum yg bikin kereta atau kendaraan yg sedang bergerak ,tetap bergerak walau tiba2 gk ada suplai energi..

Satu lokomotif itu bisa narik 12 kereta penumpang bahkan bisa 16 kalau dipaksakan, cuman kasian sistem transmisinya, takut surrender kesemuanya. Kalau torque converter rusak, maka kena semuanya (transmisi, as gardan loko, bahkan as bogie ikut kena)

alasan mengapa kai tidak membeli loko ini yaitu: perawatan mesinnya lebih mahal dibandingkan diesel electric

Sayangnya kalau konteksnya KAI, KAI itu butuhnya lokomotif diesel elektrik bukan hidrolik, dan butuhnya ratusan unit sesegera mungkin

Loko ini kabarnya cuma power aja yg gede tpi keandalan dlm mengahadapi track pegunungan yg kurang kuat. Kabarnya juga waktu dinas reguler pangrango loko ini sering mogok di jalur yg sdkt menanjak makanya sewa lokomotif kai ke djka dihentikan krna sarana ini kurang andal dalam menghadapi segala medan. Emg kekurangan kereta INKA itu terutama yg berpenggerak sendiri spt loko & krdi sulit untuk diandalkan di jalur pegunungan

makanya harus di test bawa argo bromo. apakah bisa lari 120 kayak puong.

​@@adidwi5029wah berarti Philipina rugi donk udah order ini lokomotif?!

@@onatdolby6652 setahu saya, untuk kereta yg dipesan oleh Filipina hanya utk melayani kereta sejenis commuter tetapi ditarik oleh lokomotif (spti KA LOKAL) dan medan yang dilalui cenderung datar dan rutenya pendek

@@rendrojos8088 nah itu dia blm ada pengetes an untuk bawa rangkaian panjang dan ngebut. KAI jg tentunya memilih efisiensi dalam membeli lokomotif dmna bisa multifungsi bisa narik gerbong barang dan penumpang. Untuk CC 300 ini saja bawa muatan 30 GD Kontener full blum bisa jamin kuat narik

Liat dulu bang di video saya, tentang kenapa lokomotif Indonesia lebih kecil dari pada lokomotif Amerika Serikat

Karena beda lebar rel membuat dimensinya juga berbeda

Cuma sayangnya 1. Suku cadangnya lebih mahal daripada Diesel Elektrik 2. Umur diesel hidrolik jarang berumur panjang, gak seperti diesel elektrik yang bisa di atas 40 tahun. CC201 misalnya yang tahun 77 udah hampir 50 tahun dan masih sehat meskipun larinya gak sebanter dulu 3. Karena loko ini milik Kemenhub, maka wajib izin untuk menjalankan loko ini 4. Tenaga mesinnya kurang apabila disuruh menanjak, gak seperti diesel elektrik yang kuat nanjak karena transmisinya elektrik menggunakan Traction Motor yang powerfull saat melibas tanjakan

gak cocok buat kantong KAI 😁

​@@rendrojos8088😂😂

Mesin diesel mana bisa di boreup?

CC300 cuman 4 biji doang dan itu juga bertempat di Ngrombo

cuma pinoy doang yang pake. itu juga buat layanan komuter jarak pendek dengan gerbong cuma 5 biji doang.

Jawabannya krn banyak faktor.. 1. Lokomotif jenis DH ky CC300 gk kompeten di trek pegunungan, walaupun handal klo nerjang banjir... Sedangkan trek2 KAI di pulau jawa, dominan trek pegunungan, dan cuma bbrp stasiun aja yg langganan banjir.. 2. Lokomotif jenis DH perawatan dan suku cadangnya mahal krn sudah mulai langka .. 3. Lokomotif DE (CC201-CC206) nya KAI jumlah armadanya lebih dari cukup.. 4. Lokomotif DE nya KAI umur nya masih panjang2... Kenapa INKA gk bikin lokomotif Diesel Elektrik buat reguler KAI? Ya karena udah dijawab di point 3 dan 4 diatas..

@@ellenaxanderbila dmkn adanya, alangkah baiknya dikombinasi pd sebagian trase jalur reguler jawa dan menjadikan kebanggaan atas produk dlm negeri spt juga alutsista tni a.l pesawat, kapal, ranpur dsb digunakan utk kurangi ketergantungan import

​@@agussetyono622balik lagi, bisa gak INKA produksi 100 unit loko diesel elektrik dalam waktu setahun dan biaya pengadaan 4 triliun?

@@user-ml4zy5nr1b yo tnykan ke pt inka sanggup ga dg target 100 unit/thn dn dana 4 T dari anda itu bro ! 🤭😜

Loko ini diciptakan untuk posko saat jalur kebanjiran

Cuman sayangnya kalau konteksnya KAI udah fix putus minat, karena KAI udah merasakan pengalaman pahit mengoperasikan loko diesel hidrolik

pake 1 mesin saja masih lebih boros lok hidrolik dibanding elektrik.

Sangat bos. Udah gitu di tanjakan ga kuat .. maklum Amerika KL bikin mesin ga mikir mesinnya buat nanjak😂😂😂

@@sukhoi3464 gak juga. banyak loko amerika yang jago nanjak. tinggal power sama traksinya dibikin gede. yang masalah itu untuk power yang sama, transmisi hidrolik lebih boros bbm dibanding elektrik. meskipun hidrolik punya keunggulan lebih ringan bobotnya.

Kira-kira machonya gimana? Aero brutal?

Caterpillar: LOL 🤣🤣🤣

pt kai gak minat lok hidrolik. coba inka bikin yang versi diesel elektrik mungkin kai mau coba beli.

Suku cadang Diesel hidrolik itu susah didapat dan biaya perawatan mahal, makanya di seluruh dunia sudah jarang dipakai, lebih memilih Diesel elektrik

INKAnya salah gak pengertian kalau KAI butuhnya diesel elektrik. KAI bukannya gak tau kalau INKA lagi buat loko baru cuman prioritas KAI sekarang adalah menambah armada diesel elektrik sesegera mungkin sebanyak 100 unit. Fix INKA gak sanggup, karena INKA itu seperti karoseri bus, cuman bisa rakit doang gak bisa built-in dari 0. Akhirnya loko GE CC206 datang secara bombardir langsung 100 unit pada 2013 dan 50 unit tambahan didatangkan 2015/16. Apakah INKA sanggup jika misal KAI butuhnya 150 unit loko diesel elektrik dalam setahun? Mengingat KAI butuhnya diesel elektrik bukan hidrolik, karena KAI udah putus minat akibat pengalaman pahit mengoperasikan diesel hidrolik selama ini

KAIS Kaldera Toba

1:10 obong😱😱

Mesin dari Caterpillar US

Lebih cocok buat loko posko banjir, karena speknya spek anti banjir

Tergantung kebutuhan bangnya bang jadi beda2

Siap bang

misal kamu punya mobil dirumah. tapi pas mau pergi pakai taksi. boleh apa tidak ? 😁

@@rendrojos8088 boleh sih boleh tapi gunanya si cc 300 itu apaa

@@Alfaisra kali aja waktu acara ngantar wapres itu lok cc300 lagi ganti plat kopling atau kampas rem. jadi tidak siap operasional. 😁

Pertinyiinnyi idilih, CC300 kalau saat misal presiden/wakil kunjungan ke luar kota namun kebetulan banjir tapi jalur kereta Presiden/wapres tidak melewati itu dan butuh loko spek anti banjir, sedangkan loko tersebut sedang dipake. Apakah KLB Presiden harus ganti loko dengan yang ready di stasiun yang bukan tujuannya untuk ditugaskan pada wilayah banjir dan KLB nganggur nunggu loko ready di stasiun?

Spek gak masuk persyaratan KAI sebagai loko reguler

Jantung utama penggerak roda adalah motor traksi, motor traksi adalah electromotor yang berisi gulungan tembaga yang rawan konslet

coba lu yang bikin mesinnya bisa gak?

Kek bus aja sih, keluar dealer cuman mesin, rangka, dsb. Sisanya diberesakan oleh karoseri seperti bodinya, aksesorisnya, dsb

INKAnya salah gak pengertian kalau KAI butuhnya diesel elektrik. KAI bukannya gak tau kalau INKA lagi buat loko baru cuman prioritas KAI sekarang adalah menambah armada diesel elektrik sesegera mungkin sebanyak 100 unit. Fix INKA gak sanggup, karena INKA itu seperti karoseri bus, cuman bisa rakit doang gak bisa built-in dari 0. Akhirnya loko GE CC206 datang secara bombardir langsung 100 unit pada 2013 dan 50 unit tambahan didatangkan 2015/16. Apakah INKA sanggup jika misal KAI butuhnya 150 unit loko diesel elektrik dalam setahun? Mengingat KAI butuhnya diesel elektrik bukan hidrolik, karena KAI udah putus minat akibat pengalaman pahit mengoperasikan diesel hidrolik selama ini

1. Karena pemiliknya adalah Kemenhub, jadi kalau mau pake loko ini wajib izin dulu 2. Diesel Hidrolik mahal dalam perawatannya, suku cadang loko Diesel Hidrolik lebih mahal daripada Diesel Elektrik 3. Gak semua lintas kebanjiran, hanya lintas datar yang rawan banjir 4. Loko DE (Diesel Elektrik) cenderung panjang umur, loko CC201 aja udah hampir 50 tahun karena suku cadangnya masih diproduksi

Kalau pake gas, jatohnya mesin kelas bensin dan sejenisnya, karakter mesin begini bukan buat tenaga tapi lebih ke kecepatan, jelas gk akan pernah cocok.. karena beban generator ( kalo loko nya diesel elektrik ) ketika suplai listrik dialirkan ke 6 dinamo traksi, ditambah suplai listrik ke peralatan elektronik di kabin lokomotif, ditambah bobot lokomotif , atau beban transmisi hidrolik ( loko diesel hidrolik ) ketika gardan suplai tenaga buat gerakin roda, juga ditambah bobot lokomotif = persis truk besar bermuatan berat, ada gk truk kelas Fuso pake mesin bensin?? Kalo Biodiesel , tergantung si mesin diesel nya butuh kadar setana berapa, krn gk semua mesin diesel bisa pakai biodiesel, atau solar biasa atau pertadex.. dan ada yg bisa tapi kalau masih garansi, gk boleh pakai biodiesel misalnya, y pasti ngikutin prosesur garansi produsennya, atau krn harga nya masuk subsidi, sedangkan biodiesel lbh mahal, biasanya juga faktor nentuin pemilihan bahan bakar... FYI: kadar setana persis ky kadar oktan di bensin, klo mesin bensin rasio kompresi mesin mempengaruhi oktan bensin yg dibutuhin, misal rasio 9,2:1 butuh nya pertalite, 11,0:1 sampai 12,0:1 butuhnya pertamax dst , prinsipnya sama dengan diesel..

@@ellenaxander lalu kenapa ada mesin kapal pakai gas cair

@@ariahmad584 kira2 beban mutarin baling2 kapal didalam air yg gk terpengaruh sama bobot kapalnya sndiri bisa disamain dengan beban mutarin roda didarat+beban gardan+beban kendaraan+beban muatan????

@@ariahmad584 yg perlu dipelajari 1. Beban memutar propeller di air, gk ada 1/2 nya dengan beban memutar roda didarat krn gk dipengaruhi bobot keseluruhannya ky kendaraan didarat.. 2. Kapal gk pakai gardan, poros putaran mesin selaras lurus sama poros propeller/baling2 kapal.. 2. Transmisi nya cuma sebatas kopel ( gearbox rasio tanpa percepatan, cuma maju dan mundur ), kalau diibaratkan kopel dipasang di kendaraan darat, tuh kopel cuma punya gigi 1 sama gigi mundur, gk ada gigi 2,3,4 dst.... Biar paham kenapa kapal ada mesin dengan bahan bakar gas, sedangkan kendaraan darat muatan berat gk ada, yg pakai mesin bensin aja gk ada apalagi gas.... Itu juga jawaban penguat kenapa ada kapal bisa gerak hanya dengan pakai layar tanpa mesin, padahal bobot nya bisa 5x lipat lbh berat daripada 1 truk fuso bermuatan penuh.. sedangkan didarat gk ada 1 pun kendaraan yg bisa gerak kontinyu hanya ngandelin layar....

kereta yang pake bahan bakar gas dia ukurannya sangat besar. soalnya tangki gasnya seukuran 1 gerbong ketel sendiri. sudah gitu gak sembarangan ketel karena harus bertekanan tinggi.

Pake Basuri bakalan norak gak ya?

Lho, loko diesel elektrik yang beredar kebanyakan dari US

Mesinnya itu Caterpillar dari US bis

*bos

Apakah INKA sanggup bikin 100 unit diesel elektrik untuk KAI dalam waktu setahun dan biaya pengadaan 4 triliun?

Ya murahh ukuran mesen klass lokomotif ya segitu..ya namanya mesen raksasa mesen kualitas besarr umum lumbrahh...

kalau beli satu loko dahh brapa tryll kalau buat biayaý perakita n dapet brapa unit loko dari pada beli lokomotif 1 mending buat perakitan lokomotif bisa 3/5 lokomotif

@@longos691 btw, 4 triliun itu merupakan biaya pengadaan total untuk 150 unit loko. Dan itu juga belum biaya lain-lain yang KAI kudu cover sendiri pake duit sendiri, misal shipping, bea ini itu, dsb. Jika konteksnya INKA dalam pembuatan lokomotif, INKA itu seperti karoseri bus, cuman bisa rakit doang, mesin, sasis, elektrikal, dsb masih buatan luar. Layaknya bus yang datang ke karoseri hanya mesin, sasis, dsb yang datang dari dealer atau langsung dari luar negeri. Proses rakit butuh waktu bisa lebih dari sebulan jika raw modelnya adalah bus dengan dimensi yang 11 12 dengan seunit loko

Mungkin kalau Basuri bakalan norak 🗿

Konteksnya apa dengan video ini bos?

Di puji doang tp kualitasnya sering mogokan, biaya perawatan mahal, biaya pemakaian tinggi, perawatan memakai jarak tempuh. Bukan periodik waktu. Dahlah tidak efisien

INKAnya salah gak pengertian kalau KAI butuhnya diesel elektrik. KAI bukannya gak tau kalau INKA lagi buat loko baru cuman prioritas KAI sekarang adalah menambah armada diesel elektrik sesegera mungkin sebanyak 100 unit. Fix INKA gak sanggup, karena INKA itu seperti karoseri bus, cuman bisa rakit doang gak bisa built-in dari 0. Akhirnya loko GE CC206 datang secara bombardir langsung 100 unit pada 2013 dan 50 unit tambahan didatangkan 2015/16. Apakah INKA sanggup jika misal KAI butuhnya 150 unit loko diesel elektrik dalam setahun? Mengingat KAI butuhnya diesel elektrik bukan hidrolik, karena KAI udah putus minat akibat pengalaman pahit mengoperasikan diesel hidrolik selama ini