Konten ini sangat mewakili jeritan hati guru saat ini. Pemerintah sptnya gagal memahami kondisi ril di lapangan. Skrng dipojok2 ruang kantor, para guru mulai berfikir utk pensiun dini.

Sangat setuju pak Dony, kami guru bukan menolak perubahan, tetapi kalau perubahan itu akhirnya hanya menuntut perubahan administrasi, dengan alasan meningkatkan kopetensi guru,maka guru akan bertambah terbebani. Mengapa harus guru yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan anak. Bagaimana dengan orangtua? Pernahkah pemerintah sendiri menuntut mereka untuk meningkatkan peranannya demi keberhasilan anaknya. Pemerintah dalam hal ini harus terjun ke lapangan untuk melihat proses pembelajaran dari berbagai kondisi sekolah yang nyatanya sangat berbeda .

Betul Pak. Waktu kami sudah sangat terisi untuk mempersiapkan pembelajaran, dealing dengan masalah siswa, dealing dengan ortu, rapat2, pendampingan siswa inklusi, mempersiapkan siswa untuk lomba2 spt OSN, FLS2N, dll, ditambah lagi skrg akan ada survey KJP ke rumah2 siswa. Itu pun sudah mengurangi waktu istirahat dan bersosialisasi dengan keluarga. Kebijakan PMM memperburuk kondisi para guru. Belum lagi tuntutan dari kasubag tata usaha dinas pendidikan dan pengawas yg mengharuskan kami membuat setidaknya 1 buku satu tahun.

Sepertinya pemerintah khususnya Kemendikbud ristek tidak mau mendengar jeritan para guru dimana guru dibuat pontang-panting dan tidak lagi peduli pada siswanya demi menyelamatkan dirinya sendiri maka pendidikan akan mengalami kemunduran

Semoga penjelasan dari pak toni ini di dengar dn di simak oleh mendikbud agar kami para guru jangan di jadikan sebagai robot aplikasi 6g menyebabkan guru dan siswa menjadi korban

Terimakasih Pak, suara hati kami tersampaikan. kami selalu ingin menerapkan semboyan Ki Hajar Dewantoro, Ing Ngarsa sung Tuladha, ing madya mangun karsa,tutwuri handayani dengan memanfaatkan waktu secara maksimal, sehingga waktu kita tidak habis mengerjakan PMM.

Praktisi Kemendikbud berani tidak mengimplementasikan kurikulum merdeka langsung turun dilapangkan menunjukkan sebagai seorang guru yg profesional dgn PMMnya terutama dipelosok dan kinerjanya nanti bisa dicontoh oleh guru se-Indonesia demi peningkatan kwalitas mengajar jgn hanya duduk dibelakang meja menerima laporan

Menarik 👍

Betul pa trimakasih sudah mewakili kami, semoga yang membuat aturan / kebijakan bisa memahami mengerti kami para guru

ya sebabnya dgn banyak sibuk ke aplikasi -aplikasi jual pulsa makin laris manis 😅

Terus suarakan jeritan hati guru Pak.

Yg penting aplikasinya laku biarlah guru yg dilapangan dpt sengsaranya

Sangat terwakili sekali Terimakasih Pak

Akibat merasa terabaikan , kepekaan anak 2 terhadap pembelajaran sekarang amat rendah tidak seperti 2/3 thn yg lalu

Kewajiban guru mengajar,mendidik, membina hak guru terima honor, tunjangan, insentif bukan budak aplikasi sejahterakan guru indonesia buat mereka nyaman mengajar

Intinya pendidikan untuk murid jika bayak waktu yg tidak diperuntukan untuk proses belajar mengajar maka tidak realistis ...........😐🤓🤓

Anak/siswa ditinggal semenit saja ( khususnya siswa sd) itu jangan disamakan dengan mahasiswa

Betul reformer pendidikan ga mau tau keadaan anak dari masuk kelas sampai pulang sekolah bahkan kegiatan lain di luar itu

Tantangan guru menghadapi siswa dikelas dalam pembelajaran, menanamkan karakter ditengah dinamika perkembangan masyarakat dan perkembangan teknologi semakin menyita perhatian. Kebijakan yang membebani guru dengan tugas tugas administratif tentu saja akan mendapat resistensi guru. Kemendikbudristek selalu berprasangka bahwa guru guru kurang bermutu, hal ini sangat konyol.Jika Kemendikbud ingin memperbaiki guru, tempatnya di LPTK, diniversitas yang menyediakan lulusan para guru.Kemudian tingkatkan penghasilan guru dengan memberikan standar gaji profesi guru di Indonesia( guru honor.

Terima kasih pak semoga sang pemangku kebijakan mendengarkan

Baiklah pak Doni, lekas diganti itu mentri dikbudnya🙏

Terima kasih Pak.. Telah mewakilli suara kami.

Maaf, bapak yg terhormat, kami guru tdk melawan kebijakan. Tetapi kebijakanlah yg membuat kami melawan,

Setuju sekali kata2nya pak doni.

Tolong dong.pemerintah dengar PK Doni jangan hanya sebatas membahas dan tidak ditindaklanjuti...🙏

Inside Teaching, yuk baca.

Banyak teori2 utk kemajuan pendidikan sebetulnya bagus namun tdk melihat turun ,lihatlah kondisi dilapangan yg sesungguhnya . Tinjau dan evaluasi . Kembalikan fokus guru membimbing mendidik n mengajar siswa2 nya ..bkn bersibuk ria mengerjkn pelatihan n aksi nyata,webinar seminar diklat dll yg menguras energi .

kegagalan refomasi pendidikan karena pengambil kebijakan duduk dibelakang meja aja tanpa melihat realita yg terjadi dilapangan

Setuju pak

Perubahan kurikulum pendidikan tidak sesuai pada praktik pembelajaran. Dengan adanya pmm tidak meningkatan peningkatan pendidikan melainkan menambah beban guru. Bahkan banyak guru yang pingin pensiun dini khususnya guru usianya sudah lebih dari 50 th bertugas di daerah terpencil yang susah jaringan internet harus pergi meninggalkan tugas mengajar mencari orang yang bisa membantu menyelesaikan tugasnya dan tentunya tidak gratis.

Kurikulum sangat idealis, dng tugas administrasi guru yang sangat banyak menjadikan fokus guru mendidik terganggu. Materi pelajaran siswa yang semakin tahun semakin sulit dirasakan siswa, materi ajar yang terlalu berat bagi siswa, KKM yang semakin bertambah tinggi. Guru sibuk administrasi, ortu sibuk kerja, sementara gangguan belajar semakin besar seperti hp dn lingkungan pergaulan yang tdk terpantau. Anak-anak semakin acuh tak acuh untuk mau belajar, apalagi ada kebijakan semua anak harus naik kelas. Seolah mereka berkata kenapa capek2 belajar, toh santai sj jg naik kelas, Semakin menyepelekan pelajaran. Belum lagi seolah siswa harus berakhlaq budi pekerti baik, sementara realita dilapangan mengajarkan hal yang sebaliknya, memberi contoh akhlak yang tidak baik. Sangat kontradiksi

Saya setuju dengan pk Doni. Guru terpaksa karena dipaksa. Akhir kerja bkn lagi sebuah kesadaran tapi terpaksa hasilnya pun ....? B

Jangankan hanya 24 jam, kebanyakan mengajar lebih dari 32 Jam mengajar bahkan ada yang hampir menyentuh angka 40 jam. Lapan waktu buat administrasi

Ini benar benar sangat mewakili para guru...

Mantaaap pak Doni

PMM itu tidak merubah sistem pembelajaran pada anak tapi pengembangan kwalitas bagi para pendidik. Dalam PMM Jelas disitu ada pelatihan mandiri gratis. TDK memakan biaya dan waktu dilakukan malam hari bisa dipilih sendiri diatur waktunya sendiri. DAn disitu ada penilaian kinerja guru. Guru harus dievaluasi setiap semester biar ada mansed bagi guru untuk merubah strategi pembelajaran akhirnya goal bagi peserta didik berhasil

Terimakasih pak apa yang dibuat mentri membuat kami malas lagi mengajar sebab yang dinilai banyak dari sertifikat sertifikIt bukti kami maju katanya kami masuk kelas tidak dinilai

Hallo para reformator pendidikan, monggo dilihat konten ini

Itu semua tergantung dari masing2 pendidikan. Itu semua sudah menjadi tanggung jawab seorang pendidik mencerdaskan anak bangsa. Dengan adanya PMM Kok pada ngeluh kalau gaji dinaikan senang. Guru non ASN SUDAH NERASA PANGGILAN HATI mendidik anak BGSA tanpa pamrih walaupun gaji honor diberikan semampunya yayasan di bawah UMR Tetep TDK mengeluh walau adanya PMM tetep mengikuti program dari pemerintah HIDUP GURU NON ASN PAHLAWAN TANPA TANDA JASA Gaji di bawah kuli tetep eksis melaksanakan PMM

Saya tertarik dengan bukunya pak...dimana bisa beli, karena sy coba cek tdk ada dijual ddlm negri

Cocok jadi mentri pendidikan ini

Pak tolong disuarakan lagi penghapusan PMM.

Sebenarnya guru tidak melawan kebijakan pendidikan...cuma sering dikecewakan karena masalah kesejahteraan yg digembar gembor tidak linier di lapangan. Tunjangan terlambat.... bahkan tidak terbayar ...sementara diknas dan PGRI ayem ayem saja . Bermoralkah???

Tdk etis klu guru dikatakan melawan , namun ini guru secara fakta lebih dari pd ingiiin siswa berkualitas krn guru yg rasakan brada di garda depan . Maaf program di lakukan dikbud sangat tdk membuat kualitas maju namun tamba menurun aluas gagal total . Betapa tdk guru hanya sibuk tdk pokus mengajar dan akibatnya siswa terabaikan . Guru yerkesan di jajah betapa tidak Asesmen di paksakan sementara fasilitas tdk siap , bayangkan dari desa pelosok siswa di bawa guru bermalam demi asesmen , fi kemenag sekarang ada ABM , gagal total sebagian diadakan tidak terkonek lalu di katakan biar saja zsimulasinya jadi patokan , Astagfirullah ini namanya program asal asalan demi proyek ini ,

Obyek obyek..... Pak Prabowo tolong rubahlah kami

Katanya Merdeka Mengajar Kenyataannya Jauh dari kata Merdeka

Kapan system pend kita bisa berpihak pada guru indonesia

Dulu sy pernah mengajar di dua ruang kelas berbeda. Kls 5 dan 6. Waktu itu sekolah kami kekurangan guru karena ada salah satu tmn guru mutasi ke sekolah lain. Saya paginya di kls 6 sore harinya di kls 5. 😢

Serahkan Pendidikan ke ahlinya

sy sbgai gr amat setuju dg paparan yg BPK utarakan

Yg setuju menteri diganti unjuk gigi..😁

Tp anehnya banyak guru yang suka

Apakah ini hok